"Antagonis? yap aku suka jika orang memanggilku dengan sebutan itu"
"Tapi.... apa setiap antagonis itu jahat? aku rasa tidak! mereka tidak jahat! hanya saja mereka ingin melindungi diri mereka sendiri dengan cara berpura pura jahat" ~Alice Deonandra Syaputri~
___________________________________
Alice Deonandra Syaputri Agraham. Putri dari keluarga Agraham, sang Bad Girl yang di pandang sebagai gadis yang jahat oleh orang-orang, bahkan dia di juluki sebagai Queen Bullying oleh seantero sekolah.
Dia di beri panggilan seperti itu bukan tanpa alasan yang pasti, Mereka punya alasan, alasan nya karna dia sering membully salah satu murid pintar kesayangan para guru, dan jangan lupakan dia juga kesanyangan seorang Arvin Arkasa.
Arvin Arkasa. Sang Bad Boy yang mempunyai sejuta pesona untuk memikat para wanita, tapi sayang dia merupakan orang yang dingin dan kejam terhadap orang lain tapi dia akan menjadi pribadi yang hangat kepada orang yang dia sayang seperti hal nya kepada Rhena.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PUTRY NABIELA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
WARNING!!⚠️
Banyak kata-kata kasar Dan mengandung ke-kerasan! di harap bijak untuk membaca!
STOP UNTUK JADI PEMBACA BAYANGAN, TOLONG HARGAI PARA PENULIS DENGAN LIKE, RATE, DAN KOMEN NYA
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Happy Reading Guyss ❤️
...----------------...
..."Sakit sebenarnya itu ketika orang yang kita sayang dan kita percayai malah menghianati diri kita sendiri"-Laurent Prasetya...
... 🍁...
"Bunda! Itu Ayah" teriak Alice sembari menunjuk ke arah seseorang yang baru saja turun dari sebuah mobil
"Mas?" kaget Laurent saat melihat suaminya, dan lebih mengejutkan nya lagi dia sekarang melihat suaminya sedang bermesraan dengan perempuan lain dan anak perempuan yang sepertinya umurnya berjarak 2 tahun dengan putri nya
"Dia?" Gumam Laurent dengan suara tercekat
"Bunda ayo ke Ayah" ajak Alice dengan polos nya
"Laurent" panggil Laras dengan lembut dan mata yang sudah memerah
"Sialan!" kesal Laurent dan segera berlari menghampiri pasangan yang sedang bermesraan itu
"Ohhh jadi ini yang katanya tiba-tiba ada meeting penting di perusahaan?" ucap Laurent sembari bertepuk tangan setelah berada tepat di hadapan mereka
"Mamah, Bunda kenapa?" tanya Alice yang melihat Ayah dan Bunda nya seperti sedang ada masalah dari kejauhan
"Anak kecil diem" potong Felix
"Hump" cemberut Alice
Sementara di tempat Laurent
"Perempuan sialan! dasar PELAKOR!" teriak Laurent dengan keras hingga mereka menjadi pusat perhatian
"Tutup mulut Lo sialan! GUE BUKAN PELAKOR!" teriak perempuan itu yang ikut kesal karena menjadi bahan perbincangan
"Terus apa kalo hukan PELAKOR hah?- aakhhhh" teriak Laurent saat meraksakan Rambutnya di Jambak dan langsung mendorong nya hingga mundur beberapa langkah
"SUDAH SUDAH!" teriak Reno yang berusaha melerai nya tadi sama sekali tidak di respon oleh mereka berdua
PLAK
Tamparan keras dari Laurent yang di berikan untuk Retta-
"SIALAN! apa apaan Lo?!" murka Retta yang tak terima
"Papa aku takut" ucap seorang anak perempuan yang berkisaran umur Delapan tahunan
Dengan cepat Reno pun membawa anak kecil itu untuk menjauh dari kedua perempuan yang sedang menggila itu
"Bitch! Setelah Lo berhasil rebut anak gue. Lo pikir gue akan biarin Lo rebut suami gue?" gumam Laurent sembari mencengkeram dagu Retta kuat
"Hahahaha ternyata Lo pinter juga ya? gue pikir bego kayak suami Lo. Tapi liat lah bukan cuma anak Lo yang gue ambil tapi juga suami Lo akan jadi milik gue Sialan!" Serkas Retta dan langsung mendorong kuat Laurent hingga terjatuh ke aspal
BRAK
"AAAAAAAAAAA"
Dentuman keras antara Truk dan badan seseorang membuat orang orang yang ada di parkiran berteriak kaget
"BUNDAAAAA!" teriak Alice yang kaget karena melihat bundanya di tabrak oleh truk tepat di depan matanya
"Jangan liat" Gumam Felix dan langsung menutup mata Alice dengan cara memeluk nya
