NovelToon NovelToon
Dianggap Miskin Oleh Keluarga Istri

Dianggap Miskin Oleh Keluarga Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Konglomerat berpura-pura miskin / Menjadi Pengusaha
Popularitas:567.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Hafizoh

Ibrahim anak ketiga dari pasang Rendi dan Erisa memilih kabur dari rumah ketika keluarga besar memaksanya mengambil kuliah jurusan DOKTER yang bukan di bidangnya, karena sang kakek sudah sakit-sakitan Ibrahim di paksa untuk menjadi direktur serta dokter kompeten di rumah sakit milik sang kakek.

Karena hanya membawa uang tak begitu banyak, Ibrahim berusaha mencari cara agar uang yang ada di tangannya tak langsung habis melainkan bisa bertambah banyak. Hingga akhirnya Ibrahim memutuskan memilih satu kavling tanah yang subur untuk di tanami sayur dan buah-buahan, karena kebetulan di daerah tempat Ibrahim melarikan diri mayoritas berkebun.

Sampai akhirnya Ibrahim bertemu tambatan hatinya di sana dan menikah tanpa di dampingi keluarga besarnya, karena Ibrahim ingin sukses dengan kaki sendiri tanpa nama keluarga besarnya. Namun ternyata hidup Ibrahim terus dapat bual-bualan dari keluarga istrinya, syukurnya istrinya selalu pasang badan jika Ibrahim di hina.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Dada Arumi terasa sesak, rasanya Arumi sudah tak sanggup lagi mendengar hinaan dari keluarganya sendiri. Jika saja suaminya tidak menggenggam tangannya, mungkin tangannya sudah di gunakannya untuk menjambak rambat kakak iparnya itu.

"Bu, itu sapi dan kambing punya siapa?" Arham datang dengan berteriak membuat kehebohan

"Sapi, sapi apa maksud kamu?" tanya Ibunya Arumi dengan wajah bingung

"Itu loh, Bu. Di luar ada dua ekor sapi dan enam ekor kambing, ibu yang pesan?" tanya Arham

Ibunya Arumi menggeleng karena memang tak merasa memesan sapi kemudian ibunya Arumi bertanya kepada Arka dan Laras tapi keduanya juga dengan kompak menggeleng, sementara Arumi hanya tersenyum miring melihat pemandangan di depannya.

"Itu dari kami, Bu. Kami memang tak bisa menyumbang duit, karena kami hanya mampu menyumbang itu saja. Tapi jika ibu tidak mau, aku bisa bawa kembali sapi dan kambing itu" ujar Arumi dingin

Semuanya kembali terkejut, bahkan mulut mereka sampai menganga lebar. Pasti mereka semua kaget sembari membayangkan berapa uang yang di dapat jika semua hewan itu di jual.

"Ja---Jadi itu milik kamu?" tanya Ibunya Arumi dengan terbata-bata

"Bukan, itu punya Mas Ibrahim. Tapi kami tidak jadi memberikannya, karena kata ibu tadi membutuhkan uang sementara kami hanya sanggup memberikan itu saja" sahut Arumi

Arka dan Laras langsung tersenyum kecut karena kepanasan dengan pemberian Arumi dan Ibrahim, melihat senyum keduanya membuat Arumi ingin tertawa di tambah jika Arumi membeberkan berapa hasil dari berkebun serta berapa banyak suaminya memberi nafkah untuknya.

"Loh kok gitu, ibu tentu mau menerima itu"

Seketika ibunya Arumi berkata dengan sangat lembut, membuat Arumi mencibir ibunya di dalam hati karena ternyata harta bisa membuat orang berubah baik padahal Arumi sangat paham karakter ibunya yang selalu menghina Arumi dan Ibrahim selama ini.

"Maaf, Bu. Arumi gak jadi kasih itu, kami permisi dulu. Buat kamu Arham, selamat atas pernikahanmu semoga keluarga calon istrimu tidak memperlakukan kamu seperti keluarga ini memperlakukan Mas Ibrahim"

Arumi langsung menarik tangan suaminya untuk pergi dari rumah ibunya, sesampai di luar Arumi meminta karyawan suaminya untuk mengangkut kembali sapi dan kambing yang sudah di turunkan tadi.

"Kenapa di bawa pulang lagi, sayang?" tanya Ibrahim

"Arumi kesel, Mas tuh di hina loh. Apa Mas gak sakit hati, atas hinaan mereka?"

"Jangan seperti itu, sayang. Mau bagaimana pun mereka itu tetap saudaramu dan ibu adalah orang yang telah melahirkanmu, jadi Mas gak suka kalau istri Mas yang cantik ini bersikap seperti tadi"

"Jadi sekarang mau gimana?" tanya Arumi

"Biarkan saja sapi dan kambing ini disini, Mas kan memang sengaja memberikan ini buat Arham. Jadi tidak baik, hadiah yang ingin kita kasih di ambil lagi"

Kalau sudah seperti ini Arumi tak bisa membantah suaminya lagi, toh benar kata suaminya waktu itu mereka tak akan jatuh miskin hanya karena memberikan beberapa hewan ternak mereka untuk acara pernikahan Arham.

Sapi dan kambing pun di ikat di halaman rumah ibunya Arumi, setelah itu Arumi dan Ibrahim memutuskan untuk langsung pulang ke rumah mereka karena malas untuk masuk lagi melihat wajah-wajah sombong saudara Arumi.

Baru saja sampai di rumah mereka, terdengar suara HP Arumi berdering pertanda ada panggilan masuk. Saat Arumi lihat nama ibunya tertera di sana, dengan malas Arumi menerima sambungan telepon dari ibunya.

