SANG PENGUASA JIWA

Waktu terbaik bagi seorang kultivator untuk membentuk inti Alam fana adalah di bawah usia 18 tahun. Sedangkan tahun ini dia berumur 17 tahun, sehingga tidak mungkin menunggu Gua Ziyun dibuka lagi tiga tahun kemudian.

Oleh karena itu, kuota pelatihan ini sangat penting bagi Xiao Ruohan. Dia tidak berani untuk asal-asalan menyetujui tanpa berfikir secara matang terlebih dahulu.

“Xiao Ruohan! kenapa? Apakah kamu takut?” Ucap Xiao Yi karena melihat Xiao Ruohan yang masih terdiam.

Kalimat itu sama dengan kalimat yang diucapkan tadi oleh Xiao Ruohan terhadap Xiao Yi. Apakah kamu takut?, sehingga kalimat itu seperti menampar wajah Xiao Ruohan, sang jenius klan.

" Apakah ini sosok dari seorang jenius klan Xiao yang terkenal itu? Saya pikir kamu itu tidak lebih dari seorang penipu! Lanjut Xiao Yi mencoba memprovokasi Xiao Ruohan.

" Apa yang kau katakan! Kau hanyalah sampah kecil, apakah kau pikir aku takut terhadapmu? Bantah Xiao Ruohan dengan sombong.

" Plakkk...." Sebuah tamparan keras mendarat dipipi Xiao Ruohan.

Xiao Yi menampar Xiao Ruohan tanpa peringatan.

" Bajingan, apa katamu? Saya sampah?"

" Plakkk...plakkk..." Dua tamparan beruntun mendarat lagi dipipi Xiao Ruohan. Dia tidak sempat mengelak karena masih dipenuhi rasa keterkejutan.

Bagaimana tidak, seorang Xiao Yi yang hanya dianggap bodoh dan penakut selama ini, tiba-tiba saja bertingkah seperti sekarang ini, menjadi begitu berani!

“ Apaaa? Kau…berani memukulku?” Xiao Ruohan baru tersadar dari keterkejutannya.

Dia tidak pernah membayangkan kalau dirinya seorang kultivator tingkat Alam Fana lapisan Ketujuh, berani ditampar Xiao Yi seperti itu.

" Dasar sampah kecil, beraninya kau memukulku, akan kubunuh kau!"

Saat ini dirinya sangat malu sekaligus marah. Karena dirinya sebagai seorang jenius klan yang di agung-agungkan, ditampar dimuka umum seperti itu.

" Beranikah kau membunuhku?" Xiao Yi berkata menantang tidak takut sama sekali.

" Aku adalah seorang Patriark Muda klan Xiao, pemegang kekuasaan klan kedua setelah Patriark, dan setara dengan para tetua."

"Kamu Xiao Ruohan hanyalah anak biasa, tetapi kamu berani menghinaku sebagai sampah."

" Tetua ke-empat!" Xiao Yi menatap tetua ke-empat di samping lanjut bertanya;

" Menurut aturan klan, jika ada anggota klan yang tidak menghormati para tetua, hukuman apa yang pantas diberikan?"

Tetua keempat menjawab dengan jujur;

"Jika itu pelanggarannya masih dianggap ringan, maka akan dikurung selama dua hari, dan jika berat akan dikurung selama sebulan."

"Jika pelanggarannya lebih parah dan merugikan klan, maka si pelaku akan dikeluarkan dari klan Xiao."

“ Baiklah kalau begitu.” Xiao Yi mencibir lanjut berkata;

“ Xiao Ruohan, tindakanku ada dasar hukumnya dalam klan."

"Kau...kau..." Xiao Ruohan menggertakkan giginya dan hampir mati karena marah.

Klan Xiao memiliki aturan keluarga seperti itu, tetapi selama tidak terlalu berlebihan, maka para tetua tidak terlalu mempedulikannya.

Adapun masalah Patriark Muda, para Patriark Muda generasi sebelumnya adalah orang-orang yang sangat berbakat dan jenius, sehingga masalah seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.

