Nabila tidak pernah membayangkan jika harus di hadapkan dengan situasi rumit seperti ini, dirinya harus terjebak dengan pernikahan semu bersama dengan seorang pria yang bernama Revan Alvaro.
Di usia pernikahan yang ketiga tahun ini dirinya harus berpisah karena Revan sudah ada wanita lain yang sejak dulu singgah di hatinya.
Nabila pun berusaha menerima semua keputusan Revan, dan tanpa dirinya tahu ternyata Allah sudah menitipkan janin di balik perceraiannya itu. Apakah Nabila bisa menemukan kebahagiaannya setelah ini?? temukan jawabannya hanya di manga toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26 keluar dari rumah sakit
Malam pun semakin larut, saat ini Nabila sudah berada di rumahnya bersama kedua jagoannya. Shaka dan Aras begitu senang mendengar kabar kalau adiknya sudah baikan, pasalnya mereka berdua ini ikut memikirkan dengan keadaan adik bungsunya itu.
"Alhamdulillah. Kalau keadaan Aya, sudah membaik aku harap secepatnya Aya bisa pulang," ucap Shaka.
"Iya, Nak. Aya juga sependapat denganmu ingin cepat-cepat pulang," sahut Nabila.
"Siapa yang nolong Aya?" tanya Shaka yang memang tahu kalau adiknya kehilangan banyak darah.
"Eeemb ... Ada tadi temanya ayahmu yang mencarikan pendonor darah untuk adikmu," Jawab Nabila.
"Andai saja umur kita sudah cukup untuk mendonorkan darah, pasti adik Ay nggak akan sesulit tadi," ucap Shaka tiba-tiba.
"Terima kasih Sayang, sudah peduli terhadap adikmu. Tapi Shaka dan Aras tidak boleh berpikir sejauh itu, karena ibu dan ayahmu tidak akan tinggal diam jika ada sesuatu yang terjadi di antara kalian bertiga," ucap Nabila dia merasa tersentuh mendengar ucapan dari putra pertamanya.
"Ibu, sudah malam. Ya sudah kita berdua pamit dulu," ijin Shaka.
"Iya, kalau begitu selamat tidur kalian berdua, maaf ibu tidak bisa temenin kalian," ucap Nabila.
"Nggak apa-apa Ibu. Kan sudah ada sus," jawab Aras. Lalu keduanya masuk kedalam kamarnya.
Setelah kepergian kedua anaknya tadi, Nabila merasa lelah hingga pada akhirnya matanya terpejam merebahkan sejenak tubuh lelahnya.
****
Keesokan harinya, di rumah sakit saat ini Abi terlihat fokus menatap wajah polos putri kecilnya itu, terlihat Ayana begitu pulas tidur di ranjang rumah sakit. Rasa sayang Abi teramat besar kepada anak sambungnya itu, sehingga membuatnya rela berjaga semalaman tanpa ada satu orang pun yang membatu.
Rasa lelah tiada terasa, melihat keadaan anaknya membaik itu menjadi hal yang sangat luar biasa bagi Abi. Tidak terasa putri kecilnya itu perlahan membuka matanya, dan dirinya teramat begitu senang ketika melihat orang yang berada di sampingnya adalah ayahnya.
"Ayah, mau minum," pinta putri kecil itu.
"Iya sayang sebentar," ucap Abi dengan sigap mengambilkan minum untuk anaknya.
"Ayah, tadi malam tidak tidur?" tanya Ayana ketika selesai meminum segelas air putihnya.
"Ayah tidur Nak, dan bangun ketika subuh tadi," jawab Abi.
"Terima kasih sudah menjagaku, Aya sangat bahagia sekali memiliki Ayah seperti Ayah Abi, semoga Ayah Abi di panjangkan umurnya, untuk melihat Aya dan kakak-kakak sukses nantinya," ucap putri polosnya itu.
"Kembali kasih ya tuan putri. Ayah juga senang memiliki kalian bertiga, dan ayah berjanji akan ada untuk kalian sampai maut memisahkan," sahut Abi.
Abi, tidak pernah membayangkan kalau anak dari istrinya begitu sangat menyayangi dirinya, ternyata benar kata orang-orang, jika kita memberikan kasih sayang yang tulus terhadap anak-anak, maka balasan dari mereka akan lebih besar terhadap diri kita. Melalui Ayana lah Abi percaya kalau seseorang bisa menyayangi tanpa harus ada ikatan darah.
Setelah berbincang-bincang cukup lama dengan Ayana, tidak lama kemudian rombongan keluarga Abi beserta istrinya datang untuk menjenguk putri tercintanya.
"Assalamualaikum ...," ucap mereka.
"Waalaikum salam," jawab Abi.
"Gimana kabar cucu nenek?" tanya Delisa.
"Alhamdulillah Ma, keadaan Ay sudah membaik," jawab Abi.
"Kalian kok bisa datang bersamaan seperti ini, kenapa tidak mengabariku terlebih dahulu," kata Abi.
"Kami, sengaja datang kesini tidak memberi kabar Bang, karena memang semuanya tidak direncanakan. Setelah mengantar anak-anak ke sekolah tiba-tiba saja aku ngidam pingin makan bekas gigitan kak shilla kaya kemarin, tanpa pikir panjang akhirnya aku mendatangi rumah mama, dan dari situ aku bercerita tentang keadaan Ayana, kepada mama dan yang lainnya juga," ucap Nabila.
"Iya Bi, makanya kita semua langsung datang kemari untuk menjenguk cucu mama," sahut Delisa sambil mendekat ke arah ranjang Ayana.
"Sayang makan yang banyak ya! ini nenek buyut sudah bawakan banyak makanan untuk Ayana," ucap nenek Mawar.
