NovelToon NovelToon
TEMANKU

TEMANKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Rumahhantu / Dunia Lain / Mata Batin / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: xzava

Elsya adalah seorang anak perempuan yang bisa melihat sosok tak kasat mata, saat memasuki taman kanak-kanak ia bertemu dengan sosok perempuan yang kini menjadi temannya, karena hal itu ia kadang terlihat berbicara sendiri dan membuat orang-orang di sekitarnya menganggap ia anak aneh.

Anggapan itu lah yang membuat ia tidak memilih teman di sekolah, dan ada hal lain yang menjadikan Elsya sasaran empuk para preman di sekolah untuk melakukan kejahatan padanya.

Elsya hanya tinggal bersama kakak kandungnya, kalau bukan support dari kakaknya ia tidak akan mampu bertahan.

Hingga suatu hari Elsya harus berpisah selama-lamanya dengan teman gaibnya, itu membuat Elsya sangat sedih dan memutuskan untuk menutup mata batinnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xzava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Saat Elsya sudah sedikit tenang, baru lah ia sadar kalau hanya Diki yang berada di dekatnya.

"Cari siapa?" tanya Diki saat melihat Elsya celingak-celinguk mencari keberadaan teman-temannya yang lain.

"Yang lain di depan," ucap Diki.

"Ayo kedepan, mereka kenapa malam malam di depan?"

"Gak tau."

Sesampainya mereka di depan, ternyata mereka tengah duduk sambil mengobrol.

"Lu udah gak apa-apa?" tanya Ana saat Elsya duduk di sampingnya.

"Iya," jawab saya sambil menganggukkan kepalanya.

"El lu kenapa tadi?" tanya Azizah sedikit berteriak karena jarak kami yang jauh.

"Habis mimpi buruk tadi," ucap Elsya.

"Itu karena lu tidur sore El."

"Lain kali jangan tidur sore gak bagus."

"Iya." Elsya hanya mengiyakan ucapan teman-temannya.

"Kenapa ngumpul di luar?" bisik Elsya ke Ana.

"Pas lu tadi nangis di dalam, Sarah jatuh terus lututnya luka untungnya gak apa-apa," jelas Ana.

"Ko bisa jatuh?"

"Tadi tuh Sarah sama Leo lagi duduk di bangku itu," ucap Ana sambil menunjuk bangku di bawah pohon. "Terus katanya lihat kuntilanak makanya kaget terus lari jatoh deh," sambungnya.

"Beneran ada kuntilanak?"

"Kata Rayhan sih gak ada, dia gak lihat apa-apa." Elsya pun menganggukkan kepalanya dan melihat sekeliling untuk mencari kuntilanak yang di lihat maksud Sarah.

"Tapi Sarah mana?" tanya Elsya.

"Di antar ke klinik sama pak Damar."

Mendengar nama pak Damar di sebut, Elsya teringat akan sosok yang mirip dengan pak Damar di mimpinya.

"Gue harus ketemu pak Damar," ucap Elsya dalam hati.

Tak lama Sarah dan pak Damar kembali ke Villa, Sarah langsung di bantu yang lain masuk ke dalam.

"Terima kasih pak, maaf merepotkan malam-malam," ucap Bian mewakili sekelasnya.

"Gak apa-apa mas, sudah sana kalian masuk aja saya juga mau pulang istirahat."

"Iya pak, terima kasih pak."

"Iya iya."

Elsya terus melihat kepergian pak Damar hingga tak terlihat, "Besok pagi gue datangi lu pak," ucap Elsya hati.

"Heh ngapain lu, ayo masuk," ajak Ana sambil menarik tangan Elsya.

Setelah semua masuk, Bayu menutup pintu. Mereka pun berkumpul di ruang tengah, awalnya semua pada diam hingga akhirnya Azizah berbicara.

"Ada yang laper gak?" tanya Azizah sambil melihat yang lain.

"Gue." Elsya mengangkat tangannya karena memang ia sedang lapar.

"Buat makanan yu El," ajak Azizah, mereka berdua pun berdiri untuk ke dapur tapi baru saja mereka berdiri Bian menyuruh mereka duduk kembali.

"Duduk dulu, kita harus luruskan permasalahan yang terjadi, yang pertama Elsya nangis terus Sarah jatuh," ucap Bian.

"Gue beneran lihat kuntilanak," ucap Sarah.

"Lu liat gak?" tanya Bian ke Rayhan.

"Gue gak liat, tapi emang ada yang ngikutin Sarah, kalian berdua tobat deh jangan aneh-aneh lagi, diikutin kan," ucap Rayhan ke Sarah dan Leo.

"Namanya anak mudah," celetuk Leo.

"Mending lu berdua sadar diri deh terus minta maaf atas kesalahan kalian di pantai kemarin, gue lihat setan ngikutin kalian dari sana," ucap Rayhan lagi.

Sarah dan Leo hanya diam saat di bilangin oleh Rayhan.

"Kalau lu El?" tanya Bian.

