BOCIL MINGGIR DULU
MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!!!!
Rihana seorang gadis berusia 22 tahun yang baru saja lulus kuliah, menolak kenyamanan bekerja di perusahaan keluarga. Ia memilih untuk mengasah kemampuannya sendiri di dunia kerja yang sebenarnya. Tak disangka, lamaran magangnya diterima di sebuah perusahaan multinasional ternama di Kota X.
Kegembiraannya mendadak sirna ketika ia dipertemukan dengan CEO muda dan karismatik perusahaan itu. Pria itulah yang merenggut keperawanannya tepat 3 hari lalu dan berhasil menjadi suaminya tepat 1 hari setelah kejadian itu. Lebih mengejutkan lagi, pria itu adalah teman dekat ayahnya, hanya berselisih lima tahun dari sang ayah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arasa Aurelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemunculan Xavier
"Xavier mengacau disini, pergilah cari bantuan Rihana. Leana bisa tertangkap lagi oleh Xavier. Mamah baik-baik saja disini tidak perlu khawatir"
Ucapnya dari sebrang telpon, suara berisik dari orang-orang yang berteriak terdengar jelas dari balik telpon, terdengar pula beberapa kali suara tembakan dari sana. Perasaan Rihanna sudah campur aduk dibuatnya
"Bagaimana dengan papah dan Kak Leana mah?" tanya Rihanna dengan panik
"Leana masih bersama mamah, papahmu dan Lion sedang mencegah Xavier"
"Tut tut tut" sambungan telpon terputus secara sepihak
Rihana terpaku sesaat memikirkan siapa yang harus dia hubungin untuk meminta bantuan, seluruh anggota keluarganya sedang berada di gedung itu. Jika melibatkan polisi sangat tidak mungkin, Xavier orang paling berkuasa di negeri ini. Mana berani polisi menangkap nya
"Kenapa sayang?" tanya Mahendra yang keheranan mendapati istrinya terlihat sangat cemas
"Xavier, dia membuat ulah lagi setelah kak Leana kembali. Aku harus menghubungi anak buah kak Lion untuk meminta bantuan" Rihana membenahi penampilan kemudian mencari kontak di handphone miliknya dengan tergesa-gesa
Mahendra yang melihatnya menjadi sedikit geram karena merasa diabaikan begitu saja oleh sang istri
"Aku bisa membantumu baby"
"Benarkah?"
"Hmm"
"Yaudah buruan dong, kalau keluarga aku kenapa-napa gimana" suaranya sudah terdengar sangat kesal. Kesal dicampur panik entah bagaimana perasaan Rihana saat ini
"Ini tidak gratis baby"
"Nanti aku bayar, yang penting selamatin mereka dulu om"
"Uang saya sudah banyak, ganti yang lain saja"
"Ah ribet nih, niat bantu ga sih om. Aku bisa sendiri kalau om ga mau bantuin" emosi Rihana benar-benar tak terkendali ketika mendapati keluarga nya dalam bahaya
Mahendra sedikit terkejut mendapati jawaban yang keluar dari mulut Rihana, 'tidak sesuai ekspektasi' begitulah kata Mahendra
"Jangan, biar saya yang mengurusnya" Cegah Mahendra
Setelahnya terdengar suara Mahendra memerintahkan seseorang dari sebrang telpon untuk mengurus kekacauan yang sedang terjadi di gedung pernikahan itu
Sementara Rihana, ia terlihat kesal dengan Mahendra. Wajahnya sudah kusut karena perkataan Mahendra
'Kaya ga ikhlas banget, padahal udah jadi keluarga. Nyebelin. Dasar om-om nyebelin' makinya didalam hati
Menyadari Mahendra masih sibuk dengan telpon nya, Rihana bergegas merapikan pakaiannya yang sudah bertaburan didalam mobil Mahendra, memakainya dengan cepat sembari mengomel tidak jelas pada suaminya
"Pakai tangan aja ya sayang. Makan tuh tangan, 1 jam lebih kita di pinggir jalan kaya jamet kuproy. Iya sih pakai mobil, tetep aja ga modal, masa ditengah jalan. Ngakunya aja banyak duit, cih" gumamnya yang masih bisa didengar oleh Mahendra
"Dasar om-om nyebelin. Gara-gara kamu aku jadi telat ke gedung itu. Entah bagaimana nasib keluarga ku" Rihana masih saja mengomel dengan suara pelan
"Bicara apa kamu?" tanya Mahendra sembari mematikan telpon nya
***
"Mah, aku takut. Aku ga mau kembali sama Xavier, biarpun kami sudah menikah aku tetap tidak mau mah" ucap Leana sembari menangis pilu di pelukan Bu Syahla
"Jangan khawatir nak. Rihana, Lion, dan papah pasti akan menyelamatkan mu" balas Bu Syahla sembari memeluk erat tubuh anaknya yang sudah bergetar hebat
"Tante Leana jangan menangis, ada aku diisini. Aku akan menjaga Tante juga"
Leon pun ikut andil dalam menenangkan tantenya yang baru dikenalnya selama 1 bulan belakangan ini. Bocah 7 tahun itu terlihat memeluk Leana dari sisi satunya
"Terima kasih sayang, kamu mirip dengan anak tante. Sangat manis dan lucu" ucap Leana sembari mengelus pipi kecil milik Leon
"Aku ga sabar ketemu de Zakir. Nanti tante akan membawanya bermain bersamaku kan?" tanya Leon dengan antusias
Leana menganggukkan kepalanya sembari tersenyum hangat kearah leon.
