NovelToon NovelToon
Ketika Sang Bintang Playboy Jatuh Cinta (Caraku Mencintaimu)

Ketika Sang Bintang Playboy Jatuh Cinta (Caraku Mencintaimu)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Duniahiburan
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.4
Nama Author: Hafila Asda

Ryo Seorang Idola Boy Band yang merupakan pewaris utama Rumah sakit terbesar di negara yang sedang menikmati masa puncak karirnya sebagai Idola. Ia yang dikagumi kaum hawa bak seorang pangeran pujaan selalu bermain dengan gadis manapun yang mau menyodorkan tubuhnya untuk ia nikmati.
Ciuman dengan seorang gadis biasa yang ia temui saat menari balet, membuatnya merasakan hal yang berbeda. Menemukan adanya seorang gadis yang tak mengidolakan bahkan membencinya, membuat Ryo seakan tertantang.
Penasaran dengan gadis yang menolaknya membuat Ryo justru larut dalam perasaan yang membuatnya merasakan namanya kerinduan.
Namun dihati sang gadis, justru terpatri nama Bams yang merupakan sahabat Ryo. Bams yang justru tak menyadari perasaan sang gadis justru hanya merasa kasihan pada gadis malang itu.

Novel vol.1 telah tamat. Sekarang berlanjut pada vol.2 dimana banyak terungkap hal mengejutkan!
Menguji kembali cara Ryo, Aira, Bams & Kiky mencintai pasangan mereka masing masing

CARAKU MENCINTAIM

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafila Asda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lima Juta

Aira sibuk merapikan tempat yang akan mereka gunakan untuk latihan hari ini. Beberapa girl band baru akan memulai latihan. Hanya untuk mengisi kekosongan waktu dimana kegiatan agensi lagi sedang sepi.

Hari ini adalah hari berat untuknya. Sore nanti ia harus sudah mentransfer uang untuk Aina. Tapi uang yang ia kumpulkan dalam minggu ini masih jauh dari angka cukup. Aira berusaha berkonsentransi dengan kerjaan. Beberapa kali ia menjatuhkan bawaannya.

Seperti biasa, saat makan siang, ia akan ke loteng atap bangunan itu untuk menikmati makan siang. Aira mencoba untuk menyuap makanan. Ia tidak punya selera sama sekali hari ini. Bukan karena menu makan yang sangat sederhana, tapi karena memikirkan bagaimana ia harus mendapat uang itu sore ini.

Aira mengunyah suapan pertama dengan pelan, pandangannya menerawang menatap pojok dipan tempat ia makan. Lama ia mengunyah. Pikirannya terus saja bicara.

Aku harus cari sisanya kemana lagi ya? Aku dah janji ke Aina sora ini.. oohhhh... apa yang harus aku lakukan? Benaknya terus saya berucap

Ia tidak sadar joka dari tadi ada sepasang mata yang mengawasinya.

“kalo makannya lambat gitu, kapan selesainya?” suara Bams mengejutkan lamunan Aira

Ia menoleh ke arah Bams yang melangkah ke arahnya dengan senyuman. Mencoba merubah raut wajahnya seolah tidak terjadi apapun.

Bams duduk di depan Aira dan melihat makan siang Aira hari itu yang baru satu suapan. Ia menatap Aira sejenak dan menutup tempat bekal makan siang Aira dan memasukan  kembali ke dalam tas bekal Aira dan membawanya.

“temenin aku makan siang” ajaknya menarik tangan Aira

Aira tidak bisa berontak atau menolak, ai menurut saja diseret pergi dari situ oleh Bams. Mereka melewati tangga dan sampai di parkiran mobil di gedung itu.

“kamu ajak aku kemana?” tanya Aira yang disuruh masuk ke dalam mobil

“masuk dulu, nanti kamu tau sendiri” jawabnya memaksa Aira masuk

Aira hanya  menatap bingung Bams yang memutari  mobil dan menyusul masuk. Ia menyalakan mesin dan mobil pun meluncur dari tempat itu

“serius Bams, aku lagi kerja, kalau Nona Soraya nyari gimana?” jelasnya takut melihat Bams seperti itu

“nanti aku yang jawab” jawabnya tanpa menatap ke arah Aira memutar setirnya belok pada sebuah persimpangan tajam.

