NovelToon NovelToon
Happiness

Happiness

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Romansa / Teman lama bertemu kembali / Office Romance
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Early Zee

Rasanya menjadi prioritas utama bagi seseorang adalah suatu keberuntungan. Canda tawa dan bahagia selalu membersamai mereka dalam hubungan yang sehat ini, hingga membuat keduanya tidak berhenti bersyukur.

Hari demi hari kita lalui dengan berbagai cerita. Saat itu, semua masih terasa baik-baik saja. Hingga tanpa kita sadari, satu persatu masalah mulai menghiasi hubungan ini.

Awalnya kita mampu bertahan di tengah badai yang sangat kuat. Tetapi nyatanya semakin kita kuat, badai itu semakin menggila. Kiranya kita akan bisa bertahan, ternyata kita salah.

Hubungan yang sudah kita jalin dengan baik dan banyak cerita bahagia di dalamnya, dengan sangat terpaksa kita akhiri. Badai itu benar-benar sangat dahsyat! Kita tidak mampu, kita menyerah sebab lelah.

Dan syukurlah tuhan tidak tidur, kebahagiaan yang di renggut paksa oleh seseorang kini telah di kembalikan. Kisah kita kembali terukir hingga menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya dalam ikatan pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Early Zee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20

"Besok yuk. Gue penasaran banget, asli."

"Gue sih bebas. Lo gimana Nauu?"

"Gue enggak bisa. Besok mau quality time sama mama dan papa-nya Jeno."

"Uuu..."

Di siang yang sangat terik itu, Naureen and the gang sedang berada di rooftop seperti biasa. Mereka tengah membahas salah satu coffe shop yang baru saja opening. Inginnya mereka semua pergi kesana, untuk memuaskan keinginan Fey. Tapi sayangnya Naureen berhalangan pergi sebab sudah lebih dulu berjanji dengan Jeno.

"Hubungan lo sama keluarga pak Jeno udah sedekat itu Nauu?" Tanya Fey. Tiba-tiba berganti topik.

"Hm. Kan gue udah pernah cerita, gue bukan cuma dekat sama Jeno tapi sama keluarganya juga." Sahut Naureen.

"Beruntung banget lo bisa dapat calon mertua sebaik orang tuanya pak Jeno." Seru Fey. Dia iri. Bukan hanya dia, tapi seluruh wanita di dunia ini rasanya sangat ingin di cintai dan di sayangi oleh mertua layaknya anak sendiri.

"Makanya gue bersyukur banget Fey. Mereka benar-benar kayak orang tua kandung gue sendiri. Mereka sangat hangat. Jadi tiap kali bahas atau ketemu, gue sering nangis karena ingat mendiang ibu gue." Ucap Naureen. Matanya berkaca-kaca. Sekuat tenaga menahan tangisnya.

Fey paham betul situasinya. Ia menghampiri Naureen yang duduk di hadapannya. Di peluknya dengan sangat erat tubuh sahabatnya itu. Mengelus bahu Naureen untuk menenangkannya. Seketika itu pula tangis Naureen pecah. Hatinya memang sangat sensitif jika mengenai ibu.

Ibunya sudah lama pergi, namun Naureen masih punya luka yang selalu terasa perih di saat seperti ini. Di saat ada moment yang mengingatkan hal itu, ia selalu menitihkan air mata. Bukan karena belum mengikhlaskan kepergian ibunya, tetapi ia memang belum siap.

"Udah, balik kerja yuk." Kata Fey.

"Hm." Naureen mengangguk. Berkat bahu Fey, ia jadi bisa lebih tenang.

Naureen menhapus air matanya. Ia memaksakan seulas senyum, lalu berjalan beriringan dengan dan Sean.

___

Sesampainya di ruang kerja.

"Nauu, lo yakin bisa selesain ini? Tenggat lo hari senin, Nauu. Ini udah hari jumat." Tanya Sean. Semenjak dia membawa banyak berkas untuk Naureen. Ia terus mengkhawatirkan sahabatnya itu. Masalahnya adalah semua berkas itu harus selesai dalam waktu yang sangat singkat. Dan kalau tidak selesai pada harinya, sudah jelas bukan apa konsekuensinya? Bagaimana Sean tidak khawatir coba.

"Lo tenang aja. Gue pasti bisa kok." Sahut Naureen optimis. Dia memang tidak pernah meragukan dirinya sendiri. Sebab itu ia selalu percaya diri dan mampu mengerjakan semua hal hingga minim kesalahan. Karena kepercayaan diri itu, dia bisa.

"Tapi tetap aja, Nauu. Gue yang pusing ngebayangin kalau nanti lo gagal selesain ini semua." Ucap Sean. Dia benar-benar khawatir.

"Kalau pun memang enggak selesai sampai harinya. Enggak apa-apa kok, Sen. Sekali-sekali boleh lah gue ngerasain dapat teguran." Naureen, dia benar-benar tidak punya rasa takut jika menyangkut pekerjaan. Lihat saja, dia bisa se-santai itu di saat teman-temannya mengkhawatirkannya.

"Yang paling gue benci dari tumpukan berkas itu cuma satu." Ucap Fey.

"Apa?" Tanya Sean.

