NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Ayyura_Aydeen

Takdir Cinta Ayyura_Aydeen

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Raline_Story

Menceritakan kisah wanita muda yang baru menyelesaikan pendidikan Spesialisnya dikairo. Ia terpaksa harus menikahi seorang CEO yang kejam, dan tidak tersentuh. Pria itu adalah calon suami kakaknya. Ia terpaksa menjadi wanita pengganti di pernikahan mereka. Karena sang kakak yang memilih kabur tepat dihari pernikahan mereka.

Ayyura dan Aydeen pernah bertemu berapa tahun yang lalu di Newyork sebelum Ayyura menutup dirinya seperti ini. Ayyura seakan tidak mengingat wajah Aydeen sama sekali. Sedangkan, Ayyura sudah mengenakan cadar saat ini, otomatis Aydeen belum bisa mengenali wajahnya Yura sekarang.

Yang penasaran bagaimana kelanjutannya?
silahkan dibaca gaes ..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19 LDR

Setelah dari Mall Aydeen dan Ayyura langsung pulang kerumah mereka. Ayyura masih diam tidak membuka suaranya sedikitpun. Bahkan selepas shalat isya dia masih mengurung diri didalam kamarnya. Perasaan nya begitu bimbang malam ini. Banyak sekali pertanyaan yang akan dilontarkan dia pada suaminya itu. Namun Aydeen sebentar lagi akan terbang ke Aussie, jadi ia harus menahan itu sementara waktu ini. Tidak lama Sang empu yang sedang dipikirkan datang kekamar istrinya.

Tok .. tok .. "Ayy boleh Abang masuk". ujar Aydeen.

"Hmm .. iya bang, pintunya gak dikunci kok". jawab Yura lalu berdiri untuk menemui suaminya karena selepas shalat isya tadi Yura belum beranjak dari tempatnya, dia melanjutkan zikir dan mengaji dulu.

"Kamu habis shalat Ayy"? tanya Aydeen saat melihat istrinya masih mengenakan mukenah lengkap.

"Iya bang". jawabnya pelan.

Mereka berdua pun duduk disisi tempat tidur.

Ayyura mengambil satu tangan Aydeen untuk dia cium. Aydeen terperanjat, karena mereka sedang tidak shalat bersama pikirnya. Ayyura tersenyum melihat ekspresi kaget suaminya. lalu dengan lembut ia menggenggam kedua tangan suaminya.

"Nanti setelah Abang pulang dari Aussie kita imaman dan makmuman bareng ya". celetuk Yura.

Aydeen tersenyum kikuk dia sendiri tidak sadar kapan terakhir dia shalat, sungguh miris.

"Maafkan Abang ya, Abang masih jauh dari kata sempurna seperti yang kamu harapkan".

"Kesempurnaan hanya milik Allah Bang, Yura tidak berhak mendapat sesuatu yang sempurna karena Yura juga masih jauh dari kata sempurna".

"Abang janji akan lebih banyak belajar lagi nanti".

"Hmm, kalau kita shalat hati kita akan lebih tenang, dan tidak gampang tersulut emosi, segala sesuatu tidak harus dilakukan dengan luapan amarah Bang". nasihat Yura, yang masih jelas bayangan suaminya saat mencekik leher pegawai mall tadi.

"Maaf .. Ayy .. Abang masih belum bisa mengontrol emosinya Abang". cicit Aydeen lalu berpindah posisi tidur dipangkuan istrinya itu.

Ayyura mengangkat satu tangannya lalu mengelus puncak kepala Aydeen dengan begitu lembut.

"Mulai sekarang sering-sering mengambil air wudhu, laksanakan shalat, agar pikiran Abang juga tenang".

"Baiklah Ayy, makasih untuk semuanya". cicit Aydeen "Untuk apa"? tanya Yura. "Untuk semua segala cinta dan pengertian nya". ucap Aydeen mengecup tangan istrinya yang masih bertengger dikepalanya.

"Sama-sama Bang, sudah tugasnya Yura sebagai seorang istri untuk mengingatkan suaminya".

"Apa tidak ada yang ingin kau tanyakan? Kau bebas bertanya apapun itu kepadaku Ayy"? sela Aydeen sedikit mendongak pada Ayyura.

"Banyak Bang". jawabnya. "Lalu kenapa tidak Kau tanyakan sekarang"? ujar Aydeen lalu beranjak berdiri untuk menghadap langsung pada istrinya.

