NovelToon NovelToon
Dokter ALENA

Dokter ALENA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Modern / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Dokter Genius / Identitas Tersembunyi / trauma masa lalu
Popularitas:65.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sinho

Kisah Seorang Dokter Muda dengan segudang prestasi dan kesempurnaan dalam hidupnya, ternyata mempunyai masa lalu dari seorang laki-laki yang menyakitkan, semua itu membuatnya harus pergi meninggalkan kota kelahiran dan keluarganya

Dokter ALENA berasal dari Keluarga Milyarder yang hidup sederhana dengan menutupi identitasnya

Disaat Seseorang yang pernah menorehkan luka di hatinya tiba-tiba muncul kembali di kehidupannya, apa yang akan terjadi ?

Penasaran, yuk ikuti ceritanya ya

cerita ini adalah seri ke 2 dari kisah sebelumnya "POWER OF WOMAN"

Salam kenal dan jumpa dari Author

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 30

Jarak antara ruangan Edward dan Alena melewati beberapa ruangan lainya yang kebetulan sudah sepi, dengan langkah agak cepat Edward membawa Alena, Amaya dan Delia yang menuju keruangan Alena terkejut saat melihat Edward menggendong Alena ke ruangannya, mereka berlari mengejar Edward takut akan terjadi sesuatu dengan Alena

"Sstt, jangan berisik, Alena tidur" ucap Edward pelan ketika melihat kedua sahabat Alena mendekat dengan wajah cemas

"Oh, saya kira kenapa-napa" sahut lirih Amaya

"Biar tidur di ruangan ku dulu, kalian pergilah, dia bersamaku disini" ucap Edward sambil merebahkan tubuh Alena di sofa panjang yang ada di ruangannya

Setelah Amaya dan Delia pergi, Edward segera menutup pintu ruangan dan menghidupkan AC, sementara Alena semakin nyenyak dengan tidurnya berselimutkan Jas milik Edward

Tatapan Edward mengamati wajah Alena segera buyar ketika ada seseorang mengetuk pintu

"Masuk" ucap Edward tidak begitu keras

"Maaf pak, ada yang ingin saya bicarakan, apa anda punya waktu?" tanya seorang wanita dengan bahasa tubuh yang di buat semenarik mungkin, wanita itu tak lain adalah Amelia

"Hem, ada apa dokter Amalia?"

"Oh, ternyata anda masih mengingat saya?"

"Saya mengingat hampir semua nama Dokter yang bekerja di Rumah Sakit ini"

"Oh ya, aku percaya kecerdasan anda, apa anda perlu bersantai di ruangan ini, mungkin saya bisa memberikan pijatan khusus untuk anda pak Edward"

Edward terkejut dengan tingkah Amelia

"Dasar wanita jalang" batin Edward sambil tersenyum tipis

"Oh ya, anda punya kemampuan khusus rupanya" ucap Edward sambil melonggarkan dasinya

"Kita lihat sampai dimana kejalanganmu Dokter Amelia" batin Edward masih menatap Amelia seolah menginginkannya

Sementara itu, di atas sofa yang tersembunyi di balik Rak buku besar di ruangan itu, Alena masih tertidur pulas

Melihat ada kesempatan yang di berikan oleh Edward, Amelia segera mendekati Edward dengan langkah seksinya, Edward memutar arah kursinya menghadap kaca jendela besar di belakang meja kerjanya

Pancaran sinar dari jendela yang menerjang tubuh Edward terlihat sangat erot#s, tentu saja itu menambah gairah dalam diri Amelia untuk segera menikmati Edward

Kini Amelia menepatkan diri tepat di depan Edward, meraba sendiri bagian-bagian tubuhnya agar terlihat oleh Edward, sementara Edward terus menatap apa yang di lakukan Amelia

"Aku menginginkanmu Ed, apa kau tau?"

"Oh ya, apa yang bisa kau lakukan?"

"Tentu saja memuaskan mu dengan cara yang spesial, kau ingin yang seperti apa hem, semua bisa aku lakukan, aku milikmu seutuhnya Edward"

Edward masih menatap Amelia, dengan berani Amelia mendekat dan hendak menyambar bibir Edward, namun tangan Edward dengan cepat mencegahnya

"Kalau hanya ciuman panas itu sudah biasa, apa ini yang kau sebut spesial?" ucap Edward

"Oke honey, jadi kau ingin langsung super hot hem, akan aku lakukan"

Amelia segera mundur dan memulai aksi gilanya, tangannya membuka kancing bajunya satu persatu secara perlahan hingga semua terbuka, setelah itu menghempaskan bajunya ke lantai, kini tampak kedua benda kenyal mulus milik Amelia yang berbalut dalaman merah, Amelia tersenyum merayu

"Apa ini masih belum cukup untuk membuatmu horny honey?" tanya Amelia lembut mendes@h

Edward hanya menaikkan alisnya dan tersenyum tipis

"Gila ini laki, gak ada ekspresi apa-apa juga, padahal aku dah hampir telanjang gini, atau jangan-jangan dia biasa dengan yang lebih vulg@r" batin Amelia

Kini Amelia melanjutkan dengan membuka kedua penutup gunung kembarnya, hingga kini terlihat kedua benda kenyal itu terekspos sempurna tanpa ada penghalang apapun, Edward masih tidak bergeming, hanya terus menatap Amelia yang sudah setengah telanjang, hanya bagian bawah saja yang masih tersisa

Amelia makin di buat penasaran oleh sikap Edward

"Oh, aku rasa aku tau apa yang kau inginkan honey" ucap Amelia sambil tersenyum penuh maksud

