Bagaikan mimpi buruk yang sangat menakutkan, Cecilia tidak menyangka hidupnya sangat tragis sekali.
Lelaki yang baru tiga bulan di nikahinya, ternyata menyukai adik tirinya.
Lelaki yang baru di nikahinya itu, bersekongkol dengan adik tirinya dan Ibu tirinya, ingin merebut perusahaan Ayahnya, dan menguasai harta keluarga Cecilia.
Cecilia bertekad akan membalas semua apa yang telah dilakukan oleh ke tiga orang itu pada keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Sahabat masa kecil.
Cecilia mengingat bagaimana penindasan yang di lakukan Ibu tirinya, Nando dan Layla di belakang Ayahnya.
Mengingat itu lagi, perlahan dari sudut mata Cecilia mengalir air matanya, gadis itu menangis dalam diam mengingat apa yang telah dialaminya.
Sekarang dia sudah bebas, dia akan membalaskan semua sakit hatinya kepada ke tiga orang itu.
Akan mengambil kembali miliknya, perusahaan dan Mansion peninggalan Ayahnya.
Kejahatan yang tidak di lakukannya sudah di singkapkan penolongnya, dan dia sudah bisa kembali ke perusahaan Ayahnya untuk mengambil lagi posisinya sebagai Direktur.
Cecilia sekarang sendiri, dia harus kuat, karena dia bukan Cecilia yang dulu lagi.
Penjara sudah mengubah pribadi seorang Cecilia, menjadi wanita yang tahan dengan penindasan, dan kejam.
Tiba-tiba Cecilia membuka matanya, dia mendengar ada suara di ruang tengah apartemen.
Sepertinya seseorang masuk ke dalam apartemen nya.
Dengan cepat Cecilia keluar dari bathtub, dan menyambar handuk.
Cecilia menutup tubuhnya dengan handuk, lalu mengendap-endap keluar dari kamar mandi.
Cecilia dengan langkah perlahan mendekati pintu kamar, tapi tiba-tiba pintu kamar terbuka.
Cecilia langsung waspada melihat pintu kamar yang terbuka tersebut, dan masuklah seorang wanita ke dalam kamar Cecilia.
Cecilia terpaku di tempatnya melihat wanita itu, dan wanita itu pun terpaku di tempatnya.
Mereka sama-sama kaget satu sama lain.
"Ceciliaaa...!" wanita itu langsung menghambur memeluk Cecilia begitu tersadar siapa wanita yang di pandangnya, "Wuaaa...Cecilia, akhirnya kamu bebas, wuaa..!"
Wanita itu menjerit dan menangis dengan kencangnya mendekap tubuh Cecilia.
Cecilia yang tidak percaya melihat wanita yang baru saja dipikirkan nya sudah muncul di depannya, dengan erat membalas pelukan wanita itu.
"Aku merindukan mu Cecil...aku sedih sekali mendengar kabarmu masuk penjara, wuaaa....!" wanita itu sahabat Cecilia, gadis yang selama ini memperhatikan dirinya.
Mereka berpelukan dengan eratnya.
Beberapa saat mereka saling berpelukan saling melepaskan rindu, dan air mata Mira lebih banyak keluar, sampai gadis itu sesenggukan karena penderitaan yang di alami Cecilia.
Cecilia menepuk-nepuk dengan pelan punggung sahabatnya itu, untuk menenangkan perasaan Mira yang begitu sedih.
Akhirnya mereka pun melepaskan pelukan mereka.
"Bagaimana kabarmu? apakah kamu baik-baik saja? aku begitu terkejut sampai mau mati mendengar kamu masuk penjara, itu sungguh mengerikan Cecilia, wuaaa...!" tangis Mira kembali meledak setelah melontarkan berbagai pertanyaan kepada Cecilia.
"Aku tidak baik-baik saja, kabarku sangat terpuruk, terimakasih sudah memikirkan diriku selama ini Mira, kamu lah sekarang keluarga ku!" ujar Cecilia dengan nada yang lemah, hatinya kembali sedih memikirkan perjalanan hidupnya yang miris.
Kembali Cecilia memeluk Mira yang menangis histeris, membelai punggung Mira dengan perlahan.
"Tapi, kenapa kamu secepat ini bisa bebas? siapa yang membebaskan mu?" tanya Mira sembari melepaskan pelukan Cecilia, keningnya tampak berkerut dengan tatapan bingung.
"Ada seseorang yang membantuku membuktikan kalau aku tidak bersalah, dan mengirimkan seorang pengacara untuk membebaskan aku!" ujar Cecilia menjawab pertanyaan Mira.
"Siapa orang itu?"
"Tidak tahu!" Cecilia menggelengkan kepalanya.
"Syukurlah Cecil...ada seseorang yang memperhatikan kamu, pasti seseorang yang tidak suka dengan salah satu keluarga mu yang jahat itu!"
"Iya, bisa jadi seperti yang kamu katakan, mungkin musuh antara ke tiga orang tersebut!" ujar Cecilia menganggukkan kepalanya membenarkan perkataan Mira.
Kemudian Cecilia kembali ke kamar mandi untuk menyelesaikan mandinya yang belum selesai, dan Mira menunggu Cecilia di ruang tengah apartemen.
Dan, sekarang mereka diruang tengah apartemen duduk di sofa, saling mendengarkan cerita mereka bergantian.
Menceritakan apa yang mereka alami selama dua tahun ini, dan membuat Mira kembali lagi menangis.
Cerita Cecilia yang sangat miris, membuat Mira tidak tahan mendengar penderitaan yang di alami sahabatnya itu.
"Kamu harus membalasnya Cecil, sekarang nama baikmu sudah dibersihkan seseorang, kamu sudah bisa kembali ke perusahaan Papamu, dan mengambil alih kembali jabatan mu yang di ambil Layla adik tirimu!" ujar Mira menyemangati Cecilia dengan bersemangat.
"Ya, benar apa yang kamu katakan, besok aku akan kembali untuk mengambil kembali milikku!"
Cecilia tersenyum dengan penuh percaya diri.
Sekarang dia bukan Cecilia yang dulu lagi, dia sudah menjadi Cecilia yang kuat dan penuh rasa dendam yang membara.
Bersambung....