Daniel Pratama seorang ceo perusahaan pratama,dia pemuda sukses di usia 28 tahun tidak hanya sukses dia juga mempunyai wajah yang tampan namun sayang nya sikap dia terlalu dingin hingga wanita yang mengingin kan nya pun memutus kan mundur.
Dinda lestari. seorang gadis yang mempunyai paras cantik.dia di asuh oleh kedua paman dan bibinya. tidak cuma cantik dia bahkan mempunyai otak yang jenius. karena berkat kepintarannya dia di jadi kan sekertaris di tempat dia kerja.
Kedua insan itu di pertemukan di kantor milik daniel, entah karena faktor bertemu setiap hari atau selalu berdua setiap hari.
cinta kedua nya mulai tumbuh dalam diri mereka masing masing.
Mau tau kelanjutan kisah mereka?
Yuk mampir ke novel ini.
[ Masih Tahap Revisi ]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marina_rina209, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Weekend
Matahari tampak sudah menarik ke atas menandakan kalau hari sudah mulai siang.
seorang gadis masih saja menyembunyikan badannya di bawah selimut tebal nya. padahal ini sudah jam delapan lewat, tapi gadis itu masih saja tidur.
hingga akhirnya suara gedoran pintu membuat dia terpaksa terbangun dari tidur panjang nya itu.
Tokk.. Tokk..Tokk...
" Sayang bangun" Suara wanita paruh baya dari luar.
Mendengar suara bibi nya gadis itu pun langsung turun dari tempat tidurnya dengan langkah gontai, dan melangkah kan kaki nya menuju pintu kamar untuk membuka nya.
Ceklek
" Sebentar lagi ya bibi" Pinta gadis itu dengan wajah memelas.
" Enggak!! sekarang mandi sana, kalau sudah langsung turun" Ucap sang bibi.
" Sepuluh menit aja bi" Pinta lagi gadis itu.
" Kamu bergadang lagi yah?" Tanya sang bibi.
" Enggak kok" Ucap gadis itu dengan mengelak.
" Gak usah bohong bibi udah tau" Ucap bibi nya itu.
' Ya bibi kalau sudah tau buat apa nanya' Batin gadis itu.
" Ya udah sana mandi, di bawah udah ada yang nunggu kamu." Ucap bibi nya.
" Siapa bi ?" tanya dinda .
Ya gadis yang dari tadi belum bangun dari tidurnya itu adalah dinda.
" Bos kamu lah emang siapa lagi" Ucap bibi nya.
" Pak daniel kesini?" Tanya dinda.
" Iya dari jam delapan" Ucap sang bibi.
" Kenapa bibi gak bilang dari tadi sih" Ucap dinda dengan raut kesal.
" Hai bibi sudah membangunkan mu dari jam enam pagi tapi kamu tidak bangun bangun" Ucap bibi nya dengan kekesalan yang sama dengan dinda.
" Udah sana bibi dan bos mu nunggu di bawah" Ucap sang bibi sebelum pergi.
Setelah kepergian bibi nya dinda pun langsung pergi mandi.
Lima belas menit dinda pun keluar dari kamar mandi. dia langsung menuju meja makan.
" Pagi pak, pagi paman." Sapa dinda kepada bosnya dan pamannya.
" Pagi juga sayang" Ucap paman nya.
" Pagi juga din" jawab daniel.
Setelah dinda berkumpul dan semua nya sudah lengkap, Mereka pun makan dengan khidmat.
Selesai makan dinda pun langsung pergi ke ruang tamu dengan daniel, sedangkan paman dan bibi nya langsung pergi ke belakang.
Di ruang tamu.
Kini dinda dan daniel duduk berdampingan dinda di sisi kiri dan dinda di sisi kanan.
" Apa kamu ada acara ?" Tanya daniel kepada dinda.
" Sepertinya tidak ada pak, soalnya astri sekarang gak ngajak saya keluar." jawab dinda.
" Berarti ada waktu kan untuk keluar sama saya?" Tanya daniel.
" Emang bapak mau kemana?" Bukannya menjawab dinda malah balik bertanya kepada daniel.
" Saya hanya ingin jalan saja sama kamu" Ucap daniel.
" Kemana?" Tanya dinda.
" Kemana saja asal sama kamu" Jawab daniel.
" Ya udah kalau begitu saya mau ke kamar dulu buat suap siap ya pak" Ucap dinda sebelum pergi ke kamar nya untuk bersiap siap.
" Ya sudah saya tunggu kamu di mobil yah" Jawab daniel.
" Iya " Setelah itu dinda pun pergi ke kamar nya untuk mengganti baju.
Hanya butuh sepuluh menit yang di habis kan oleh dinda untuk berganti pakaian, dan kini dinda sudah rapi dengan pakaian santai nya. dinda pun turun untuk menemui paman dan bibi nya untuk pamit keluar dengan boss nya.
" Paman bibi aku mau keluar dulu sama pak daniel " Pamit dinda .
" Iya sayang hati hati jangan pulang malam yah" Pesan bibi nya pada keponakan yang sudah dia anggap anak dia sendiri.
" Iya bi " Setelah mengucapkan itu dinda pun meraih tangan bibi dan paman nya lalu mengecup kedua tangan bibi dan tangan paman nya itu.
" Aku pamit yah" Pamit dinda sekali lagi.
" Iya hati hati " Ucap paman nya sambil mengelus surai indah milik dinda,Sedangkan dinda hanya mengangguk dan tersenyum saja sebelum pergi.
Setelah itu pun dinda keluar dan menghampiri daniel yang sudah menunggu nya di mobil.
jangan lupa vote,hadiah, like dan komen nya.