Pernikahan tanpa cinta akankah bertahan? Cerita ini beberapa bab mengandung tema dewasa harap bijak dalam menyikapinya ya. Selamat membaca🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Avisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
"Aku gak paham maksud ayah apa. Menurut yang ayah dan ibu ajarkan kepadaku, sekarang aku sudah jadi orang asing untuk keluarga. Sekarang aku bukan bagian dari keluarga permono, tapi bagian dari keluarga bagaskoro." Kata Clarissa dengan penuh percaya diri.
"Apa katamu?" Ayah Clarissa marah mendengar perkataan putrinya.
"Aku yang dulu mungkin akan diam saja. Tapi aku sekarang sudah berubah. Apa ayah tau selama satu tahun aku mengalami gangguan mental dan depresi. Bagaimana ayah tahu seberapa keras aku berjuang bangkit dari rasa depresi ku? Aku Adalah Clarissa Putri Permono Istri dari keluarga bagaskoro. Meskipun ada nama Permono dalam namaku sekarang itu hanyalah sebuah nama saja."Clarissa Sangat Marah seperti gunung berapi yang siap memuntahkan lahar panasnya.
"Kurang ajar sekali kamu sekarang! Berani-beraninya kamu berbicara seperti itu dengan ayahmu sendiri. tidak kusangka putriku satu-satunya seperti ini!" Ayah Clarissa tak kalah marah dari Clarissa.
"Jaga kata-kata anda pak Permono! Bersikaplah sopan, anda adalah tamu di sini! " Kata Clarissa yang tak ingin kalah.
"Apa? Dasar kurang ajar kamu ya!" Ayah Clarissa mengangkat tangannya hendak memukul Clarissa dan Clarissa mulai ketakutan dan menutup matanya.
Arkkkkkhhhh
Alfarisqi datang dan memelintir tangan ayah Clarissa yang hendak memukul istrinya.
"Aku sudah salah menilai orang. Ku kira kamu ayah dari istriku. Ternyata kamu adalah serangga yang pantas diinjak. Apa yang sudah kamu lakukan kepada istri Hah?" Alfarisqi sangat Marah bahkan menatap ayah Clarissa dengan tatapan membunuh.
Pov Alfarisqi.
Kupikir orang yang penuh cinta dan kasih sayang seperti nya sangat disayangi oleh orang tuanya. Karena itulah aku mengijinkan istriku bertemu dengan kedua orang tuanya.
"Ma maafkan aku nak. Aku terlalu emosi." Ucap Ayah Clarissa berusaha meyakinkan ku bahwa ini semua salah paham.
"Nak Alfarisqi, Ibuk mohon maafkan ayah Clarissa. Ini semua pasti salah paham." Ibu Clarissa datang dan mencoba menghentikan ku.
Aku melepaskan cengkraman tanganku di baju ayah mertuaku. Ayah mertuaku terjatuh.
"Istriku kamu gak papa kan? Apa ada yang terluka?" Tanyaku yang merasa sangat khawatir.
"Iya, ini berkatmu suamiku." Kata Clarissa.
Bagaimana bisa keberanian dan keteguhan tersembunyi di tubuh serapuh ini. Aku memeluk Clarissa. "Alhamdulillah kalau kamu tidak terluka."
"Ayo kita ke kamar saja! Apa kamu sanggup berjalan?" Tanyaku kepada istriku.
"Bolehkah aku minta gendong." Ucapnya manja namu matanya tak bisa bohong bahwa ia sangat sedih.
"Tentu saja dengan senang hati." Ucapku dan mengangkat badanya ala bridal style.
Sampai di di depan lift aku bertemu dengan Benny. "Lempar semua barang bawaan Ayah dan ibu Clarissa ke depan pintu gerbang. Jangan pernah ijinkan mereka menginjakan kaki ke dalam mansion lagi, meskipun seujung kuku." Kataku sambil mencoba menahan amarahku yang masih tersisa.
Benny nampak terkejut dengan perkataanku."Baik, laksanakan tuanku. "
Aku sangat tahu rasa sakitnya punya orang tua yang tidak baik. Sudah cukup aku saja yang merasakan penderitaan itu. Aku tidak ingin istriku merasakan hal yang sama. Saat aku tahu dia tidak tumbuh dengan kasih sayang. Hatiku terasa sesak bahkan seperti tercabik-cabik. Saat itu aku masih punya ibu yang berusaha menjaga ku. Tapi Clarissa? dia tak punya siapa-siapa. Aku ingin menghibur istriku. Akupun memeluknya dengan erat.
Pov Alfarisqi selesai.
"Menangislah jika kamu ingin mengis!" Kata Alfarisqi.
"Tida aku tidak akan menangis. " Meskipun Clarissa berkata seperti itu namun air matanya tak berhenti mengalir.
Alfarisqi menatap Clarissa, Kemudian memeluk nya. Tangis Clarissa menjadi semakin pecah. Mendengar suara tangisan Clarissa hati Alfarisqi selerti tersayat silet hatinya benar-benar sakit.
