🙏 Novel ini dalam revisi
Follow Ig Author: cinta terindah217c
Melihat sang pacar berselingkuh dengan keponakannya, membuat Alice gadis berusia 20 tahun berniat mengambil surat mobil pemberiannya di rumah sang pacar.
Namun, siapa sangka dia di fitnah berbuat mesum bersama calon mertuanya yang membuat mereka harus menikah.
Siapakah yang memfitnah mereka? Kenapa mereka di fitnah? Yuk simak kisahnya!
Selamat membaca.
Jangan lupa untuk dukung Author.
Caranya Like,Vote,Favorit,Komen,dan beri hadiah sebanyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cinta Terindah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24 > Nikmati Saja!
Sesampainya mereka di Mall terbesar di kota A, mereka masuk ke dalam dan mereka berkeliling di sana. Azi terus menatap wajah Riska ia sangat terpesona akan kecantikan Riska.
Aku akan mendapatkan hati Riska, dan setelah ia dalam pelukanku maka dia tidak dapat lolos lagi. Batin Azi.
"Ayah, Alice ingin ke toilet, Ris kamu di sini saja bersama Ayah." Alice langsung pergi menuju toilet, sedangkan Riska merasa sangat canggung berdua bersama Azi.
"Kamu, masi kuliah Ris?" tanya Azi pada Riska.
"Masi Om, ini tahun terakhir Om, sesudah itu akan lulus tapi Riska belum tau ingin bekerja di mana?" jawab Riska pelan.
"Bekerja di kantor om saja, nanti kamu akan om jadikan Sekertaris om, mau?"ucap Azi.
"Riska mau saja Om. Tapi, tiga bulan lagi Riska baru lulus," ucap Riska.
"Tidak apa itu bukan waktu yang lama," sahut Azi dan mereka saling mengobrol bersama sampai Alice datang.
"Ayah, Alice ingin menonton Bioskop di sana!"
Mereka langsung menuju Bioskop yang di inginkan oleh Alice, setelah mereka menonton mereka berbelanja hingga sore hari.
Azi mengantarkan Alice pulang terlebih dahulu barulah ia mengantarkan Riska pulang ke kosannya.
"Om, tidak merepotkan Om kalau mengantarkan Riska?" tanya Riska yang duduk di samping Azi.
"Tentu saja tidak," jawab Azi.
Riska hanya tinggal sendiri di Kosan ia merantau untuk berkuliah, agar kehidupan keluarganya terjamin kedepannya.
Mereka telah sampai Kosan Riska ia langsung ke luar dari mobil dan langsung masuk ke dalam, sedangkan Azi ia langsung pulang ke rumahnya.
Di rumah Kenan Alfaro.
Kenan yang baru sampai rumah dengan Bastian ia memperhatikan gerak gerik Bastian sejak tadi, sebab ia merasa sangat curiga ia mencium aroma bercinta Saras dan Bastian tadi dan celana Bastian yang basah.
"Pa, Bastian nanti ke luar sebentar ingin menemui tante Saras, tadi Bastian tidak mengerti," dusta Bastian. Namun, Kenan percaya begitu saja.
"Baiklah. Tapi, ingat jangan terlalu larut pulangnya kasihan Kisya dia sedang mengandung." Kenan langsung masuk ke dalam kamarnya ia melihat Alice baru selesai mandi.
"Om, sudah pulang? "Alice mencium tangan Kenan, pria itu melihat Alice begitu menggoda di matanya.
"Sudah berapa usia kehamilan mu sayang? " tanya Kenan ia mengelus-elus perut Alice.
"Baru enam minggu Om, ada apa?" jawab Alice lembut.
"Ya, sudahlah masih enam minggu lagi puasanya," ucap Kenan dengan sangat lemas ia pun berlalu pergi masuk ke dalam kamar mandi.
"Gak jelas banget sih, om Ken," ucap Alice.
Bastian masuk ke dalam kamarnya ia tidak melihat Kisya lalu ia menelfon Kisya. Namun, tidak di angkat oleh Kisya. Bastian memutuskan agar segera berangkat ke rumah Saras ia akan menikahi Saras malam ini.
Bastian langsung mengendarai mobil milik Kenan, ia menuju rumah Saras setelah ia sampai terlihat di rumah Saras sudah ada penghulu dan tiga orang warga di sana Bastian langsung mendatangi mereka .
"Pak saya sudah siap ingin segera menikahi Aras," ucap Bastian warga terkejut melihat calon suami Saras yang masi muda dan tampan.
Pernikahan mereka telah selesai, para warga telah berpulang semuanya, kini hanya tinggal Saras dan Bastian saja, Saras yang mengenakan baju putih yang memperlihatkan belahan dadanya.
"Aras jangan kenakan pakaian seperti ini lagi. Sebab, sas tidak suka, tubuhmu di lihatin banyak orang," ucap Bastian dan segera menutup pintu dan menguncinya mereka langsung masuk kamar.
"Mengapa Mas? Bukankah, selama ini Aras selalu memakai baju seperti ini?" tanya Saras dan Bastian yang duduk di bibir ranjang, Saras langsung duduk di pangkuan Bastian.
"Sekaran Aras harus memakai baju yang tertutup, mengerti?"
Bastia menghampiri Sara dan mulai mencium bibir Saras dengan rakusnya.
"Eump, Mas jangan terburu-buru nikmati saja kita sudah menikah bukan?" ucap Saras dengan suara yang sangat berat.
"Kamu ini pandai sekali memuaskan mas, bisa kita mulai? Sebab, mas sudah tidak tahan lagi?" ucap Bastian mereka saling menyatukan satu sama lain.
.
.
.
...**************...
Bersambung.
Hay, teman-teman jangan lupa untuk Like Vote Favorit Komentar jika ada saran dan kritikan komen saja.
Author sangat berterimakasih atas dukungan dari kalian semua.
Salam manis untuk kalian semua.😘