NovelToon NovelToon
Tiga Tahun Tanpa Sentuhan

Tiga Tahun Tanpa Sentuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor
Popularitas:77k
Nilai: 5
Nama Author: ririen curiens

Pukulan keras yang mendarat dikepala Melin, hingga membuatnya harus segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun sayangnya disaat Dia sadar, sakit usus buntu yang dideritanya beberapa Minggu terakhir membuatnya harus tetap dirawat di rumah sakit.

Johan pria yang baru mengenal Melin karena insiden pemukulan akhirnya menolong Melin dengan membayar seluruh biaya operasi, namun dengan sebuah syarat. Melin akhirnya menyetujui kesepakatan antara dirinya dan Johan untuk menikah menggantikan posisi Bella yang lebih memilih mantan pacarnya

Keesokan paginya setelah pesta pernikahan selesai, Johan segera pergi bekerja di luar pulau dan meninggalkan Melin tanpa sebuah alasan.

Tiga tahun berlalu, mereka akhirnya bertemu kembali disebuah pekerjaan yang sama.

Yuk, ikutin keseruan cerita selanjutnya. terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ririen curiens, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah perjalanan ke Jogja

Siang ini Pak Lana dan Pak Johan tiba-tiba menyuruh Melin untuk ikut dengan mereka berdua. Tanpa tanya Melin segera memasuki mobil milik Pak Johan.

Melin hanya duduk diam di kursi belakang. Dia melihat sebuah kresek hitam besar yang diletakkan disampingnya. Karena penasaran Dia akhirnya membuka kresek itu. Ternyata berisi sebuah rambut palsu dan baju.

"Ini rambut dan baju siapa ya," ucap Melin.

Pak Johan dan Pak Lana spontan melihat kebelakang hingga hampir menabrak pohon.

Astaga aku lupa. Kenapa rambut itu masih ada disitu, gumam Pak Johan.

Kedua Pria itu kini saling menatap dan tersenyum karena tak tahu harus berkata apa.

"Jangan dibuka lagi, biarkan disitu saja," ucap Pak Johan.

"Pak Johan dan Pak Lana kenapa sih?. Apa ini milik pacar Pak Johan?"

"Bukan Mel, itu milik Mbak Sinta. Minggu lalu dia meminjam mobil ini. Mungkin ketinggalan," Jawab Pak Johan.

"Sejak kapan Mbak Sinta pakai Wig, bukankah Mbak Sinta itu berhijab ya Pak?"

"Tahu darimana kamu tentang mbak Sinta?"

Melin terdiam sesaat, Dia lupa saat ini sedang berpura-pura, jika Dia bukan Melin istri Pak Johan.

"Mel, Kok diam," tanya Pak Johan.

"Iyah Pak. Mamanya Pak Johan pernah bercerita banyak tentang mbak Sinta yang sekarang tinggal di Solo."

huft..... Untung saja Pak Johan percaya, gumam Melin.

Sementara itu Pak Johan juga memikirkan hal yang sama. Dia juga merasa beruntung karena bisa menghindari pertanyaan dari Melin.

Pak Lana melajukan mobilnya dengan cepat karena penerbangan ke Jogja dua jam lagi.

Melin mulai sadar jika mobil yang ditumpangi mengarah ke rumahnya. Karena penasaran Melin terus menatap ke luar.

"Sebenarnya kita mau kemana Pak?" tanya Melin

"Kerumah kamu Mel. Segera Kemasi barang-barang kamu, kita akan ke Jogja selama empat hari. Dan nanti malam kita akan ke pesta pernikahan teman saya," jawab Pak Johan.

"Lama sekali. Kenapa dadakan Pak?"

"Ikuti saja, kamu akan senang."

Melin hanya mampu menghela nafas karena Dia berpikir jika Pak Johan akan terus menyuruhnya untuk bekerja.

Beberapa menit berlalu, mereka akhirnya sampai didepan rumah Melin.

"Cepat Mel, waktu kamu lima belas menit."

Melin berlari dan segera mengemasi Beberapa baju dan barangnya. Tanpa berpikir dia memasukkan baju dan tas yang dia lihat.

Tak lama handphonenya berbunyi sebuah pesan masuk yang ternyata dari Pak Johan.