Aira hanya diam, ia jarang melihat Bams begitu serius seperti saat ini. Setelah beberapa lama. Bams singgah di sebuah rumah makan biasa, tampak tenang dan nyaman. Bams mengenakan kaca mata hitam dan mengucek rambut agar sedikit berantakan. Ia terlihat berbeda saat ini.

“ayo!” ajaknya ke Aira dan keluar dari mobilnya.

Aira mengikuti dan tidak ingin terlihat dekat. Ia tidak ingin ada yang mengenali mereka

Saat masuk ke rumah makan itu. Orang orang disana tampak tidak ada yang mengenali Bams. Mungkin karena pelanggan mereka hari itu kebanyakan lansia dan paruh baya. Sekarang Aira mengerti kenapa Bams mengajak makan disana, karena orang tua seperti mereka tidak akan meminta untuk berswafoto dengannya. Aira tersenyum sendiri. Bams memilih salah satu gazebo pojok tempat biasa ia makan.

Baru saja mereka duduk, datang pria paruh baya membawa menu pada mereka.

“Lama gak kesini bung” sapa sang pria

“sibuk mang” jawab Bams ramah

“saya pesan nasi uduk kaya biasanya dua” jawab Bams yang tidak melihat menunya

Pria itu hanya tersenyum sesaat melihat ke arah Aira. Aira pun membalas dengan senyuman.

“disini kita bisa rasakan masakan rumahan” jelas Bams

Aira masih melihat agak bingung dengan sikap Bams hari ini

“hari ini batas pembayarannya kan?” tanya Bams melihat sikap bingung Aira

Aira berpikir Bams pasti akan melupakan masalah ini, karena dalam seminggu ini ia bahkan tidak mendengar kabar Bams sama sekali.

“mana nomor rekeningnya?” pinta Bams lagi

Aira diam. Ia tidak bisa menerima tapi juga tidak bisa menolak. Posisinya seperti sangat sulit saat ini.

“hem..?” Bams memerikan ponselnya ke Aira meminta Aira menulis nomor rekening

“Ai.. pliss!” pintanya lagi

Apa aku terima aja ya?Benak Aira

Aira masih menatap ponsel Bams yang ada di hadapannya. Ia sangat ragu menerima bantuan Bams. Ia merasa tidak enak sendiri.

“pikirin adikmu ai!” paksanya lagi

Aira menatap Bams dengan berat

“aku utang ya?” jawabnya

“aku akan bayar nanti” lanjutnya

“terserah ...” jawab Bams senyum

“beneran lho ini.. aku pinjam ke kamu satu juta empat ratus .. ntar ku bayar... OKE?” tegasnya

Bams hanya mengangguk lega

“dompetku ketinggalan, nomor rekening ku disitu” jawabnya senyum lupa

“kamu telpon adik kamu sekarang, suruh dia kirim rekeningnya”

“jangan! Ke rekening aku aja dulu, ntar aku kirim ke dia” jawab Aira lagi

“udah ai! apa bedanya? lagian ntar sore kalo kamu repot, kamu pasti gak sempat ke ATM kan? Mending langsung aja” paksa Bams

Akhirnya Aira memberikan rekening Aina ke dia.

“aku kirim lima juta” jawab Bams

“jangan Bams, adikku Cuma perlu tiga juta, dan aku ada uang satu juta enam ratus, kamu Cuma perlu transfer satu juta empat ratus” jelasnya melihat Bams yang mengetik sms banking

“Aina?” tanya Bams pada Aira setelah melihat pemilik rekening itu

“iya” jawabnya

“nama kalian sangat indah” jawabnya tersenyum lega melihat uangnya telah sukses terkirim.

