Kisah perjalanan cinta seorang pengusaha muda Bima Mahadewa dengan seorang gadis yatim sederhana bernama Nelam Purnamasari.
Mereka dipertemukan karena suatu kesalahan.Di suatu malam, Bima yang di bawah pengaruh obat perangsang memperkosa Nelam. Sehingga perkosaan itu membuat Nelam hamil tanpa dia tahu siapa sosok yang telah memperkosanya sampai hamil.
Nelam sangat membenci janin yang berada dalam kandungannya karena janin itu yang telah membuat masa depannya hancur dan sosok ibu yang di cintai harus meninggal dunia karena shock melihat keadaan dirinya yang hamil tanpa suami.
Sampai bayi itu lahir dan tumbuh menjadi anak yang lucu. Namun Nelam tetap membencinya.
Sampai akhirnya hari naas pun terjadi,anaknya harus meregang nyawa karena menyelamatkannya dari kecelakaan. Tentu saja kejadian itu membuat Nelam merasa bersalah sampai harus mengalami depresi.
Bisakah Nelam sembuh dari depresinya?
Bagaimana takdir mempertemukan Bima dan Nelam?
Temui kisah seru mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma ismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejujuran Bima dan Nelam
Bab 20
"...Darah Daging Yang Di Benci.."
Bima dan Nelam tersenyum bahagia.
Seumur hidup Nelam ..dia baru merasakan kebahagiaan yang namanya jatuh cinta.
Nelam bersyukur., walaupun dia baru merasakan jatuh cinta kepada seseorang yang akan menjadi suaminya.
Tapi ada sesuatu yang mengganjal di hati Nelam..dia sudah tidak suci dan pernah punya anak.
Nelam akan jujur pada Bima.
"Mas Bima..."Nelam berkata dengan ragu.
"Iya Nelam..?"Jawab Bima sambil menatap Nelam dengan mata sendu penuh kasih sayang.
"Sebelum hari pernikahan tiba aku harus berkata jujur pada mu..karena aku tidak mau saat kita menikah nanti kamu akan menyesal.."Nelam berkata sambil menatap mata Bima.
Netra mereka saling bertemu..Nelam bertekad akan mengatakan sejujurnya ..
Kalau Bima benar benar mencintai nya pasti Bima akan menerima dia apa adanya.
"Katakanlah Nelam""Ucap Bima sambil menggenggam tangan Nelam.
"A..Aku pernah punya anak mas.."Nelam berkata dengan jantung yang berdetak kencang..sambil menunduk dan menggigit bibirnya.
"Lalu..."Bima berkata dengan memicingkan mata nya.
"Mas...aku bukan gadis suci lagi bahkan aku sudah mempunyai anak.."Nelam berkata dengan mengangkat wajah nya menatap Bima..air mata mulai membasahi wajahnya.
"Memangnya kenapa kalau kamu sudah tidak suci dan pernah punya anak"? Jawab Bayu sambil menghapus air mata Nelam.
"Tapi aku adalah gadis yang hamil karena perkosaan mas dan aku sendiri tidak tahu pasti siapa yang memperkosa aku..sampai aku hamil dan membenci anakku sendiri..sampai ajal menjemput nya ."Ucap Nelam sambil menangis tersedu sedu.
Bima langsung membawa Nelam ke pelukan nya..dada nya terasa sesak sekali.. kelakuan bejat nya benar benar membuat Nelam menderita dan terluka.
Ingin sekali dia berkata jujur..kalau dia yang telah memperkosa dan menghamilinya, bahkan dia yang telah menabrak anak mereka sampai meninggal.
Tapi Bima tidak ada nyali untuk mengatakan semuanya..
''Ya Allah.. sungguh pengecutnya aku..''Batin Bima.
"Sayangg..aku sudah memilihmu menjadi istri ku..apapun masa lalu mu aku tidak peduli.. setiap orang punya masa lalu"Ucap Bima sambil mengelus rambut Nelam.
