Alisa seorang gadis tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarganya juga tidak memiliki teman ataupun sahabat. Mencoba mencari kebahagian melalui game "Love Story" sampai akhirnya dia mencapai end yang membahagiakan dalam game itu. Tapi dirinya mendapat tawaran untuk mesuk ke dalam game itu. Dia pun menerimanya karena dia sudah lelah dengan kehidupannya. Tapi ternyata dia justru menjadi antagonis dalam game ! Dirinya melawan 3 malaikat maut apakah dia masih bisa bertahan hidup ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoshua Yora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
"Hari ini benar-benar seperti mimpi.. aku berharap kita bisa berteman seperti ini selamanya" ucap Diana dengan senyum yang tulus.
Natasha terpesona dan menatap Diana dengan waktu yang lama, karna jika seandainya alur dunia ini tetap berjalan sesuai game.
Berteman dengan pemeran utama akan sangat mustahil. Natasha memalingkan wajahnya dan memikirkan segala macam kemungkinan yang akan terjadi. Dia mengepalkan tangannya dengan erat,
"Nona, saya sudah menemukannya. Silahkan dilihat." Pelayan langsung menyodorkan jepit rambut pita satin biru dengan kristal.
"Cantiknya, aku beli keduanya." Natasha menyodorkan 5 koin emas, tapi pelayan itu menggeleng.
"Ini saat festival, jadi semuanya gratis tidak perlu membayar nona." Ucap pelayan itu dengan sopan dan lembut.
"Tapi aku membeli ini untuk hadiah, jika aku saja mendapatkannya secara gratis. Bagaimana bisa itu disebut hadiah" ucap Natasha menggembungkan pipinya menatap pelayan dengan kesal.
Sementara Diana terkekeh pelan menatap wajah Natasha yang imut saat marah.
"Ehhh... baiklah kalau begitu saya terima uangnya. Terima kasih sudah berkunjung nona" ucap pelayan itu tersenyum ramah.
Natasha dan Diana melangkahkan kaki keluar dari toko, dengan senyuman yang menghiasi wajah keduanya.
Ting!!
'oh tidak suara kambing ini' seketika wajah Natasha menjadi kesal.
Pemain benar-benar bergerak cepat, bahkan pertemuan yang awalnya direncanakan saat umur 15. Menjadi umur 12 tahun !.
Apakah pemain sudah tidak sabar menuntaskan misi ?
'Tentu saja tidak ! Dan terima kasih !!'
jika seandainya dia tidak datang ke festival ini pasti dia juga tidak bertemu dengan Diana lebih awal karena di game Natasha tidak pernah diajak mengikuti festival ini.
Ting !! Selamat pemain memicu misi lebih awal, lukai pemeran utama di depan umum.
'Jangan bercanda lu any*ng,' alis dan bibir Natasha berkedut menahan kesal.
Natasha memutar otaknya yang cerdas, untuk mengakali misi gila ini. Lalu dia mendengar alunan musik rakyat yang bergema di suatu tempat.
"Diana, ayo kita mendengar musik itu !" Ucap Natasha yang langsung menarik tangan Diana.
Diana hanya mengikuti saja dan tidak berniat mempertanyakan apapun karena dia yakin Natasha pasti ingin melakukan sesuatu yang penting.
Natasha menatap panggung kecil dengan beberapa orang yang menyanyikan lagu rakyat dan semua orang tanpa peduli status menari dengan gembira.
'Heh... Emang gue itu cerdik !!'
"Ayo kita juga ikut menari" ucap Natasha langsung menatap Diana. Dia bisa melihat jika Diana sangat ragu untuk menari.
"Tidak apa-apa, santai aja ! Aku pasti akan mengajarimu ! Begini begini aku lumayan dalam menari" ucap Natasha.
...
"Natasha... Bukankah kamu bilang bisa menari ?? Tapi ini sudah 2 kali kamu menginjak kaki ku dan menyikut tanganku" ucap diana tersenyum sambil mencoba menahan kekesalannya.
"Uhuk ehek.. aku aku awalnya bisa kok !!" Ucap Natasha tersenyum kikuk.
Ting!! Selamat pemain berhasil menuntaskan misi !! Hadiah koin +30.
'akhirnya... Maaf ya Diana cuma ini satu-satunya cara yang terlintas di pikiran gue.'
Karena misi sudah selesai, Natasha langsung mengeluarkan kemampuan menarinya dengan benar. Dia melompat dan berputar, jubah putih transparan berkibar seiring dengan gerak tubuhnya luwes. Rambutnya yang coklat keemasan menarik perhatian semua orang matanya yang tajam seolah-olah menyiratkan 'lihat aku'
"Cantiknya... Seperti peri"
"Apa dia putri Tuan Duke Nicholas"
Ucap orang-orang yang ikut menari, Diana menatap tidak percaya. Natasha tersenyum padanya dan meraih tangan Diana dan memutar tubuhnya. Diana tampak senang dan menikmati tarian itu.