"Ayyura ingin mempercayai keyakinan Yura sendiri".

"Ayy dengarkan, Aku memang seroyal dan secinta itu pada Malika. Sampai apapun yang dia minta akan kukabulkan tanpa pikir panjang. Malika selalu minta barang mewah, perhiasan, bahkan Credit Card saja Aku berikan untuknya. Namun itu semua masa lalu, sebelum Aku bertemu denganmu Ayy". ujar Aydeen mencoba menjelaskan semuanya.

"Iya Bang, Ayyura paham". Ayyura menahan rasa sakit hati dan cemburunya saat ini. Sebab dia tidak menyangka sesayang itu Aydeen pada kakaknya.

Aydeen melihat perubahan suasana hati sang istri sedang tidak baik-baik saja. Namun Yura mencoba untuk setenang mungkin, dia tidak ingin Aydeen tahu bahwa dia sedang marah, cemburu, dan sakit hati.

"Ayy". ucap Aydeen yang sudah duduk dibawah kaki istrinya. Ayyura kaget lalu ingin segera berdiri namun tubuhnya ditahan oleh Aydeen secepat mungkin.

"Duduklah". perintah Aydeen tidak ingin dibantah.

Aydeen mengambil kedua tangan Yura lalu dia bawa kedalam dada bidangnya. Aydeen ingin meyakinkan istrinya itu bahwa hatinya sudah terpaut untuknya.

"Ayy .. Kau bisa dengar detak jantung Abang ini". tanya Aydeen pada istrinya.

Ayyura mengangguk malu-malu karena benar detak jantung Aydeen benar-benar berdegup kencang sekarang ini. Apa suaminya sedang cemas, pikirnya.

"Setiap berada didekatmu, Abang selalu merasakan hal ini Ayy .. Kau tahu saat Abang berada didekat Malika, Aku tidak pernah merasa se deg-deg an ini".

"Aku memang mencintai Malika, tapi untuk pertama kalinya Aku merasa segusar ini. Ada sebuah ketakutan didalam hatiku ini Ayy, Aku takut jika kamu kenapa-kenapa, Aku takut jika Kamu marah, bahkan Aku takut jika Kamu kecewa dan sampai terluka karena ulah sikapku yang dominan ini". ungkapnya dengan segala keberanian nya.

Ayyura terharu mendengarnya, air mata yang dia tahan sejak tadi akhirnya luruh juga dipipinya. Kemudian dia menangkup dua pipi suaminya. "Abang tidak perlu seperti ini, Aku percaya pada suamiku. Yura hanya minta tolong jaga kepercayaan ini dengan baik". ujarnya sembari tersenyum lembut.

"Pasti Ayy, Abang tidak akan mengecewakanmu". balas Aydeen lalu memeluk sang istri dengan erat, lalu mencium puncak kepalanya dengan lembut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tepat pukul 22:00 Ayyura mengantar suaminya kebandara bersama kedua mertuanya.

"Abang titip Yura pada Abi dan Mami sementara Aydeen belum pulang ya, Abang khawatir kalau meninggalkan Yura sendirian dirumah". cicit Aydeen.

"Kamu jangan khawatir, Yura akan aman dirumah mertuanya. Lagi pula Zahra akan pulang lusa nanti". ujar Abinya menjelaskan.

"Iya nak, malahan Mami senang kalau ada menantu Mami yang cantik ini dirumah, jadi Mami ada temen kalau lagi pengen shopping". ucap Hanna dengan kerlingan manja pada suami dan anaknya itu.

Aydeen memutar bola matanya malas dan jengah. "Itu mah suka-sukanya Mami". balasnya.

"Iya itu kan surganya perempuan Bang, kayak gak pernah belanjain Ayyura saja". celetuk sang Mami yang membuat mata Aydeen melotot, pasalnya dia tidak pernah mengajak Yura shopping. Kemarin juga baru mau beli perhiasan untuk istrinya sudah ada insiden tidak menyenangkan disana.

Hanna yang seolah tahu kode matanya Aydeen langsung menggeplak bahu anak laki-laki semata wayangnya itu. "Arrgghh .. sakit Mam"! pekik Aydeen.

"Jadi Abang belum pernah mengajak menantu Mami berbelanja iya"? tukas Mami Hanna emosi.