Clarissa mulai tenang isak tangis nya sudah mulai berhenti. Clarissa pun menceritakan dulu saat dia tinggal bersama orang tuanya perlakuan seperti apa yang dia dapatkan. Bahkan ia juga bercerita bagaimana perjuangan dia saat kuliah dan kerja hingga awal mula dia menikah dengan Alfarisqi. Alfarisqi mulai paham mengapa Clarissa sempat depresi karena dia merasakan tertekan.
......................
Dari hari demi hari keadaan mental Clarissa mulai baik. Alfarisqi terus meluangkan waktu bersama Clarissa bahkan terkadang dia pun bekerja di depan Clarissa daan Clarissa juga seperti itu.
Usaha Clarissa pun semakin hari semakin lancar, Bahkan entah itu makanan atau parfum selalu banyak yang repeat order. Untuk buket dan karang bunga juga bekerja sama dengan beberapa event organizer.
......................
"Nah rinna minum Milk tea ini, Aku membelinya dari Flowers Gallery secara langsung. Ini minuman yang bisa bikin mood kita bagus. Karena ku lihat akhir-akhir ini kamu terlihat murung dan gak semangat." Kata Arin yang sedang menghawatirkan sahatanya tersebut yaitu Rina.
"Apa sekarang kamu sedang menghina ku dengan memberi minuman yang kamu beli dari wanita itu. Wanita yang telah menghancurkan hidup ku?" Kaya Rina sangat marah kepada Arin.
"Rina!! Jaga ucapanmu bagaimana kalau ada yang mendengarnya. Kamu tau kan gimana dengan Angel? Apa kamu gak taku?" Kata Arin khawatir.
"Padahal belum lama ini kita mengejek Clarissa bersama apa kamu gak punya harga diri? Bahkan kamu juga menghias rumahmu dengan bunga-bunga yang kamu beli dari wanita gila itu. AApa kamu sudah jadi follower wanita gila itu atau malah kamu fansnya? " Sindir Rina.
"Rina, bukankah ucapanmu itu sudah keterlaluan? Alasan kamu tidak mau milk tea ini karena kamu benci Clarissa kan? Kamu cemburu dengan Clarissa karena Alfarisqi sangat mencintai Clarissa kan? Kalau Clarissa tidak ada kamu akan terus bermimpi menjadikan Alfarisqi sebagai milikmu kan? Sadarlah Rina!! Alfarisqi mencintai Clarissa semua orang juga tahu itu."Arin mencoba menjelaskan kepada sahabatnya tersebut dengan sedikit kesal.
"Apa kamu pikir Alfarisqi benar-benar mencintai wanita menyedihkan itu. Wanita itu tidak di sembunyi oleh Alfarisqi tapi di abaikan oleh Alfarisqi. Alfarisqi hanya tersesat sementara dia tidak benar-benar mencintai wanita gila yang menyedihkan itu." Kata Rina yang sangat kesal dengan ucapan sahabatnya tersebut.
"Rina!! Hentikan!! Kamu udah harus menerima kenyataan tersebut. Clarissa bukan sembarang wanita yang bisa kamu hina sesukamu. Alfarisqi mencintainya semua orang jadi saksinya apa kamu lupa dengan konferensi pers yang... " Arin tak sempat menyelesaikan perkataan nya karena Rina sudah berteriak emosi.
"Cukup, Omong kosong! Apa kamu menyuruh ku kesini agar aku mendengar ocehan mu tentang wanita gila itu? Hah?" Tanya Rina dengan marah sambil melempar milk tea yang di suguhkan Arin ke lantai.
"Dia hanyalah wanita licik yang berpura-pura baik. Lihat saja nanti dia pasti akan menunjukkan sifat aslinya yang kejam. Dan aku akan menghancurkan wanita licik itu. Lihat saja nanti." Imbuh Rina dengan nada sudah sedikit mereda.
"Kalau pikiranmu masih seperti itu, maka cukup sepertinya aku tidak akan bergaul denganmu lagi seperti biasanya sampai pikiran kamu berubah. Sampai kamu sadar bahwa Alfarisqi bukanlah takdirmu melainkan takdir Clarissa. Maaf Rina kayaknya kamu harus pulang dulu deh. Aku mau membersihkan tumpahan milk tea sebelum pasukan semut data. "Ucap Arin secara tidak langsung telah mengusir Rina.
Rina pergi tanpa mengucapkan sepatah kata maaf pun kepada Arin karena telah membuat rumahnya kotor.
Pov Rina
Dalam sekejab aku kehilangan teman-teman mu, tidak hanya itu semua teman-teman di sosialita meninggalkanku sendirian. Bahkan Alfarisqi juga ikut-ikutan mengabaikanku.
Kenapa hal seperti ini terjadi padaku? Benar, semua ini terjadi karena wanita licik itu. Jika saja wanita licik itu tidak ada semuanya tidak akan terjadi seperti ini. Haruskah aku menyingkirkan nya agar semuanya kembali seperti dulu lagi?
Aku akan menghancurkan wanita licik itu. Memang suatu saat dia akan hancur. Dan aku hanya ingin mempercepat kehancurannya tersebut. Baiklah kita lihat nanti apakah dia masih bisa tersenyum seperti sekarang ini. Tunggu saja Clarissa.
Pov Rina selesai.
...****************...