"Lima menit lagi"

Ah menyebalkan, dikira ini balapan, gumam Melin.

Melin mempercepat persiapannya dan segera keluar dari rumahnya. Namun setelah dia membuka kunci Pak Johan menghampirinya.

"Mel, numpang ke toilet," ucap Pak Johan.

heeemmmmm..... kenapa tidak dari tadi, gumam Melin.

Dia membuka pintu dan berucap, "lima menit Pak, Setelah lima menit harus bayar," ucap Melin.

"He..... disini siapa Bosnya," jawab Pak Johan sambil berjalan masuk.

Saya bosnya disini, ini kan rumah saya, gumam Melin.

Melin mengerutkan wajahnya, dan menunggunya diluar. Melin memasukkan tas bawaannya kebagian belakang mobil Pak Johan. Namun dibelakang ada dua pasang sepatu wanita dan satu alat pijat yang sama dengan milik Melin. Karena penasaran Melin lalu menghampiri Pak Lana.

"Pak dibelakang ada sandal wanita. Banyak sekali yah pacar Pak Johan," tanya Melin.

"Ah itu mungkin milik mamanya," jawab Pak Lana.

"Oh ya Pak, apa Pak Johan tahu jika aku wanita yang dinikahinya tiga tahun lalu?"

Pak Lana tersenyum menatap Melin. Dia bingung harus menjawab apa, namun Pak Lana akhirnya menjawab tidak. Pak Lana mau membuktikan perkataan Pak Johan yang ingin membuat Melin jatuh cinta kepadanya.

Melin akhirnya bisa bernafas dengan lega. Setidaknya sampai dia sudah tidak bekerja dikantor Pak Johan lagi, Melin kembali kedalam rumah dan memanggil Bosnya.

"Pak, ayo?" ucap Melin.

Pak Johan terlihat kaget dengan kedatangan Melin. Namun Melin tidak menaruh curiga terhadap Bosnya. Melin tersenyum namun memalingkan wajahnya. karena tak tega Melin akhirnya mengutarakan perasaannya.

"Pak, sebenarnya anu. Tapi saya malu mengatakan sesuatu," ucap Melin.

"Anu apa Mel. Katakan saja," jawab Pak Johan penasaran.

"Maaf Pak, Sebenarnya resleting Pak Johan masih terbuka."

Melin mencoba menahan tawa. Sementara Pak Johan terlihat malu. Mereka akhirnya melanjutkan perjalanan menuju ke bandara. Sesampainya disana Pak Lana mulai berpamitan, namun Melin menanyakan tentang Kepergian kali ini yang hanya Melin dan Pak Johan saja.

Melin merasa aneh karena Dia tidak membawa berkas apapun. Pak Johan juga tidak memberitahukan jadwalnya selama beberapa hari disana.

...****************...

Sesampainya di Jogja Pak Johan dan Melin segera menuju kesebuah hotel. Pak Johan memesan sebuah kamar sementara Melin asyik duduk di Sofa. Entah apa yang dibicarakan namun Pak Johan terlihat mengeluarkan kertas dan diberikan kepada resepsionis hotel.

Tak lama Pak Johan menghampiri Melin dan mengajaknya untuk masuk kedalam sebuah kamar hotel. Melin berjalan mengikuti Bosnya.

"Masuklah Mel," ucap Pak Johan.

Melin tersenyum karena dia mengira jika kamar itu adalah kamarnya. Namun ternyata bukan, Pak Lana ikut masuk kedalam kamar itu

"Pak Lana kenapa Masuk kesini," tanya Melin.

"Ini kamar untuk aku dan kamu Mel. Itu ada dua bed kan," jawab Pak Johan.

"Tapi kita itu bukan muhrim Bos, dosa jika kita sekamar berdua."

"Sudahlah biar hemat. Besok siang kita akan pindah hotel. Para staf mungkin akan sampai besok pagi."

"Maksudnya?"

"Sudahlah lihat saja besok. Istirahat saja sejenak nanti malam kita pergi ke ballroom."

Dasar pelit, gumam Melin.

Pak Johan menyalakan TV, sementara Melin hanya duduk dibed yang bersebelahan dengan Pak Johan.

Meskipun mulai mengantuk namun Melin terus mencoba membuka matanya. Pak Johan yang melihatnya, mulai tertawa.

