Terjebak Di Tubuh Gadis Lemah

Pagi ini kepala ryn terasa sakit, pening tak karuan sehingga dia sedikit terlambat bersiap ke kampus.

Ryn memandang dirinya sendiri dari atas hingga bawah berulang kali. Sudah berbulan-bulan dia menempati tubuh ini tapi baru kedua kalinya dia berkaca di depan cermin seperti ini.

Cukup aneh karna ternyata dia masih belum terbiasa melihat wajah ryn yang asli dan sekarang sepertinya kekuatan terbesar alexa yang belum sempat muncul akhirnya kembali ia dapatkan.

"Haruskah aku bersikap seperti dulu saat menjadi diriku sendiri? Gumam ryn menatap wajah datarnya sendiri.

****

Ryn keluar dari kamarnya dan langsung sarapan bersama mark dan lio.

"Dimana jeni?" tanya ryn.

"Tuan demian bersama istrinya datang menjemput jeni, mereka belum lama pergi" jawab lio.

Ryn menganggukkan kepalanya lalu lanjut sarapan.

Setelah sarapan selesai, dia langsung berangkat ke kampus seperti biasa menggunakan mobilnya.

Di perjalanan menuju kampus, dia tak sengaja melihat john dan ken di dalam mobil mereka yang bertepatan berhenti di samping mobilnya saat lampu merah.

Ketika lampu hijau berganti, bukannya dia melanjutkan perjalanan ke kampus, ryn malah mengikuti mobil john dan ujung-ujungnya dia bolos seharian ini.

Di tempat lain.

"Kamu harus banyak istirahat, jangan memikirkan hal lain, fokus saja untuk memulihkan kondisi kamu dulu" ucap harley dengan lembut.

Willy baru saja sadar dari koma, namun sejak dia sadar, dia belum mengatakan satu katapun dan diam menatap langit-langit ruangan itu.

"Bunda ketemu dokter dulu, bunda harus memastikan makanan apa yang bisa kamu makan selama masa pemulihan"

"Walaupun bunda juga seorang dokter, tapi tetap saja bunda harus menghargai dokter dirumah sakit ini"

Sebelum pergi harley mengelus tangan willy dengan lembut, dia juga meminta jeni untuk menjaga willy selama dia pergi.

Setelah harley pergi, jeni mendekati ranjang willy. Dia duduk di kursi samping ranjang, ternyata willy terusik dengan kehadiran jeni hingga dia menatap ke arah jeni.

"Hai kakak tampan, apa tubuhmu masih sakit?" Jeni bertanya dengan polosnya.

"Kamu siapa?" akhirnya willy membuka suaranya walaupun masih terdengar sangat lemah.

"Aku jeni, sekarang aku adalah adikmu dan kak willy harus tau kalau aku sangat iri melihat bunda harley sangat menyayangi kakak walaupun bunda juga memperlakukan aku seperti anaknya sendiri"

Willy kembali diam, dia mengira jeni seorang gadis kecil yang mungkin di adopsi ayah dan bundanya karna dia tau kedua orang tuanya sangat ingin memiliki seorang anak perempuan.

Kembali ke ryn.

Dia sedang mengendap-endap seperti seorang pencuri berjalan pelan sambil membungkuk melewati jendela kaca di rumah dimana rumah itu baru saja di masuki oleh john dan ken.

Dia sangat berani, tidak ada rasa takut sama sekali padahal dia sedang berada di area musuh.

"Apa kamu sudah menemukan putrimu?" tanya john sedang bersama ken berdua saja di dalam satu ruangan.

"Biarkan saja anak itu hilang, kalau perlu dia mati saja dan maaf, tolong jangan membahas anak itu di depan saya" jawab ken sangat membenci jeni.

"Tapi dia tetap putrimu"

"Ya sudah, itu urusanmu dan saya tidak akan ikut campur" sambung john.

John mengambil sebuah berkas dari laci meja di depannya, dia tersenyum senang karna dia berhasil mendapatkan suatu infomasi yang menurutnya sangat menguntungkan baginya.

"Tuan mark, pria sialan itu selalu meremehkan aku, mungkin dia memang sangat kuat dan sulit untuk membunuhnya, tapi aku akan memanfaatkan mamanya serta adiknya untuk membalaskan dendamku karna dia sudah membunuh puluhan ribu mafiosoku" ucap john tersenyum senang.

