NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Ayyura_Aydeen

Takdir Cinta Ayyura_Aydeen

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:172.8k
Nilai: 5
Nama Author: Raline_Story

Visual Cast bisa cek Tiktok @rn_story94

Hanya butuh coment yang baik-baik saja ..

Menceritakan kisah wanita muda yang baru menyelesaikan pendidikan Spesialisnya dikairo.Ia terpaksa harus menikahi seorang CEO yang kejam, dan tidak tersentuh yang tak lain adalah Aydeen Fayadh Addison.

Pria itu adalah calon suami kakaknya.
Ayyura terpaksa menjadi wanita pengganti di pernikahan mereka. Karena sang kakak Malika yang memilih kabur tepat dihari pernikahan mereka.

Ayyura dan Aydeen pernah bertemu berapa tahun yang lalu di Newyork sebelum Ayyura menutup dirinya seperti ini. Ayyura seakan tidak mengingat wajah Aydeen sama sekali.

Sementara Ayyura telah mengenakan cadar saat ini, otomatis Aydeen belum bisa mengenali wajahnya Yura sekarang.

Yang penasaran bagaimana kelanjutannya?
silahkan dibaca gaes ..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19 LDR

Setelah dari Mall Aydeen dan Ayyura langsung pulang kerumah mereka. Ayyura masih diam tidak membuka suaranya sedikitpun.

Bahkan selepas shalat isya dia masih mengurung diri didalam kamarnya. Perasaan nya begitu bimbang malam ini. Banyak sekali pertanyaan yang akan dilontarkan dia pada suaminya itu.

Namun Aydeen sebentar lagi akan terbang ke Aussie, jadi ia harus menahan itu sementara waktu. Tidak lama Sang empu yang sedang dipikirkan datang kekamar istrinya.

Tok .. tok .. "Ayy boleh Abang masuk". ujar Aydeen.

"Hmm .. iya bang, pintunya gak dikunci kok". jawab Yura lalu berdiri untuk menemui suaminya karena selepas shalat isya tadi Yura belum beranjak dari tempatnya, dia melanjutkan zikir dan mengaji dulu.

"Kamu habis shalat Ayy"? tanya Aydeen saat melihat istrinya masih mengenakan mukenah lengkap.

"Iya bang". jawabnya pelan.

Mereka berdua pun duduk disisi tempat tidur.

Ayyura mengambil satu tangan Aydeen untuk dia cium. Aydeen terperanjat, karena mereka sedang tidak shalat bersama pikirnya. Ayyura tersenyum melihat ekspresi kaget suaminya. lalu dengan lembut ia menggenggam kedua tangan suaminya.

"Nanti setelah Abang pulang dari Aussie kita imaman dan makmuman bareng ya". celetuk Yura.

Aydeen tersenyum kikuk dia sendiri tidak sadar kapan terakhir dia shalat, sungguh miris.

"Maafkan Abang ya, Abang masih jauh dari kata sempurna seperti yang kamu harapkan".

"Kesempurnaan hanya milik Allah Bang, Yura tidak berhak mendapat sesuatu yang sempurna karena Yura juga masih jauh dari kata sempurna".

"Abang janji akan lebih banyak belajar lagi nanti".

"Hmm, kalau kita shalat hati kita akan lebih tenang, dan tidak gampang tersulut emosi, segala sesuatu tidak harus dilakukan dengan luapan amarah Bang". nasihat Yura, yang masih jelas bayangan suaminya saat mencekik leher pegawai mall tadi.

"Maaf .. Ayy .. Abang masih belum bisa mengontrol emosinya Abang". cicit Aydeen lalu berpindah posisi tidur dipangkuan istrinya itu.

Ayyura mengangkat satu tangannya lalu mengelus puncak kepala Aydeen dengan begitu lembut.

"Mulai sekarang sering-sering mengambil air wudhu, laksanakan shalat, agar pikiran Abang juga tenang".

"Baiklah Ayy, makasih untuk semuanya". cicit Aydeen

"Untuk apa"? tanya Yura.

"Untuk semua segala cinta dan pengertian nya". ucap Aydeen mengecup tangan istrinya yang masih bertengger dikepalanya.

"Sama-sama Bang, sudah tugasnya Yura sebagai seorang istri untuk mengingatkan suaminya".

