Bau bangkai menyengat selalu datang setiap mau maghrib sampai nanti menjelang isya, Kadang bayangan merah juga melintasi jendela. Lita terpaksa menyewa tempat yang paling ujung karena harga nya yang murah dan ukuran rumah ini lumayan besar, Namun rasa takut Lita berkurang ketika ada seorang pria bernama Sam juga menghuni rumah ini di bagian atas.
Yang membuat Lita merasa aneh, Sam datang nya selalu sore setiap mau maghrib.
Siapa Sam sebenar nya?
Kenapa Sam mau tinggal bersama Lita?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9. Iblis dari cermin
Lita sangat senang karena hari ini sudah bisa kerja di super market ini, Yang membuat nya gelisah ia lah jam pulang nya. Yaitu jam sepuluh malam baru keluar dari tempat kerja, Dan pasti nya sampai rumah nanti sekitar setengah sebelas malam, Pasti nya keadaan kost sudah sangat sepi sekali. Tak ada manusia yang di luar rumah, Bahkan para cowok cowok juga tak ada yang nongkrong untuk ngumpul dengan teman teman nya. Dan sekarang Lita sedang termenung sambil dalam hati membaca doa agar di lindungi oleh Allah. Rasa nya begitu takut mau masuk kedalam lorong, Karena begitu masuk akan langsung kebangunan milik Bu Melati.
Selagi Lita sedang termenung sambil membaca doa, Tiba tiba di belakang nya ada suara motor juga dan Lita reflek menoleh kebelakang. Lukas membuka kaca helm nya karena Lita tak kunjung maju masuk kedalam.
"Permisi, Saya mau masuk lorong ini." Lukas sedikit berteriak.
"Ah iya maaf, Boleh kah bila bareng dengan saya." Tawar Lita.
Lukas tahu bahwa gadis ini pasti takut mau masuk kedalam, Maka Lukas pun mengangguk. Lagi pula mereka memang satu tujuan, Lita dengan senang hati segera menghidup kan motot nya masuk kedalam lorong, Pohon mangga yang sangat besar itu sudah terlewati sehingga Lita bisa bernafas lega.
Tiiin.
Lita menoleh dan menghentikan motor nya karena Lukas membunyikan klakson motor, Ternyata Lukas turun dari motor nya. Entah apa yang membuat pemuda ini turun, Lita pun mematikan mesin motor.
"Kamu masih mau kemana?" Lukas heran karena Lita masih ingin laju.
"Saya kost di rumah ujung sana, Eh terima kasih ya sudah mau bareng." Ujar Lita.
"Yang ujung itu?" Lukas menatap rumah yang sangat gelap karena tadi Lita lupa menghidup kan lampu ketika akan berangkat.
"Iya, Kemarin kamar sini penuh sehingga saya ambil yang sana." Ucap Lita.
"Kamu berani kesana sendirian?" Lukas bertanya demikian karena tadi Lita saja tak punya nyali mau masuk lorong.
"Insya allah, Semoga saja Allah melindungi saya." Sahut Lita.
Lukas menatap gadis ini yang mengingat pencipta nya, Dia tersentuh karena di kota besar ini masih ada gadis yang taat kepada Allah. Semula dia mengira bahwa gadis sini semua nya banyak tingkah dan lupa allah.
"Mari saya antarkan." Lukas kembali menghidup kan motor.
"Alhamdulilah, Ya Allah!" Lita bersorak senang.
Melihat Lita yang sangat senang ada yang mengantarkan nya, Lukas menarik sudut bibir nya hingga melukis senyuman. Lita segera menuju jalan setapak yang kiri kanan nya di penuhi dengan kuburan tua, Dia segera membuka kunci pintu dengan gerakan yang sangat cepat karena rasa takut nya. Lukas masih di atas motor menyorot pintu agar Lita bisa dengan mudah membuka kunci, Pintu rumah terbuka dan Lita segera memasukan motor nya.
"Terima kasih sudah mengantarkan saya ya, Mas." Lita sangat senang.
"Sama sama." Lukas mengangguk sopan.
"Nama Mas nya siapa? Saya Lita." Gadis ini memperkenalkan diri nya.
