5 Hari Sebelum Aku Koma

5 hari sebelum insiden kecelakaan yang menimpa Celine.

Kririririring! Kririririring!

Suara Jam Weker berdering dengan sangat keras, waktu sudah menunjukkan pukul 07:00 pagi. Namun, wanita cantik berambut hitam ini, masih saja tertidur pulas di atas ranjangnya, dan tidak memperdulikan suara jam tersebut.

"Celine!"

"Bangun Celine! Ini sudah pagi!"

Dari ujung pintu kamar datanglah seorang pria tinggi berwajah tampan, dengan rambut silver panjang yang tergerai indah. Ia tak henti-henti nya membangun kan wanita tersebut seraya menarik selimut nya, berharap wanita cantik ini segera bangun.

"Celine, sayang ayo bangun!" Bujuknya.

"Hng ... ini masih terlalu pagi Briyon, lagi pula ini hari libur, kan?"

"Bukankah hari ini kita akan pergi untuk jalan-jalan ke taman hiburan? Apa kamu lupa?"

Mendengar ucapan Briyon barusan, tiba-tiba Celine pun segera beranjak bangun dan mematikan Jam Weker milik nya yang terus berdering.

Kririririring!

Klak!

"Hhaaahh!? Aku lupa, untung saja kamu ingatkan aku Briyon"

"Hahahaha, kalau begitu sana bersiap! Aku sudah menyiapkan sarapan pagi untuk mu."

"Baiklah, 15 menit aku akan segera ke ruang makan ... tunggu aku ya!"

"Okey!"

Celine pun segera beranjak dari ranjang nya, namun sebelum ia memasuki kamar mandi, ia sempatkan diri nya untuk mengecup pipi kanan Briyon, yang masih sibuk melipat selimut milik Celine.

Cup!

"Terima kasih, hihi ..."

Dan setelah meninggal kan jejak basah di pipi kanan suami nya, ia pun segera kabur dan meninggalkan Briyon sendirian di kamar nya.

Taptaptap!

Klak!

Blam!

"Hemmmmm ..."

Briyon pun tersenyum simpul, nampaknya apa yang Celine lakukan barusan adalah sesuatu yang ia sukai.

.......

.......

.......

20 menit telah berlalu, di ruang makan.

Terlihat Briyon tengah duduk di kursi nya, lalu di susul oleh Celine yang ikut duduk di sisi kanan Briyon, seraya meraih segelas susu hangat yang sudah Briyon buatkan.

"Waaaah ... roti bakar kali ini rasa coklat?" tanya Celine.

"Ya, karena aku tau kamu suka rasa coklat, jadi ku buatkan rasa coklat."

"Terima kasih, kamu memang selalu tau apa pun yang aku suka hihi ..."

Merasa senang di buatnya sarapan, Celine pun segera menyantap roti bakar buatan suami nya itu dengan sangat lahap.

"Oh ya Celine ngomong-ngomong, aku sedang mencoba belajar memasak menu lain untuk sarapan pagi kita. Selain roti bakar, makanan apa yang kamu suka?"

"Jangan terlalu memaksakan diri mu, Briyon! Bagiku sarapan roti bakar buatan mu, itu sudah cukup membuat ku senang."

"Aku tidak merasa itu adalah sesuatu yang dipaksakan, lagi pula, apa kamu tidak bosan? Setiap hari hanya sarapan roti bakar dan susu?"

"Tidak, nyem nyem ... roti bakar buatan mu sangat enak, dan aku tidak pernah bosan."

"Apa?" seketika Briyon terkejut mendengar nya.

"Di setiap gigitan roti yang aku makan ini, ada cinta di dalam nya, dan itu sudah cukup membuat ku bahagia, hahaha ..."

"Celine."

"Jangan khawatir tentang sarapan pagi kita Briyon, aku makan apa pun yang kamu buat, dan itu tidak akan membuat ku bosan."

Celine pun tersenyum ceria di hadapan Briyon, dan hal itu membuat Briyon merasa menjadi seorang yang paling beruntung, karena telah memiliki istri yang begitu menerima dirinya apa adanya.

"Terima kasih Celine, aku mencintai mu."

.......

.......

.......

Setelah menghabiskan sarapan pagi mereka, Celine dan Briyon pun lekas bersiap-siap untuk berangkat menuju taman hiburan. Namun, sebelum berangkat Celine terlihat memperhatikan pakaian yang suami nya kenakan.

"Briyon!" panggil nya.

