Lengkap sudah,kesedihan dan sakit hati yang Laura rasakan.
Baru saja ditinggalkan oleh ayahnya,ia harus kembali merasakan sakit hati karena
kekasih yang sebentar lagi akan menjadi suaminya,ternyata berkhianat dengan seseorang yang tidak pernah ia sangka.
Seperti apa kelanjutan kisah Laura,yuukkk baca kisahnya hanya di novel ini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Keesokan harinya...
"Bi...Laura udah bangun?"Tanya ibu Arya yang baru saja tiba di apartemen Arya.
"Udah bu,tapi masuk ke kamar lagi,katanya mau mandi dulu sebelum sarapan."Jawab bi Sarti.
"Kalo gitu pas banget,saya bawain sarapan dari rumah buat Laura,bantu saya tata di meja makan yaa."Balas ibu Arya.
Bi sarti pun mengeluarkan beberapa makanan dari rantang yang di bawa oleh ibu Arya.
Ia memindahkannya ke atas piring saji,dan meletakkannya di meja makan.
Sementara ibu Arya,mengupas buah untuk disajikan di meja makan.
Beberapa menit kemudian,Laura pun keluar dari kamarnya,dengan wajah dan tubuh yang sudah segar.
Laura berjalan ke ruang makan,dan terkejut karena melihat ada ibu Arya.
"Pagi cantik."Sapa ibu Arya,tersenyum lebar kepada Laura.
"Pagi bu...aku kaget loh,ibu tiba-tiba udah ada disini."Balas Laura.
"Ayo duduk Laura,ibu udah bawain kamu banyak makanan loh."Ibu Arya menuntun Laura untuk segera duduk.
"Banyak banget bu,jadi ngerepotin,kalo ibu disini,gimana dengan Arya?".
"Dia udah ke kantor pagi-pagi banget,katanya ada meeting,tiap hari dia emang kaya gitu".
"Ibu kesepian dirumah,karena ada kamu disini,yaudah ibu kesini aja".
"Gak papa,kan?".
"Iya bu,gak papa,kebetulan hari ini aku izin gak masuk."Jawab Laura.
"Yaudah ayo kita makan,kamu mau yang mana?"Tanya ibu Arya,berdiri hendak mengambilkan makanan untuk Laura.
"Gak usah repot-repot bu,ibu duduk aja,Laura bisa ambil sendiri kok."Balas Laura.
Setelah itu keduanya pun makan bersama,Laura sesekali tersenyum kepada ibu Arya,begitupun sebaliknya.
Setelah selesai makan,keduanya duduk bersama di ruang televisi.
"Laura,apa ibu boleh bertanya sesuatu yang sedikit privasi?"Tanya ibu Arya,dengan hati-hati,ia takut menyinggung perasaan Laura.
"Silahkan bu".
"Kalo ibu boleh tau,mendiang ibu Laura dulu meninggal karena apa?"Tanya ibu Arya.
"Oh itu...waktu itu Laura masih umur 5 tahun,yang Laura tau,ibu sakit."Jawab Laura.
"Boleh ibu tau,nama ibu kandung Laura?".
"Boleh,nama ibu aku,Arumi."Jawab Laura lagi.
"Apa jangan-jangan Laura adalah putri Arumi,sahabat aku yang sudah lama aku cari keberadaannya."Bathin ibu Arya.
"Kenapa bu?,ibu kok seperti orang yang sedang berfikir keras?"Tanya Laura,ia merasa heran melihat ekspresi wajah ibu Arya.
"Apa kamu masih menyimpan foto kedua orang tua kamu?"Tanya ibu Arya lagi.
"Masih,,,aku pindahin semua nya ke album yang ada di ponsel aku".
"Bentar yaa bu,ponsel aku ada dikamar".
Setelah menunggu beberapa saat,Laura sudah kembali berada di ruang televisi bersama-sama ibu Arya.
Laura pun menunjukkan foto-foto kenangan dirinya dan juga kedua orang tuanya,kepada ibu Arya.
"Gak salah lagi,Laura memang putri Arumi,wajah mereka sangat mirip."Bathin ibu Arya.
"Ibu kamu dulu sahabat ibu,Laura."Ucap ibu Arya.
"Ibu serius?"Tanya Laura.
"Iya...dulu kami sama-sama tinggal di desa,terus waktu itu,ibu kamu harus ikut kakek dan nenek kamu pindah ke kota,sejak saat itu,komunikasi kita terputus".