"Apa tidak ada yang ingin kau tanyakan? Kau bebas bertanya apapun itu kepadaku Ayy"? sela Aydeen sedikit mendongak pada Ayyura.

"Banyak Bang". jawabnya.

"Lalu kenapa tidak Kau tanyakan sekarang"? ujar Aydeen lalu beranjak berdiri untuk menghadap langsung pada istrinya.

"Ayyura ingin mempercayai keyakinan Yura sendiri".

"Ayy dengarkan, Aku memang seroyal dan secinta itu pada Malika. Sampai apapun yang dia minta akan ku kabulkan tanpa pikir panjang. Malika selalu minta barang mewah, perhiasan, bahkan Credit Card saja Aku berikan untuknya. Namun itu semua masa lalu, sebelum Aku bertemu denganmu Ayy". ujar Aydeen mencoba menjelaskan semuanya.

"Iya Bang, Ayyura paham". Ayyura menahan rasa sakit hati dan cemburunya saat ini. Sebab dia tidak menyangka sesayang itu Aydeen pada kakaknya.

Aydeen melihat perubahan suasana hati sang istri sedang tidak baik-baik saja. Namun Yura mencoba untuk setenang mungkin, dia tidak ingin Aydeen tahu bahwa dia sedang marah, cemburu, dan sakit hati.

"Ayy". ucap Aydeen yang sudah duduk dibawah kaki istrinya. Ayyura kaget lalu ingin segera berdiri namun tubuhnya ditahan oleh Aydeen secepat mungkin.

"Duduklah". perintah Aydeen tidak ingin dibantah.

Aydeen mengambil kedua tangan Yura lalu dia bawa kedalam dada bidangnya. Aydeen ingin meyakinkan istrinya itu bahwa hatinya sudah terpaut untuknya.

"Ayy .. Kau bisa dengar detak jantung Abang ini". tanya Aydeen pada istrinya.

Ayyura mengangguk malu-malu, karena benar detak jantung Aydeen benar-benar berdegup kencang sekarang ini. Apa suaminya sedang cemas, pikirnya.

"Setiap berada didekatmu, Abang selalu merasakan hal ini Ayy .. Kau tahu saat Abang berada didekat Malika, Aku tidak pernah merasa se deg-deg an ini".

"Aku memang mencintai Malika, tapi untuk pertama kalinya Aku merasa segusar ini. Ada sebuah ketakutan didalam hatiku ini Ayy, Aku takut jika kamu kenapa-kenapa, Aku takut jika Kamu marah, bahkan Aku takut jika Kamu kecewa dan sampai terluka karena ulah sikapku yang dominan ini". ungkapnya dengan segala keberanian nya.

Ayyura terharu mendengarnya, air mata yang dia tahan sejak tadi akhirnya luruh juga dipipinya.

Kemudian dia menangkup dua pipi suaminya.

"Abang tidak perlu seperti ini, Aku percaya pada suamiku. Yura hanya minta tolong jaga kepercayaan ini dengan baik". ujarnya sembari tersenyum lembut.

"Pasti Ayy, Abang tidak akan mengecewakanmu". balas Aydeen lalu memeluk sang istri dengan erat, lalu mencium puncak kepalanya dengan lembut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tepat pukul 22:00 Ayyura mengantar suaminya kebandara bersama kedua mertuanya.

"Abang titip Yura pada Abi dan Mami sementara Aydeen belum pulang ya, Abang khawatir kalau meninggalkan Yura sendirian dirumah". cicit Aydeen.

"Kamu jangan khawatir, Yura akan aman dirumah mertuanya. Lagi pula Zahra akan pulang nanti". ujar Abinya menjelaskan.

"Iya nak, malahan Mami senang kalau ada menantu Mami yang cantik ini dirumah, jadi Mami ada temen kalau lagi pengen shopping". ucap Hanna dengan kerlingan manja pada suami dan anaknya itu.

Aydeen memutar bola matanya malas dan jengah. "Itu mah suka-sukanya Mami". balasnya.

"Iya itu kan surganya perempuan Bang, kayak gak pernah belanjain Ayyura saja". celetuk sang Mami yang membuat mata Aydeen melotot, pasalnya dia tidak pernah mengajak Yura shopping.