Bayu melepaskan pelukan nya.. menghapus air mata Nelam..
"Kita berdua akan menatap masa depan..mengarungi rumah tangga bersama dalam suka dan duka...membesarkan anak-anak kita bersama..kita akan menua bersama sayang""Lanjut Bima sambil memegang wajah Nelam.
"Benarkah mas?"Tanya Nelam sambil menatap dalam mata Bima mencari ketulusan disana.
Bima mengganguk dan tersenyum.
"Terimakasih mas..""Nelam menatap Bima dan kembali memeluk Bima.
"Berjanjilah untuk selalu bersama ku mas?"Ucap Nelam yang masih terus terisak di pelukan Bima.
"Iya aku janji..kamu juga janji akan selalu bersama ku?"Jawab Bima sambil melepaskan pelukan nya.
"Jangan menangis lagi..hatiku terasa sakit kalau melihat air mata ini menetes.."Ucap Bima lembut sambil menghapus air mata Nelam.
"Aku janji tidak akan membuat mu menangis lagi.. aku akan membuat mu tersenyum selalu karena senyummu adalah kebahagiaan ku.."Ucap Bima lagi dengan tersenyum dalam mata Nelam.
Nelam mengganguk sambil tersenyum bahagia.
"Nah gitu dong tambah cantik.."Ucap Bima sambil memencet pelan hidung Bima.
"Ih.. mas Bima ternyata pandai gombal banget sie.."Ucap Nelam tersipu malu.
"Gombal sama calon istri mah sah sah aja..besok kalau sudah resmi..setiap waktu pasti kamu akan mas gombalin terus.."Ucap Bima tertawa sambil mengelus kepala Nelam.
"Ihhhh mas Bima"Nelam berkata sambil tersipu.
"Duh merahnya tuh muka..kayak tomat.."Ledek Bima.
"Udah dong mas Bima jangan ngeledek terus aku malu."Jawab Nelam dengan wajah menunduk.
Bima semakin tertawa lepas..bahagia sekali menggoda Nelam.. seperti nya ini akan jadi kebiasaan baru Bima saat mereka sudah menikah.
"Kita ke ruangan kerja papah yuk.. seperti nya mamah papah sudah menunggu kita.."Ajak Bima sambil memegang tangan Nelam.
"Apa aku juga harus ikut?"Jawab Nelam ragu.
"Harus dong agar kamu yakin dengan ketulusan aku.."Jawab Bima dengan tersenyum.
Nelam mengganguk sambil membalas senyum Bima.
Mereka pun naik ke atas menuju ruang kerja Antasari.
''Tok..tok..'Pah ini Bima dan Nelam"Ucap Bima
"Masuk Bim.."Jawab Antasari dari dalam.
Ceklek..
Saat pintu di buka tampak Antasari sedang duduk bersandar di sofa dengan Sinta di sebelah nya.
"Duduk lah kalian.."Perintah Antasari.
Bima dan Nelam pun duduk di depan Antasari dan Nelam.
"Bima. ,pernikahanmu dengan Nelam tinggal 2 Minggu lagi..papah dan mamah berharap kamu jangan sampai melakukan hal hal yang ceroboh dan bodoh yang bisa menggagalkan pernikahan kalian""Ucap Antasari dengan menatap Nelam dan Bima.
"Ya pah..Bima akan lebih hati hati dalam setiap tindakan ""Jawab Bima.
"Jangan terlalu baik dengan perempuan manapun apa lagi perempuan seperti Aluna itu.."Sinta berkata dengan ketus masih sambil menatap kesal ke Bima.
"Apa lagi kalau kamu sudah mengucapkan Ijab Kabul..kamu harus bisa menutup mata mu untuk perempuan lain.."Ucap Sinta lagi masih dengan nada kesal.
