Amanda tidak pernah menyangka jika sahabat yang sudah di anggapnya seperti adik sendiri,tega menjadi duri di rumah tangganya.Salsa dengan tega memberikan tubuhnya kepada suaminya hingga akhirnya dia hamil dari suaminya.
bagaimana kisah rumah tangga Amanda bisakah dia mempertahankan suaminya atau dia memilih mengalah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 ~ Tidak mungkin ~
Amanda tersenyum mendengar ucapan mama mertuanya,lalu dia keluar dan mengunci pintu kamar mama mertuanya.Amanda tersenyum mengingat nasihat mama mertuanya,dia merasa mama mertuanya terlalu memikirkan sesuatu yang belum terjadi,dia merasa tidak akan mungkin salsa sahabatnya menyakitinya,dan dia juga tidak yakin jika suaminya akan mengkhianati pernikahan mereka yang sudah berjalan begitu lama.
"Aku tau mama sangat menyayangi aku,tapi berpikiran terlalu jauh juga tidak baik,tapi ya sudahlah namanya dia juga sudah tua." Ucap Amanda,dia berjalan kebelakang menemui pelayan mama mertuanya yang sudah mulai bekerja,dia membatu pelayan itu membersihkan rumahnya yang tadi sempat tertunda.
Aditia sedang berjalan mengelilingi sebuah mall ditemani oleh asistennya,mereka sedang meninjau perkembangan mall itu,karena dia ingin memasarkan produk perusahannya ditempat itu.Pada saat mereka melewati sebuah toko perhiasan,Aditia menghentikan langkahnya lalu berjalan mendekati toko perhiasan itu dan mulai melihat-lihat.
"Selamat sore tuan,ada yang bisa kami bantu?"
"Aku ingin perhiasan ini tolong berikan kepadaku." Jawab Aditia sambil menunjuk perhiasan yang sederhana tapi cukup mewah,dia merasa perhiasan itu sangat cocok untuk istrinya yang terlihat sederhana tapi tetap cantik.
"Bagus sekali selera tuan,ini perhiasan limited edition,mungkin ini sangat cocok untuk pacar tuan." Ucap SPG,dia sedikit menggoda Aditia,seketika Aditia menoleh ke arahnya dan meletakkan kalung yang ada di tangannya.
"Pacar? apa kamu menurut mu,aku terlalu muda hingga kamu bilang pacarku,aku sudah menikah dan punya anak,aku hannya ingin memberikan hadiah kepada istriku." Ucap Aditia dengan wajah datar hingga membuat pelayan toko merasa malu seketika rona wajahnya berubah merah padam mungkin dia merasa malu atas sikapnya barusan.Daniel asisten Aditia tersenyum melihat sikap pelayan.
Aditia segera membayar perhiasan itu,lalu meninggalkan toko tampa mengucapkan sepatah kata pun kepada pelayan.Sipelayan hannya bisa mencibir setelah melihat Aditia pergi jauh.
"Belagu amat kamu jadi laki-laki,sikap mu cukup berlebihan." Sungut pelayan.Sementara di sebelahnya ternyata dari tadi Salsa sudah melihat kejadian itu.Dia masuk ke toko perhiasan sebelum Aditia dan saat dia melihat Aditia membeli perhiasan kepada Amanda,timbul rasa iri di hati Salsa kali ini.
"Andaikan aku memiliki suami seperti Aditia, mungkin akulah wanita yang paling bahagia di dunia ini." Suara hati Salsa,dia mengurungkan niatnya membeli perhiasan karena tiba-tiba moodnya buruk saat melihat Aditia mendatangi toko perhiasan dan membeli barang mewah kepada istrinya.
Setelah kembali ke rumah Amanda,salsa belum menemukan suami Amanda,begitu juga dengan mertuanya,dia menghela napas lega setidaknya dia tidak bertemu dengan mereka.
"Salsa kamu sudah pulang?" kamu dari mana?" Tanya Amanda,salsa duduk di sopa,entah kenapa dia merasa pikirannya sedang tidak baik-baik saja.
"Aku jalan-jalan saja Manda cari angin,maaf ya sampai hari ini aku masih tinggal di rumah mu karena aku belum menemukan rumah yang cocok untukku." Ucap Salsa padahal dia sama sekali tidak mencari rumah,dia hannya menghabiskan waktu dengan jalan-jalan di luar,Salsa tidak memberi tahu jika dia melihat suaminya Amanda tadi,karena memikirkan itu saja hatinya merasa perih.
"Ya.. Ampun beb,kamu bisa tinggal disini sampai kapan pun yang kamu mau,jangan seperti itulah kita ini sudah seperti saudara aku sudah menganggap kamu adikku,jadi jangan berbicara seperti itu."Jawab Amanda,dia duduk di samping Salsa,dan mereka kembali bercerita tenang masa lalu mereka.
