NovelToon NovelToon
GADIS PERAWAN Milik Daddy

GADIS PERAWAN Milik Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:157.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Sebuah insiden membawa Dinda Fahira Zahra dan Alvaro Davian bertemu. Insiden itu membawa Dinda yang yatim piatu dan baru wisuda itu mendapat pekerjaan di kantor Alvaro Davian.

Alvaro seorang pria dewasa tiba-tiba jatuh hati kepada Dinda. Dan Dinda yang merasa nyaman atas perhatian pria itu memilih setuju menjadi simpanannya.

Tapi bagaimana jadinya, jika ternyata Alvaro adalah Ayah dari sahabat Dinda sendiri?

Cerita ini hanya fiktif belaka. Mohon maaf jika ada yang tak sesuai norma. 🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tujuh

Alvaro melajukan mobilnya dengan hati yang riang. Akhirnya Devi mau menerima perceraian mereka. Tak ada yang bisa melarang apa yang dia lakukan saat ini.

Sebelum ke apartemen dia mampir ke toko bunga. Membelikan sebuket bunga untuk Dinda. Tak peduli gadis itu heran nantinya. Hatinya juga sedang berbunga.

Setelah membeli bunga, Alvaro langsung menuju apartemen. Ternyata jalanan sangat macet, membuat pria itu jadi menggerutu. Jam telah menunjukan pukul setengah delapan malam. Dia pasti terlambat sampai apartemen dan Dinda akan kelaparan seperti malam itu, pikir Alvaro.

Pria itu memukul setir mobil beberapa kali untuk menyalurkan kekesalannya. Hingga akhirnya dia bisa menerobosnya.

Sampai di halaman apartemen, jam telah menunjukan pukul setengah sembilan malam. Dengan berlari kecil dia menuju lift dan langsung masuk.

Alvaro segera membuka pintu apartemen begitu sampai. Dia melihat Dinda yang menonton televisi, menunggu kehadiran dirinya.

"Maaf, aku telat. Jalanan macet. Pasti kamu sangat lapar," ucap Alvaro.

"Aku tadi setelah masak sudah makan sedikit," jawab Dinda.

"Syukurlah ...," balas Alvaro dengan sedikit gugup.

Alvaro heran pada dirinya sendiri, kenapa menjadi gugup begini. Seperti abege yang baru mengenal cinta.

Dinda berdiri dari duduknya dan berjalan menuju meja makan. Alvaro mengikuti dari belakang.

"Aku hanya bisa masak begini, semoga Om suka," ucap Dinda.

Dinda mengambil piring dan mengisinya dengan nasi. Lalu bertanya pada pria itu, lauk apa yang dia inginkan.

"Om mau lauk apa?" tanya Dinda.

"Sayur bayam dan ayam balado itu aja," jawab Alvaro masih gugup.

Alvaro tak menyangka jika dia akan dilayani begitu karena selama pernikahannya tak pernah Devi memasak atau melayani dia makan. Mereka makan bersama jika ada tamu saja. Dan itu pun dia melayani diri sendiri.

"Apa cukup segini, Om?" tanya Dinda. Dia menyerahkan piring yang telah berisi nasi dan lauknya.

"Cukup ... nanti kalau kurang, aku bisa ambil sendiri lagi," jawab Alvaro.

Alvaro menyuap nasi dan lauknya. Dia tampak terkejut. Hal itu tak luput dari pandangan Dinda, sehingga gadis itu menjadi bertanya.

"Apa kurang enak, Om?" tanya Dinda.

"Enak banget, aku suka. Jika aku makan masakan kamu terus, bisa-bisa badanku langsung melar," jawab Alvaro.

Dinda jadi tersipu malu mendengar pujian dari pria itu. Dari kecil dia sudah terbiasa masak untuk adik-adiknya di panti asuhan.

Alvaro tampak menambah nasi dan lauknya. Dia lalu mengambil bakwan jagung dan kerupuk. Hari ini Dinda tak banyak memasak karena telah lelah ke supermarket. Dia hanya membuat lauk balado ayam, tumis bayam, bakwan jagung dan kerupuk. Tampa disadari, pria itu telah menghabiskan dua piring nasi. Sepertinya pria itu sangat kekenyangan. Dia menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi.

