NovelToon NovelToon
Honey, You Belong To Me

Honey, You Belong To Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Bercocok tanam
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: koeceng_olen

Karina Yuika seorang gadis yatim piatu, gadis SMK biasa dari Akademi TKJ, gadis yang optimis terhadap hidupnya dan selalu memancarkan aura positif ke orang sekitarnya dan tergantung orangnya se-frekuensi hayuk, sengaja gelud siap adu jotos wkwk. Gadis yang hidup sederhana, bisa mendapatkan perhatian dari seseorang....? Seorang gadis cantik, sederhana, kuat dan kadang-kadang sedikit nakal.

Seorang gadis cantik, didalam hidupnya hanya ada 3 kegemaran: mencari uang, mendapatkan uang, dan mengumpulkan uang! Karina Yuika, gadis yang dijuluki "Si Gadis Cantik"
Kisah seorang gadis cantik dan seorang lelaki yang memiliki watak kejam dan seorang dari masa lalu.

Alfist Anderta Eckart sosok direktur yang dingin!!! dan memandang rendah semua orang;
"Hei, kamu tidak akan bisa kabur lagi!"
'Apa yang harus gw lakukan jika seorang dari keluarga besar mengejarku! Mengapa tidak bisa menjauh?'
"Dengan adanya tanda ini, kamu sudah jadi milikku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon koeceng_olen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teknik marketing

Kepala Sekolah menyerahkan trofi dan piagam penghargaan kepada Tim Karin. "Selamat atas kemenangan kalian! Kalian telah membuat sekolah kita bangga."

Karin dan Gebby tersenyum bahagia, dan tim nya memegang trofi bersama. Alfist mengambil foto mereka dengan senyum lebar.

Tiba-tiba, Kepala Sekolah menambahkan, "Karin dan Gebby, datang ke kantor saya nanti"

Alfist mendekati Karin dengan pakaian jas kantor yang rapi. "Ba...." katanya sebelum terpotong.

"Bang Al!" Karin memotong pembicaraan Alfist, menghindari panggilan "Baby."

Siswa-siswi kelas XII saling berbisik, takjub melihat Abang nya Karin mengenakan jas kantor hitam yang rapi. Wajahnya yang tampan dan senyumnya yang menawan membuat mereka terpesona.

"Wow, orang sebelah Karin terlihat sangat tampan!" kata salah satu siswi.

"Benar, dia seperti idola sekolah!" tambah temannya.

"Wow, dia terlihat seperti model!" kata Amanda, siswi kelas XII.

"Benar, dia sangat tampan!" tambah Nadia, teman Amanda.

Gebby mendekati Karin dan bertanya, "Karin, apa ini orang yang mengantarkan mu tadi pagi, siapa dia, apa punya pacar?" bisik Gebby beruntun

Karin menjawab, "Aku tidak tahu, Geb. Tanya saja langsung ke dia." Karin pura pura tak tahu, padahal mereka sepasang kekasih yang tak pasti.

Kepala Sekolah memandang Alfist dengan heran. "Oh, ini pacar atau abang kamu, Karin?"

'Penguntit' cibir Karin dalam hati, Karin cepat menjawab, "Tidak, Bu. Dia hanya abang saya" jelas Karin, semua orang tau Karina yatim piatu dari mana abang ini kalo bukan ketemu di pasar abang.

Karin tersenyum, gamang karena Alfist sedikit cemberut. "abang gw memang selalu tampan" ucap nya pelan menenangkan orang disebelah nya, dan sedikit senyum memancar

Kepala Sekolah menatap Karin. "Pakaian olahraga kamu tidak sesuai. Rubah lah dengan warna oranye, warna sekolah kita, lagian itu logo sekolah paling top di negeri Konoha." beda kelas say

Karin tersenyum. "Baik, Bu. Maaf sebelum nya, Saya akan menggantinya."