Dengan pelan Amelia melepas rok span yang di pakainya, hingga bagian mulus pantat dan pahanya terpampang nyata di depan Edward, di lemparkan rok Amelia ke lantai, tubuh Amelia polos dan hanya kain segitiga merah yang masih menutupi area sensitifnya

Alena yang baru bangun dari tidurnya menatap sekitar dan heran dengan ruangan yang di tempati nya

"Ini dimana, perasaan, aku tadi tidur di ruangan ku deh" batin Alena sambil mengumpulkan kesadarannya, Alena samar-samar melihat bayangan di balik Lemari buku yang menutupinya, dengan langkah pelan Alena berusaha melihat apa yang terjadi di balik Lemari bukunya

Alena sangat terkejut, matanya membulat dan mulutnya segera dia tutup sendiri dengan telapak tangannya, Alena melihat bagaimana Amelia melepaskan satu persatu bajunya hingga hampir telanjang di depan Edward

"Apa kau ingin melihat bagian lubang kenikmatan ku juga honey?"

Edward masih terdiam, hingga Amelia hampir melepaskan kain segitiga merah yang menutupi miliknya

"Tunggu !"

Ucap Edward menghentikan aksi Amelia

"Ada apa honey, apa kau ingin menikmati milikku sekarang hem, kau ingin merabanya atau kau ingin mencicipinya?" ucap Amelia mendes@h

"Tidak, aku hanya ingin kau menghentikan Aksi gilamu sebelum ada yang jatuh pingsan disini"

"Apa maksudmu, apa kau akan pingsan saat menikmati ku honey?"

"Jangan memanggilku honey, itu menjijikkan" ucap Edward membuat Amalia terkejut

Detik berikutnya Edward segera memanggil seseorang

"Keluarlah Al, aku tau kau sudah melihat pertunjukannya dari tadi"

BRUK

saking terkejut Edward menyebut namanya, Alena dengan salah tingkah menjatuhkan salah satu buku

"ALENA !"

Teriak Amelia sangat terkejut melihat kemunculan Alena, dan segera mengambil semua bajunya untuk dipakai kembali dengan cepat

"Ma maaf, aku gak sengaja melihatnya, aku akan keluar ruangan ini"

"Kau keterlaluan Pak Edward, kau mempermainkan ku, aku tidak terima semua ini!" ucap Amelia histeris dan berlari keluar ruangan

Alena berjalan terburu-buru untuk keluar ruangan juga tapi segera di hentikan oleh Edward

"Kenapa terburu-buru?"

"Memangnya ngapain aku harus berada disini?"

"Setidaknya kau mengucapkan terimakasih, aku sudah memindahkan mu ke tempat yang nyaman untuk tidur siang mu"

"Tapi aku gak minta"

"Aku yang minta" ucap Edward

"Minta apa maksudmu?" tanya Alena gak mengerti

"Minta kamu meneruskan apa yang di lakukan Amelia, melihat tubuhmu pasti akan lebih seksi dan panas"

"Kamu !, Dasar gak tau malu !"

BUK

Alena melemparkan tasnya ke muka Edward, dan segera di tangkap oleh kedua tangan Edward

Alena berlari keluar ruangan menahan kesal dan malu, Edward langsung tertawa melihat tingkah konyol Alena, namun sesaat kemudian Alena masuk kembali kedalam ruangan untuk mengambil tasnya yang berisi kunci mobil dan barang penting lainya

"Kenapa, tergoda dengan tawaranku?" goda Edward ke Alena sambil tersenyum

"Nggak, mana tasku !" Alena berkata dengan kasar

"Ini, ambil aja sendiri, kan kamu yang lempar tadi" Edward sengaja meletakkan tas Alena di sampingnya

"Ish, kau ini!" ucap Alena kikuk saat mendekati Edward untuk mengambil tasnya

Edward langsung menarik tangan Alena hingga terduduk di pangkuannya, Alena sangat terkejut dan berusaha untuk bangun, namun Edward tertawa dan sengaja memegangi pinggang Alena

"Edward !"

Teriak Alena meronta dan berusaha untuk berdiri, hingga tiba-tiba pintu terbuka

CEKLEK

Bersambung

Terimakasih, jangan lupa jejak dukunganya (like, komen, vote dll)

1
suharwati jeni
kirana dan alfaro.
penasaran apa yg terjadi di paris
suharwati jeni
cemangat thor
suharwati jeni
al hikmah juara.
sekolah lain pada kaget
suharwati jeni
hahaha......
Warsini Arif
haluku sudah tingkat tinggi... andai di dunia nyata dan terjadi pd diriku.. ah. wis stres aku.. /Facepalm//Facepalm/
suharwati jeni
banyak sedekah, banyak berkah
suharwati jeni
bikin bagus sekolahnya alena
suharwati jeni
alhamdulillah selamat semua
suharwati jeni
wkwkwkwk....
suharwati jeni
bantuan datang
suharwati jeni
dan gak ada dendam
suharwati jeni
mafianya lebih lihai
Warsini Arif
tak seharusnya sikap seorang suami seperti itu tetap berusaha menjaga perasaan istri.... walau blm 100% cintanya.
suharwati jeni
tiap episode pasti ada adegan itu.
pusing
suharwati jeni
ada delia
suharwati jeni
nickel tuh
suharwati jeni
si nickel bejat tuh
suharwati jeni
suami gak tegas
suharwati jeni
yg perhatiin mereka, pasti antek²nya nickel rese
suharwati jeni
semoga pas mafia nickel beraksi, si kembar trio sdh dibuka segelnya.
jadi bisa bantuin jaga mommynya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!