Ditengah keterpurukannya atas pengkhianatan calon suami dan sahabatnya sendiri, Arumi dipertemukan dengan Bara, seorang CEO muda yang tengah mencari calon istri yang sesuai dengan kriteria sang kakek.
Bara yang menawarkan misi untuk balas dendam membuat Arumi tergiur, hingga sebuah ikatan diatas kertas harus Arumi jalani demi bisa membalaskan dendam pada dua orang yang telah mengkhianatinya.
"Menjadi wanitaku selama enam bulan, maka aku akan membantumu untuk balas dendam."_ Bara Alvarendra.
Simak dan kepoin ceritanya disini yuk 👇👇👇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 : Ikatan Diatas Kertas.
Didalam ruangan yang tertutup rapat dan masih digedung yang sama, saat ini dua keluarga besar tengah berkumpul untuk membicarakan hal yang sangat serius. Kedatangan Bara yang mengakui Arumi sebagai calon istri tentu saja langsung menarik perhatian semua orang yang ada disana. Tak ingin terjadi keributan didepan tamu-tamu pentingnya, Tuan Reza memilih untuk membicarakan hal ini secara kekeluargaan terlebih dahulu sebelum acara akad nikah dilanjutkan.
Selain dua keluarga mempelai, tentunya ada juga Bara yang memang akan menjadi objek utama untuk dibahas, tak lupa dibelakangnya berdiri asisten Roy yang selalu siap mendampingi.
"Jadi bagaimana Arumi, siapa lelaki ini? Lelaki yang sudah mengaku-ngakui kamu sebagai calon istrinya," tanya Tuan Reza baik-baik, tak ingin dia langsung emosi apalagi sampai menuduh yang tidak-tidak tanpa mendengar penjelasan dari calon menantunya terlebih dahulu.
Randy yang merasa keberatan dengan pertanyaan sang papa langsung memprotes, "Untuk apa Papa bertanya pada Arumi seperti itu! Arumi tidak mungkin me..."
"Aku mencintainya," potong Arumi, kali ini dia berani mengangkat wajahnya dan memberanikan diri untuk menatap Randy yang duduk diapit oleh kedua orang tuanya.
Dua kata itu sukses membuat semua orang yang ada disana merasa terkejut, terkecuali Bara dan asisten Roy. Sementara ayah Arumi, Samuel, masih memilih untuk diam dulu dan ingin melihat sampai sejauh mana putrinya ini akan melancarkan kebohongannya. Samuel sangat paham seperti apa putrinya ini, Arumi bukan tipe gadis yang akan menjalin hubungan dengan dua pria sekaligus. Terlebih yang Samuel tau, Arumi memang sangat mencintai Randy.
Randy menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya, tidak mungkin gadis yang sudah dia pacari selama dua tahun ini tiba-tiba mengaku mencintai orang lain. Randy sangat yakin jika hanya ada dia di hati Arumi.
"Sayang, kamu bohong kan? Kamu bicara seperti ini karena kamu masih marah padaku, iya kan?"
"Aku tidak marah, aku memang mencintainya." Arumi menoleh ke arah Bara yang duduk di satu sofa yang berbeda, "Mas..."
Suara lembut nan merdu itu hampir saja membuat Bara terbuai akan panggilan 'Mas' yang Arumi tujukan padanya. Ternyata tidak salah asistennya merekomendasikan Arumi, gadis ini memang sangat pandai untuk diajak berakting. Tidak sia-sia dia mengeluarkan uang banyak untuk bekerjasama dengannya.
Samuel yang duduk di samping Arumi segera bangun dari duduknya, sudah tidak bisa lagi dia hanya diam dan mendengarkan saja.
"Cukup Arumi!! Kamu jangan membuat malu Ayah!"
Arumi mendongak demi bisa melihat wajah ayahnya, "Rumi tidak berbohong Yah, Rumi memang mencintainya dan Rumi hanya ingin menikah dengannya."
"Halah, ini pasti cuma akal-akalan kamu supaya pernikahan ini dibatalkan bukan?" Ucap Sinta mengejek.
Ketegangan terus terjadi didalam ruangan tersebut, hanya asisten Roy dan mama dari Randy yaitu Nyonya Herlina yang masih menutup mulut mereka rapat-rapat. Kendati demikian sebenarnya mulut Nyonya Herlina sudah sangat gatal dan ingin ikut berbicara, hanya saja dia masih bisa menahannya.
Sementara Bara dan Arumi terus mencoba meyakinkan ayah Arumi akan cinta bohongan mereka, Randy terus membantah dan menyangkalnya, karena dia yakin ini hanya sebatas rasa marah Arumi saja padanya yang sudah mengkhianatinya dengan tidur dan melakukan hubungan badan dengan Delia.
"Rum, sayang, aku minta maaf sayang, aku khilaf. Sungguh, aku tidak bermaksud untuk mengkhianati kamu dengan tidur dengan Delia, aku hanya mencintai kamu Rum, tolong jangan seperti ini," suara Randy terdengar begitu lembut dan memohon, mata beningnya pun mulai nampak berair.
Namun, kejujurannya ini malah membuat kedua orang tuanya yang memang tidak tau menahu merasa sangat kaget. Tuan Reza sampai berdiri dan menatap Randy dengan tatapan mengintimidasi.
"Apa maksud kamu Randy? Tidur dengan Delia? Kamu sudah melakukan perbuatan Zina?" suara Tuan Reza terdengar meninggi, namun dia masih bisa mengontrol amarahnya demi bisa mendengar kejujuran dulu dari sang putra.