"Sit pakaian Oranye seperti tahanan Konoha saja, yang korupsi 300 triliunan aja dia bebas mau pilih warna apa" cibir anak anak, yang menurut nya nggak banget pakaian olahraga mereka

Anak-anak di sekitar tidak bisa menahan tawa mendengar komentar pedas tersebut. Mereka tertawa terbahak-bahak, menikmati lelucon tentang pakaian olahraga yang tidak biasa.

Kepala Sekolah memandang tajam ke arah anak anak ntah yang mana dengan serius. "jangan pedulikan kata-kata orang. Pakaian olahraga kita merupakan simbol identitas sekolah."

"Baik, Bu. Kami mengerti." ujar mereka

Kepala sekolah menambahkan, "Kita harus bangga dengan pakaian olahraga kita, bukan malah menertawakannya."

"Kenapa ke sini tadi motret kan?" Interogasi Karin berbisik

Alfist tersenyum misterius dan menjawab dengan bisik juga, "Hanya ingin memotret Kesayangan ku ini yang memenangkan pertandingan, Baby. Selain itu... aku hanya memotret dirimu saja" mendengar itu Karin memijit kepala nya yang gak pening.

Setelah nya Karin Gabby ikut kepala sekolah ke ruangan nya serta Alfist yang ikut serta

"Baik, silahkan duduk, Tuan Alfist, saya pikir CEO Perusahaan terbesar di negeri Konoha kekasih nya Karina, ternyata abang nya yah, baik lah kami mendengar anda akan memberikan beasiswa untuk anak anak tahun ini, kami pihak sekolah sangat berterimakasih atas dukungan ini" ucap nya tersenyum, Karin yang mendengar hanya mendengarkan.

Alfist tersenyum ramah dan duduk dengan santai. "Terima kasih, Bu Kepala Sekolah. Ya, saya berencana memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi. Saya ingin membantu menciptakan generasi cerdas dan berbakat di Konoha."

Kepala Sekolah mengangguk. "Kami sangat menghargai kontribusi Anda. Apakah ada syarat khusus untuk mendapatkan beasiswa ini?"

Alfist memandang Karin sebentar sebelum menjawab, "Saya ingin memberikan kesempatan kepada siswa yang memiliki potensi akademis dan olahraga. Saya percaya anak anak didikan anda layak mendapat kesempatan ini." Karin sedikit terkejut Sedermawan itu kah Alfist ini, yang suka motoin Karin.

Kepala Sekolah mengangguk dengan antusias. "Baik, Tuan Alfist. Kami ingin memahami rincian beasiswa tersebut. Berapa banyak siswa yang akan mendapatkan beasiswa dan apa saja syaratnya?"

Alfist tersenyum. "Saya berencana memberikan beasiswa kepada 50 siswa berprestasi. Syaratnya adalah nilai akademis minimal 85%, aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan memiliki rekomendasi dari guru."

Kepala Sekolah mengangguk. "Syarat tersebut masuk akal. Bagaimana proses seleksinya?"

Alfist menjawab, "Tim saya akan melakukan evaluasi dan wawancara dengan calon penerima beasiswa. Kami juga akan mempertimbangkan prestasi olahraga dan kegiatan sosial."

Karin mendengarkan dengan saksama, merasa tertarik dengan beasiswa dari kekasih nya ini, ini strategi biar Karin selalu ada disisi Alfist.

Gebby bertanya dengan antusias, "Pak Alfist, berapa besar nilai beasiswa yang akan diberikan?"

Alfist tersenyum. "Beasiswa tersebut bernilai Rp 10 juta per tahun, selama 3 tahun, dengan syarat siswa harus mempertahankan nilai minimal 85%. Selain itu, kami juga akan memberikan kesempatan magang di perusahaan kami."

Kepala Sekolah mengangguk puas. "Sangat baik! Kami sangat berterima kasih atas kontribusi Anda."

Karin memandang Alfist dengan rasa bahagia, ternyata kekasih nya ini sangat murah hati, tadi pagi dia menangis sekarang dia merasa takjub.

