System Harem

Setelah kepergian Paul dan Samanta, Julian pergi ke kamarnya untuk mengambil Ponselnya.

Dia membuka ponsel tersebut, saat baru dia menyalakan pesan, Ratusan pesan dari grup Fornas Elite langsung masuk.

Julian melihat pesan tersebut, dia terkejut saat melihat dua Foto wanita Cantik yang sedang menjadi topik pembicaraan Fornas Elite.

" Astaga ... Mereka berdua sangat cantik !, kalau begini aku harus menjadikan mereka Target Haremku !" Julian menyeringai penuh Arti.

Kemudian Julian membuka pesan dari target Haremnya, dia membalas pesan Rachel dulu yang perhatian tapi tidak seagresive Okta.

Karena Okta selalu mengirimi pesan pada Julian dengan sangat agresive, tapi Julian membalasnya dengan santai.

Julian juga membalas pesan Liyana, dia meminta untuk ketemuan denga Liyana, pasalnya dia ingin cepat menaklukan Liyana.

Untuk pesan dari Natali dia selalu mengabaikannya, aladan dia tidak memblokir nomornya karena Julian masih menghargainya.

Julian langsung keluar menggunakan Lamborghini Vanenonya, dia ingin pergi menjemput Liyana, sekaligus bertemu dengan pemilik Sulin Tower.

Julian sampai di alamat yang di berikan Liyana, dia sedikit terkejut karena Liyana tinggal di apartemen Mewah, karena Julian kira jika Hacker biasanya sembunyi ditempat yang kumuh untuk menyamarkan identitasnya, tapi ternyata dugaannya salah.

Liyana turun dari Apartemennya, dia langsung bisa melihat Julian, karena Julian menunggunya sambil duduk di Cup Mobil Lamborghini Vanenonya.

" Julian !" tegur Liyana mengagetkan Julian.

" Astaga Liayana kamu bikin ka...." Julian terkejut saat melihat Liyana.

Julian seperti melihat orang lain saja, Liyana terlihat begitu Feminim, dia memakai baju dan Rok yang menunjukan betapa anggunnya dirinya.

Liyana juga terlihat sangat rapi, tidak berantakan sperti saat pertama kali bertemu dan sedikit merias wajahnya, membuatnya semakin terlihat cantik.

Untuk beberapa detik Julian tertegun, dia tersadar saat Liyana menegurnya " Julian !, kamu kenapa ?" tanya Liyana polos.

" Eh...Ti..dak, aku hanya terkejut karena kamu begitu Cantik Liyana !" ucap Julian merayu.

Entah kenapa Liyana langsung tersipu, wajahnya merah merona " Terimakasih Julian " Liyan menyibak rambutnya yang tergerai keatas telinga.

Liyana sangat senang di puji Julian, karena dia memang sengaja merubah penampilannya untuk Julian, pasalnya Julian pria pertama yang berhasil membuatnya tertarik.

Faktor Daya Tarik Liyana Reid : +10

Target Harem tersentuh dengan Keseriusan Host.

Faktor Daya Tarik Liyana Reid Sekarang : +40%

[ Karena Target Harem menaikan Daya tariknya 10% anda akan mendapatkan 1 poin kekuatan tambahan ].

Poin peningkatan Host Sekarang : 17

Julian terkejut, karena hanya dengan rayuan kecil saja Liyana langsung menaikan daya tariknya.

" Ayo masuk !" Julian membuka pintu Lamborghininya.

Liyan terkejut " I..ini Mobil kamu Julian ?" tanya Liyana kagum.

Julian menjawab dengan rendah hati tali ada sedikit kesombongan disana " Yah.., cuma Mobil murah, maaf jika membuatmu tidak nyaman nantinya "

Liyana melebarkan rahangnya " Lamborghini Vaneno dia anggap Murah ?, terus menurut dia mobil yang mahal itu seperti apa ?!" gumam Liyana dalam hati.

Walaupun dia seorang Hacker dengan bayaran yang tinggi, tapi dia tudak setiap hari mendapatkan pekerjaan.

Liyana juga sadar harus menabung untuk menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya, untuk itu dia tidak sembarangan membelanjakan Uangnya.

" Ayo masuk !, tunggu apa lagi !" tegur Julian pada Liyana.

Liyana tersadar, dia tersenyum kecut " Eh..iya !" jawab Liyana sambil memasuki Mobil Julian.

Lamborghini Julian meraung dan meninggalkan tempat tersebut.

Di dalam Mobil Julian buka suara " Sebelum kita jalan, aku mau menemui seseorang terlebih dahulu, Kamu tidak keberatan kan ?"