Tangan ryn mengepal, mendengarkan mamanya akan ikut terseret dalam bahaya, emosi ryn langsung meluap-luap.

Buk.

"Sial" Ryn langsung pergi karna dia tak sengaja menyentuh balok kayu disamping kakinya.

"Cek suara apa itu"

Dengan cepat ken mengecek di arah jendela dan dia melihat jelas ada seseorang menggunakan jaket bertudung sedang berlari menuju gerbang utama rumah itu.

"CEPAT TANGKAP PENYUSUP ITU!" teriak ken.

Semua mafioso yang sedang berjaga di rumah persembunyian john langsung mengejar ryn. Ternyata ada jack salah satu dari sekian banyak mafioso yang mengejar ryn.

Sebenarnya ryn bisa masuk ke dalam area rumah itu karna jack tak sengaja melihat ryn sedang memantau rumah itu dari luar, tapi ryn tidak tau kalau jack telah membantunya.

Musuh berhasil menyusul ryn, kini ryn dikepung ratusan musuh, tapi wajahnya terlihat tenang dan begitu santai tanpa merasa takut.

"Bukannya dia adik tuan mark yang baru saja diberitahukan tuan?" pekik salah satu musuh terkejut.

Salah satu musuh lainnya perlahan berjalan sedikit mendekati ryn, dia menyunggingkan seringai tipisnya karna ryn sudah terpojok.

"Gadis cantik, bagaimana kamu bisa masuk dalam area kami tanpa sepengetahuan kami? Ternyata kamu sangat lihai juga bisa mengelabui kami" ucap pria itu.

"Tangkap dia dan bawa dia ke hadapan tuan!" pria itu langsung emosi karna ryn malah diam saja dan juga menatap remeh dirinya.

BUGH.

BUGH.

BUGH.

Musuh menyerang sekaligus, jack perlahan mundur karna dia tidak mungkin menyerang nona nya sendiri, tapi jack yakin ryn pasti bisa mengalahkan para musuh karna dulunya ryn adalah pembunuh bayaran.

DOR.

BUGH.

SRET.

Ryn merebut pistol musuh dengan lihai lalu menembak para musuh tanpa diberi ampun.

Dia menendang musuh lalu menyayat tubuh musuh dengan pisau belati di tangan kirinya sedangkan pistol ditangan kanannya.

Ryn bisa menggunakan kedua tangannya di waktu yang bersamaan, semua musuh terus menyerangnya sampai akhirnya dia berhasil menumbangkan ratusan musuh tersebut dalam hitungan beberapa menit saja.

"Nona anda baik-baik saja?" Jack menghampiri ryn dengan khawatir.

Tiba-tiba ryn menarik jack dengan kasar lalu membalikkan tubuh jack menghadap ke arah depan ryn. Jack sangat kaget tapi dia langsung diam karna melihat ada mobil ken baru saja berhenti di depan sana.

"Nona, sebaiknya anda pergi saja, jangan membahayakan diri anda sendiri" ucap jack pelan.

Bugh.

Ryn menendang kaki jack membuat jack jatuh berlutut di depannya saat ken mulai berjalan mendekati mereka berdua.

Ujung pisau belati telah menempel di leher jack sehingga setetes darah mulai mengalir dan pistol yang ryn pegang telah mengarah ke arah ken.

"Kenapa gadis ini bisa berada disini? Apa dia yang melawan mereka semua sendirian?" batin ken terkejut melihat ratusan anak buahnya tumbang.

"Apa yang kamu inginkan sehingga berani menyusup ke dalam rumah tuan saya?" tanya ken dengan aura yang mungkin bisa membuat orang biasa merinding tapi tidak bagi ryn.

"Katakan pada tuanmu bahwa aku baru saja mengibarkan bendera perang padanya!"

"Katakan aku akan membuatnya menyesal dan mungkin akan melenyapkannya karna berniat jahat pada mama dan kakakku!" ucap ryn dengan aura pembunuh.

Sampai kapanpun john tidak akan bisa mengalahkan alexa, apalagi sekarang alexa menempati tubuh ryn dan ryn nyatanya di kelilingi monster-monster menyeramkan, artinya john akan lebih sulit untuk membunuhnya.