Apakah Ini Obsesi Ku?

Apakah Ini Obsesi Ku?

awal pertemuan & ketertarikan berbahaya

Awal Pertemuan

Pertemuan pertama Reintara dan Apria terjadi di sebuah acara gala amal yang diadakan oleh salah satu mitra bisnis Reintara. Apria, yang saat itu menjadi salah satu tamu undangan, langsung tertarik pada aura dingin dan karisma Reintara yang tampak menonjol di antara kerumunan.

“Reintara Narendra Pratama, bukan?” sapa Ria dengan senyum percaya diri, mendekati pria itu saat ia sedang menikmati segelas anggur.

Reintara, yang jarang tertarik pada percakapan santai di acara seperti itu, hanya mengangguk kecil. “Ya. Ada yang bisa saya bantu?”

“Tidak. Aku hanya ingin mengenalmu lebih dekat,” jawab Ria tanpa ragu.

Jawaban itu membuat Reintara sedikit mengernyit. Ia sudah terbiasa dengan banyak orang yang mencoba mendekatinya untuk kepentingan pribadi, tetapi ada sesuatu yang berbeda dari cara Ria berbicara. Terlalu berani, terlalu percaya diri.

“Kita sudah saling kenal, bukan? Jadi, tidak ada lagi yang perlu didekatkan,” balasnya dingin, berusaha memutus percakapan.

Namun, alih-alih mundur, Ria tersenyum semakin lebar. “Aku tidak mudah menyerah, Tuan Reintara. Aku percaya, kita akan sering bertemu lagi.”

Dan benar saja, sejak malam itu, kehadiran Ria mulai menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup Reintara. Namun, kehadiran itu bukanlah sesuatu yang diinginkannya.

Ketertarikan Berbahaya

Udara dingin pagi itu menusuk kulit, tapi tidak ada yang bisa mengusik suasana hati Ria. Senyum di bibirnya tak pernah pudar sejak ia bertemu dengan Reintara Narendra Pratama, seorang CEO muda yang selalu berhasil menarik perhatian siapa pun yang melihatnya.

Reintara, pria dengan usia 25 tahun dan karisma yang tak tertandingi, adalah pemilik perusahaan teknologi terbesar di kota. Dengan setelan hitam yang rapi dan sorot mata dingin, ia seakan tak tersentuh oleh siapa pun. Tapi bagi Ria, Reintara adalah dunianya.

“Rein, aku ingin kita makan siang bersama,” ucap Ria penuh percaya diri, berdiri di depan kantor pria itu tanpa peduli tatapan heran karyawan lainnya.

Reintara menghela napas pelan, memperbaiki dasinya. “Ria, aku sedang sibuk. Lagipula, kita bukan siapa-siapa.”

Namun, Ria tak menyerah. Bagi Ria, Reintara bukan hanya sekadar pria dingin dan tak terjangkau. Ia adalah miliknya. Sepenuhnya.

Dan apa pun yang terjadi, Ria bersumpah tidak akan membiarkan siapa pun mendekati pria itu. Bahkan jika ia harus menghancurkan semua orang di sekitarnya.

“Ria, aku sedang sibuk. Lagipula, kita bukan siapa-siapa.” Reintara berbicara tanpa menoleh, tangannya sibuk membuka layar ponsel sambil berjalan masuk ke lift.

Namun, Ria segera melangkah mendekat, menghalangi pintu lift sebelum menutup. Sorot matanya penuh tekad. “Kita bukan siapa-siapa, Rein? Kamu benar-benar tega bilang itu setelah aku selalu ada untukmu?”

Reintara mendesah panjang, tatapan matanya dingin menusuk. “Ria, aku menghargai hubungan profesional kita. Tapi, aku tidak punya waktu untuk hal seperti ini. Aku harap kamu mengerti.”

“Tentu, aku mengerti,” jawab Ria dengan senyum kecil, tapi suara rendahnya sarat ancaman. “Tapi kamu harus tahu, Rein. Aku tidak menyerah semudah itu. Kamu butuh seseorang yang benar-benar peduli, dan aku satu-satunya orang itu.”

Reintara hanya memutar bola matanya sebelum menekan tombol tutup lift. Tapi Ria melangkah lebih dekat, membuat Reintara tak punya pilihan selain membiarkan pintu terbuka.

“Kalau kamu terus begini, aku bisa melaporkanmu atas gangguan,” ucap Reintara dengan nada dingin.

Ria tersenyum miring, mendekatkan wajahnya ke arah Reintara. “Lapor saja, Rein. Tapi kamu tahu aku punya banyak cara untuk tetap ada di dekatmu.”

Reintara mendengus kecil, membalikkan tubuhnya tanpa berkata apa-apa lagi. Ia tahu, berurusan dengan Ria adalah seperti bermain dengan api.

Beberapa jam kemudian, di ruang rapat

Reintara sedang memimpin pertemuan penting ketika pintu ruang rapat tiba-tiba terbuka. Semua kepala menoleh, dan di sanalah Ria berdiri dengan ekspresi percaya diri.

“Maaf mengganggu,” katanya sambil tersenyum manis, membuat semua orang di ruangan bingung.

“Ria, apa yang kamu lakukan di sini?” suara Reintara terdengar tajam.

Ria melangkah masuk seolah itu adalah hal yang wajar. “Aku hanya ingin memastikan kamu tidak lupa makan siang. Kamu tahu, bekerja terlalu keras itu buruk untuk kesehatan.”