"Hallo, Bu"

"Arumi beneran sapi dan kambing ini di berikan untuk acara pernikahan Arham?" tanya Ibunya Arumi dengan nada ruang

Arumi begitu malas meladeni ibunya, jika saja tadi suaminya tak menasehatinya tentu sapi dan kambing itu akan di bawanya kembali. Bukan tak ikhlas memberi, hanya saja hati Arumi masih dongkol atas perbuatan ibunya dan saudara-saudaranya.

"Iya, Bu. Kata Mas Ibrahim kami tak akan jatuh miskin, hanya karena memberikan sapi dan kambing itu"

"Heh, Arumi. Sombong amat, baru juga cuma bisa kasih sapi dan kambing" sahut Laras

"Loh Mbak Laras, terserah Arumi donk. Bilang aja kalau Mbak gak sanggup ngasih itu, iri bilang bos"

"Hahaha.... Iri kata kamu? Yang bener aja, ngapain juga iri dengan kamu yang suaminya hanya seorang petani. Udah ahh malas lama-lama ngomong sama kamu, takut ketularan miskin"

Tut....

Belum sempat Arumi menjawab perkataan Laras, sambungan telepon sudah di matikan secara sepihak. Dalam hati Arumi berdoa semoga saja Laras beneran jatuh miskin, akibat omongannya sendiri.

.

.

.

Setelah pemberian sapi dan kambing kemarin, ibunya Arumi terus saja menghubungi Arumi. Meminta Arumi untuk bantu-bantu, tentu saja Arumi menolak karena malas dan selain itu juga gak mau sifat anaknya nanti seperti ibunya dan saudara-saudaranya.

"Sayang, kamu gak ke rumah ibu?" tanya Ibrahim ketika Arumi telah selesai ngomong dengan ibunya melalui sambungan telepon

"Gak, Mas. Mas kan tau sendiri Arumi gak bisa nyium bau masakan yang aneh-aneh, apalagi bau bawang"

Ibrahim menghela napas panjang, Arumi bisa membaca dari raut wajah suaminya kalau suaminya ingin membantu keluarganya hanya saja tak tega membiarkannya sendirian di rumah mereka.

"Udahlah, Mas. Kita datang pas hari H nya aja, Arumi sudah bilang sama ibu"

"Hem, ya udah kalau begitu. Mas juga gak mau kamu sampai stres, kamu harus bahagia terus apalagi sekarang lagi hamil" ujar Ibrahim lalu mencium perut istrinya yang masih rata

Arumi mengangguk, kemudian suaminya pamit hendak ke kebun sebentar ingin mengecek buah apel yang sebentar lagi panen. Setelah kepergian suaminya, Arumi memilih bermain HP-nya agar tidak bosan.

Ting....

[Arumi tolong ibu, kamu punya uang lima puluh juta gak? Calonnya Arham minta tambahan mahar]

Arumi terkejut mendapat pesan dari ibunya, lima puluh juta dikira ibunya uang segitu nyarinya tinggal metik di pohon. Kenapa juga calon Arham meminta tambahan, padahal setau Arumi kemarin waktu lamaran keluarganya juga sudah memberi uang lima puluh juta.

[Maaf Bu, Arumi gak punya]

[Coba kamu tanya suami kamu dulu, kalau aja punya uang segitu]

[Gak ada, Bu. Mas Ibrahim kan cuma petani miskin, jadi gak mungkin ada yang uang segitu]

Arumi jadi kesal, meski suaminya punya uang segitu. Arumi tak akan memberi izin suaminya memberikan uang segitu ke ibunya, Arumi pun mengubah nada dering HP-nya menjadi senyap lalu mencari HP suaminya ingin memblokir nomor ibunya dan saudara-saudaranya.

Meski terlihat kejam tentu Arumi tetap akan melakukannya agar keluarganya tak bisa menghubungi nomor suaminya, Arumi juga ingin melihat bagaimana ibunya berusaha mencari uang segitu banyak untuk memenuhi keinginan calonnya Arham.

1
Christina Hartini
semoga Arham bisa berubah sifatnya gk seperti ibu dan Arka kakaknya
Christina Hartini
untungnya Arumi dan Ibrahim tegas jangan kasih tambahan lagi, kelihatan kl matre calo Arham, biar dirasakan ibunya dan saudara lainnya nanti
Christina Hartini
tahu bisa ngasih sapi dan kambing, dipikirnya uangnya banyak, enak saja meski banyak ya GK untuk ibunya, kucuriga kakaknya yg ngompori ibunya
Christina Hartini
sombong banget Laras, moga gk bisa punya anak beneran
Anonymous
k
Junet Net
Luar biasa
Simba Berry
bagus ceritanya
Simba Berry
k3napa harus ada korban thor untuk m3ndapatkan anak.apalagi korban itu bos dan keluarganya sendiri.sungguh miris membacanya.
Silvi Vicka Carolina
gak saadar diri .parah
Rikaz Damha Kin
Luar biasa
Atma Inatun Nikhma
terima kasih....
happy ending juga....
cerita yg bagus
Atma Inatun Nikhma
Lumayan
zahara naura
Luar biasa
zahara naura
Lumayan
Alis 01
bagus banget
Anonymous
k
Afif Mujahidin
Luar biasa
Edy Sulaiman
Awas Ibrahim daerah sono main dukun, cinta ditolak dukun bertindak...hhh
Edy Sulaiman
oh Ibrahim ada diPagaralam itubnyak kebon kopi disana thor.
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): iya kk, tempat bapak mertua author pagaralam dan punya kebun kopi
total 1 replies
Heny
Minta kok maksa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!