"Ibu gak tau harus cari ibu kamu kemana lagi,apalagi ibu kamu orangnya sangat anti dengan media sosial".
"Ibu gak menemukan info apapun tentang ibu kamu melalui media sosial."Ucap Ibu Arya lagi.
"Ternyata dunia ini tak selebar daun kelor yaa bu,seperti kata pepatah".
"Iyaaa,dan sepertinya kamu memang sudah ditakdirkan berjodoh dengan Arya,Laura."Balas ibu Arya.
Laura tersipu malu mendengar ucapan ibu Arya.
"Anak ibu baik kok,ibu bisa jamin,kamu akan bahagia bersama Arya,dan kalo dia sampe macam-macam,biar ibu yang turun tangan untuk menghukum langsung dia."Ucap ibu Arya.
Laura tersenyum lebar,menanggapi ucapan ibu Arya.
Tapi tiba-tiba saja,wajah Laura menjadi sendu,ia teringat kembali akan ibu tirinya.
Laura sangat merindukan sang ibu tiri,entah bagaimana keadaanya saat ini,entah bagaimana cara ibu tirinya bertahan hidup.
Karena saat ini,Laura sudah tidak lagi menafkahi sang ibu tiri.
"Kenapa jadi sendu,Laura?,apa ada ucapan ibu yang menyinggung perasaan kamu?,ibu minta maaf yaa".
"Gak kok bu,gak ada,aku cuma teringat sama ibu tiri aku bu,aku rindu sama dia,aku memang kecewa,tapi rasa sayang dihati aku untuk dia,gak bisa hilang begitu aja bu."Balas Laura.
"Kamu anak yang baik Laura,bersyukur Arumi punya anak seperti kamu,cantik,baik,dan juga cerdas."Ibu Arya membelai lembut pucuk kepala Laura.
"Udah yaa jangan sedih-sedih lagi,kan sekarang udah ada ibu,anggap ibu ini seperti ibu kamu juga".
"Mendingan sekarang kita ke mall aja yuk,kita happy-happy disana."Ajak ibu Arya.
"Tapi bu-...".
"Gak ada tapi-tapian,kamu siap-siap,ibu tunggu disini".
Laura berjalan kembali,masuk ke dalam kamarnya,ia juga tersenyum,merasa sangat bersyukur dan juga beruntung karena kehadiran ibu Arya.
...****************...
"Ya Allah,Dika...kenapa bisa kamu sampe ada di sini?".
"Apa yang kamu lakukan terhadap Laura,dika?,kamu bukannya meminta maaf dan memperbaiki diri,kamu malah berbuat jahat lagi terhadap Laura."Ucap ibu Dika.
Ia sedang mengunjungi putra nya yang kini berada di penjara.
"Bu...tolong bujuk Laura yaa,bilang bebasin aku,aku janji,setelah aku bebas,aku gak akan ganggu Laura lagi bu."Rengek Dika.
"Ibu malu Dika...malu ibu sama Laura,apalagi kelakuan kamu seperti ini,ibu gak punya muka lagi untuk bertemu dengan Laura."Balas ibu Dika.
"Ayolah bu...Dika gak mau ada disini bu,semalam saja,rasanya seperti sudah berbulan-bulan".
"Itu konsekuensi yang harus kamu terima."Jawab ibu Dika.
"Kalo Dika disini,gimana ibu dan adik-adik dirumah,dan siapa yang akan menafkahi kalian."Balas Dika,suaranya terdengar seperti orang yang sudah putus asa,karena belum berhasil membujuk sang ibu.
"Kamu gak usah khawatirkan ibu dan adik-adik kamu,ada Allah yang akan menjaga kami,ibu bisa berjualan kecil-kecilan untuk biaya hidup sehari-hari".
"Ibu masih punya sedikit simpanan yang bisa dijadikan modal untuk usaha kecil-kecilan."Balas ibu Dika lagi.
"Sebaiknya kamu tetap disini,dan fokus memperbaiki diri kamu sendiri".
"Agar ketika keluar dari sini,kamu sudah berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi".
"Jaga diri dan kesehatan kamu,ibu pulang dulu,assalamualaikum."Ucap ibu Dika,ia berdiri dan pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Dika.
"Buuu...tunggu,ibuuuu dengerin aku dulu."Dika berteriak memanggil sang ibu,tapi ibunya sama sekali tidak berbalik untuk melihat ke arah Dika...
sepertinya ibu tiri laura pergi dr rumah itu, dan laura menyendiri dlm kesunyian rumah itu,,,
moga aja arya datang dan menolong laura