"Istri itu ibarat ikan hiu..satu tetes saja darah yang keluar itu pasti tercium.."Sinta masih melanjutkan ucapan nya sambil terus menatap kesal ke arah putera nya Bima.
"Iya mah Bima minta maaf dan Bima janji akan selalu setia dan menyayangi Nelam dengan tulus..tidak akan Bima biarkan satu tetes air mata keluar dari mata Nelam""Bima berkata sambil menatap sendu Nelam dan menggenggam tangannya.
Nelam tersenyum sambil membalas tatapan Bima.. wajah nya merona karena ucapan dan perlakuan Bima di depan Antasari dan Sinta.
"Mamah pegang ucapan mu..kalau sampai kamu menyakiti Nelam..mamah adalah orang pertama yang membela nya.."""Ucap Sinta masih dengan nada kesal.
( Enaknya punya Camer kayak gitu 😁😁😁 )
Bima menghela napas..
'Mamah kenapa ya marah nya ga hilang-hilang'batin Bima
Nelam yang tahu kalau Bima kehabisan kata-kata untuk menyakinkan mamah nya akhirnya dengan keberanian yang terkumpul Nelam berkata
"Mah...mas Bima tadi sudah memberikan penjelasan lagi sama Nelam."Sambil mengulas senyum ke arah Bima.
Bima pun membalas senyuman Nelam tanpa melepaskan genggaman tangan nya.
"Nelam yakin mah kalau mas Bima laki laki yang bertanggung jawab buat Nelam dan Nelam yakin mas Bima bisa jadi imam yang baik untuk Nelam""Ucap Nelam lagi sambil menatap sendu Antasari dan Sinta.
Antasari dan Sinta pun tersenyum sambil menatap Nelam dengan penuh kasih sayang.
'Sebenarnya di sini yang posisi anak siapa sie.'Bima bertanya pada dirinya sendiri.
"Baiklah Nelam kalau kamu benar benar yakin pada Bima..kami sangat mendukung..semoga rencana pernikahan ini berjalan lancar""Ucap Antasari dengan penuh kelembutan di sertai tatapan penuh kasih.
Bima mengerutkan dahi nya.
'Sebenarnya Nelam ini pakai do'a apa sie?Mama sama papah bisa sayang banget sama dia dan gw juga langsung klepek klepek sama dia"Ucap Bima dalam hati sambil keheranan..mata nya menatap Nelam.. kemudian menatap Sinta dan Antasari sambil menggeleng gelengkan kepala nya tanda tidak mengerti.
"Hy Bima apa yang sedang kamu pikirkan??"Tanya Sinta Sinis melihat kelakuan Bima.
"Ga kok mah..Bima cuma lagi mikir kalau Nelam adalah berlian yang sangat berharga bagi kita""Jawab Bima dengan tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Ya iya lah Nelam itu berlian..maka nya kamu jangan membuang berlian untuk mendapatkan kerikil"Ucap Sinta dengan mendengus dan masih dengan tatapan kesal ke Bima.
'Aduh salah ngomong lagi..kenapa ucapan mamah sama kayak si Bayu..tapi memang benar sie kalau Nelam itu sebuah berlian yang sangat berharga""'.Batin Bima sambil melirik Nelam.
"Mamah tidak mau hanya mendengar kata kata saja dari kamu tapi mamah mau bukti"Ucap Sinta lagi.
"Kamu harus segera mengusir perempuan itu dan jangan pernah ada komunikasi lagi antara kalian.. mengerti kamu Bima Mahadewa"Sinta berkata lagi masih dengan tatapan tajam ke Bima.
"Oke mah..habis dari sini Bima akan menemui Aluna""Jawab Bima yang masih heran dengan sikap galak mamahnya..dari kecil sampai sekarang baru kali ini kemarahan mamahnya tidak reda reda.