Kemarin juga baru mau beli perhiasan untuk istrinya sudah ada insiden tidak menyenangkan disana.

Hanna yang seolah tahu kode matanya Aydeen langsung menggeplak bahu anak laki-laki semata wayangnya itu.

"Arrgghh .. sakit Mam"! pekik Aydeen.

"Jadi Abang belum pernah mengajak menantu Mami berbelanja iya"? tukas Mami Hanna emosi.

"Kemarin rencananya Abang mau beliin Yura perhiasan Mam, tapi". Aydeen menggantung ucapannya.

"Tapi apa"? sentak Hanna mulai marah.

"Ada sesuatu terjadi disana, pokoknya nanti Abang jelasin deh pas pulang nanti". ujar Aydeen mengelak.

"Kenapa gak sekarang jelasinnya"? tuntut Hanna.

"Mam .. nanti biar Yura yang jelasin ya". ucap Yura mencoba untuk menengahi.

Aydeen menghela nafasnya lega istrinya telah menyelamatkan nyawanya dari nyonya Addison itu.

"Yasudah Kamu hati-hati semoga proyek di Aussie berhasil kamu menangkan, dan berjalan dengan lancar. Ingat minta doa dan restu pada istrimu setiap berpergian seperti ini, karena barokah dan kemudahan pekerjaan suami tergantung doa dan ridho sang istri nak". ujar Abi Fahri menasehati.

Ayyura dan Mami Hanna tersenyum mendengarnya. Aydeen pun segera menghampiri sang istri.

"Ayy Abang berangkat ya, jaga diri Kamu baik-baik selama tidak ada Abang didekatmu, ingat jaga hati dan jaga mata Kamu, Aku tidak mau Kamu luluh oleh lelaki lain saat Aku jauh dari Kamu". ucap Aydeen dengan begitu posesif.

Mami Hanna mendelik tajam, apa kata putranya itu barusan. Itu bukan minta restu dan ridho melainkan menekan sang istri.

Mami Hanna pun menjewer telinga putranya itu.

"Ahhh .. Aduh Mam .. sakit". keluh Aydeen sembari memegang telinganya kebas dan perih.

"Kamu disuruh meminta doa dan restu pada Yura, bukan mencerca nya dengan begitu posesif.

"Maaf Mam, tapi kan istri Aydeen ini sangat cantik Mam, orang lain yang melihat matanya saja bisa luluh, apalagi sampai melihat wajahnya". gerutunya sebal pada Maminya itu.

"Cih .. dulu aja sok-sok an gak mau menerima Yura menantu Mami, sampai-sampai buat perjanjian pra nikah konyol seperti itu! Ehh .. sekarang posesif minta ampun". cibir Mami Hanna yang langsung menyinggung putra sulungnya itu.

Mata Aydeen terbelalak lebar, Jadi Maminya dan Abinya selama ini tahu tentang perjanjian itu.

"Kenapa Kamu kaget? Karena Mami dan Abi tahu"?

"Kamu itu anak Kami Bang, enggak ada hal apapun yang bisa Kamu sembunyikan dari kami sebagai orang tua! Dan Kamu sayang". Mami Hanna pun menjeda ucapannya sebentar, lalu menggenggam tangan menantunya dengan kasih sayang.

"Jangan pernah mau ditekan, dikekang, dan diancam oleh suamimu ini. Walaupun Yura diam, dan tidak mengatakan apapun pada Mami. Kami tahu nak".

"Mami pernah bilang kan sama Yura, Abang ini hanya sebatas anak Mami, tapi dia milik Kamu nak".

"Kamu berhak mengutarakan semua pendapatmu padanya, Ingat Kamu itu istrinya sayang, hanya Yura satu-satunya orang yang bisa mengendalikan dia".

"Kamu berhak memiliki semua yang suamimu punya, Harta, rumah, perhiasan semuanya itu punya Yura bukan orang lain atau wanita lain, Dan". lagi-lagi Mami Hanna menggantung ucapannya diudara.

Dia mendekati menantunya itu sembari berbisik yang membuat semburat merah dibalik cadarnya Ayyura saat ini. Aydeen melihat tatapan sang istri berbeda saat sang Mami membisikkan sesuatu ditelinganya. Abi Fahri dan Aydeen menatap bingung pada dua perempuan dihadapan mereka ini.