Tak lama seseorang mulai mengetuk pintu. Seorang pegawai hotel yang datang membawakan kopi dan makanan.

"Mel, makanlah," ucap Pak Johan.

Melin hanya menganggukan kepalanya karena dia takut jika makanannya diberi sesuatu.

Berulang kali Pak Johan mengajak Melin untuk makan namun dia menolaknya. Pak Johan akhirnya mulai paham dan memanggil Melin agar menghampirinya.

"Apa kamu takut dengan saya Mel. Makanan ini tidak ada rancunnya. Lihatlah ini akan aku makan duluan," ucap Pak Johan

Pak Johan lalu mencoba makanan dipiring Melin. Melin menatap Bosnya, Dia akhirnya tergiur dan ikut makan bersama.

Pak Johan menceritakan kehidupan nya. Dia juga menceritakan kisah cintanya yang tragis. Melin mulai tersindir dengan cerita Pak Johan. Namun Dia tetap mencoba untuk berpura-pura tidak tahu.

"Mel, Saya pernah sekali mencintai wanita dan gagal. Kali ini saya akan memperjuangkan cinta saya yang kedua. Setelah tiga tahun tidak bertemu sekarang saya sadar dan mulai mencintai Dia. Besok saya akan menyatakan cinta saya kepadanya."

Melin tersedak mendengar ucapan Bosnya. Pak Johan lalu mengambilkan minum untuk Melin.

Apa itu aku yah, gumam Melin dengan sedikit senyuman.

"Mel, bagaimana menurut kamu?," tanya Pak Johan.

"Apa Pak Johan yakin. Lalu mbak Ema bagaimana Pak. Bukankah Mbak Ema sangat menyukai Pak Johan," tanya Melin.

Pak Johan hanya tersenyum dan melanjutkan makannya.

Ah kenapa tidak dijawab, aku jadi penasaran, gumam Melin.

1
kuaci
innalillahi wa inna ilaihi roji'un... turut berduka cita pak johan😭😭😭
Ririen Curiens: Iyah kak/Smile/
total 1 replies
Woro Hestiningsih
bagua
Rifah
kasihan, mungkin udah firasat jd disuruh nikah. jadi bahagia campur sedih
Ririen Curiens: Iyah kak, betul
total 1 replies
Uthie
Yaa ampun.... sedih sekali kehilangan orang terkasih secara tiba-tiba begitu 😢
ana maryana
aduh kok sedikit ya up nya.jadi penasaran nih
Ririen Curiens: sabar kak🥰
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Ririen Curiens: sabar kak 🥰
total 1 replies
Sabaku No Gaara
transfer?
bisa gitu yak?
bisa lah ...suka² author dong kan dia yg nulis cerita...🤭🤭🤭🤪🤪🤪🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣✌🏻✌🏻
Ririen Curiens: /Joyful//Joyful//Drool//Drool/ orang kaya kak, gak punya duit cash hihihihihihihi
makasih kak, udah baca 🥰
total 1 replies
kuaci
Alhamdulillah.... sah
Reni Anjarwani
llanjut thor doubel up thor
Uthie
sukur dehhh... dah Sahhh... 🤗🤗🤗

btw, kalau disini uangnya bisa ditransfer... lalu kenapa kebanyakan cerita yg kawinnya juga dadakan, hanya mahar uang yg ada di dompet aja yaa??? 🤔😁
Rifah
Bisa ya di transfer. Mau donk Johan hihihi lanjut thor
Ririen Curiens: hihihi author e stres, Lg bayangin di transfer suamik 😂
total 1 replies
Siti Khadijah
menarik
Rifah
auhhhhhhhh ........ lanjutkan thor
Ririen Curiens: otw /Smile/
total 1 replies
Merica Bubuk
Kapoookk 🤣🤣🤣
Merica Bubuk
Gara² Lu, oon
Merica Bubuk
Takut ditinggalin Johan tp km ngelayanin ajakan Fathur, gimana sih
Sabaku No Gaara
Oohh.... ayolah segera menikah lagi
Merica Bubuk
Laigian lu pecundang bgt sih, hbis nikah trus d tinggal
kuaci
cie cie🤭
Uthie
udah... buruan nikah ulang lagi 👍😁🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!