Dan Xiao Yi merupakan pengecualian-nya. Patriark Muda klan Xiao yang paling buruk dalam segala hal. Tapi itu hanya berlaku pada Xiao Yi pemilik tubuh pertama bukan pada Xiao Yi yang sekarang.

Sehingga saat ini Xiao Yi, dengan pikiran dan ketegasan yang luar biasa, tentu saja akan memanfaatkan setiap keuntungan yang ada untuk menghadapi Xiao Ruohan.

Gelar Patriark Muda adalah satu keuntungan, dan dengan adanya Tetua Ketiga itu juga merupakan satu keuntungan lainnya.

" Aku akan bertanya sekali lagi, berani kau menerima tantangan ini atau tidak!" teriak Xiao Yi.

" Kalau tidak berani, enyahlah kau! jangan bicara omong kosong di depanku!"

"Xiao Yi! aku berjanji padamu, setelah setengah bulan, jika kamu menang dalam kompetisi aku akan menyerahkan kuota pelatihanku!" Ucap Xiao Ruohan dengan wajah penuh amarah.

"Baiklah." Xiao Yi menyeringai dengan nada mengejek.

"Semua penatua dan diaken yang hadir menjadi saksi, bahwa masalah ini sudah selesai dan tidak dapat diubah-ubah lagi." lanjutnya

Akhirnya semua para tetua dan diaken mengangguk tanda setuju dengan keputusan itu, dan mereka segera membubarkan diri.

...

Di kediaman Tetua Kelima.......

"Ruohan, kamu telah berjanji pada sampah kecil seperti itu, kamu terlalu terburu-buru." Berkata tetua kelima dengan wajah penuh kekhawatiran.

"Jangan khawatir, Ayah." Xiao Ruohan berkata dengan penuh percaya diri.

" Kultivasi sampah kecil itu hanya berada pada lapisan awal, dan jaraknya dengan lapisan ke-enam sungguh jauh, menurut ayah apakah sampah kecil itu bisa menang?"

"Kecuali." Xiao Ruohan berkata sambil tersenyum dingin.

"kecuali dia bisa naik ke Alam fana lapisan ke-enam dalam waktu setengah bulan ini, tetapi itu lebih tidak mungkin lagi."

Meningkatkan setiap lapisan kultivasi itu sangatlah sulit. Selain membutuhkan begitu banyak sumber daya, juga memerlukan waktu yang tidak cepat.

Sebagai contoh Xiao Ruohan. Waktu menaikkan kultivasi dari lapisan kelima menjadi lapisan ke-enam membutuhkan waktu selama satu tahun. Itupun dia sebagai seorang jenius, kalau tidak, waktu yang diperlukan untuk kultivator normal berkisar tiga sampai empat tahun.

Dan sekarang waktu untuk kompetisi hanya tinggal setengah bulan lagi.

Dengan dasar pemikiran seperti itu, akhirnya Xiao Ruohan merasa yakin akan memenangkan taruhan-nya dengan Xiao Yi.

" Memang betul apa yang kau katakan, seharusnya aku tidak perlu mengkhawatirkannya secara berlebihan." Ucap tetua kelima merasa lega.

" Hmmm, mengapa sampai saat ini Yang Fu belum melakukan tindakan apapun?"

"Apakah dengan tingkat kultivasi yang hanya berada di tingkat Alam Fana lapisan kesembilan, sehingga ia sulit untuk menyelinap kedalam klan?"

" Padahal situasi saat ini, sangat baik jika Xiao telah lenyap, sehingga aku tidak akan dibuat repot lagi." Berpikir dalam hati Xiao Ruohan, tanpa ia ketahui bahwa Yang Fu telah tewas ditangan Xiao Yi.

"Bagaimanapun juga, sampah kecil itu sudah menjadi targetku, cepat atau lambat dia pasti akan kubunuh!" Ucap Xiao Ruohan

“Hahahaha.” Terdengar suara tawa yang menggelegar dari kedua orang ayah dan anak itu.

......................

Jangan lupa like-nya yachhh 🙏