Aydeen pun menarik tangannya Yura, lalu pamitan pada sang istri dengan benar. Aydeen menatapnya dengan penuh cinta dan kasih sayang.

"Abang pergi kerja dulu ya, doakan Abang semua disana cepat selesai, dan proyek disana Abang dapatkan dengan mudah, agar Abang bisa cepat pulang juga kesini, Abang gak bisa jauh-jauh dari Kamu sekarang Ayy. Tunggu Abang kembali ya". ucap Aydeen lalu mengecup puncak kepala sang istri dengan lembut. Ayyura pun memeluk suaminya dengan erat serasa tidak rela untuk dilepaskan.

"Abang jaga kesehatan ya disana, ingat makan dengan teratur, berapa suplemen dan vitamin juga sudah Yura masukkan didalam kopernya Abang".

"Yura menunggu kepulangan Abang disini". ucap Yura lalu mencium tangan suaminya penuh hormat.

Aydeen membalasnya dengan mengelus puncak kepala itu cukup lama dan kembali berpelukan.

1
🌷💚SITI.R💚🌷
yura ga tau kode ya
Yanti86
Luar biasa
Lanjar Lestari
kl Uura hamil beneran selamat huat Aydeen Yura akan jd ortu7
MH_19
semoga Yura beneran hamil ya 😍😍😍
Raline_Story
Maaf ya readers, Author lagi gak sehat dua malam ini 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
nanti malam diusahakan update yaa ..
MH_19
Kak belum up ya
Halimah lim
aku berharap di kasih pelajaran dulu,ayura pergi jauh gitu biar suaminya seperti orang gila,tak taunya TDK sesuai ekspektasi 😂
Lanjar Lestari
Aydeen lapar cm mau makan atau sarapan km Yura bukan makan atau sarapan makanan pagi ini masa msh g peka juga sdh hamil lg hadehhhpolos kebangetan
Lanjar Lestari
kl Malika dan anaknya selamat apa Ray akan tetap menjadi suami Malika dan anaknya mereka akan di asuh bersama dan Malika sadar dan tobat Aydeen dan Ayyura akan jg ortu Yura positif hamil
Halimah lim
buatan kmbukan buatanya,kalau nyebut buatanya berarti yg nawari orang lain atau bergumam dlm hati,bukan di saat di tawari sama yg masak🙏perhatikan kata"dan tidak usah banyak jeda karena gak enak di bacanya
Halimah lim
terlalu banyak jeda yg seharusnya di satukan bikin ribet dan gak enak di bacanya🙏
nanik sriharyuniati
Luar biasa
🌷💚SITI.R💚🌷
smg cpt terungkap dan malika selamat jg..dan smg ayyura poditif hamil
MH_19
lanjut buat aydeen junior thor
Lanjar Lestari
jadi Maya yg sdh bunuh anak Anisa dan yg nukar Ayyura dg Malika anak dr Kakak Marco jg mau" nya tolong Maya yg piskopat sdh jelas bunuh kakak kandungnya buat Malika yatim piatu otak Marco dimana
🌷💚SITI.R💚🌷
bener2 maya ya jahaty sampe banyak membunuh oramg..smg malika selamat dan sadar dari semua kesalahany.lanjuut
Lanjar Lestari
bikin senam jantung dag dig dug apa Malika tertembak demi menyelamatkan Papa Abas yg telak merawat nya sejak kecil wl bukan Papa Kandung nya.semoga selamat Malika dan anaknya sertakan terlambat di bawa ke rumah sakit
Lanjar Lestari
Malika cpt hubungi Ayah kandung anak yg ada di perumusan buat tolongin km ke2 ortu mu sdh meninggal Malikasemoga km kuat dan tegar semoga jg km sadar dan tobat
Lanjar Lestari
pasti sdh otw Junior Aydeen dan Ayyura sedang hamil misi apa ya yg akan di jalankan Papa Abas dan Papi Farid dan Aydeen di ruang bawah tanah
🌷💚SITI.R💚🌷
apa malika yg trtembak atau siapa ya...smg ga ada korban dan maya jg marko trtangkap biar kapok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!