"Mamah pegang kata kata kamu.. pokoknya hari ini semua harus selesai.."Ucap Sinta
"Kalau sampai besok perempuan itu masih tinggal di apartemen mu dan masih tetap di Jakarta kamu tahu akibat nya"Ucap Sinta lagi dengan nada mengancam.
"Iya mah Bima janji""Jawab Bima mencoba menyakinkan Mamah nya untuk mempercayainya.
"Ya sudah kita makan siang dulu.. setelah makan siang papah akan ke kantor dan kamu harus menyelesaikan masalah dengan Aluna.""Ucap Antasari sambil beranjak bangun.
"Ihhh papah kenapa masih menyebut nama perempuan itu kalau mamah sie ga Sudi buat sebut namanya""Ucap Sinta dengan wajah cemberut.
"Sudah sayang marah marahnya..ayoo kita isi perut dulu..papah lapar""Ucap Antasari lembut sambil mengelus kepala dan menarik tangan istrinya untuk berdiri.
Nelam tersenyum kagum..semoga dia bersama Bima bisa seperti Antasari dan Sinta,yang masih terlihat sangat harmonis dan saling melengkapi walaupun usia pernikahan mereka sudah puluhan tahun..
Mereka pun semua berdiri meninggalkan ruangan kerja Antasari menuju ruang makan.
Di sana sudah ada bi Nur dan bi Sumi.
Mereka makan bersama dengan sedikit Senda gurau.. suasana yang tidak enak kini sudah mencair walaupun sikap dan kata kata Sinta masih terdengar ketus ke Bima.
Setelah makan siang Antasari bersiap siap berangkat ke kantor dan Bima bersiap siap menemui Aluna.
Ketika Bima akan masuk ke dalam mobil.. Antasari menghampiri Bima.
"Bimm..nanti kalau urusan kamu dan Aluna sudah selesai temui papah di kantor..ada yang mau papah tanyakan""Ucap Antasari.
"Baik pah.."Ucap Bima sambil mengangguk.
"Oke..hati hati..semoga berhasil."Ucap Antasari sambil menepuk pundak Bima dan berlalu masuk kedalam mobilnya.
Bima pun masuk kedalam mobilnya dan mobil mereka pun melaju membelah jalanan Ibukota dengan tujuan masing-masing.
******************
Di dalam mobil Bima.
Bima menelpon Bayu.
"Hallo bay..gimana tiket keberangkatan Aluna sudah siap??"Tanya Bima
"Beres bro..."Jawab Bayu di seberang sana.
"Ok..Thank banget ya.. sekarang gw lagi menuju ke apartemen Aluna.."Ucap Bima.
Tadi sebelum makan siang,Bima menghubungi Bayu untuk memesan tiket kepulangan Aluna ke London.
"Siip..hati hati bro..inget jangan sampai terjebak kesekian kali nya dengan perempuan licik itu"Jawab Bayu dengan penuh peringatan.
"Siap bro"Ucap Bima sambil menutup ponselnya.
Tak berselang lama mobil Bima pun sampai di parkiran apartemen.
Sebelum turun dari mobil..,Bima menelpon Aluna.
"Hallo wa.."Jawab Aluna di seberang sana.
"Aluna aku ada di lobby..aku tunggu di Coffe Shop"Jawab Bima.
"Kenapa kamu tidak langsung kesini saja Dewa"Ucap Aluna kecewa
"Cepatlah turun..aku tunggu.."Jawab Bima dengan penuh perintah kemudian mematikan ponselnya.
15 menit Bima menunggu.. akhirnya Aluna muncul.
Aluna langsung duduk di depan Bayu dengan wajah lesu dan sedih.
"Aluna aku sudah memesankan tiket ke pulangan mu ke London"Ucap Bima saat bibir Aluna mulai bergerak ingin mengatakan sesuatu.
"Hari ini juga Bim..??"Jawab Aluna lemah
"Iya pesawat nya akan berangkat jam 20.00...jadi bersiap bersiaplah.."Jawab Bima.