"Ya, sayang?"

"Aku perhatikan kamu sering sekali mengenakan mantel coklat itu."

"Iya, kenapa? Ada yang salah?"

"Tidak, tapi sepertinya kamu memiliki banyak mantel musim dingin di lemari mu, lalu kenapa hanya itu yang sering kamu pakai?"

"Oh, itu karena mantel ini adalah hadiah pertama yang kamu berikan, saat ulang tahun ku. Jadi mungkin, aku akan sering mengenakan."

Briyon terlihat senang sekali saat ia mengenakan nya, karena warna coklat pada mantel itu sangat cocok dengan warna kulit dan rambut nya.

"Lain kali aku akan membeli kan mu mantel yang baru ya, agar kamu tidak harus mengenakan mantel coklat ini terus." Ucap Celine, seraya merapihkan mantel suami nya dari beberapa debu yang menempel.

Puk puk!

"Tidak perlu Celine! Aku suka mantel ini."

"Eh?"

"Walau pun kamu membelikan ku mantel baru, aku akan tetap mengenakan mantel coklat ini," ucapnya kekeuh.

"Kenapa?"

"Karena mantel ini adalah sesuatu yang berharga bagi ku, hadiah ulang tahun dari mu, dan awal kita menjalin hubungan kita. Banyak sekali memori kenangan yang berharga saat aku menerima nya, jadi aku akan selalu memakai nya."

"Briyon."

Merasa terharu dengan ucapan suami nya, Celine pun memberikan kecupan reward di bibir suami nya sekilas seraya membelai wajah nya.

Cup!

"Baiklah jika itu adalah keinginan mu, aku tidak akan memaksa mu hahaha ... oh ya-"

Celine menjeda ucapan sesaat seraya menoleh ke arah jam tangan yang saat ini ia kenakan.

"Sepertinya kita harus segera berangkat, waktu sudah menunjukkan pukul 8, perjalanan kita lumayan jauh, kan?" tambah nya.

"Benar, ayo kita berangkat!"

"Ya."

Celine dan Briyon pun akhirnya lekas berangkat, dan meninggalkan ruangan Apartemen mereka.

...****************...

Di perjalanan menuju taman hiburan, pukul 08:30 pagi.

Celine dan Briyon nampak menaiki sebuah bus menuju taman hiburan, dan selama di perjalanan mereka sesekali mengobrol dan bercanda gurau seraya menikmati perjalanan mereka.

"Berapa lama lagi kita sampai, Briyon?" Tanya Celine, yang nampak tidak sabaran dan ingin segera sampai.

"Sudah tidak sabar ya, ingin segera menaiki wahana di sana?"

"Iya, aku ingin segera merasakan semua wahana di sana."

"Hahaha, tapi karena kamu sedang hamil, aku akan melarang mu menaiki wahana yang berbahaya!"

"Ehhh? Tapi kan kandungan ku baru satu bulan, seharusnya tidak masalah kan?"

"Tidak! Untuk berjaga-jaga menghindari hal buruk terjadi, aku akan tetap melarang mu menaiki wahana yang terlalu ekstrim!" tolak Briyon, dengan tegas.

"Hmmm ... baiklah, baiklah aku mengerti."

"Hahaha pintar, ini baru istriku."

Briyon yang terlihat senang, nampak membelai lembut puncak kepala Celine seraya tersenyum, dan hal itu sepertinya membuat Celine ikut tersenyum di pelukan Briyon.

.......

.......

.......

1 jam perjalanan menuju taman hiburan, dan akhirnya mereka pun sampai di sana.

"Yeay! Akhirnya kita sampai, sudah lama sekali aku ingin ke sini tapi belum sempat, karena harga tiket nya lumayan mahal," ucap Celine.

"Kamu senang?"

"Tentu saja, ini adalah pertama kali nya aku ke sini."

"Sungguh?"

"Ya, memang nya kamu sudah pernah datang kemari sebelumnya?"

"Belum, ini juga pertama kali nya aku kesini."

"Hahaha kalau begitu kita sama dong."

"Iya ..."

"Ayo Briyon kita masuk ke dalam! Aku penasaran dengan wahana di dalam!" ajak Celine, seraya menarik tangan suami nya, untuk segera masuk ke dalam.

"Ah? Baiklah ayo!"

Celine dan Briyon pun lekas masuk ke dalam, setelah menyerahkan dua tiket milik mereka kepada petugas.

...Bersambung ......