Rigel Narendra, 35th, seorang dosen disalah satu Universitas Seni yang paling populer di negara A. Selain seorang dosen, Rigel juga merupakan seniman patung dan tembikar. Rigel memiliki istri yang mengalami gangguan kejiwaan setelah anak kembar mereka meninggal di usia yang masih 2th.
Memiliki istri yang mengalami gangguan jiwa, membuat Rigel sedikit lelah, lelah karena harus mengurus sang istri setelah dirinya pulang bekerja dan lelah karena harus melampiaskan hasratnya sendiri karena sang istri tidak bisa melayani hasratnya.
Hingga akhirnya ia memiliki hubungan intens oleh Aluna Arabia, salah satu mahasiswinya setelah pertemuan dengan Aluna di sebuah acara pameran seni patung.
Mulai dari situ hubungan Rigel dan Aluna semakin dekat, hingga mereka terjebak dalam sebuah hubungan terlarang.
Apakah Rigel dan Aluna akan mengakhiri hubungan terlarang mereka?
Mari kita ikuti cerita Scandal With My College Student
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
🍁 Happy Reading 🍁
Sesampainya di dalam rumah, Aluna menunggu di ruang tamu sedangkan Mbak Asri meneruskan langkah kakinya menuju kamar majikannya untuk mengantarkan boneka Renata-Renita.
Tidak begitu lama, Rigel pun datang menemui Aluna di ruang tamu.
"Sudah hampir setengah empat, kamu tidur disini aja yah." Tawar Rigel.
"Mmm.. gimana yah Mas, saya segan. Apalagi Jessy sendirian di apartemen saya. Saya takut Jessy nungguin saya pulang." Aluna mencoba menolak tawaran Rigel.
"Segan kenapa? Ini kan rumah saya, bukan rumah mertua atau orangtua saya. Dan gak mungkin juga Jessy nungguin kamu, pasti dia udah tidur sekarang." Balas Rigel.
"Mmm.. gimana yah Mas.." Aluna menggaruk-garukkan kepalanya mencoba mencari alasan lain.
"Saya gak mau tahu, pokoknya kamu tidur di sini saja. Nanti pagi saya antar kamu pulang. Karena gak mungkin saya ngantar kamu dalam keadaan istri saya yang sedang seperti ini. Takutnya nanti istri saya ngamuk-ngamuk lagi kalau saya gak ada disampingnya. Dan gak mungkin juga saya biarin kamu pulang sendiri." Ucap Rigel.
"Ya udah deh Mas." Jawab Aluna pasrah.
"Ya udah ayo saya antar ke atas." Rigel pun jalan lebih dulu menuju lantai atas dan diikuti Aluna dari belakang.
Ceklek. Rigel membuka salah satu kamar dari dua kamar yang ada di lantai atas tersebut.
"Silahkan masuk." Ucap Rigel.
Aluna pun masuk ke dalam kamar itu dan diikuti Rigel dari belakang.
Sesampainya di dalam kamar, mata Aluna berkeliling melihat isi dalam kamar.
"Sepertinya ini bukan kamar tamu." Ucap Aluna saat melihat barang-barang yang ada dalam kamar tidur itu, barang-barang yang di pesan khusus ditambah ukuran kamar yang sangat luas. Logika Aluna mengatakan kalau kamar itu pasti kamar Rigel dan Carina.
"Memang bukan." Jawab Rigel.
"Ini adalah kamar ku dengan Carina sebelum Carina seperti sekarang ini. Dulu waktu putri kembar kami baru meninggal, Carina sempat beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri dengan mencoba melompat dari balkon itu." Ucap Rigel sambil menunjuk balkon yang ada di kamarnya.
"Makanya saya memutuskan untuk memindahkan kamar tidur kami ke bawah." Kata Rigel lagi.
"Oh.." Aluna hanya membulatkan mulutnya menanggapi penjelasan Rigel.
"Ya sudah, beristirahatlah. Pasti kamu sudah mengantuk sekali." Ucap Rigel dan di balas dengan anggukkan kepala Aluna.
Rigel pun memutar tubuhnya dan hendak keluar dari dalam kamar.
"Mas Rigel, tunggu!" Panggil Aluna.
Rigel yang baru mau melangkah langsung memutar tubuhnya lagi menghadap Aluna.
"Ya, kenapa?"
"Mmm.. ini kemeja-nya." Ucap Aluna sambil membuka kemeja Rigel yang sejak tadi ia pakai.
Setelah kemeja terlepas dari tubuh Aluna, cepat-cepat Aluna menutup bagian dada-nya untuk menutupi cetakan pucuk dua gunung susu-nya dengan satu tangannya dan satu tangannya lagi menyodorkan kemeja ke arah Rigel.
Tapi sayangnya selama proses Aluna membuka kemeja, mata Rigel terus memperhatikan Aluna dan tentu saja melihat cetakan pucuk gunung susu Aluna.
Rigel menelan saliva-nya susah payah. Sebagai laki-laki normal yang sudah lama tidak merasakan kenyalnya pucuk gunung susu, jelas saja begitu melihat pucuk gunung susu Aluna hasrat kelaki-lakiannya membara.
"Mas.. Mas Rigel." Panggil Aluna karena Rigel tak kunjung mengambil kemeja yang ia sodorkan.
Mendengar Aluna memanggil namanya, Rigel pun tersadar dari fantasi liarnya.
"Oh.. iya." Jawab Rigel kikuk sambil mengambil kemeja-nya dari tangan Aluna.
"Saya keluar dulu kalau begitu. Selamat beristirahat." Pamit Rigel.
Rigel pun keluar dari dalam kamar itu dan turun ke lantai bawah.
Begitu Rigel keluar, Aluna pun menutup pintu kamar lalu kembali ke ruang tidur kemudian naik ke atas ranjang dan mulai memejamkan matanya untuk masuk ke alam mimpi.
Tapi tidak dengan Rigel.
Sesampainya di kamarnya, Rigel langsung berjalan menuju kamar mandi. Gara-gara melihat pucuk dua gunung kembar Aluna, sekarang Pejantan Tangguhnya-nya bangun dari tidur.
Rigel pun harus bersusah payah menidurkan kembali Pejantan Tangguhnya dengan melihat film dewasa dari situs luar negri.
"Sssh.. ah.. Entah.. ah.. sampai.. uh.. kapan.. oh.. aku.. ssh.. harus.. ah.. begini." Ucap Rigel susah payah karena sambil mendesah.
🍁🍁🍁
Bersambung...
Jangan lupa LIKE, KOMEN, HADIAH dan VOTE-nya. Terimakasih. 🙏🙏
kenapa gk Taranka aja lebih manis sexi nya dapet cantik anggun nya dapet