"Oke, tadi gue habis mimpi buruk ngeliat kejadian mengerikan terus yang alami itu teman gaib gue, makanya gue nangis soalnya dia meninggal secara tragis," ucap Elsya dengan mata berkaca-kaca.

"Rayhan bener yang di bilang Elsya?" tanya Bian.

"Bro, lu pikir gue peramal bisa tau semuanya," ucap Rayhan.

"Lu gak bohong kan El?" tanya Bian untuk memastikan.

"Lu pikir gue nangis buat apa? Mencari perhatian seperti yang ada di pikiran lu?" tanya Elsya sinis ke Bian.

"Tenang El tenang tenang," ucap Azizah menenangkan Elsya.

"Sya gue disini," ucap mbak Kun yang baru menapakkan dirinya.

"Dari mana aja lu?" tanya Elsya.

"Elsya Elsya bilang aja lu cari perhatian, selama ini kan lu gak deket sama siapapun," ucap Bian.

Mendengar itu tentu Elsya kesal dan terus menatap ke arah Bian.

"Harus kah gue kasih pelajaran buat dia?" tanya mbak Kun, Elsya pun menganggukkan kepalanya sekali.

"Elsya jang...." belum sempat Rayhan menyelesaikan ucapannya Elsya langsung membentaknya.

"DIAM!!" tentu yang lain kaget mendengar suara Elsya.

Mata Elsya terus menatap tajam ke arah Bian, seketika Bian pingsan dan membuat semua kaget.

"El lu apain Bian?"

"Bian Bian."

"Lu apain Bian hah?"

"Bener bener ya lu!"

Semua mata tertuju ke Elsya, itu membuat Elsya tersadar kalau ia seharusnya tidak berada di antara mereka.

"ELSYA!" teriak Azizah ke arah Elsya yang terlihat tenang.

"Kenapa?"

"Woy tenang, Bian di buat tidur aja sama Elsya, tunggu aja sampai bangun."

Mbak Kun membuat Bian tertidur dan juga membuatnya bermimpi seperti yang di alami oleh Elsya sebelumnya.

"Sudah tiga puluh menit tapi kenapa Bian gak bangun?" tanya Azizah panik.

Melihat reaksi Azizah membuat Elsya tersadar akan sesuatu diantara mereka berdua, "Ah mereka pacaran ternyata," ucap Elsya dalam hati.

"Elsya, kapan Bian bangun?"

"Bian, ko dia nangis sih."

Bian menangis dalam mimpinya, seperti itu juga yang di rasakan oleh Elsya tadi.

"Elsya!"

"Tuh, udah bangun pacar lu," ucap Elsya dan benar saja Bian sudah bangun.

Saat Bian membuka matanya, air matanya terus keluar sambil menatap Elsya.

"Bagaimana?" tanya Elsya ke Bian, tapi ia tidak menjawab justru terus menitihkan air mata seperti Elsya tadi.

"Lain kali berhati-hati lah," ucap Elsya yang masih kesal ke Bian.

Elsya beranjak dari duduknya untuk masuk ke dalam kamar, seharusnya Elsya tidak lepas kendali dan menyetujui ucapan mbak Kun membuat Bian merasakan hal yang ia rasakan.

Di dalam kamar tentu Elsya menangis, orang yang di anggap Elsya baik di antara yang lain justru dia lah yang paling buruk.

Elsya mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pesan ke kakaknya kalau dia ingin pulang, setelah pesannya terkirim Elsya langsung mematikan ponselnya.

"Sya maafkan aku," ucap mbak Kun tiba-tiba.

"Kenapa lu ngomong formal?" tanya Elsya.

"Disini tempatku," ucap mbak Kun.

"GAK! Lu harus balik sama gue!" ucap Elsya, ia tentu tidak mau berpisah dengan teman gaibnya yang sudah bertahun-tahun bersamanya.

"Aku udah ketemu yang selama ini aku cari Sya."

Mendengar ucapan mbak Kun, Elsya semakin menangis tak karuan.

"Kak Elzein bakalan nyariin lu Kun, pokoknya lu harus balik sama gue!" ucap Elsya.

"Elzein sudah tau semuanya."

"Lu jahat Kun! Kenapa lu gak bilang sama gue, lu jahat" Elsya terus menangis hingga akhirnya Elsya ketiduran karena kelelahan menangis.

"Maaf Sya," ucap mbak Kun sambil terus menatap Elsya.

1
Blue Zia
🥹🥹🥹 bukan cuma Elsya aja yang kangen mbak Kun. sayapun sama bab ini mengandung sedikit bawang
Erwinda Kurniawan
ahirnya kk up jga,,,seneng nya
Rina Indriani
ku nti merah
Rina Indriani
asyikk holiday terus ya sya
Rina Indriani
mbak kun ga asyik deh...
范妮·廉姆
Hai ka gabung yu gc Bcm
jika bersedia km bs follow ak dan ak bs undang kamu mksh.
Leviathan
semangat, mampir juga d chatt story ane
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!