Menikah di usia muda sungguh bukan keinginan ku. Namun aku terpaksa harus menikah di usia muda karena perjanjian kedua orang tuaku.
Aku dengannya sekolah di tempat yang sama setelah kami menikah dan hidup bersama namun rasa ini muali ada tapi kami tidak saling mengungkapnya hingga suatu hari terjadi sebuah kecelakaan yang membuat kami.... ayo simak lanjutan ceritanya di novel Benci jadi cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Rena Dihukum
Disekolah Rangga tetap bersikap dingin pada Rena, agar semuanya tidak curiga, terutama Azam dan Ilham yang sudah mulai mencurigainya.
Namun Rangga tidak bisa menahan kalau tidak berinteraksi dengan Rena. Rangga sangat suka melihat senyum Rena yang begitu manis, seolah senyum istrinya itu menjadi candu baginya.
"Sayang, sayang," Rangga memanggil Rena yang duduk disisinya. Rena padahal duduk sebangku dengan dirinya, tapi entah mengapa Rangga tidak puas hati kalau tidak melihat Rena tersenyum.
"Abang, jangan berisik, jangan panggil aku seperti itu, nanti ketahuan." Protes Rena yang takut ketahuan oleh siswa dan siswi lain.
"Sayang, senyum dong, aku rindu senyum manismu." Minta Rangga dengan suara begitu pelan.
Rena langsung tersenyum sembari berkata pada suaminya. "Abang diam aja, jangan menggombal," Protes Rena lagi.
Namun siapa sangka kalau Pak guru yang mengajar Fisika memperhatikan keduanya sejak dari tadi.
"Rena, kenapa berisik, apa kamu tidak dengar kalau aku sedang menerangkan?" tanya Pak guru itu.
Rena langsung diam dan melihat kedepan, namun Pak guru tetap mengira kalau Rena tidak menyukai pelajarannya.
"Kamu keluar, jika kamu tidak menyukai pelajaran ku, silahkan keluar!" titah Pak guru fisika itu.
Rena tidak menjawab apapun lagi, dia langsung bangkit dari duduknya hendak keluar seperti yang diperintahkan oleh Pak guru.
"Ini bukan salah dia Pak, aku yang mengajaknya bicara. Jadi ini salahku, bukan salahnya." timpal Rangga tidak tega kalau Rena dihukum oleh Pak guru.
Semua mata menatap kearah Rangga, semuanya tidak menyangka kalau pemuda yang dingin dan irit bicara seperti Rangga membela Rena.
"Bro, apa mungkin akan ada banjir, tidak mungkin 'kan kalau tidak ada banjir Rangga membela Rena, dia dengan Rena 'kan seperti Tom nad Jerry." Ujar Azam pada rangga.
" Lo, bukannya senang, tengok sahabat kita jadi orang baik dan perhatian, ini malah Lo ledek." bantah Ilham.
"Iya deh, gue dukung. Tapi ngomong-ngomong Lo merasa gak kalau Rangga sama Rena seperti ada sesuatu?" tanya Azam lagi.
"Kalau itu gue sih merasa, lebih baik kita tanya lagi sama Rangga nanti, seperti kata Lo tadi.seorang Rangga tidak mungkin bersuara kalau tidak ada sesuatu." Ilham kali ini setuju dengan Azam.
"Kalau begitu, kamu juga keluar!" titah Pak guru menunjuk kepintu. Setelah mendengar dia juga disuruh keluar, dengan senang hati Rangga bangkit dan mengikuti Rena yang sudah lebih dulu keluar.
Lidia sangat kesal, karena Rangga mau membela Rena dan keluar bersama Rena. Namun Lidia hanya bisa menahan emosi dan cemburu, Lidia juga tidak mau kalau dia marah sama Rena, maka rencananya akan gagal total.
"Lihat saja nanti, Lo pasti akan hancur, Rena." Gumam Lidia menahan emosinya.
Diluar kelas, Rangga langsung meminta maaf pada Rena, karena dirinya Rena disuruh keluar dari kelas oleh guru.
"Sayang, maafkan aku, karena aku kamu disuruh keluar oleh Guru." Ucap Rangga meminta maaf karena merasa bersalah pada Rena.
Rena tersenyum, Rena tidak mungkin marah pada suaminya, Rena tidak mau menyalahkan Rangga, karena bagi Rena semua dapat dibicarakan, Rena tidak mau gara-gara hal kecil dia dan suaminya jadi bertengkar.
"Tidak apa-apa Bang, 'kan Abang juga keluar, jadi kita berdua sama-sama dihukum." Jawab Rena masih dengan lembut dan sopan.
Rangga melongo, dia tidak percaya kalau istrinya tidak marah padanya, padahal sudah jelas-jelas dia yang membuat Rena dihukum.
"Kamu, memang, istri yang sangat baik, dan perhatian, aku menyesal pernah membencimu." Gumam Rangga dalam hatinya.
Bersambung.
Maaf semuanya, Bab ini hanya berisi 500 kata, author tidak sempat nulis karena ada sedikit acara dirumah sepupu.
Harap maklum semuanya ya.