“Keluar, Ria,” perintah Reintara. Wajahnya terlihat kesal, tapi ia menahan diri untuk tidak membuat keributan.

Ria mengabaikan perintah itu, malah menaruh sekotak makan siang di atas meja. “Aku tidak bisa membiarkanmu terus begini, Rein. Ingat, kamu butuh seseorang yang peduli.”

Semua orang di ruangan saling bertukar pandang, tak tahu harus bereaksi seperti apa.

Reintara berdiri, tangannya mengepal di samping tubuhnya. “Rapat selesai. Semua orang keluar.”

Begitu semua karyawan pergi, hanya tinggal mereka berdua di ruangan itu. Reintara menatap tajam ke arah Ria. “Apa maumu, Ria? Apa kamu tidak punya hal lain untuk dilakukan selain mengganggu hidupku?”

“Aku hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja,” jawab Ria polos, tapi tatapan matanya menyiratkan sesuatu yang lebih. “Aku tidak akan membiarkan siapa pun melukaimu, Rein. Bahkan dirimu sendiri.”

Reintara tertawa pendek, tapi tidak ada humor di sana. “Lucu sekali, Ria. Kalau ini caramu menunjukkan perhatian, aku tidak membutuhkannya.”

“Tidak peduli kamu membutuhkannya atau tidak, aku tetap akan ada di sini,” ucap Ria dengan nada penuh keyakinan. “Kamu mungkin bisa mengusirku sekarang, tapi aku akan selalu kembali, Rein. Selalu.”

Reintara hanya bisa menggelengkan kepala sambil menghela napas berat. Ia tahu, Ria bukan tipe wanita yang bisa dihentikan dengan kata-kata.

Episodes
1 awal pertemuan & ketertarikan berbahaya
2 ketertarikan berbahaya & garis yang di langgar
3 garis yang di langgar dan titik didi
4 titik didih
5 titik balik
6 Eskala obsesi
7 takdir tak tergenggam
8 permainan berbahaya
9 api dalam dingin
10 dinding yang retak & langkah terakhir
11 langkah gila
12 bayangan di blik jeruji
13 perang bayangan & perang terbuka
14 perang terbuka & ratu yang tak tergulingkan
15 jaring obsesif yang mencekik
16 perang digital
17 kekacauan
18 kemenangan yang terkendali
19 awal rencana yang sangat besar
20 terperangkap dalam jaring ria
21 bara yang masih menyala
22 jebakan di tengah perang
23 perjodohan
24 tekanan dari segala sisi
25 bayang bayang yang nengancam
26 cinta yg menyulut amarah
27 cinta yg tak goyah
28 kendali yang tak terlihat
29 janji sehidup semati
30 rencana baru
31 setahun
32 kebebasan yang di bayar mahal
33 kehadiran seseorang
34 dua rencana yang bertabrakan
35 obsesi yang tak terpendam
36 dua obsesi, satu hati
37 Kenangan yang Tak Terhapuskan
38 tekad yang kian menguat
39 ria yang hancur
40 terjebak dalam bayang bayang
41 melangkah di antara luka
42 mencari pelarian dalam kesibukan
43 Daddy ria
44 langkah teguh menuju masa depan
45 ria berjuang degan perasaanya
46 strategi di balik kegelapan
47 strategi baru
48 langkah awal melawan tuan findra
49 permainan strategi ria
50 tawaran berbahaya
51 kebenaran
52 kejatuhan yang tidak disadari
53 :>
54 strategi terakhir tuan findraa
55 ancaman di balik bayangan
Episodes

Updated 55 Episodes

1
awal pertemuan & ketertarikan berbahaya
2
ketertarikan berbahaya & garis yang di langgar
3
garis yang di langgar dan titik didi
4
titik didih
5
titik balik
6
Eskala obsesi
7
takdir tak tergenggam
8
permainan berbahaya
9
api dalam dingin
10
dinding yang retak & langkah terakhir
11
langkah gila
12
bayangan di blik jeruji
13
perang bayangan & perang terbuka
14
perang terbuka & ratu yang tak tergulingkan
15
jaring obsesif yang mencekik
16
perang digital
17
kekacauan
18
kemenangan yang terkendali
19
awal rencana yang sangat besar
20
terperangkap dalam jaring ria
21
bara yang masih menyala
22
jebakan di tengah perang
23
perjodohan
24
tekanan dari segala sisi
25
bayang bayang yang nengancam
26
cinta yg menyulut amarah
27
cinta yg tak goyah
28
kendali yang tak terlihat
29
janji sehidup semati
30
rencana baru
31
setahun
32
kebebasan yang di bayar mahal
33
kehadiran seseorang
34
dua rencana yang bertabrakan
35
obsesi yang tak terpendam
36
dua obsesi, satu hati
37
Kenangan yang Tak Terhapuskan
38
tekad yang kian menguat
39
ria yang hancur
40
terjebak dalam bayang bayang
41
melangkah di antara luka
42
mencari pelarian dalam kesibukan
43
Daddy ria
44
langkah teguh menuju masa depan
45
ria berjuang degan perasaanya
46
strategi di balik kegelapan
47
strategi baru
48
langkah awal melawan tuan findra
49
permainan strategi ria
50
tawaran berbahaya
51
kebenaran
52
kejatuhan yang tidak disadari
53
:>
54
strategi terakhir tuan findraa
55
ancaman di balik bayangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!