Liyana mengangguk " terserah kamu saja Julian " jawab Liyana Singkat.

Mobil Julian sampai di sebuah kafe yang sudah di pesan oleh Mark Sulin.

Saat Lamborghini Julian berhenti di parkiran kafe, tentu saja semua mata tertuju pada Mobil Julian.

" Astaga !... Bukankah itu Lamborghini Vaneno ?"

" Mana ?"

" Mata kamu sudah katarak yah !, itu bodoh !"

" Wow.. iya itu Lamborghini Vaneno, kira - kira siapa yah pemiliknya ?"

" Aku dengar sih katanya orang kaya baru di kota Fornas !, dia mampu lima Mobil mewah sekaligus !"

" Astaga... aku mau menjadi pelacurnya kalau begitu !"

" Jangan Mimpi !, wanita gendut sepertimu mana mungkin bisa mendekati orang sepertinya !"

Celoteh dari para pelanggan kafe terus tertuju pada Mobil Julian, mereka terkedima karena bisa menyaksikan legenda Kota Fornas, pasalnya kebanyakan orang di kota Fornas yang menggemari Mobil, mereka sudah tahu jika ada pria kaya yang mampu membeli 5 Mobil mewah sekaligus.

Walaupun Julian menjadi pusat pembicaraan, tapi dia tidak menggubrisnya, dia berjalan dengan santai memasuki kafe tersebut.

Sementara Liyana merasa teryekan, karena ini pertama kalinya dia menjadi pusat perhatian, pasalnya selama ini dia selalu menutup dirinya.

Julian yang tahu jika Liyana tertekan, dia langsung menggandeng tangannya " tenang saja, aku ada disampingmu, jangan terlalu kaku seperti itu " ucap Julian lembut.

Liyana mengangguk, dia menyambut genggaman tangan Julian sembari menghela napas, berusaha untuk tetap tenang agar tidak ebuat malu Julian.

Mark Sulin yang Notabenya sudah pernah melihat Julian saat di pesta gedung Doroti, dia berdiri sembari melambaikan tangannya.

Julian tersenyum, dia langsung menghampiri Mark Sulin denag santai.

" Tuan Lewis, silahkan duduk !" Ucap Mark sopan.

Julian mengangguk, dia duduk diseberang Mark, di ikuti Liyana yang duduk di sampingnya.

Mark melirik Liyana, pasalnya dia yakin jika Liyana bukan Wanita yang di bawa Julian saat pesta di gedung Doroti.

" Gila !, Milyarder memang beda, selalu berganti wanita begitu saja, padahal yang kemarin saja Cantik !, tapi dia membawa wanita yang tidak kalah cantik juga !" Ucap Marka dalam hati.

Julian yang melihat Mark terus menatap Liyana dia berdehem ' Ekhem !'

Sontak saja Mark langsung tersadar, dia tersenyum kecut saat melihat Julian terlihat tidak senang padanya.

Mark menghela napas " Tuan Lewis, ini berkas - berkasnya !" Mark memberikan sebuah Map yang isinya semua berkas - berkas Kepemilikan Sulin Tower.

Julian membuka berkas tersebut layakanya sedang mengecek, padahal dia hanya membolak - balik tanpa membacanya sama sekali.

Julian mengangguk - anggukan kepalanya untuk membuat kepura - puraannya semakin nyata " Bagus, Mana nomor rekening anda ?" tanya Julian langsung

Mark tercengang, pasalnya Julian tidak berbasa - basi sama sekali, padahal dia berharap ingin ngobrol sebentar dengan Julian, tapi tampaknya Julian tidak mau melakukan hal tersebut.

" Apakah Tuan Lewis marah padaku karena telah menatap wanitanya !, Kamu bodoh Mark !, kenapa kamu tidak memikirkan hal tersebut !, kesempatan kamu untuk menjalin koneksi dengannya sekarang tidak ada bodoh !" Mark merutuki kebodohannya dalam hati.

Mark menghela napas, dia langsung memberikan nomor rekeningnya pada Julian.

Jukian tanpa ragu Mentransfer uang 500 juta sesuai perjanjian, lagi - lagi Mark menghela napas saat melihat pemberitahuan dalam ponselnya, karena hanya orang yang memiliki kekayaan yang luar bisa, Mentransfer uang 500 juta tanpa berkedip.

Setelah transaksi berhasil, Julian berpamitan dengan Mark, pasalnya dia sudah janji akan membawa Liyana jalan - jalan.

Tapi tiba - tiba ada yang menegur Julian " Julian !!"

.

.

.