Dinda yang melihat Alvaro makan dengan lahap begitu senangnya. Ternyata pria itu menyukai masakan rumahannya.

"Dinda, mungkin mulai hari ini aku akan lebih sering menginap di sini," ucap Alvaro.

Ucapan pria itu membuat Dinda cukup terkejut. Padahal Alvaro mengatakan jika apartemen ini kosong dan tak dia tempati. Kenapa sekarang jadi berbeda.

"Apa istri dan anak Om tidak akan marah dan bertanya kalau lebih sering tidur di sini?" tanya Dinda pelan.

Sudah dari kemarin dia ingin tahu tentang rumah tangga pria itu, tapi takut di kira ikut campur. Apa itu bagi Dinda adalah privasi, jika seseorang bercerita kita hanya sebagai pendengar dan jangan bertanya.

"Aku dan istri lagi proses perceraian. Rumah tangga kami sudah dua tahun belakangan tak harmonis, sebenarnya sudah lima tahun. Tapi dua tahun ini kami seperti orang asing. Tak pernah lagi melakukan apa yang disebut hubungan suami istri," ucap Alvaro.

Dinda hanya diam mendengar apa yang Alvaro katakan. Dia tak ingin berkomentar karena memang tak tahu apa masalah sebenarnya.

Satu jam mengobrol akhirnya Dinda pamit tidur karena jam telah menunjukan pukul sembilan. Sebelum itu dia membersihkan kamar tamu. Dinda bermaksud tidur di kamar tamu dan Alvaro kembali ke kamar utama.

Setelah bersih, gadis itu keluar. Dia ingin mengatakan jika pria itu bisa tidur di kamar utama.

"Om tidur di kamar saja. Aku sudah bersihkan kamar tamu. Aku bisa tidur di sana," ucap Dinda.

"Kenapa kamu yang harus pindah ke kamar tamu. Biar aku saja. Kamu di kamar utama!" seru Alvaro.

"Nggak apa, Om. Aku aja yang di kamar tamu," balas Dinda.

"Kalau kamu tak mau tidur di kamar utama. Aku tidur di sofa aja," ancam Alvaro.

"Baiklah, Om," jawab Dinda akhirnya. Dia tak mau berdebat karena matanya sudah ngantuk. Perutnya juga terasa melilit seperti akan datang tamu bulanan.

Dinda masuk ke kamar. Pikirannya masih teringat tentang obrolan dengan Alvaro tadi. Dinda jadi takut di sangka menjadi penyebab mereka berpisah. Namun, kembali dia berpikir, bukankah dia baru mengenal Alvaro sedangkan rumah tangga mereka sudah retak sejak dua tahun lalu, dia bisa membantahnya, pikir Dinda.

Setelah jam dua belas malam, barulah gadis itu tertidur. Dia terbangun kembali jam lima pagi karena merasakan perutnya semakin sakit dan kram.

Dinda tidur dalam keadaan meringkuk seperti bayi dalam kandungan. Dia menahan nyeri hingga keluar keringat dingin.

Jam tujuh Alvaro bangun, tapi tak melihat Dinda. Kemarin gadis itu sudah berpakaian rapi di jam segini. Dia lalu mencoba mengetuk pintu. Beberapa kali di ketuk tak ada jawaban, membuat pria itu kuatir.

"Dinda ... Kamu di dalam?" tanya Alvaro dengan suara kuatir.

Dinda akhirnya mencoba bangun dengan jalan membungkuk menahan sakit. Dia membuka pintu perlahan. Alvaro terkejut melihat wajah gadis itu yang sedikit pucat dan mengeluarkan keringat.

"Kamu sakit ...?" tanya Alvaro.

"Aku lagi datang bulan, Om. Biasa begini. Aku izin tak masuk kerja," ucap Dinda terbata sambil menahan sakit.

"Aku panggilkan dokter?" tanya Alvaro.