"Apa lagi kalau bukan orang yang kasih Naureen kerjaan sebanyak ini!" Sahut Fey. Ia kesal sekali mengetahui bahwa itu ulah Mira.

"Ah iya. Bu Mira..." Kata Sean. Dia menyandarkan tubuhnya di dinding kursi. Sambil wajahnya menghadap langit-langit ruangan.

"Bisa-bisanya dia pakai kekuasaannya buat mengusik lo, Nauu." Sambungnya.

"Kalau pak Jeno tahu, gimana ya." Ucapnya lagi.

"Jangan sampai Jeno tahu. Diantara kalian berdua enggak boleh ada yang kasih tahu Jeno soal ini. Biar gue hadapai sendiri. Sampai mana dia sanggup mengusik gue?" Jelas Naureen.

"Udah lah. Gue mau fokus. Kalian juga harus kerja!" Sambungnya.

___

Sayang, kamu dimana? Aku tunggu di lobby ya.

^^^Tunggu sebentar boleh sayang?^^^

^^^Sekitar 10 menit lagi. Aku selesain satu berkas ini.^^^

Baik sayang.

Naureen meletakkan ponselnya di meja setelah berkirim pesan dengan Jeno. Ia kembali fokus menyelesaikan pekerjaannya.

"Nauu. Gue duluan enggak apa-apa?" Tanya Sean. Di ruangan itu hanya tersisa mereka berdua. Sementara Fey sudah lebih dulu pulang, karena ada hal mendesak. Sean sebenarnya ingin menemani Naureen lebih lama, tapi apa daya. Dia adalah seorang bucin akut, ketika kekasihnya meminta untuk bertemu, dia akan secepat kilat menemuinya.

"Enggak apa-apa. Sana, nanti pacar lo ngambek." Sahut Naureen. Ia tampak santai.

"Benar ya? Gue duluan, Nauu. Fighting!" Seru Sean seraya berteriak. Lalu ia pun pergi.

___

Di lobby. Jeno tengah duduk sambil menggulirkan layar ponselnya. Sudah sekitar lima menit ia menunggu Naureen. Suasana di lobby sudah mulai sepi. Satu persatu para staff meninggalkan kantor. Begitu juga Sean.

"Pak Jeno!" Panggil Sean, cukup keras karena jaraknya masih cukup jauh. Ya, begitulah. Mau heran, tapi ini Sean. Si paling heboh.

Jeno menoleh. Ia tertawa karena tingkah Sean.

"Naureen mana?" Tanya Jeno, saat Sean sudah hampir dekat.

Sean menghela nafas.

"Sebentar lagi mungkin selesai." Sahut Sean.

"Kenapa? Kok kamu kayak khawatir dan kesal, eh semua deh jadi satu. Kenapa?" Tanya Jeno. Ia curiga sebab Sean memang terlihat sedang memikirkan sesuatu.

"Naureen beneran enggak cerita?" Tanya Sean.

Jeno menggeleng pelan.

Cerita soal apa? Apa ada yang di sembunyikan sama Naureen?

Jeno bergumam.

"Hm." Sean menghela nafas lagi.

"Ada apa sih?" Jeno semakin penasaran.

"Masih ada sekitar 15 berkas yang harus dikerjakan Naureen. Dan tenggat dari semua berkas itu, hari senin." Jelas Sean.

"Apa? Berkas sebanyak itu harus di selesaikan di hari senin? Ini sudah hari jumat, Sean. Kamu yang serius kalau cerita!" Lihat, Jeno saja marah dengan kenyataan yang harus di hadapi Naureen. Bagaimana Naureen bisa biasa saja?

"Saya serius pak. Saya aja pusing tiap lihat Naureen beberapa hari ini."

"Jadi karena itu, Naureen selalu pulang lebih lama dari kalian?"

"Hm!"

"Astaga. Kenapa Naureen enggak cerita. Dan gimana ceritanya dia bisa dapat pekerjaan itu? Enggak masuk akal."

"Enggak ada yang enggak mungkin kalau sudah bu Mira yang perintah."

Sean memang benar-benar comel. Sudah dibilang untuk tidak cerita kepada Jeno. Lihat saja nanti, Naureen pasti akan marah besar.

Jeno yang terkejut, membelalakkan matanya. Ia tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya.

"Mira? eh, bu Mira yang kasih kerjaan itu ke Naureen?" Tanya Jeno. Ia mulai kesal.

"Iya pak. Saya sendiri yang bawa berkas-berkasnya. Waktu itu bu Novi yang kasih, tapi Naureen juga bingung akhirnya dia keruangan bu Novi dan ya... Ternyata itu perintah bu Mira." Jelas Sean.

Sudah, Jeno sudah murka. Pantas saja Naureen tidak pernah cerita. Ternyata Mira dalangnya. Berani sekali dia menggunakan kekuasaannya, licik.

...***...

1
Vanni Sr
bru up kk?
Vanni Sr
masa cm 1 up ny😩
anggita
👌oke Thor, terus berkarya semoga novelnya sukses banyak pembaca.
anggita
like👍utk Naureen, Jeno. ☝iklan utk Author.
anggita
hari senin kerjo maneh... pancen males🥴
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!