"Bu....Nyonya Susi memanggil ibu ke dalam kamar!"
"Ada apa katanya?"
"Aku tidak tau bu." Jawab Amira pelayan,yang di bawa Susi dari rumahnya.Dia seorang perawan tua,entah apa alasannya dia belum menikah di usianya hampir menginjak tiga puluh lima tahun.Setelah pamit dari Salsa Amanda beranjak meninggalkan tempat duduknya Salsa menunggu Amanda di sopa karena obrolan mereka tadi cukup seru baginya.
Dan pada saat itu Aditia sudah kembali ke rumah,Aditia sangat kaget melihat Salsa yang duduk di sopa dia mengabaikan Salsa.
"Kamu sudah pulang sayang?" Tanya Amanda,Aditia langsung mencium kening Amanda lalu memberikan tasnya ke pada Amanda.
"Sayang,mama sudah sampai disini kan?terus Renata mana?"
"Mama sudah tidur mas,dan Renata sedang belajar di kamarnya." Aditia menggandeng tangan Amanda lalu menariknya masuk ke dalam kamar.
"Kita ke kamar sayang,aku ada hadiah untukmu." Ucap Aditia,mereka meninggalkan salsa di sopa,entah kenapa salsa sangat cemburu dengan semua yang ada di hidup Amanda.Dengan kesal Salsa kembali ke kamarnya lalu mengunci pintu dari dalam kamarnya.
"Dasar sialan pria itu,sepertinya dia sengaja memamerkan kemesraan ya di hadapanku,apa dia sengaja melakukan itu karena dia tidak menyukai aku di rumah ini?" Ucap Salsa dia mondar-mandir di dalam kamarnya.Amanda memanggilnya makan malam Salsa menolak dengan halus karena dia tidak ingin menonton kemesraan suami istri itu di dalam kamarnya.
Sampai malam sudah sangat larut Salsa belum juga memejamkan matanya,bayangan wajah Aditia terus menari-nari di pikirannya bahkan sesekali dia membayangkan Aditia menindih tubuhnya,hingga membuat dia keringat dingin.
"Aahh...Aku sangat yakin,dia pria yang hebat di ranjang,andaikan dia bisa memberikan aku kehangatan mungkin aku akan sangat bahagia." Ucap Salsa dia menggigit bibirnya saat membayangkan Aditia menidurinya dan memberikan dia kenikmatan yang sudah lama dia inginkan.
"Gila....Kamu memang sudah gila Salsa,kamu tidak boleh memikirkan suami sahabatmu Salsa sadarlah." Ucap Salsa dia menepuk-nepuk kepalanya,entah kenapa malam ini hasratnya tiba-tiba sangat bergelora dan dia membayangkan mendesah bersama suami sahabatnya.
Salsa melihat jam dinding,jam sudah menunjukkan setengah tiga dini hari.Salsa keluar dari dalam kamar karena dia merasa sangat kehausan.Dia membuka pintu dan terlihat ruangan yang begitu gelap dan sepi.Salsa berjalan perlahan menuju dapur,dia takut menghidupkan lampu karena takut orang lain terganggu atau ada yang keluar dari dalam kamar.
Salsa mengambil air dari kulkas lalu meneguknya dari botol hingga menyusahkan sedikit.Salsa merasa puas,kini tubuhnya kembali normal dia memasukan kembali minuman kedalam kulkas dan menutupnya lalu membalikkan tubuhnya ingin kembali ke kamarnya.
" bug..." Salsa menabrak tubuh Aditia,yang kebetulan dia juga haus ingin mengambil air dari dalam kulkas.
"Ma_maaf pak..Aku tidak sengaja." Jantung Salsa berdegup kencang saat melihat Tubun Aditia,apalagi saat itu Aditia hannya memakai kaos,yang membentuk tubuhnya dan memakai boxser.Salsa menelan ludah melihat semua itu,andaikan saja pria itu meminta tubuhnya malam ini mungkin dia langsung akan memberikannya.
"Kamu ngapain malam-malam berkeliaran disini? menjauh dariku kembali ke kamar mu,aku tidak ingin ada yang terbangun dan melihat mu disini?" Ucap Aditia dengan nada menekan membuat Salsa salah tingkah.
*** Bersambung***
buat mari semua.
tdk tanggung jawab tdk salah.biasanya polisi menyerahkan kepada yg bersangkutan.
dan dirimu bisa tuntut balik dgn.pasal Perzinahan.pemaksaan.
yg penting ada saksi
waktu si salsa dan adit berzina! ada saksi!!! yg liat langsung kejadiannya! klu tdk ada kasus di hentikan.