Karya sudah tamat!! Silakan baca jika berminat.
~~~
Zhukai, pelajar SMA tahun akhir. Ia tewas dalam perjalanan menuju kerumah tapi beruntungnya ia bereinkarnasi dunia yang disebut sebagai dunia kultivator, tak hanya itu kai juga mendapat sebuah system yang bernama Re-System.
Dunia baru yang penuh dengan pertumpahan darah, akankan Zhukai bisa melewati itu semua dan menemukan alasan dibalik Reinkarnasi nya?
Nantikan saja ceritanya..
~~~
Bagian 1 : Pembalasan Dendam (End)
Bagian 2 : Kembali Ke Bumi (End)
Bagian 3 : Menuju Alam Immortal (End)
Bagian 4 : Alam Dewa (End)
Bagian 5 : Jati Diri (End)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zero_Hrx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membasmi Bandit
Desa Chang dan Kekaisaran memiliki jarak sekitar 400 Km, Untuk sampai disana Kai memerlukan waktu sekitar 2 Minggu penuh untuk sampai disana.
Kai sekarang sedang melewati Sebuah Hutan yang berada di sebelah Utara dari Desa Chang, disana tidak terdapat Binatang Buas, hanya terdapat Beberapa Hewan Jinak yang tinggal disana.
Kicauan Burung terdengar jelas di sepanjang Hutan, Kai yang Kala itu tengah tidur di karavan tiba tiba terbangun dari tidurnya.
"Hoamm... menempuh perjalanan seperti ini memang yang terbaik.."
"Ah, Apakah tuan muda telah cukup beristirahat?" Tanya Kusir yang sambil tersenyum.
"Iya, apakah aku tertidur cukup lama." Balas Kai.
"Tuan muda telah tertidur sekitar 6 jam saat kita mulai berangkat." Jawab sang Kusir.
Kai yang saat itu tengah asik mengobrol dengan Kusir tiba tiba di kejutkan oleh Seorang Pria paruh baya yang menghadang Karavan nya.
Kai melirik Pria paruh baya itu dan mulai menghela nafas, "Hah.. Hei paman, jika tidak ingin mati sebaiknya Kau pergi dari sini." Ancam Kai.
"Bwaaha... Hei lihat bocah anjing ini, haruskah kita menyiksanya sebelum membunuhnya?" Pria paruh baya itu berbicara pada bawahannya dan menyeringai lebar.
"Dasar para kumpulan babi!, sebaiknya kalian pergi sebelum aku kehabisan kesabaran ku."
"Kurang Ajar!!.. Kalian semua cepat keluar dan habisi pria ini.." Seketika Muncul puluhan orang dengan tampang garang, Sebuah pedang terdapat di setiap orang orang itu.
"Apalagi yang kalian tunggu cepat bunuh dia!!" Perintahnya.
Sang Kusir yang sedari tadi ketakutan kini dengan bertambahnya jumlah orang yang menghadang nya ia semakin yakin bahwa nyawanya pasti akan berakhir disini.
"**-tuan muda, Aa-aku Akan mengulur waktu agar Tuan muda bisa melarikan diri dengan selamat." Ucap Kusir itu dengan terbata-bata, walaupun wajahnya tidak menunjukan ekspresi apa apa, tapi Kai tahu bahwa Kusir itu telah Putus asa.
Kai tidak menjawab melainkan hanya tersenyum kecil, Saat ia pertama Kali datang ke Dunia Ini, selain Xiao Yu dan Paman Tian, Kusir itu adalah orang ketiga yang bersikap baik padanya.
Walaupun nyawa kusir itu terancam tapi ia masih memperdulikan dirinya, Itu adalah sifat yang sangat langka di temukan di Dunia Ini.
"Tenanglah Paman, Aku tidak akan melarikan diri." Jawab Kai singkat.
"Kumohon.. jangan bersikap bodoh tuan muda, nyawa anda sedang dipertaruhkan disini." Ucap Kusir itu Wajahnya sekarang telah mengeluarkan beberapa tetes air mata.
Tidak menanggapi ucapannya Kai mengambil pedang dari sarungnya dan langsung melesat kearah Puluhan Bandit yang menghadang.
"Slash..."
"Tingg..."
Suara Percikan pedang serta beberapa tebasan dapat terdengar dari Hutan tersebut. Beberapa potongan tangan dan darah segar berceceran disana.
Kai memegang pedang yang baru ia beli di Pasar sekarang memiliki retakan yang cukup jelas, Pupil Matanya kini berwarna merah dengan bekas Darah yang terdapat di mata kanannya menambah kesan yang sangat menyeramkan.
Kini para bandit berjatuhan ketanah tanpa bisa berdiri Kaki mereka gemetar ketakutan, Ini pertama kalinya bagi mereka merasakan ketakutan yang seperti ini. Mereka semua tidak menyangka bahwa pemuda yang terlihat lemah tadi ternyata memiliki Kekuatan yang sangat hebat dan memiliki sifat yang sangat kejam seperti ini.