"Terima kasih Nenek buyut," ucap Ayana lalu memakan makanan yang di bawakan nenek Mawar dengan di suapi ibunya.
Semua orang yang ada di sini sangat baik dan peduli terhadap Ayana bahkan mereka memberikan semangat dan makanan kesukaan Ayana, Nabila begitu terharu memiliki suami seperti Abi, tidak hanya Abi saja yang menerima kehadiran tiga anaknya, tapi juga dengan keluarga besarnya. Sungguh hal yang sangat luar biasa yang di berikan Allah terhadap anak-anaknya yang sedari dulu haus akan kasih sayang seorang ayah.
Pada akhirnya keluarga besar Abi sudah pulang, dan kini saatnya nenek dan kakek Nabila datang untuk menjenguk cicitnya. Pasangan paruh baya ini sangat terkejut ketika mendengar kabar dari Nabila kalau Ayana sedang di rawat di rumah sakit, Abi dan Nabila sengaja tidak memberi tahu keluarga terlebih dahulu karena mengingat keadaan kemarin yang sedikit genting mengenai pendonoran darah. Setelah masalah itu selesai mereka baru mengasih tahu kepada keluarganya masing-masing.
Nenek Soraya begitu sedih melihat keputusan Revan yang dari dulu tidak bisa adil terhadap anak-anaknya, karena merasa emosi akhirnya beliau terpaksa mengadukan hal tersebut kepada Miranti yang merupakan sahabat sekaligus nenek dari Revan. Seketika Miranti langsung syok mengenai jalan yang di ambil cucunya tersebut. Dan akan memutuskan untuk terbang ke Palembang Minggu depan karena memang saat ini dirinya masih di sibukkan dengan berbagi hal.
"kenapa Nenek memberi tahu nenek Miranti?" tanya Nabila.
"Kenapa Bil, apa kamu keberatan?" tanya balik nenek Soraya.
"Bukan begitu Nek, aku hanya tidak ingin membuat beliau khawatir," jawab Nabila, dengan raut yang sedikit kecewa. Bukannya dia tidak mau neneknya ngasih kabar kepada keluarga Revan mengenai anaknya, tapi sedari dulu sampai usia anak-anak lima tahun tidak ada satu orang keluarga Revan yang mau menjenguk Anak-anaknya. Padahal Nabila sempat membuka jalan damai untuk mereka.
"Maafkan nenek ya, bukannya nenek lancang atau gimana, tapi nenek melakukan ini semua demi cicit-cicit nenek agar supaya mereka mengenal keluarga dari ayahnya juga," ucap nenek Soraya yang melihat ada raut kekecewaan di wajah sang cucu.
"Tidak apa-apa Nek, mungkin ini sudah saatnya Nabila menerima semuanya dengan ikhlas meskipun berkali-kali anak-anak harus menelan kekecewaan dari ayahnya sendiri," sahut Nabila.
"Ya sudah kalau begitu Nenek dan kakek mau lihat cicitku dulu, meskipun masih tertidur," ucap nenek Soraya lalu menghampiri cicitnya yang masih tertidur pulas.
"Oh, di sini ada Nenek dan Kakek rupanya," ucap Abi ketika baru membuka pintu kamar Ayana.
"Iya Nak Abi. Kamu dari mana saja?" tanya Nenek Soraya.
"Habis ngantar keluarga Abi sampai depan Nek," jawab Abi.
"Mereka habis jenguk cicit nenek terima kasih ya Bi, kamu dan keluargamu sangat baik terhadap cucu dan juga cicitku," ucap nenek Soraya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Nek, mereka bertiga itu anak-anakku jadi sudah sepantasnya keluargaku juga memperlakukan mereka dengan baik," Sahut Abi.
Pasangan sepuh ini begitu lega ketika mendengar ucapan dari Abi, pasalnya mereka juga tahu dari Nabila kalau Abi adalah laki-laki yang baik dan penuh cinta kasih terhadap dirinya dan juga anak-anaknya. Maka dari itu ketika nenek Soraya melihat sendiri bagaimana perlakuan Abi terhadap cicit-cicitnya dia sangat bahagia, akhirnya cucunya itu mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya bersama suami di pernikahannya yang kedua.
*****
Sudah tiga hari Ayana, di rawat di rumah sakit dan pada akhirnya dokter mengijinkan bocah kecil itu untuk pulang karena memang kondisinya sudah membaik, Abi sangat bahagia melihat senyum bocah itu yang mengembang di sudut bibirnya.
"Hore ... Akhirnya Aya, pulang juga! Pasti kakak-kakak sangat senang melihat kepulanganku!" seru bocah kecil tersebut.
"Iya sayang, pasti kakak-kakak sangat senang melihat princess ayah pulang dari rumah sakit," sahut Abi.
"Kayaknya ibu terkalahkan deh," sindir Nabila kepada Abi.
"Enggak dong Sayang kamu tetep di hatiku meskipun sudah ada anak-anak di kehidupan kita," jawab Abi dengan rayuan gombalnya.
"Cieee ... Cieee, Ibu iri ya sama Aya," goda anak tersebut kepada ibunya.
"Haduh anak ibu sudah pinter godain orang tua," ucap Nabila sambil menciumi pipi anaknya.
Selamat pagi teman-teman semoga pagimu baik-baik saja dan jangan lupa selalu menemani perjalanan Nabila dan anak-anaknya selamat membaca ....
itu nama Kakeknya Nabila ya?🤔
Berarti sebentar lagi aku punya cicit 🤣🤣🤣 halu super #mode_on
.
kalau mengaduh.. itu artinya protes. dan kita diharamkan protes pada takdir dan ketetapan Allah