“kamu kirim berapa barusan?” tanya Aira cemas

“udah.. gak usah dipikir!” jawabnya santai

Pria paruh baya itu datang membawa nampan berisi pesanan mereka

“kita makan dulu” jawabnya senang

Aira menatap dengan tatapan terkejut akan sikap Bams yang spontan dan tanpa pikir panjang

“makan ai..!” pintanya lembut pada Aira yang masih diam menatapnya

“aku bingung sekarang harus gimana?” jawab Aira yang sedikit kecewa dengan sikap Bams

“makan dulu, kalo dah kenyang, ngomong ato kamu mau gimana akan lebih nyaman” jelas Bams lembut dan serius

Aira hanya diam. Ia menatap hidangan di hadapannya yang sangat menggiurkan, tapi tidak untuknya saat ini.

Bams menyantap lahap makanannya. Sedang Aira masih terdiam.

Melihat Aira yang seperti itu. Bams berhenti makan.

“aku liat kamu kaya gini tadi saat makan, kamu seperti gak bisa nelan makan kamu, makanya kamu ku ajak kesini” jelas Bams menatapnya serius

“aku gak tahu harus ngomong apa ke kamu” jawabnya

“aku ngerti kamu dulu seperti Aina, makanya kamu merasa kasihan dengan nasib ku kan?” jawab Aira yang merasa dikasihani Bams

“bukan!” jawab Bams

“aku gak kasihan dengan kamu, aku gak kasihan dengan adik kamu, aku hanya merasa gak perlu melihat orang lain seperti ku, aku ngerti banget perasaan kamu sekarang, karena perasaan itu pernah ku miliki ketika Ryo selalu membantuku” jelasnya

“Ryo?” jawab Aira kaget dan merasa tak percaya.

\~\~\~\~\~\~\~\~\~

Dukung novel author ini ya... 

Tolong beri kritik dan saranya juga ..

makasih 🙏🙏🙏

1
rubyy rubyy
kok aku yang berbunga bunga ya bacanya 🥰🥰🥰
Cica Kosmetik
Luar biasa
rubyy rubyy
ceritanya asik sekali...,di buat larut saat membacanya
Nia Nara
Penasaran deh sama jodohnya damar
Nia Nara
Hendrawan ada benarnya, hati orang siapa yg tahu ? Lebih baik mencegah daripada mengobati. Gak salah hendrawan akhirnya jadi pengusaha sukses, aira baik tapi kalau terlalu pake perasaan doang akibatnya akan dimanfaatkan orang jahat
Nia Nara
Aduuuhhh Kiky kok gitu yaaa.. cinta sih cinta tapi kan kalau bisa tunggu halal lahh
Nia Nara
Yang kawin siapa yg panik siapa ? 😅
Nia Nara
Cewek ya bikin serba salah, digarap katanya cuma suka tubuhnya doang, gak diapa2in dikira udah gak disukain. Berat amat yaaa jadi cowok 😅
Nia Nara
Boman sih parah
Nia Nara
Bams ini sosok lelaki pengecut
Nia Nara
Kasian kiky
Nia Nara
Kan uda dibilang, bams ini tipe yg kalau uda kehilangan baru terasa
Nia Nara
Bams itu tipe lelaki yg gak gak bersyukur sama apa yg sudah dia miliki. Tar kalau kiky move on baru nyesel
Nia Nara
Percaya deh, aira gak bakal bahagia sama bram kalau dari awal gak ada rio. Bram begini juga karena ngerasa kehilangan aja belum tentu cinta. Ryo cinta tuh bener begitu, sat set sat set.. dari awal teguh pendirian ngincer aira
Nia Nara
Ini bagus lho ceritanya
Nia Nara
Bagus banget alur ceritanya 👍🏻
Nia Nara
Bagus ceritanya.. sukaaaaakkkk !!!!
Jaenal Aripin
senangnya udah ketemu novel bgs lagi 🥰
Grace Monintja
cerita yg sangat bgs TPI terlalu bikin sakit tuk Aira 😭🥲
maria handayani
/Silent/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!