NovelToon NovelToon
Jejak Di Balik Kabut

Jejak Di Balik Kabut

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Balas Dendam / Konflik etika / Penyeberangan Dunia Lain / Permainan Kematian / Penyelamat / Pendamping Sakti
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Anggun juntak

dibaca aja ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun juntak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jejak yang menghilang

Arka dan Maya meninggalkan ruangan bawah tanah itu dengan perasaan campur aduk. Cahaya matahari pagi yang hangat seolah memberikan sedikit harapan, tetapi hati mereka masih dipenuhi kecemasan.

Maya berjalan di belakang Arka, mata nya terus memperhatikan peta di buku kuno yang mereka bawa. “Arka, tujuan kita berikut nya ada di sisi lain lembah ini. Tapi aku nggak tahu apa kita bisa sampai sebelum malam.”

Arka menoleh dan mengamati jurang yang terbentang di depan mereka. Tebing curam itu memisahkan mereka dari dataran yang tampak nya lebih tinggi di kejauhan. “Kita harus cari jalur. Nggak mungkin kita memanjat dengan keadaan sekarang.”

“Kalau jalur nya nggak ada?” tanya Maya dengan nada khawatir.

Arka menatap nya sebentar sebelum menjawab, “Maka kita buat jalur.”

---

Mereka mengikuti tepi jurang untuk mencari jalan setapak. Suara deras sungai di bawah terdengar menambah suasana mencekam. Langit yang tadi nya cerah mulai dipenuhi awan gelap. Maya melirik ke langit.

“Seperti nya akan hujan lagi. Kita harus bergerak lebih cepat.”

Arka mengangguk dan mempercepat langkahnya. Akhir nya, setelah berjalan hampir satu jam, mereka menemukan sebuah jembatan gantung yang tampak tua dan rapuh. Tali tali pengikat nya sudah mulai usang, dan papan kayu yang menjadi pijakan sebagian besar retak.

“Kamu yakin kita bisa lewat sini?” Maya bertanya dengan nada skeptis.

Arka menguji kekuatan tali dengan menarik nya pelan. “Kita nggak punya pilihan lain. Aku duluan. Kalau aman, kamu menyusul, oke?”

Maya mengangguk ragu.

Arka mulai melangkah, berhati-hati memeriksa setiap papan kayu. Jembatan itu bergoyang pelan setiap kali ia bergerak. Napas Maya tertahan melihat Arka berusaha menjaga keseimbangan nya.

Namun, di tengah perjalanan, angin kencang tiba tiba bertiup. Jembatan bergoyang lebih keras. Arka memegang tali pengaman erat-erat.

“Arka! Kamu baik baik saja?” teriak Maya.

“Aku nggak apa apa!” Arka berteriak kembali. “Tunggu sampai aku sampai di ujung, baru kamu jalan!”

Setelah perjuangan menyeberangi jembatan, akhir nya Arka berhasil sampai di sisi lain. Ia melambai ke Maya. “Ayo, sekarang giliranmu!”

Maya mengambil napas dalam dalam sebelum melangkah ke jembatan. Ia memegang tali erat erat, mata nya terus fokus pada pijakan nya. Tapi baru beberapa langkah, salah satu papan kayu di bawah nya patah.

“Arka!” Maya berteriak panik, tubuh nya tergantung dengan hanya kedua tangannya yang memegang tali.

“Pegang erat erat! Aku akan tarik kamu!” Arka berlari ke arah nya, menjulurkan tangan nya.

Dengan susah payah, Maya berhasil meraih tangan Arka, dan ia menarik Maya dengan sekuat tenaga hingga akhir nya Maya berhasil kembali berdiri di jembatan.

“Kamu baik baik saja?” Arka bertanya, napas nya terengah engah.

Maya mengangguk, meski wajah nya pucat. “Aku benci tempat ini.”

---

Setelah melewati jembatan, mereka melanjutkan perjalanan menuju dataran tinggi. Perjalanan menjadi semakin sulit karena medan yang curam dan hujan yang mulai turun. Di tengah perjalanan, mereka menemukan sebuah gubuk tua yang tampaknya sudah lama ditinggalkan.

“Kita istirahat di sini saja,” usul Maya.

Arka setuju, dan mereka masuk ke dalam gubuk itu. Di dalam, hanya ada sebuah meja kayu yang sudah lapuk dan beberapa kursi reyot. Namun, yang menarik perhatian mereka adalah sebuah lukisan tua yang tergantung di dinding.

Lukisan itu menggambarkan seorang pria dan wanita yang berdiri di depan pohon besar. Wajah mereka tampak familiar.

“Maya, lihat ini,” kata Arka sambil menunjuk lukisan itu.

Maya mendekat dan mengamati nya. “Itu... bukankah itu wajah nenek kita waktu muda?”

Arka mengangguk. “Dan pria di samping nya... aku rasa itu kakek kita.”