"Kemarin rencananya Abang mau beliin Yura perhiasan Mam, tapi". Aydeen menggantung ucapannya. "Tapi apa"? sentak Hanna mulai marah. "Ada sesuatu terjadi disana, pokoknya nanti Abang jelasin deh pas pulang nanti". ujar Aydeen mengelak. "Kenapa gak sekarang jelasinnya"? tuntut Hanna. "Mam .. nanti biar Yura yang jelasin ya". ucap Yura mencoba untuk menengahi.

Aydeen menghela nafasnya legah, istrinya telah menyelamatkan nyawanya dari nyonya Addison itu.

"Yasudah Kamu hati-hati semoga proyek di Aussie berhasil kamu menangkan, dan berjalan dengan lancar. Ingat minta doa dan restu pada istrimu setiap berpergian seperti ini, karena barokah dan kemudahan pekerjaan suami tergantung doa dan ridho sang istri nak". ujar Abi Fahri menasehati.

Ayyura dan Mami Hanna tersenyum mendengarnya. Aydeen pun segera menghampiri sang istri.

"Ayy Abang berangkat ya, jaga diri Kamu baik-baik selama tidak ada Abang didekatmu, ingat jaga hati dan jaga mata Kamu, Aku tidak mau Kamu luluh oleh lelaki lain saat Aku jauh dari Kamu". ucap Aydeen dengan possesif. Mami Hanna mendelik tajam, apa kata putranya itu barusan. itu bukan minta restu dan ridho melainkan menekan sang istri.

Mami Hanna pun menjewer telinga putranya itu. "Ahhh .. Aduh Mam .. sakit". keluh Aydeen sembari memegang telinganya kebas dan perih.

"Kamu disuruh meminta doa dan restu pada Yura, bukan mencerca nya dengan begitu posesif.

"Maaf Mam, tapi kan istri Aydeen ini sangat cantik Mam, orang lain yang melihat matanya saja bisa luluh, apalagi sampai melihat wajahnya". gerutunya sebal pada Maminya itu.

"Cih .. dulu aja sok-sok an gak mau menerima Yura menantu Mami, sampai-sampai buat perjanjian pra nikah konyol seperti itu! Ehh .. sekarang posesif minta ampun". cibir Mami Hanna yang langsung menyinggung putra sulungnya itu.

Mata Aydeen terbelalak lebar, Jadi Maminya dan Abinya selama ini tahu tentang perjanjian itu.

"Kenapa Kamu kaget? Karena Mami dan Abi tahu"?

"Kamu itu anak Kami Bang, enggak ada hal apapun yang bisa Kamu sembunyikan dari kami sebagai orang tua! Dan Kamu sayang". Mami Hanna pun menjeda ucapannya sebentar, lalu menggenggam tangan menantunya dengan kasih sayang.

"Jangan pernah mau ditekan, dikekang, dan diancam oleh suamimu ini. Walaupun Yura diam, dan tidak mengatakan apapun pada Mami. Kami tahu nak".

"Mami pernah bilang kan sama Yura, Abang ini hanya sebatas anak Mami, tapi dia milik Kamu nak".

"Kamu berhak mengutarakan semua pendapatmu padanya, Ingat Kamu itu istrinya sayang, hanya Yura satu-satunya orang yang bisa mengendalikan dia".

"Kamu berhak memiliki semua yang suamimu punya, Harta, rumah, perhiasan semuanya itu punya Yura bukan orang lain atau wanita lain, Dan". lagi-lagi Mami Hanna menggantung ucapannya diudara.

Dia mendekati menantunya itu sembari berbisik yang membuat semburat merah dibalik cadarnya Ayyura saat ini. Aydeen melihat tatapan sang istri berbeda saat sang Mami membisikkan sesuatu ditelinganya. Abi Fahri dan Aydeen menatap bingung pada dua perempuan dihadapan mereka ini.

Aydeen pun menarik tangannya Yura, lalu pamitan pada sang istri dengan benar. Aydeen menatapnya dengan penuh cinta dan kasih sayang.

"Abang pergi kerja dulu ya, doakan Abang semua disana cepat selesai, dan proyek disana Abang dapatkan dengan mudah, agar Abang bisa cepat pulang juga kesini, Abang gak bisa jauh-jauh dari Kamu sekarang Ayy. Tunggu Abang kembali ya". ucap Aydeen lalu mengecup puncak kepala sang istri dengan lembut. Ayyura pun memeluk suaminya dengan erat serasa tidak rela untuk dilepaskan.

"Abang jaga kesehatan ya disana, ingat makan dengan teratur, berapa suplemen dan vitamin juga sudah Yura masukkan didalam kopernya Abang".