...
Sementara itu dalam ruang spirit milik Natasha, Alan menatap peri kupu-kupu di depannya.
"Aku akan pergi dari sini dan menghapus ingatan gadis itu" ucap Alan langsung. Keputusan ini tidaklah diambil dengan buru-buru tapi juga dengan segala macam perhitungan. Mengingat posisinya saat ini yang berbahaya terlebih dirinya malu bertemu dengan Natasha dalam keadaan yang tidak berdaya.
Hestia membelalakkan matanya,
"Apa maksudmu ?! Aku tidak masalah kau pergi ! Bukan urusan ku juga ! Tapi kenapa harus menghapus ingatan pemilik ku !"
"Aku hanya akan menghapus ingatan gadis itu tentang diri ku. Karena saat ini mengenal diriku hanya akan membahayakan bagi dirinya." Ucap Alan yang to de point tanpa bertele-tele.
Hestia yang peka jika sejak awal Alan menyembunyikan identitas aslinya mulai mengerti.
"Memang siapa kau sebenarnya ?" Tanya Hestia sambil terbang mengitari Tubuh Alan.
Alan yang tidak ingin menyembunyikan apapun lagi, dia mengiris tangannya menggunakan belati kecil yang ada di saku celana.
Tes..
Seketika dari tetesan darah itu mengeluarkan sesuatu yang sangat mengerikan. Dia sudah tau jika Alan memang bukan orang biasa tapi tetap saja. Tidak pernah terpikir dia orang yang benar-benar tidak boleh untuk disinggung.
Dari belakang tubuh alan juga muncul aura yang mengerikan,
Hestia seketika diam dan tidak lagi menanyakan apapun.
...
Karena Nathan merasa tidak cocok dengan pembicaraan 2 orang yang sudah menjadi bapak-bapak, dia memutar bola matanya dengan malas. Dia pun pamit dan beranjak pergi dengan alasan memeriksa laporan para ksatria yang bertugas mengamankan festival.
Sementara Xaiver ?
★Memang nama aslinya itu William tapi aku ubah menjadi Xaiver karena dia masih dalam bentuk kucing.
Tentu saja dia masih digendong oleh Nathan, sejak tadi Xaiver berdumel dalam hati mengutuk Natasha.
'Haehhh, kenapa aku tadi dipaksa ikut.' batin Xaiver.
Nathan turun dari tangga dengan gagah dan elegant, semua orang merasa takut. Karena para ksatria keluarga Euria tau seberapa kuat Pewaris Duke Euria. Tapi seketika semua orang terkejut karena... Pria yang bagaikan gunung es itu mengendong seekor kucing ?!.
Semua ksatria langsung melongo. Dimana aura dingin, kejam, angkuh itu ?!
Semua itu tertutupi oleh buntalan lembut berwarna putih yang disebut kucing. Nathan yang sadar diawasi semua orang langsung bertanya,
"Kenapa?" Nada masih sama acuh tak acuh.
"Ah tidak ada apa-apa tuan muda." Jawab salah satu ksatria.
"Laporan" ucap Nathan yang tetap singkat dan dingin.
"Selama kami berpatroli tidak ada kejadian apapun yang membahayakan. Semuanya berjalan dengan lancar. Sampai kami bertukar shift dengan ksatria lain" ucap ksatria itu lagi.
Nathan hanya menganggukkan kepala dan berjalan melewatinya begitu saja.
Nathan menurunkan Xaiver dan berjalan-jalan di tempat festival. Sementara Xaiver mengikuti langkah majikannya karena dia juga tidak tau harus kemana.
...
Matahari mulai terbenam dan langit menjadi gelap, Natasha dan Diana tetap bersantai di dekat air mancur sambil menceritakan banyak hal.
"Tarianmu tadi benar-benar indah, kenapa tidak kau gunakan kemampuan itu sejak awal ?" Tanya diana.
'Jika gue menggunakannya, gue ga mungkin bisa sengaja menginjak kakimu 2 kali dan menyikut tanganmu. Karena itu gue harus membuat gerakan tarian yang kaku sejak awal'
"Emmm... Karena aku merasa tidak percaya diri saja" ucap Natasha lagi.
WUSHHHH !!!
Sebuah portal tiba-tiba muncul di tengah-tengah festival, semua orang yang awalnya bersenang-senang menjadi panik dan kocar-kacir.