"Lukas."
Setelah itu Lukas segera pergi karena takut pula di gosip kan oleh mata yang melihat nya, Ini hak yang pertama kali ia lakukan semenjak kost di sini. Lukas selama ini tak pernah dekat atau pun bicara lama dengan seorang wanita, Dia sangat dingin kepada siapa pun.
Tanpa mereka sadari bahwa mereka berasal dari kampung yang sama, Hanya saja Lukas lebih dulu merantau kekota setelah lulus jadi santri dan punya sedikit pegangan ilmu yang Abah Adi wariskan kepada nya. Bukan nya Lukas tidak tahu bahwa kost sini memang banyak mahluk halus yang berkeliaran, Ada yang tidak mengganggu. Namun ada juga aura nya yang sangat jahat, Lukas tak mau mencampuri urusan para setan di sini. Karena hidup nya tak akan tenang bila merusuh para setan, Harus punya pegangan yang kuat dan siap dalam segala hal bila mereka tiba tiba saja menyerang nya, Setan tak akan menunggu manusia siap.
🌺🌺🌺🌺
Caca gelisah dalam kamar nya karena perasaan nya sejak tadi sore tak tenang, Mau menginap di rumah nya Lita pun dia tak berani mau keluar kamar. Karena saat menuruni tangga, Selalu ada langkah yang berdetak mengikuti nya. Jadi sekarang dia sudah terjebak dalam kamar ini, Laura sedang tak ada di kamar karena dia menginap di rumah teman nya yang lain, Laura masih ketakutan bila mengingat kematian nya Diva.
Ponsel Caca sampai panas karena dari tadi terus bersuara mengaji, Dia juga memegang yasin di dada nya untuk menenangkan diri. Tapi karena rasa takut, Caca tidak bisa mau memejamkan mata. Setiap mata terpejam, Caca merasa Nenek tua itu melayang di atas nya dengan rambut menjuntai panjang.
"Sialan! Aku harus bagai mana sekarang?" Batin Caca resah.
Mau tak mau dia turun dari ranjang dan mengintip kearah jendela kamar, Tampak rumah ujung yang di huni Lita sudah terang. Pertanda pemilik nya sudah pulang, Rasa nya Caca ingin loncat saja kerumah nya Lita agar punya teman.
"Apa aku lari saja kerumah dia." Batin Caca sambil menggigit kuku nya.
Tapi lari kesana bukan hal yang mudah, Dari pada lari kerumah Lita. Lebih baik kekamar nya Andrea saja, Tapi Andrea sangat susah di bangun kan bila sudah tidur. Selagi Caca sedang mempertimbangkan langkah apa yang akan ia ambil, Cermin besar dalam kamar nya tiba tibba saja bergerak mengarah pada pintu kamar. Tangan yang kurus kering keluar dari kaca yang menempel pada lemari, Sosok Nenek tua merangkak keluar dan gerakan nya sangat cepat berlari kearah pintu.
Wuuush.
Caca menoleh karena seperti ada orang yang berlari kencang, Tapi sama sekali tidak ada apa apa. Yang ia sadari sekarang perasaan nya mendadak jadi bagus, Rasa takut nya hilang dan rasa kamar ini menjadi sejuk. Gadis ini naik keatas ranjang dan masih mendekap yasin kecil, Dia berbaring dengan gugup.
"Lindungi lah aku, Ya Allah! Ku pasrah kan hidup ini hanya kepada mu." Doa Caca ketika mata nya akan terpejam.
Akhir nya Caca tidur dengan pulas masih mendekap yasin, Pukul sudah menunjukan dua belas malam. Para setan pasti sedang berkeliaran untuk mencari mangsa, Dan iblis yang berbentuk Nenek tua itu berlari seperti anjing menuju kuburan baru milik nya Diva. Entah apa yang akan ia lakukan di sana, Tidak ada satu orang pun anak kost yang melihat nya. Hanya ada wanita berkebaya hitam dengan bibir bergincu tebal memperhatikan dari balik jendela, Sama sekali tidak menunjuk kan wajah takut nya.
Selamat membaca dan semoga kalian suka💜