NovelToon NovelToon
Cinta Sejati

Cinta Sejati

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Anak Yatim Piatu / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rania Alifah

Raja Devanda, dia anak yatim piatu yang dibesarkan oleh kakaknya sejak kecil.
Dia yang berstatus mahasiswa menjadi preman di kampus milik sang Ayah.
Namun siapa sangka, saat pertemuannya dengan mahasiswi baru yang bernama Eka Laila Naja, Raja tiba-tiba ingin berubah menjadi pria yang lebih baik.
Saat baru saja menjalin kasih dengan Laila, Raja dihajar habis-habisan oleh geng musuhnya yang membuat otaknya retak dan menjadi hilang akal sehatnya, sedangkan Ayah Laila yang berstatus sebagai Ustadz ternama, tak menyetujui hubungan keduanya. Kemudian Laila di jodohkan oleh sang Ayah dengan seorang pria yang menjadi pengajar di Pesantren.

Lalu bagaimana dengan cinta Laila dan Raja ?
Apakah Laila akan menerima perjodohan sang Ayah ?
Atau justru tetap menunggu Raja pulih dari sakit jiwa nya ?

Kita simak yuk ceritanya di karya Novel => Cinta Sejati
By : Miss Ra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Pagi hari dirumah Laila, dia kedatangan kakak perempuannya yang bernama Nadhifa Naila Rahmah yang biasa di panggil Naila.

Naila datang dengan kondisi sudah menangis, dia bertengkar dengan suaminya dan mengusir Naila dari rumahnya, bahkan Naila juga tak dibolehkan membawa anak lelakinya.

Abah Faris yang mendengar ceritanya merasa sakit hati, bagaimana bisa hanya kesalahan sepele mampu mengusir istrinya dari rumah ?

"Besok kita kesana, kita bereskan masalah ini dengan kepala dingin.."

Naila yang mendengar perkataan Abahnya menggeleng tak setuju, sedangkan Laila terus berusaha menenangkan Kakaknya yang masih terisak sambil mengoceh.

"Lalu kau mau nya bagaimana nak ? Abah akan membantumu untuk menyelesaikan masalahmu.." ujar Abah Faris agar anaknya tak lagi di rendahkan.

"Nai mau pisah ajah Bah, Nai mau kerja ajah disini mengumpulkan uang untuk mengambil hak asuh anak di pengadilan nanti.."

Abah Faris yang mendengar jawaban sang putri hanya menghembuskan nafasnya kasar. Beliau hanya bisa pasrah jika pilihan anaknya seperti itu.

*

Sore hari, setelah kakak Laila tenang dengan masalahnya, Laila pergi menemui Bunga dirumahnya. Dia mau menyelesaikan masalahnya sebelum pagi datang. Setelah sampai dirumah Bunga, Laila menceritakan semua masalahnya.

"Sudah kamu cari dengan teliti La ? Takutnya keselip dibuku atau dimana ?" kata Bunga memberi saran pada Laila.

"Udah Nga, udah aku cari disemua tempat tetep nggak ketemu.."

Bunga yang mendengar itu berfikir keras untuk membantu Laila agar bisa ikut ujian besok pagi dikampusnya. Bunga akhirnya mengingat sesuatu, kemudian menyampaikannya pada Laila.

"La, gimana kita minta tolong ajah sama Raja ? Siapa tahu dia bisa bantu ?"

Laila yang mendengar nama Raja, menatap Bunga dengan seksama. Apa mungkin Raja bisa membantu sampai sebegitunya ?

"Memang apa hubungannya Raja sama kartu ujian yang hilang ?" tanya Laila tak mengerti.

"Kita coba saja dulu minta tolong padanya, jika tidak bisa ya sudah. Seenggaknya kita sudah berusaha.."

Mendengar jawaban Bunga, Laila akhirnya setuju. Laila menunggu Bunga bersiap lebih dulu untuk mengantarnya kerumah Raja. Karena Laila tidak tahu dimana rumah Raja.

Tak lama kini keduanya sudah menaiki angkutan umum untuk pergi kerumah Raja. Laila sejak akan pergi kerumah Raja, wajahnya terlihat gelisah. Dia merasa grogi dan takut jika Raja tak mau menemuinya dirumah.

Sesampainya dirumah Raja, Bunga dan Laila memasuki sebuah gerbang tinggi yang sudah terbuka lebar. Tak melihat security disana, keduanya akhirnya memilih untuk langsung masuk tanpa persetujuan penjaga gerbang.

"Permisi Pak kebun, kami ingin bertemu yang punya rumah ini. Apa orangnya ada ?"

Seorang pria tampan memakai kaos singlet dan celana kolor sedang berkebun mendengar dua orang gadis memanggilnya dengan sebutan tukang kebun membuat keningnya berkerut.

"Sejak kapan aku jadi tukang kebun ?" gumam Tiger dalam hati.

"Ya dengan saya sendiri, ada apa ?" sahut Tiger dengan wajah kesalnya.

"Bukan anda Pak, tapi pemilik rumah ini. Raja namanya, Raja Devanda, apa dia ada dirumah ?" kata Bunga memperjelas siapa yang dia cari.

"Oohh teman kampus Raja rupanya.." gumam lagi Tiger dalam hati.

"Ya.. Yaa ada, silahkan masuk saja. Akan aku panggilkan."

Tiger melangkah masuk lebih dulu di ikuti Bunga dan Laila dibelakangnya. Keduanya sudah diperintahkan untuk duduk, Laila dan Bunga sambil menunggu Raja, merasa kagum melihat rumah mewah tersebut.