Maya terdiam, pikiran nya berputar. “Apa mereka pernah ke sini? Kalau iya, kenapa mereka nggak pernah cerita soal tempat ini?”

Di bawah lukisan itu, ada sebuah tulisan kecil dalam bahasa yang sulit dibaca. Arka mengambil buku mereka, berharap menemukan petunjuk.

“Bahasa ini mirip dengan yang ada di peta. Tapi aku nggak tahu arti nya,” kata Arka sambil mencoba mencocokkan huruf huruf nya.

Maya menunjuk satu simbol yang ada di sudut lukisan. “Arka, itu simbol yang sama dengan liontin kita!”

Mereka segera mengeluarkan liontin dari tas Maya. Begitu liontin itu mendekati lukisan, simbol di lukisan itu mulai bersinar.

Maya melangkah mundur. “Apa lagi ini? Tempat ini semakin aneh saja.”

Tiba tiba, suara gemuruh terdengar, dan lantai di bawah mereka mulai bergetar.

“Arka, kita harus keluar dari sini!” teriak Maya.

Namun sebelum mereka bisa bergerak, lantai di bawah mereka runtuh, dan mereka jatuh ke dalam sebuah ruangan bawah tanah yang gelap.

---

Ketika mereka sadar, mereka berada di ruangan besar yang penuh dengan patung patung kuno. Cahaya samar dari liontin mereka menerangi ruangan itu, memperlihatkan detail ukiran ukiran di dinding.

Maya menggosok lengan nya yang memar. “Tempat ini seperti labirin.”

Arka membantu Maya berdiri. “Kita harus menemukan jalan keluar.”

Mereka mulai menjelajahi ruangan itu, mencoba mencari petunjuk. Namun, setiap kali mereka memasuki lorong baru, mereka merasa seperti kembali ke tempat yang sama.

“Ini nggak masuk akal,” kata Maya frustrasi. “Kita seperti terjebak.”

Arka menatap liontin di tangan nya, mencoba memahami apa yang harus mereka lakukan. “Mungkin liontin ini kunci nya. Kita harus mencari sesuatu yang cocok dengan nya.”

Setelah berjam jam berkeliling, mereka akhir nya menemukan sebuah pintu besar dengan simbol yang sama seperti yang ada di liontin.

“Ini dia,” kata Arka dengan nada lega.

Ia memasukkan liontin itu ke celah di pintu. Begitu liontin itu masuk, pintu perlahan terbuka, memperlihatkan ruangan yang dipenuhi cahaya emas.

Di tengah ruangan itu, ada sebuah buku besar yang tergeletak di atas altar.

“Kamu pikir itu...?” tanya Maya.

Arka mengangguk. “Mungkin ini yang selama ini kita cari.”

Mereka mendekati altar dengan hati-hati. Namun, sebelum mereka bisa menyentuh buku itu, sebuah suara menggema di ruangan tersebut.

“Siapa yang berani mengganggu tempat ini?”

Maya dan Arka membeku. Dari bayangan di sudut ruangan, muncul sosok tinggi dengan jubah hitam. Wajahnya tersembunyi di balik tudung, tetapi aura yang dipancarkannya membuat udara terasa lebih dingin.

“Kami... kami hanya mencari jawaban,” kata Arka dengan suara gemetar.

Sosok itu tertawa pelan. “Jawaban selalu memiliki konsekuensi. Apa kalian siap membayar harga nya?”

Maya melangkah maju, mencoba menunjukkan keberanian. “Kami sudah datang sejauh ini. Kami siap.”

Sosok itu mengangkat tangan nya, dan ruangan mulai berputar. Suara angin menderu memenuhi telinga mereka.

“Arka!” teriak Maya sambil mencoba berpegangan pada altar.

Arka mencoba meraih tangan Maya, tetapi angin terlalu kuat. Mereka merasa seperti ditarik ke dalam pusaran yang tak berujung.

Dan dalam sekejap, semua nya menjadi gelap.

---

Ketika mereka membuka mata, mereka tidak lagi berada di ruangan itu. Sebalik nya, mereka berdiri di tengah padang luas yang tak berujung, seperti yang pernah mereka lihat sebelum nya. Namun, kali ini, mereka tidak sendiri.

Di depan mereka, berdiri sosok-sosok yang tampak familiar orang-orang dari keluarga mereka, termasuk nenek mereka.

“Selamat datang,” kata salah satu dari mereka dengan senyum lembut. “Kalian telah menemukan kebenaran. Tapi perjalanan kalian belum selesai.”

Maya menatap Arka dengan kebingungan. “Apa maksud nya?”

Arka hanya bisa menatap lurus ke depan, hati nya penuh pertanyaan.

Dan sekali lagi, mereka menyadari bahwa perjalanan ini lebih besar dari yang pernah mereka bayang kan.

Bersambung...

1
SAF.A.NAPIT
bagus banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!