"Yura menunggu kepulangan Abang disini". ucap Yura lalu mencium tangan suaminya penuh hormat.

Aydeen membalasnya dengan mengelus puncak kepala itu cukup lama dan kembali berpelukan.

1
Lanjar Lestari
Papa nya Jeri blm Up date lg Author sdh di tunggu"kelanjutannya dan pernikahan Roni dan Maudy sang mantan dr Dara dan Yuan.kapan liris cerita sepupunya Yuan si Malik yg dl di Jodohkan dg Dara oleh Maminya Malik hehe jodoh Malik siapa ya?teman Kerja Dara dl bukan ya?🤔penasaran
Lanjar Lestari
bahagia ya Yura di ajak jalan"mertua sampai belanja banyak tu
Lanjar Lestari
siapa yg buat Malika pergi di hari pernikahannya?apa keinginan Malika sendiri?atau ortu Malika sendiri yg suruh Malika pergi?krn ingin Ayyura yg menikah dg Aydeen agar Yura dot bahagia?atau ke2 ortu Aydeen jg yg suruh pergi Màllika?krn Mami dan Abi Aydeen ingin Ayyura yg jd istri Aydeen dan mantunya jd terpaksa pergi Malika dg segala sakitnya
Hajra Waty
ceritax menarik dan tidak berbelit belit
Lanjar Lestari
mau beli kg g jd krn th kebenarannya apes deh gara"pegawai g sopan
Lanjar Lestari
eh bucin dan mulai posesif Aydeen je Yura hehe jangan sering du hewer Mami telinga Aydeen bs putus lama"
Lanjar Lestari
marah lah sang istri dibandingkan dg Malika kakak Istrinya yg sdh pergi meninggalkan hari pernikahannya 2 hari seblm hari H
Lanjar Lestari
ahkirnya km melupakan Malika mantanmu dan menerima Ayyura jd istrimu seutuhnya Aydeen
Lanjar Lestari
sdh berpengalaman dlm bercinta Aydeen krn selalu ber2 bercinta dg Malika saat bersama hehe
Lanjar Lestari
krn Malika benci dg Yura alasannya ortunya Malika iri sakit hati saat ke2 ortunya membahagiaakan Yura menolong Yura membawa Yura oulang kemahnya kl g salah kasih sayang cibta. ortunya yg biasanya hanya untuk Malika hrs di bagi dg Yura setelahbke oru Yura meninggal
Lanjar Lestari
terkejutkan lihat paras cantik istrimu yg melebihi kekasihu alias mantanmu Malika Yura sangat"cantik bukan Aydeen rugika kl saat itu km tolak atau km perlakukan dg tdk baik banyak yg antri
Lanjar Lestari
sdh berubah manis dan kembut Ay penuh perhatian sekarang dg istrimu Ay takut di tikung pria lain ya hehe
Lanjar Lestari
pasti km di marahi Abi dan Mami mu kan Aydeen saat mereka kerumahmu tak mendapati menantu tersayang g di rumah jd km berubah sikap dan sifatmu ke Yura hehe
Lanjar Lestari
pastilah Ayyura langsung disentuh dan di Unboxing sm Aydeen kan sdh th wajah cantiknya Yura yg melebihi cantinya Malika
Lanjar Lestari
ngapainkm panas dingin marah dg Mike Aydeen kan km yg nyibir Yura pas dirumah sakit dan itu di dengar oleh Mike tahu
Lanjar Lestari
sdh biar kan saja Yura pulang di rumah orang tuanya km aja msh menyipan foto Malika Aydeen bahkan foto kalian ber2 aneh
Lanjar Lestari
br sadar Aydeen kl mengabaikan Yura selama ini dasar aneh bin ajaib
Lanjar Lestari
sdh lah Dok Mike rebut aja Ayyura dari Aydeen g bs bahagiakan Yura kan cinta pertamamu wanita yg km sukai dr dl hingga sekarang
Lanjar Lestari
la ngapain km khawatir Aydeen dg Yura kan km sibuk dg pekarjaànmu pergi pagi pulang mlm g th kl Yura selalu masak buat km dan g pernah km makan capek th
Lanjar Lestari
la km gmn sih Aydeen ingin melihat wajah istrimu td saat mau kerumah br km yg buat perjanjian sekarang mau dilanggar dan malah marah kesel dasar aneh sdh bikin Yura nangis g peka jd suami
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!