Kisah Seorang Dokter Muda dengan segudang prestasi dan kesempurnaan dalam hidupnya, ternyata mempunyai masa lalu dari seorang laki-laki yang menyakitkan, semua itu membuatnya harus pergi meninggalkan kota kelahiran dan keluarganya
Dokter ALENA berasal dari Keluarga Milyarder yang hidup sederhana dengan menutupi identitasnya
Disaat Seseorang yang pernah menorehkan luka di hatinya tiba-tiba muncul kembali di kehidupannya, apa yang akan terjadi ?
Penasaran, yuk ikuti ceritanya ya
cerita ini adalah seri ke 2 dari kisah sebelumnya "POWER OF WOMAN"
Salam kenal dan jumpa dari Author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
Jarak antara ruangan Edward dan Alena melewati beberapa ruangan lainya yang kebetulan sudah sepi, dengan langkah agak cepat Edward membawa Alena, Amaya dan Delia yang menuju keruangan Alena terkejut saat melihat Edward menggendong Alena ke ruangannya, mereka berlari mengejar Edward takut akan terjadi sesuatu dengan Alena
"Sstt, jangan berisik, Alena tidur" ucap Edward pelan ketika melihat kedua sahabat Alena mendekat dengan wajah cemas
"Oh, saya kira kenapa-napa" sahut lirih Amaya
"Biar tidur di ruangan ku dulu, kalian pergilah, dia bersamaku disini" ucap Edward sambil merebahkan tubuh Alena di sofa panjang yang ada di ruangannya
Setelah Amaya dan Delia pergi, Edward segera menutup pintu ruangan dan menghidupkan AC, sementara Alena semakin nyenyak dengan tidurnya berselimutkan Jas milik Edward
Tatapan Edward mengamati wajah Alena segera buyar ketika ada seseorang mengetuk pintu
"Masuk" ucap Edward tidak begitu keras
"Maaf pak, ada yang ingin saya bicarakan, apa anda punya waktu?" tanya seorang wanita dengan bahasa tubuh yang di buat semenarik mungkin, wanita itu tak lain adalah Amelia
"Hem, ada apa dokter Amalia?"
"Oh, ternyata anda masih mengingat saya?"
"Saya mengingat hampir semua nama Dokter yang bekerja di Rumah Sakit ini"
"Oh ya, aku percaya kecerdasan anda, apa anda perlu bersantai di ruangan ini, mungkin saya bisa memberikan pijatan khusus untuk anda pak Edward"
Edward terkejut dengan tingkah Amelia
"Dasar wanita jalang" batin Edward sambil tersenyum tipis
"Oh ya, anda punya kemampuan khusus rupanya" ucap Edward sambil melonggarkan dasinya
"Kita lihat sampai dimana kejalanganmu Dokter Amelia" batin Edward masih menatap Amelia seolah menginginkannya
Sementara itu, di atas sofa yang tersembunyi di balik Rak buku besar di ruangan itu, Alena masih tertidur pulas
Melihat ada kesempatan yang di berikan oleh Edward, Amelia segera mendekati Edward dengan langkah seksinya, Edward memutar arah kursinya menghadap kaca jendela besar di belakang meja kerjanya
Pancaran sinar dari jendela yang menerjang tubuh Edward terlihat sangat erot#s, tentu saja itu menambah gairah dalam diri Amelia untuk segera menikmati Edward
Kini Amelia menepatkan diri tepat di depan Edward, meraba sendiri bagian-bagian tubuhnya agar terlihat oleh Edward, sementara Edward terus menatap apa yang di lakukan Amelia
"Aku menginginkanmu Ed, apa kau tau?"
"Oh ya, apa yang bisa kau lakukan?"