Gebby bertanya lagi, "Pak Alfist, bagaimana cara mendaftar beasiswa ini? Apakah ada formulir atau syarat tambahan?"

Alfist menjawab, "Kami akan menyediakan formulir pendaftaran di situs web sekolah dan kantor sekolah. Siswa harus mengisi formulir, melampirkan nilai raport, sertifikat prestasi, dan surat rekomendasi dari guru. Batas waktu pendaftaran adalah dua minggu ke depan."

Kepala Sekolah menambahkan, "Kami akan mengumumkan informasi lebih lanjut melalui pengumuman sekolah."

Karin memandang Gebby dengan semangat. "Kita harus daftar, Geb!", rugi kalau tidak ikut yeh lan Bang Al" panggil nya tersenyum,

"Sebenarnya ibu kepo sama kamu Karina, kita tahu kamu yatim piatu selama ini, dimana kalian kenal, apa ini sepupu jauh kamu Karina? Maaf saya terlalu lancang bertanya Tuan Alfist"

 Alfist tersenyum hangat, menghilangkan kesan lancang dari pertanyaan Kepala Sekolah Karin. "Tidak masalah, Bu. Saya senang berbagi. Saya dan Karin memang memiliki hubungan khusus. Kami bertemu saat saya menjadi donatur di panti asuhan dan Karin ini ternyata suka memberi kan bantuan disana. Saya terkesan dengan kecerdasan dan ketekunan Karin, sehingga saya memutuskan untuk menjadi walinya."

Kepala sekolah itu terkejut. "Wah, saya tidak tahu!"

Karin tersenyum gamang. "Semoga kita bisa berhasil, Gebby. Dengan beasiswa ini, kita bisa mencapai cita-cita." Alfist mengangguk. "Saya percaya kalian berdua bisa. Saya akan mendukung kalian sepenuhnya."

Kepala Sekolah menyambut baik beasiswa dari Perusahaan Alfist

"Sebelum nya boleh saya bawa pulang adik saya dulu Bu kepala sekolah, 2 hari sebelum nya, Karin sakit jadi yang Anda lihat, pakaian olahraga yang dipakai itu punya saya, Karin baru sembuh langsung ikut serta pertandingan ini"

"Hah, gak perlu, gw masih bisa lanjut belajar kok, Bang Al" pinta nya

"Hemm yah lebih baik istirahat dulu Karin, jangan sampai sakit kamu kambuh lagi" izin kepala sekolah, Alfist pun tersenyum menang

"Dan Gabby ini amplop berisi sumbangan anak anak atas musibah yang menimpa bapak kamu, semoga lekas sembuh" ucap kepala sekolah sambil memberikan amplop berisi uang

"terimakasih banyak bu" "iya iya, Gabby kembali ke kelas dan Karin istirahat sampai sembuh"

"Ayo adik ku, permisi bu kepala sekolah, nanti pihak saya yang akan menghubungi kembali untuk beasiswa nya"

"Baik Tuan Alfist, terimakasih banyak atas kontribusi nya" tersenyum ramah dan di anggukkan oleh Alfist setelah nya Karin dan Alfist sudah menuju ke mobil, beberapa orang melihat Karin dan Alfist, Alfist yang memeluk pinggang Karin pun terpantau, "Mereka ini seperti bukan hubungan kakak adik lo, coba perhatikan" ujar seseorang yang lewat, Karin pun tersadar, dia langsung menggandeng punggung Alfist membuat hubungan mereka bukan seperti pacaran.

1
Dadi Bismarck
Sudah jatuh cinta dengan tokoh-tokohnya, semakin penasaran dengan jalan ceritanya 😍
koeceng_olen: ehehehe, thanks dude😋
total 1 replies
HEEJIN
Menakjubkan!
koeceng_olen: thanks bestie (≧▽≦)
total 1 replies
Carlos Vazquez Hernandez
Ngehubungin perasaan. 💔
koeceng_olen: iya bayangin aja menghubungi perasaan mereka saling pangutan 🍊😋😽
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!