"Tak perlu, Om. Nanti juga akan membaik setelah istirahat dan minum air jahe. Nanti aku buat. Aku mau tidur sebentar," jawab Dinda.

Tanpa peduli dengan Alvaro, Dinda berjalan menuju ranjang dan berbaring. Pria itu masuk dan duduk di tepi ranjang. Mengusap rambut Dinda yang basah karena keringat. Dia ingat saat putrinya pertama datang bulan.

"Aku buatkan air jahe dulu. Jika itu bisa membuat kamu agak baikan," ucap Alvaro.

Alvaro lalu keluar dari kamar. Dia mencoba merebus jahe sesuai dengan apa yang dia lihat dari internet. Setelah itu membawanya ke kamar. Sebelumnya Alvaro memesan sarapan. Dia juga menghubungi sekretarisnya mengabarkan jika tidak bisa datang ke kantor.

"Minumlah, mungkin rasanya tak seenak yang kamu buat. Tapi aku tadi memasaknya sesuai dengan petunjuk di internet," ucap Alvaro.

Dinda mencoba bangun. Dia lalu minum air jahe yang Alvaro rebus dengan perlahan. Saat sedang minum, gawainya berdering. Pria itu menatap ponsel gadis itu yang telah usang. Dalam hatinya akan membelikan pengeluaran terbaru nanti siang.

Dinda melihat ke layar, siapa yang menghubungi dirinya. Ternyata Vina sahabatnya. Dia memandangi Alvaro, gadis itu ragu untuk menerima, takut sahabatnya mendengar suara pria dan menjadi curiga.

**

Selamat Pagi Menjelang Siang. Happy Weekend. Boleh minta like dan komentarnya setiap habis baca biar mama tau siapa saja yang hadir dan baca tiap update.

Sekali lagi mama minta tolong, jangan menumpuk bab agar retensi novel mama aman. Terima kasih. Lope-lope sekebon. 😍😍😍

1
Syavira Vira
nyimak kak
sunshine wings
Congratulation to both of you, Dinda and Alvaro.. 👏👏👏👏👏♥️♥️♥️♥️♥️
Gusna Yenti
karya yang bagus
Mama Reni: Makasih
total 1 replies
Gusna Yenti
karya yang bagus
Gusna Yenti
hshswvsjsisyeveejsjsj
Eka ELissa
waduh Bru bhgia dpt kbr Dinda hamil dtang Vina GK sengaja liat di RS... aduh mo jujur apa booong ya... enthlah hy emk yg tau
sadgirl
ayooo ketauan
Apriyanti
wkwkwk semoga Alvaro gak lgsg masuk,,, lanjut thor
Abie Mas
akhirnya vina mau pnya adek😍
Fitria Syafei
mama mantaf 😍😍😍
windy lyana
kayaknya Vina bakal tau lbh awal sebelum Satria dpt bukti ttg mama nya Vina
Dwi MaRITA
akankah Vina menerima adek seayah dr sahabatnya? ato..... murka Krn berasumsi sahabatnya sdh khianat? 😱🙈🙄😤😏
Sri Astuti Rusli
waduh...semoga Vina bisa menerima nya
Sri Astuti Rusli
bagus sekali jalan cerita nya
Teh Euis Tea
nah kan vina datang, mungkin dinda dan alvaro sdh waktunya trs terang sm vina
Ruwi Yah
mungkinkah vina udah mulai curiga dengan kedekatan dinda dan dadynya
Muhammad Dimas Prasetyo
gimana nanti kalo vina tau dinda lagi sama alvaro
4U2C
lagi bagus cepat jumpa cepat selesai masalah,,walaupun nanti ada pengseketaan antara Dinda dan Vina,,semoga tiada benci diantara Dinda Dan Vina.
Patrick Khan
. lanjut mam.. bingung mw komen aja., inti nya q deg deg klo vina udah tau smw nya😬😬😬
ken darsihk
Seperti nya dunia nya Dinda sempit , di mana mana selalu bertemu Vina sahabat nya 😂😂🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!