Hari hari SMA, adalah hari yang menyenangkan, Namun tidak dengan seorang Adelia Fitriani, masa SMA nya harus terenggut, karena hutang hutang orang tuanya, dia harus putus sekolah, dan itu menjadi awal penderitaan untuknya, akankah dia mendapatkan titik kebahagiannya lagi.
Disamping kesedihannya, ada Mahatur, yang selalu memberinya dukungan, begitupun dengan Meidina, yang sudah ia angap sebagai kakak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon latifahsv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jokes bapak bapak
Keesokan paginya..
Suasana cerah sekali pagi ini, secerah hati Lea yang sedang berbunga bungga, kenapa ya jatuh cinta itu semenyenangkan itu. membuat hari lebih berwarna.
"Wah ceria amat itu muka" ucap bu Romla, yang melihat senyum merekah dari anaknya.
"Iya dong mah" ucap Lea, dia mendekat ke arah ibunya.
"Mungkin dia lagi jatuh cinta kali," ucap Rafli, menimpali.
"Apa si, kaka ini, l" ucap Lea, mukanya sudah bersemu merah.
"Kalau jatuh cinta itu ga papa, asal jangan jatuh doang sakit," ucap ka Rafli.
"Nah bener tuh, kaka kamu," ucap bu Romlah.
"Duh siapa juga, yang mau jatuh," ucap Lea.
"Ada yang lebih sakit ma," ucap pa Beben, yang dari tadi menyimak.
"Apa tu," ucap bu Romlah.
"Sudah jatuh, tertimpa tangga, duh bukan main sakitnya," ucap pa Beben.
"Aduh pa, bukan sakit sakit lagi, malu malah kalau ada yang liatin," ucap Rafli, sedikit tertawa.
"Jokes bapa bapak gitu ya," ucap Lea dengan berbisik, pada adiknya.
"Apa," ucap pa Beben, yang mendengar samar.
"Ga papa ko pa, emang sakit kalau jatuh ketimpa tangga, apalagi diliatin dan diketawain orang," ucap Lea, berpura pura.
"Pada ngomongin apa si, Muni ga ngerti" ucap Muni, yang sejak tadi duduk dan mencerna ucapan kakaknya.
"Anak kecil ga akan ngerti, urusan orang dewasa," ucap Rafli, sambil menarik hidung Muni.
"Sakit kakak," ucap Muni, sambil memegang hidung nya.
"Maaf maaf" ucap Rafli.
Kehidupan Lea menjadi lebih berwana sekarang, setelah hadirnya Artur, dalam hidup Lea, pernah kah kamu merasakan rasanya pacaran, di awal awal pertama pasti kau akan merasakan dekat yang luar biasa segala hal pasti akan diceritakan sebgai tanda perkenalan, seperti Lea saat ini rasakan ketika ada waktu pasti ia telponan dengan Artur, apalagi hubungan ldr seperti mereka, penting selalu untuk berkomunikasi.
"Lea," ucap Artur, di sebrang telpon.
"Iya ka kenapa" ucap Lea, menjauh dari kumpulan keluarganya.
"Kamu udah selesai, urusan nya," ucap Artur.
"Udah, makannya bisa telpon," ucap Lea.
"Lea kaka kan belom terlalu banyak cerita, tentang kehidupan kakak," ucap Artur.
"Iya ka," ucap Lea.
"Yaudah, ayo kita saling cerita semuanya, kan sesama pasangan itu harus cerita, dan tau satu sama lain buat lebih mengenal, " ucap Artur.
"Mau mulai cerita dari mana ka," ucap Lea, dia juga ingin mengenal Artur lebih jauh.
"Kita mulai dari keluarga, aku duluan aja" ucap Artur
"Yaudah ka, silahkan," ucap Lea.
"Aku itu, 4 bersaudara, punya 2 kaka laki laki dan satu adik perempuan, kalau kamu gimana" ucap Artur.
"Aku mah 3 bersaudara, punya satu kak, dan satu adik, dan aku cewe satu satunya," ucap Lea, dengn pelan.
"Oh gitu yaa, kakak juga mau bilang, kakak ini kerjanya cuman ngarit, kamu ga masalah kan " ucap Artur, dengan yakin.
"Ga lah, kakak emang ga mau nyoba ke kota emangnya," ucap Lea hati hati.
"Gimana ya, siapa sii yang ga mau merantau, cuman ya kan kakak juga disini, mama sama bapak sawah nya alhamdulilah cukup besar, terus digunung juga, jadi kakak harus ngebatuin, apalagi kan panen, kalau ga ada anak anak sama siapa dong, kalau kaka merantau, kasian mama kan udah tua," ucap Artur, memberikan penjelasan.