"LAURENT!" histeris Laras yang melihat Sahabat karibnya terbujur mengenaskan di sebrang sana dengan darah yang terus bercucuran
"BUNDAA" teriak Alice yang terus berusaha melepaskan diri dari pelukan Felix dan segera berlari ke arah sang bunda
"ALICE!" teriak Felix saat melihat Alice berlari kencang tanpa melihat keadaan jalan yang sangat ramai
BRAK
"ALICE" teriak Laras dan Reno secara bersamaan
"Alice?" gumam Laurent yang melihat anaknya juga terserempet Sepeda motor hingga tak sadarkan diri dan kepalanya yang mengeluarkan darah akibat terbentur aspal
"Aku..... aku Benci melihat ini" gumam Felix dan tiba-tiba dirinya di seret Hendri pergi dari sana karena takut menimbulkan trauma pada anak lelakinya
setelah kecelakaan itu, Alice dan Laurent pun segera di larikan ke rumah sakit untuk segera mendapatkan pertolongan medis
"L-laras d-dimana putri ku?" tanya Laurent dengan napas terengah-engah
"Laurent, putri mu baik-baik saja. Kamu.... kamu harus kuat Laurent, kamu harus bertahan" ucap Laras dengan air mata yang terus mengucur
"T tidak, aku tidak akan bertahan lama Laras, d dimana Felix?" tanya Laurent denga terbata-bata
"Aku mengirim nya ke rumah papa, aku takut dia trauma akan hal ini, dan sebagai gantinya Arvin kembali ke sini" ucap Hendri menyela
"B-bagaimana bisa? B-bagaimana jika Alice mencarinya? A-Alice b belum m-mengenal A-Arvin. H hanya aku y-yang mengenal nya" ucap Laurent sedih
"Tenang saja Laurent, kami akan membuat mereka bertiga rukun" ucap laras dengan sedih
"A-Arvin" panggil Laurent lembut
"I iya bunda?" jawab Arvin takut takut
"Kamu mau menuruti suatu keinginan bunda tidak?" tanya Laurent lembut
"Apapun bunda, asal bunda sehat kembali seperti awal bertemu dengan ku. Bunda masih ada janji untuk mempertemukan ku dengan Alice" ucap Arvin sembari tersenyum
"Maaf sayang bunda tidak bisa, t tolong jaga Alice Arvin. D-di sini tidak ada Felix, jika ada dia, dia akan menjaga putri bunda sepenuh nyawanya tanpa di minta. S-sekarang bunda ingin m-menitipkan Alice padamu, bunda m mohon" ucap Laurent terengah-engah
"Arvin janji bunda, Arvin akan jaga Alice" jawab Arvin penuh keyakinan
"Laras" panggil Laurent
"Aku akan menjodohkan mereka berdua Laurent" jawab Laras tiba-tiba
"A-apa Arvin m-mau?" tanya Laurent menatap Arvin
"Apapun untuk bunda" jawab Arvin sembari menangis
"T terimakasih"
"L Laras, H Hendri, a Arvin, t-tolong j-jaga A-Alice, B-bunda Pamit" ucap Laurent dan tepat saat itu juga dia menghembuskan nafas terakhirnya
"LAURENT!" teriak Laras histeris
"Bunda" gumam Arvin yang ikut merasa Sedih
Sementara di balik pintu ruangan
"Aku benci Ayah, aku benci wanita itu, aku Benci anak perempuan itu. Dan aku benci menyandang marga Agraham" ucap seorang anak perempuan yang berdiri di depan pintu
"Bunda jahat! bunda ninggalin Alice. Felix juga jahat!aku membenci mu Felix! aku tidak mau mengingat mu kembali! aku tidak mau bertemu dengan mu lagi! aku membenci mu! Aku tidak mengenal mu!" Teriak anak itu yang tak lain adalah Alice dan berakhir pingsan di situ
"Tapi ini bukan kemauan ku, aku harus pergi tapi aku akan tetap kembali sebagai manapun resiko nya. Aku tidak akan membiarkan mu jatuh ke tangan anak haram itu. Aku benci karena ayah meminta kakek mengantar anak itu kembali ke sini dan mengirim ku dengan alasan tak masuk akal ini. Aku benci keadaan yang mempermainkan ku seperti ini" ucap seseorang dari arah kejauhan dan segera bergegas pergi setelah melihat ada orang yang keluar dari ruangan itu untuk membantu Alice untuk mendapatkan penanganan medis
Flashback off
"Jadi karena itu mama membenci Tante Retta" gumam Arvin saat sudah sampai di kamarnya setelah mendengar penjelasan panjang lebar dari orang tuannya
"Sebelum ke sini, mendiang Oma juga sempat menitipkan Alice, kenapa tidak ke Felix saja? apa ada sesuatu?" batin Arvin yang merasa bingung
DON'T FORGET TO LIKE AND KOMEN GUYSSS
