Mira. seorang gadis cantik nan manis itu harus bekerja sebagai seorang beby sister di keluarga terkaya no 1 di kota Jakarta. setelah kepergian kedua orang tua nya, dia pun memutuskan ikut ke Jakarta bersama tetangga nya, yang sudah dia anggap seperti ibu kandung nya sendiri...
.....
Emil Darmawan seorang pengusaha sukses itu harus menelan pil pahit kehidupan nya, saat sang istri di nyatakan meninggal dunia, karena bertaruh nyawa melahirkan anak nya.
mau tau kelanjutannya kisah mereka berdua. yuk segera mampir
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
nasehat.
" tuan, saya ada di sini itu untuk merawat Erik, jadi tolong jangan melarang saya untuk merawat nya, karena ini adalah pekerjaan saya, dan di antara kita tidak ada hubungan apapun,jadi tolong jangan mengekang saya seperti itu," ucap mira lantang.
" kalau begitu menikah lah dengan ku Mira," ucap Emil lantang.
" Menikah lah dengan ku, setelah itu aku akan memberikan mu seorang anak, dan kita bisa sama sama merawat anak kita bersama sama," ucap Emil.
Plak,.
lagi lagi Mira melayang kan tamparan di pipi Emil, pria itu benar benar egois, dia hanya memikirkan kebahagiaan diri nya saja , tanpa melihat penderitaan seseorang.
" Menikah?. Bagaimana jika saat aku melahirkan anak itu, aku juga senasib dengan mendiang istri mu,?"
" Apa kau juga akan membenci bayi itu hah," Ucap Mira
Emil hanya terdiam, dia tak tau harus menjawab apa ucapan Mira.
" Kau benar benar egois tuan, kau hanya memikirkan kebahagiaan mu saja, tanpa kau sadari ada seseorang yang menderita di balik kebahagiaan mu itu" lirih Mira.
" Tuan, dia masih kecil, dia belum mengerti apapun, bahkan dia tak tau jika ibu nya pergi hanya karena kehadiran nya,"
" Jika bayi itu tau, dia takkan meminta untuk di lahir kan," lirih Mira lagi.
Nyonya kinan dan tuan Abraham hanya bisa diam, benar yang di katakan Mira, Emil benar benar egois.
"Tuan, cobalah untuk menerima semua ini, liat lah bayi itu, dia masih membutuhkan kasih sayang mu,"
Emil menjatuhkan tubuh nya ke lantai, " Aku tidak bisa Mira, aku benar benar tidak bisa menerima semua kenyataan pahit itu," lirih Emil.
" Aku begitu sangat mencintai istri ku, bahkan aku rela melakukan apapun untuk nya,"
" Bahkan saat bayi itu belum ada , aku dan Anita sama sama bahagia menjalani kehidupan kita,"
" Tapi. Setelah bayi itu lahir, dia menghancurkan semua kebahagiaan ku, karena diri nya lah, istri ku pergi untuk selamanya," lirih Emil.
" Dan sekarang, entah kenapa aku tidak mau melihat mu juga tersiksa hanya karena mengurus nya,"
" Aku tidak tau bagaimana perasaan ku pada mu, yang jelas aku tidak mau jauh dari mu, dan aku tidak mau melihat mu sakit. Rasa nya hati Ku juga sakit saat melihat mu tadi tak sadar kan diri," lirih Emil.
" Mira, aku akan berusaha menerima kehadiran bayi itu, tapi aku hanya ingin kau terus mendampingi ku, tolong kuat kan aku," lirih Emil.
Mira menoleh ke arah kedua majikan nya, nyonya kinan dan tuan Abraham hanya mengangguk saja, dia bahagia jika Emil mau belajar menerima bayi itu.
" Baiklah tuan," ucap Mira singkat.
Emil pun bangkit dan mendekati mira," terima kasih Mira," ucap Emil.
Emil pun akhir nya keluar dari kamar itu menuju kamar nya, hari ini entah kenapa, tenaga nya terasa terkuras begitu banyak. Padahal jika di kantor dia tak akan kelelahan seperti ini.
" Mira," panggil nyonya kinan.
Mira menoleh menatap wanita paruh baya itu," tolong bantu putra ku untuk keluar dari masa suram nya itu, dia juga membutuhkan mu,"
" saya akan berusaha nyonya, Tolong maafkan kan atas kelancangan saya tadi, saya begitu lancang menampar tuan Emil," lirih Mira.
" tidak perlu minta maaf sayang, Emil memang pantas mendapatkan itu." ucapan nyonya kinan.
maaf sekedar saran thor