"Oh gitu, bagus dong berarti," ucap Lea " wah family man banget ya, mikirin orang tua, berati ka Artur bakal baik banget kedepannya," ucap Lea dalam hati.
"Iya, kan kakak mah bantuin mamah, terus ya maaf ya ni, kalau nanti kaka setiap panen pasti sibuk, kaka bilang kaya gini semoga kamu ngerti, soalnya kalau panen, pasti bakal lebih banyak ngabisin waktu di kebun, terus kan kaka juga punya domba, jadi kaka harus ngarit, dan itu pasti sibuk banget," ucap Artur, memberi penjelasan.
"Iya kakak, ga papa, asal mah kan pasti komunikasi harus," ucap Lea.
"Ya pasti, cuman bisanya mungkin malem, doangan da waktu, itu pun kalau kaka ga cape ya," ucap Artur.
"Iya si, ga papa kak selama sibuknya dalam kebaikan, asal jangan sibuk main saa cewe lain," ucap Lea, dengan nada tegas.
"Ga lah, kakak mah ga gitu, kakak mah orang nya setia" ucap Artur, membanggakan dirinya.
"Bagus lah, kalau setia mah," ucap Lea, tersenyum.
"Iya, harus yakin sama kesetian kakak" ucap Artur.
"Iya ka, aku mah percaya, lagian juga aku bakalan pulang soalnya kan adekku juga mau sekolah, aku bakal temenin di kampung," ucap Lea, dengan pelan.
"Mau sekolah disini, bagus dong, jadi nanti bisa sekali kali ketemu lah, kamu maen ke tempat aku," ucap Artur, dengan ceria.
"Iya kak, kayanya sekolahnya bakal di deket kampung kakak," ucap Lea.
"Berarti nanti kita bakal makin deket dong, gampang ketemu, kalaupun sebelum kakak ngarit juga bakalan ketemu," ucap Artur, dengan suara antusias nya.
"Iya kak, deket," ucap Lea.
" yaudah kalau gitu, udah dulu ya, ini juga kakak mau berangkat ngarit sebenernya," ucap Artur.
"Yaudah ka, semangat ngarit nya, hati hati ya, takut kena tangan arit nya," ucap Lea mengingatkan.
"Iya tenang udah mahir kok, assalamualaikum" ucap Artur.
"Waalaikumsalam," ucap Lea lalu telpon pun dimatikan.
"Ka Artur baik ya, dia mikirin orang tua, apapun pekerjaannya asal dia bertangung jawab lah," ucap Lea, dia lalu keluar dari ruangan kamar, dan sekarang menghampiri Rahayu dan Bayu, yang ada di ruang tengah.
"Tante," ucap Lea, menghampiri
"Iya kenapa Lea," ucap Rahayu menatap Lea.
"Tante, mau kerja di om Bayu sampai kapan," ucap Lea.
"Sampai nikah lah," ucap Rahayu.
"Oh gitu," ucap Lea.
"Iya, kenapa emangnya Lea," ucap Bayu.
"Lea, bulan depan kan bakal di kampung, jadi kayanya yah kerja, sampai bulan depan doang, gitu mau bilang itu kak," ucap Lea.
"Oalah, yaudah ga papa kalau mau sampai bulan depan doang mah," ucap Bayu.
"Iya kak," ucap Lea.
"Emang kamu mau ngapain di kampung sii," ucap Rahayu penasaran.
"Kan Muni udah mulai masuk tk, aku mau nemenin bentar doang," ucap Lea.
"Oh gitu toh," ucap Rahayu.
"Iya tan," ucap Lea.
"Tapi balik lagi ke kota, atau bakal lama disana," ucap Bayu.
"Ga tau kak, liat aja nanti alurnya," ucap Lea.
"Oh gitu," ucap Bayu.
"Iya kak, mau ambil kunci konter juga, mama kayanya mau pada balik ke Bekasi hari ini, Lea kan malu kalau disini terus, " ucap Lea, menatap Tantenya.
"Ga papa kali Lea, kan keluarga, ini juga kan di rumah kakak," ucap Bayu.
"Ga kak ga enak, malu," ucap Lea.
"Ni Kuncinya," ucap Rahayu menyerahkan kunci.
"Makasih tan dah, aku nyamperin mamah ya," ucap Lea mengambil kunci lalu berlalu pergi.