Tak lama yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, Raja menuruni tangga ditemani Erik yang sejak pagi bersama Raja dirumahnya.

"Gimana penampilanku Rik ? Sudah keren kan ?" tanya Raja yang fokus dengan penampilannya karena mendengar ada seorang wanita datang kerumahnya.

"Bagus, keren.. Sudah harum.." balas Erik.

Sedangkan Laila yang sudah melihat Raja menuruni tangga langsung berdiri dan mengangkat tangannya hormat pada Raja.

"Selamat sore Tuan Raja.."

Raja terdiam menatap Laila setelah mendengar suaranya yang khas. Raja yang tersadar ternyata Laila yang datang menemuinya memberikan senyum manisnya pada Laila dan langsung melangkah cepat menuruni tangga.

"Hey, apa kabar Laila.." ucap Raja antusias.

Dia duduk di atas meja tamu dihadapan Laila yang duduk disofa. Raja sangat senang karena melihat Laila datang mencarinya.

"Ada apa kau datang kemari ?" tanya Raja menatapnya lekat.

"Ah kami datang kemari karena.."

"Ah maaf, siapa namanya ? Aku lupa.." kata Raja memotong ucapan Bunga bertanya pada Laila.

"Namanya Bunga.." sahut Laila lembut menoleh menatap Bunga disampingnya.

"Ah iya Bunga, aku bertanya pada Laila. Jadi biar Laila yang menjawab.."

Bunga yang mendengar itu langsung terdiam. Raja yang melihat Laila akan kembali bicara dihentikan olehnya.

"Sebentar, kau mau minum apa ? Teh, kopi, susu atau.."

"Ah tidak usah repot-repot. Aku.."

"Tidak bisa, kau baru pertama kali datang kerumahku. Jadi harus meminum sesuatu disini.."

Raja tersenyum pada Laila setelah mengatakan itu, dia kemudian menoleh pada Erik, dan menyuruhnya untuk mengambilkan minuman didapur.

"Rik, tolong ambilkan dua orange jus dan Martabak juga Pastel yang ada di dapur untuk Laila dan temannya.."

Erik yang diperintah oleh Raja langsung melangkah pergi menuju dapur. Setelah sampai di dapur Erik di beri beberapa pertanyaan oleh Melisa dan Tiger karena penasaran siapa yang datang menemui Raja.

"Siapa mereka Rik ?" tanya Melisa setelah melihat Erik di dapur.

"Ooh itu teman kampus Kak.." sahut Erik singkat sambil membuka kulkas untuk mencari orange jus.

"Untuk apa mereka mencari Raja ?" tanya Tiger masih penasaran.

"Entahlah, sepertinya sangat penting.."

Mereka masih terus menanyakan tentang Laila dan Bunga. Sampai akhirnya Erik selesai menyiapkan makanan dan minuman dibantu Melisa yang menyiapkan.

Sedangkan diruang tamu, Bunga sedang menjelaskan semuanya masalah Laila yang sebenarnya.

"Kartu ujiannya hilang, Laila minta tolong padaku untuk mengantarnya kemari.." jelas Bunga pada Raja.

Saat sedang mendengarkan penjelasan Bunga, Erik datang membawa nampan berisi dua gelas orange jus dan dua piring martabak telor juga Pastel. Raja menerima nampan itu dan menaruhnya dimeja.

"Em silahkan kau ambil.." ujar Raja pada Bunga.

Bunga lalu mengambil gelas berisi jus tersebut dan menaruh dihadapannya. Raja kemudian mengambil gelas milik Laila dan diberikan pada Laila.

"Ini untukmu.." kata Raja menyerahkan gelas untuk Laila. "Jadi apa masalahnya Laila ?" tanya Raja setelah Bunga selesai menjelaskannya.

"Kartu ujianku hilang, sedangkan besok ujian. Jadi aku meminta bantuanmu gimana caranya agar besok aku bisa mengikuti ujian.." jelas Laila dengan lembut.

"Hanya itu ?" sahut Raja merasa heran karena Laila meminta bantuan kecil padanya.

"Iyaa hanya itu.."

Raja tersenyum sambil menghisap rokoknya menatap Laila. Setelah cukup lama diam, Raja kembali mengeluarkan suaranya.

"Kau tidak usah khawatir, besok aku akan merobek papan pengumuman itu disana. Jika mereka masih menyulitkanmu, aku akan memecatnya dari kampus." kata Raja pada Laila.

Sedangkan Laila yang mendengar itu menoleh pada Bunga, ternyata saran darinya untuk meminta bantuan pada Raja benar-benar membuatnya beruntung.

Setelah berhasil mendapat bantuan dari Raja, Laila memutuskan untuk pulang. Raja yang tahu jarak dari rumahnya ke jalan raya begitu jauh untuk menaiki angkutan umum, akhirnya memutuskan untuk mengantar Laila dan Bunga menggunakan mobil sport nya yang ia miliki hadiah ulang tahun dari almarhum Ayahnya.

...----------------...

Bersambung...

1
CintaAfya
kk Cinta mampir di sini thor...
Miss Ra: /Kiss//Kiss//Kiss/

trimakasih kak afya
total 1 replies
Abdulharis Middini
Luar biasa
Miss Ra: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
/Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
semangat 🙏
Miss Ra: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
/Kiss//Kiss//Kiss/
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: ma sama . biar makin mangat up nya🙏✌
total 3 replies
Sa'diah Nur M(Sasa)_-ll
oh mampir juga kak ke novel saya
Miss Ra: oke aku paati baca sampai the end yaa
total 1 replies
Sa'diah Nur M(Sasa)_-ll
wau bagus kak semangat ya👍
Miss Ra: /Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!