"Pesanlah makan agar perut mu terisi saat berangkat."Ucap Bima sambil memanggil pramusaji.
Dengan terpaksa Aluna memesan makanan..Bima benar benar lelaki yang bertanggung jawab walaupun Bima mengusirnya secara halus tapi dia tetap memberikan perhatian dengan tidak membiarkan nya lapar.
"Aku semakin tidak mau berpisah dengan mu Wa..ini gara gara rencana si bandot tua itu"Aluna berkata dalam hati.
Makanan yang di pesan Alunapun datang..
Aluna segera menyantapnya ,sedangkan Bima sibuk dengan lap top nya.
"Sudah selesai??tanya Bima saat makanan di piring Aluna terlihat kosong.
Aluna mengangguk sambil meminum jus mangga pesanan nya.
"Sekarang bersiaplah,,aku tunggu di Lobby.."Ucap Bima sambil berdiri dan ke kasir untuk membayar.
Aluna menghela napas berat.. bagaimana pun dia tidak bisa lagi mengubah keputusan Bima untuk menyuruh nya pulang ke London.
Dengan langkah gontai Aluna pun meninggalkan Cafe menuju kamar apartemen untuk merapikan barang-barang nya.
Di dalam kamar..Aluna menyempatkan dulu menelpon seseorang.
"Hallo Sweety.."Jawab lelaki di seberang sana.
"Hari ini Bima mengusirku..dia sudah memesankan tiket kepulangan ku ke London"Jawab Aluna dengan mendengus kesal.
"Tenang Sweety..semua akan baik-baik saja..Bima tidak akan pernah menikah dengan perempuan itu"Jawab lelaki itu lagi
"Lagian aku senang sekali kamu pulang sayang..aku rindu dengan ******* mu"Lelaki itu berkata dengan penuh nafsu sambil terkekeh.
"Dasar Mesum"Aluna pun mematikan ponselnya dengan kesal.
Dia berharap jika dia bisa menikah dengan Bima..dengan kekuasaan dia bisa lepas dari bandot tua itu..tapi ternyata sampai sekarangpun dia masih tetap jadi budak nafsu pria bejat itu.
Aluna sedikit meneteskan air matanya tapi buru buru dia menghapus nya .
'Tidak ..aku tidak boleh cengeng..sudah cukup air mata yang aku keluarkan untuk menghadapi hidup yang keras dari aku kecil".Aluna berbicara pada dirinya sendiri.
Aluna pun memasukan semua pakaian nya ke dalam koper.., setelah rapi dia bergegas turun menemui Bima yang menunggu di Lobby.
Sesampainya di Lobby.
"Supir ku akan mengantarmu sampai ke Bandara"Ucap Bima sambil mengambil kunci apartemen dari tangan Aluna.
"Apa kamu tidak mau mengantar aku Wa??"Tanya Aluna.
"Maaf Aluna aku sedang ada urusan penting..aku harap kamu baik baik disana..masa depan mu masih panjang dan jangan pernah mengharapkan aku lagi""Jawab Bima sambil menepuk pundak Aluna dan berlalu meninggalkan Aluna yang terpaku.
"Dewa.."Aluna berkata lirih dengan mata berkaca-kaca.
"Mari Bu kita berangkat sekarang..takut ibu terlambat karena ini sudah mulai jam macet.."Ucap sang supir.
Aluna yang sedang terpaku melihat kepergian Bima tersentak..dia hanya mengangguk dan menyerahkan kopernya di bawa oleh sang supir.
Aluna pun mengikuti sang sopir dengan langkah gontai.
***************
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Aluna?
Rencana apa lagi yang akan menggagalkan pernikahan Bima dan Nelam.?
Selalu ikuti bab selanjutnya ya..
Jangan lupa Vote.. komentar dan like.
Semangat Sehat selalu.
maaf kak baru bisa mampir dan lanjut baca cerita kakak