"Jadi, Tuan Bandit apakah kalian memiliki kata terakhir!." Ucap Kai pelan, Walupun suaranya pelan tapi semua itu terdengar jelas di telinga para bandit.
Keheningan seketika terjadi, Kai sekarang sedang menatap para bandit dengan tatapan membunuhnya, sedangkan para bandit hanya bersujud meminta ampunan.
Kusir yang melihat itu menganga tak percaya, Ia pikir bahwa hanya dalam beberapa menit Kai pasti akan kehilangan nyawanya. Tapi itu semua berbanding terbalik dengan ekspektasi nya. Ia senang karena nyawanya kini selamat, sekarang di matanya Kai telah dianggap sebagai penyelamat hidupnya.
Setelah menunggu beberapa menit dan masih tak ada jawaban yang keluar dari mulut para bandit, Kai memutuskan untuk menghancurkan kultivasinya tapi tidak membunuhnya. Kai berharap bahwa para Bandit itu dapat menebus semua kesalahannya.
Kai kembali memasukkan pedangnya dan kembali berjalan kearah Karavan, Ia melihat Tatapan Kusir padanya seperti Ia telah dianggap sebagai Dewa penyelamatnya.
"Ahaha... Tuan muda perkataan ku yang tadi..." Ucapnya tersenyum canggung.
"Pfft.. Tidak usah dipikirkan paman, Asal paman tahu saja. Paman merupakan orang Baik, saat nyawa paman dipertaruhkan paman lebih mementingkan nyawa orang lain. Itu sangat keren sekali."
"Kita bisa melanjutkan perjalanan nya paman, untuk Para bandit itu Aku telah menghancurkan basis kultivasi mereka. Jadi mereka tak akan dapat melakukan kejahatan lagi." Kata Kai sambil berjalan kedalam karavan.
"... Baik tuan muda."
Akhirnya Kai melanjutkan perjalanannya menuju ke Kekaisaran, Ia juga sering mengobrol dengan Paman Kusir. Kadang Kala Kai menawarkan Paman Kusir itu untuk bekerja padanya dengan bayaran yang lebih tinggi. Anehnya Paman Kusir itu menolak tawaran yang Kai berikan, Kai tidak marah melainkan tersenyum. Ia tahu bahwa Kusir itu juga memiliki alasan untuk menolak tawarannya dan Kai sangat menghormati itu.
Saat malam hari tiba, Paman Kusir itu mulai mendirikan tenda dan mulai membuat api unggun. Kai ingin membantunya tapi paman Kusir itu menolak bantuan Kai, karena merasa bosan Kai mulai berkultivasi.
Kai membuka matanya saat sinar matahari telah menyinari tubuhnya. Ia melihat kanan dan kiri seakan mencari sesuatu, saat matanya melihat pria paruh baya yang sedang memberi makan Kuda Ia bernafas lega.
"Jadi tadi malam tidak terjadi apa apa, Syukurlah."
Meregangkan tubuhnya selama 10 menit Kai mulai berlari kearah hutan untuk mencari beberapa ayam liar, tak lupa juga ia berpamitan kepada Paman Kusir. Setelah Kejadian kemarin, Kai lebih sering berbicara dengannya, Sekarang ia Tahu bahwa Kusir itu bernama Zhong Hun, Kai kemudian mulai memanggilnya dengan Paman Zhong.
30 menit kemudian, Akhirnya Kai kembali dengan membawa 4 potong ayam liar di tangannya.
Setelah itu Kai mulai memasaknya menjadi sebuah sup, Bau harum tercium dari masakan yang Kai buat.
Paman Zhong yang saat itu sedang memberi makan kuda, mulai mencium Aroma harum dan langsung mencari sumbernya.
Ia sangat terkejut ketika melihat sumber aroma itu berasal dari masakan Kai, Paman Zhong berjalan pelan Kearah Kai. Menyadari Paman Zhong mendekat Kearahnya Kai dengan tersenyum mengajak Paman Zhong untuk makan bersaman nya.
Selesai makan Kai dan Paman Zhong mulai melanjutkan perjalanannya. 3 jam berlalu dan akhirnya Kai telah melewati Hutan, Sesaat Kai melirik keluar jendela dan melihat sebuah pasang rumput yang sangat luas di depannya.
"Tuan muda, mungkin agak sedikit berbahaya disini, saya mendengar sebuah berita bahwa di Padang rumput ini memiliki hewan penunggu. Yaitu Elang Api, Binatang Iblis Tingkat rendah." Jelasnya.
"Ok.." Jawab Kai singkat.
Menutup kembali jendela keretanya, Kai mulai berkultivasi disana. Ia mulai mengaktifkan Teknik Pelahap Bintang, Sekarang muncul sebuah pusaran angin yang mengelilingi Kereta yang Kai gunakan.
Paman Zhong yang melihat pusaran angin itu langsung terkejut, Ia mengira bahwa Elang Api yang melakukannya. Setelah menunggu beberapa saat tidak ada apapun yang terjadi, Paman Zhong langsung bernafas lega..