"Tentu saja memuaskan mu dengan cara yang spesial, kau ingin yang seperti apa hem, semua bisa aku lakukan, aku milikmu seutuhnya Edward"
Edward masih menatap Amelia, dengan berani Amelia mendekat dan hendak menyambar bibir Edward, namun tangan Edward dengan cepat mencegahnya
"Kalau hanya ciuman panas itu sudah biasa, apa ini yang kau sebut spesial?" ucap Edward
"Oke honey, jadi kau ingin langsung super hot hem, akan aku lakukan"
Amelia segera mundur dan memulai aksi gilanya, tangannya membuka kancing bajunya satu persatu secara perlahan hingga semua terbuka, setelah itu menghempaskan bajunya ke lantai, kini tampak kedua benda kenyal mulus milik Amelia yang berbalut dalaman merah, Amelia tersenyum merayu
"Apa ini masih belum cukup untuk membuatmu horny honey?" tanya Amelia lembut mendes@h
Edward hanya menaikkan alisnya dan tersenyum tipis
"Gila ini laki, gak ada ekspresi apa-apa juga, padahal aku dah hampir telanjang gini, atau jangan-jangan dia biasa dengan yang lebih vulg@r" batin Amelia
Kini Amelia melanjutkan dengan membuka kedua penutup gunung kembarnya, hingga kini terlihat kedua benda kenyal itu terekspos sempurna tanpa ada penghalang apapun, Edward masih tidak bergeming, hanya terus menatap Amelia yang sudah setengah telanjang, hanya bagian bawah saja yang masih tersisa
Amelia makin di buat penasaran oleh sikap Edward
"Oh, aku rasa aku tau apa yang kau inginkan honey" ucap Amelia sambil tersenyum penuh maksud
Dengan pelan Amelia melepas rok span yang di pakainya, hingga bagian mulus pantat dan pahanya terpampang nyata di depan Edward, di lemparkan rok Amelia ke lantai, tubuh Amelia polos dan hanya kain segitiga merah yang masih menutupi area sensitifnya
Alena yang baru bangun dari tidurnya menatap sekitar dan heran dengan ruangan yang di tempati nya
"Ini dimana, perasaan, aku tadi tidur di ruangan ku deh" batin Alena sambil mengumpulkan kesadarannya, Alena samar-samar melihat bayangan di balik Lemari buku yang menutupinya, dengan langkah pelan Alena berusaha melihat apa yang terjadi di balik Lemari bukunya
Alena sangat terkejut, matanya membulat dan mulutnya segera dia tutup sendiri dengan telapak tangannya, Alena melihat bagaimana Amelia melepaskan satu persatu bajunya hingga hampir telanjang di depan Edward
"Apa kau ingin melihat bagian lubang kenikmatan ku juga honey?"
Edward masih terdiam, hingga Amelia hampir melepaskan kain segitiga merah yang menutupi miliknya
"Tunggu !"
Ucap Edward menghentikan aksi Amelia
"Ada apa honey, apa kau ingin menikmati milikku sekarang hem, kau ingin merabanya atau kau ingin mencicipinya?" ucap Amelia mendes@h
"Tidak, aku hanya ingin kau menghentikan Aksi gilamu sebelum ada yang jatuh pingsan disini"
"Apa maksudmu, apa kau akan pingsan saat menikmati ku honey?"
"Jangan memanggilku honey, itu menjijikkan" ucap Edward membuat Amalia terkejut
Detik berikutnya Edward segera memanggil seseorang
"Keluarlah Al, aku tau kau sudah melihat pertunjukannya dari tadi"
BRUK
saking terkejut Edward menyebut namanya, Alena dengan salah tingkah menjatuhkan salah satu buku
"ALENA !"
Teriak Amelia sangat terkejut melihat kemunculan Alena, dan segera mengambil semua bajunya untuk dipakai kembali dengan cepat
"Ma maaf, aku gak sengaja melihatnya, aku akan keluar ruangan ini"
"Kau keterlaluan Pak Edward, kau mempermainkan ku, aku tidak terima semua ini!" ucap Amelia histeris dan berlari keluar ruangan
Alena berjalan terburu-buru untuk keluar ruangan juga tapi segera di hentikan oleh Edward
"Kenapa terburu-buru?"
"Memangnya ngapain aku harus berada disini?"
"Setidaknya kau mengucapkan terimakasih, aku sudah memindahkan mu ke tempat yang nyaman untuk tidur siang mu"
"Tapi aku gak minta"
"Aku yang minta" ucap Edward
"Minta apa maksudmu?" tanya Alena gak mengerti
"Minta kamu meneruskan apa yang di lakukan Amelia, melihat tubuhmu pasti akan lebih seksi dan panas"
"Kamu !, Dasar gak tau malu !"
BUK
Alena melemparkan tasnya ke muka Edward, dan segera di tangkap oleh kedua tangan Edward
Alena berlari keluar ruangan menahan kesal dan malu, Edward langsung tertawa melihat tingkah konyol Alena, namun sesaat kemudian Alena masuk kembali kedalam ruangan untuk mengambil tasnya yang berisi kunci mobil dan barang penting lainya
"Kenapa, tergoda dengan tawaranku?" goda Edward ke Alena sambil tersenyum
"Nggak, mana tasku !" Alena berkata dengan kasar
"Ini, ambil aja sendiri, kan kamu yang lempar tadi" Edward sengaja meletakkan tas Alena di sampingnya
"Ish, kau ini!" ucap Alena kikuk saat mendekati Edward untuk mengambil tasnya
Edward langsung menarik tangan Alena hingga terduduk di pangkuannya, Alena sangat terkejut dan berusaha untuk bangun, namun Edward tertawa dan sengaja memegangi pinggang Alena
"Edward !"
Teriak Alena meronta dan berusaha untuk berdiri, hingga tiba-tiba pintu terbuka
CEKLEK
Bersambung
Terimakasih, jangan lupa jejak dukunganya (like, komen, vote dll)