"Maaf Pa, aku dan Delia, malam itu kami..." belum selesai dengan ucapannya, Tuan Reza sudah lebih dulu memberikan tamparan keras di wajah putranya. Mendengar kata 'maaf' saja Tuan Reza sudah bisa menebak akan kebenarannya.
"Memalukan! Kamu sudah akan menikah tapi kamu malah tidur dengan wanita lain, kamu mau membuat keluarga kita malu, hah!!"
Tidak selesai disana, kemarahan Tuan Reza semakin bertambah ketika tiba-tiba ponselnya berbunyi dan menampilkan sebuah pesan masuk. Tuan Reza membuka pesan itu dan melihat sebuah video dimana malam itu Randy dan Delia tengah berciuman panas ketika keluar dari dalam lift, keduanya terus berciuman dan berpa-gutan hingga langkah kaki menuntun mereka sampai masuk ke dalam ruangan apartemen yang ditempati oleh Randy.
"Memalukan!!!"
Nyonya Herlina yang merasa penasaran pun segera bangun dan merebut ponsel suaminya, wanita itu menutup mulutnya dengan tangan, matanya juga hampir dibuat keluar dari tempatnya saat melihat video ciuman panas putranya dengan seorang wanita yang dia kenal sebagai sahabat dari Arumi, calon menantunya.
Seseorang mengetuk pintu dari luar, Tuan Reza mempersilahkannya untuk masuk. Nampak seorang pria berjas yang merupakan orang kepercayaan Tuan Reza ingin memberikan sebuah kabar penting.
"Ada apa?" tanya Tuan Reza.
"Maaf Tuan, diluar sangat gaduh sekali, beberapa tamu undangan menerima kiriman video tuan muda yang sedang berciuman dengan seorang wanita," jawab sang asisten.
"Apa!!!" kemarahan Tuan Reza semakin memuncak, dia kembali mengarahkan pandangannya pada Randy yang masih diam terduduk dengan wajah penuh penyesalan. Nafas Tuan Reza semakin bergerumuh, "Kamu benar-benar sudah membuat malu keluarga! Sekarang terserah pada Arumi, kalau dia sudah tidak mau menerima pernikahan ini, Papa tidak akan menghalanginya lagi."
Sinta yang mendengar ucapan Tuan Reza jelas merasa tidak setuju, langkahnya untuk menjadi orang kaya tinggal selangkah lagi. Jelas dia tidak mau jika pernikahan ini sampai dibatalkan.
"Tu-tuan Reza, ini bisa dibicarakan baik-baik dulu, Arumi sangat mencintai Randy, jadi dia tidak mungkin mau untuk membatalkan pernikahan ini, iya kan sayang?" Sinta memegangi lengan Arumi dan menekannya cukup kuat, tak lupa dia memberikan tatapan tajamnya agar putri sambungnya itu tidak sampai salah menjawab.
"Saya yang akan menikahi Arumi," ucap Bara, Sinta langsung menoleh ke arahnya.
"Punya apa kamu berani menikahi anak saya? Emang kamu punya uang untuk menyewa gedung sebesar ini, hah???" tanya Sinta, dia tidak akan tertipu dengan penampilan lelaki dihadapannya ini, bisa saja jas yang dipakainya sekarang adalah hasil menyewa.
Asisten Roy berjalan sedikit menjauh dan menelfon seseorang, selang lima menit dua orang berjas masuk ke dalam ruangan tersebut dengan membawa tas ditangan mereka masing-masing. Mereka menaruh tas itu diatas meja dan membuka isinya. Kedua mata Sinta langsung menghijau melihat uang dalam jumlah yang sangat banyak didepan matanya.
"Satu milyar cukup bukan sebagai mahar untuk pernikahan?"
_
_
_
Sementara didalam sedang terjadi ketegangan, diluar tengah terjadi kegaduhan. Para tamu undangan saling berebut demi ingin melihat video calon mempelai pria yang sedang berciuman panas dengan wanita lain, karena memang hanya beberapa orang saja yang menerima kiriman video tersebut.
"Bukankah wanita itu yang ada di video ini," tunjuk seorang wanita pada Delia yang berdiri di depan sana.
"Iya benar, dasar tidak tau malu, calon suami sahabat sendiri diembat!" sahut yang lain.
"Awas hati-hati, nanti pasangan kalian juga diembat sama dia, dasar wanita ja-lang! Pe-lacur!!"
Hinaan demi hinaan terus ditujukan pada Delia. Delia yang merasa sedang menjadi topik utama pembahasan ratusan orang disana pun merasa sangat malu dan tidak bisa menahan air matanya lagi. Delia sendiri sudah melihat video dirinya itu di handphone salah seorang tamu disana tadi.
Merasa tidak kuat lama-lama ada disana, akhirnya Delia memutuskan untuk pergi meninggalkan gedung dengan wajah berderai air mata. Sungguh, dia sangat malu sekali dipermalukan didepan banyak orang seperti ini. Delia yakin, apa yang terjadi ini pasti adalah ulah Arumi yang ingin membalas dendam padanya.
"Tega sekali kamu Rum, tega sekali kamu mempermalukan aku seperti ini."
...🍁🍁🍁...
di tunggu lho kiss nyaa... ehhh
🤭
balas semua sakit hati mu Rum...
air mata mu terlalu berharga untuk menangisi laki laki penghianat seperti Randy...