Saat ini Leana beserta Bu Syahla dan juga Leon sedang berada di toilet wanita yang berada di gedung pernikahan milik Rihana dan juga Mahendra, pintu dikunci dari dalam agar tidak bisa dimasuki oleh orang lain.
Hiasan pada gedung pernikahan itu sudah berantakan seperti kapal pecah. sedangkan orang-orang didalamnya sudah berhamburan kesana kemari mencari tempat berlindung
Sementara itu dengan anak buah seadanya Lion beserta papahnya berusaha mempertahankan keamanan untuk Leana, mencegah Monster itu untuk membawanya kembali
Lion kewalahan memerangi anak buah Xavier yang begitu banyak, beruntung nya ada segerombolan orang yang datang membantunya. Pasukannya jauh lebih banyak dibandingkan anak buah Xavier
Dalam waktu beberapa menit saja Lion bisa membalikkan keadaan dengan bantuan orang-orang misterius itu
"Mau apa lagi, apa kau belum puas selama 5 tahun ini?!" tanya Pak Prabu dengan emosi, tangan kanannya sudah siap menembakkan 1 peluru kearah Xavier
"Saya hanya ingin istri saya kembali. Hanya itu Pak Prabu" jawabnya singkat, langkah kakinya sudah dibawa mendekati Pak Prabu
"Tidak. Dia putriku sampai kapanpun tidak akan ku serahkan dia padamu."
"Ayolah Pak Prabu, aku tidak mungkin menyakiti istriku sendiri. Anakku membutuhkannya, apa kau tidak kasihan dengan cucumu sendiri Pak Prabu?!" tanya Xavier dengan penuh penekanan, jaraknya sudah semakin dekat dengan Pak Prabu
Hanya tinggal selangkah lagi Xavier bisa melayangkan pukulan kearah Pak Prabu dan bisa menjadikannya sebagai umpan agar istri cantiknya mau kembali dalam pelukannya
Namun rencananya gagal total, dari arah belakang, Xavier merasakan pukulan hangat sudah mendarat tepat di atas punggungnya. Tidak salah lagi, pria itu adalah Lion. Beruntung Lion dapat melihat gerak-gerik aneh dari Xavier
"Pergilah Xavier, anak buahmu sudah ku buat tak berdaya. Jangan sampai kau mati ditempat ini."
***
Tidak ada jawaban yang dikeluarkan dari mulut Rihana wajahnya masih nampak sangat kesal karena ulah Mahendra, hingga 5 menit berlalu barulah Mahendra membuka suaranya kembali
"Sudah, saya bereskan baby"
"Mereka sudah aman?"
"Untuk saat ini sudah, tidak tau nanti"
"Kok gitu ngomong nya?"
"Bisa saja Xavier memanggil anak buahnya lagi dan membuat posisi kita semakin sulit"
"Kalau sampai terjadi, apa yang akan om lakukan?"
"Saya yang akan melawannya untuk melindungi keluarga mu"
"Om berani sama Xavier?"
Tawa renyah keluar dari mulut Mahendra, bagaimana bisa Mahendra takut dengan Xavier jelas saja posisi Mahendra lebih kuat dibandingkan dengan Xavier untuk apa dirinya takut
"Untuk apa saya takut dengan mafia kecil seperti nya?"
"Kecil-kecil gitu dia kejam om, jangan aneh-aneh deh. Aku ga mau jadi janda muda"
"Kamu takut kehilangan saya?"
Rihana tak menjawab lagi, malas berdebat dengan suaminya itu.
"Aku mau ke gedung itu om, mau lihat kondisinya secara langsung" ucapnya masih tak tenang
"Disana sangat kacau baby, lebih baik kita pulang saja"
"Aku mau mastiin aja keluarga aku udah aman belum"
"Tidak perlu khawatir, masalah seperti ini sangat mudah di selesaikan baby"
JANGAN DIGANTUNGIN.....
imajinasi diluar nurul....
ada cermin janggih kaya film Star Wars aja