Annisa,seorang perempuan yang bekerja sebagai pelayan restoran dan tinggal di lingkungan pesantren dan diam2 mengagumi gusnya.Dia tinggal bersama ibu dan adik perempuannya yang bernama syifa.Hingga suatu ketika ibunya meninggal dan keadaan menjadikan Annisa di suruh tinggal di kediaman gus tersebut, karna sangat adik juga sedang mengenyam pendidikan di pondok pesantren itu.Hari-hari Annisa pun berubah, dia di hadapkan dengan persoalan dan orang-orang yg belum pernah di temui sebelumnya. Kira-kira akan seperti apa Annisa akan melewati perjalanan hidupnya kali ini? Apakah kekaguman nya terhadap gus nya akan bersambut...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak imey mey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HARUS DIA BUKAN YANG LAIN
BAB 35
Zulaikha sudah berdiri didepan kamar Khansa sejak satu jam yang lalu, dan sudah beberapa kali ketukan juga ia lakukan, tapi kenapa seperti tidak ada orang didalam. Lalu ia mengeluarkan HPnya dan menekan tombol hijau. Hasilnya pun sama, berdering tapi tak di angkat. Alhasil Zulaikha di buat kesal sendiri, saat ini dia sedang lapar, mau makan tapi dimana, ia belum tahu arah dimana restoran hotelnya berada, di samping itu ia juga tak menguasai bahasa Arab. Mungkin kalau bahasa Inggris dia bisa sedikit, tapi apa orang di sini akan paham. Ia bahkan sering mengumpat pada pintu kamar Khansa.
"Nih orang kemana sih, tidur kayak kebo, susah banget di bangunin"
Tidak berselang lama ada seorang petugas kebersihan yang lewat dan mengarah ke tempat Zulaikha berdiri.
"Eafwa, hal yumkinuni musaeadatuka?"
"Hah??? em.. em.. , hehe... sorry i can't speak Arabic, can you speak english?"
"Yes i can"
"Oh... thank goodness"
"Is there anything i can help"
"Em.. actually i just wanted to wake up my friend who was in this room, but he hasn't come out since, i'm worried"
"Don't worry, I'll help you in a moment"
ini translate nya ya guys
"permisi ada yang bisa saya bantu"
"Hah??? em... em..., hehe.. maaf saya tidak bisa berbahasa Arab, apa kamu bisa berbahasa inggris?"
"Ya saya bisa"
"oh.. syukurlah"
"Apa ada yang bisa saya bantu?"
"Sebenarnya saya hanya ingin membangunkan teman saya yang ada di dalam kamar ini, tapi dari tadi dia belum keluar, saya khawatir"
"Jangan khawatir, aku akan membantumu, sebentar ya"
Setelah beberapa lama datanglah security dan satu staff yang memegang kunci cadangan. Mereka mencoba membuka pintu itu dengan kunci cadangan tersebut. Tapi ketika baru saja kunci akan di masukkan ke lobang pintu, pintu kamar itu terbuka, sehingga orang yang ada di depan langsung mundur. Terlihat seorang wanita yang sepertinya baru bangun tidur, karena terlihat rambutnya yang acak-acakan.
"Kalian berisik sekali, sungguh mengganggu"
"Khansa.... aku kira kamu kenapa -kenapa, dari tadi aku mengetuk pintu beberapa kali, dan menghubungi ponselmu, tapi tak ada jawaban, aku khawatir"
"LEBAY"
"Apa... aku.. lebay?kamu yang tidurnya udah kayak orang mati, seenaknya ngatain aku lebay"
"Hoooaaaammmm.... aku masih ngantuk, lagian mau ngapain sih, masih pagi ini"
"Ini sudah siang, liat jam berapa, aku juga laper, emang kamu gak laper apa?"
"Nggak... kalau kamu laper tinggal kebawah dan masuk restoran hotel ini, dan itu gratis,jadi gak usah drama deh"
"Bukan gitu maksudnya, tapi kan aku gak bisa bahasa Arab"
"Kamu bisa bahasa Inggris kan, jangan bego deh"
"Tapi kan gak semua paham bahasa Inggris Khansa.. "
"Ya udah pake bahasa isyarat aja, susah amat"
"Khansa.... udah deh jangan mancing emosi ku lagi, ingat ya hari ini kamu janji mau ngajak aku nyari dimana Gus Rasya berada,jangan pura-pura lupa"
"Yang mancing emosi kamu siapa? yang janji siapa? perasaan aku gak pernah janji deh, lagian aku udah bawa kamu ke negara di mana calon mu berada, nah udah di sini kamu cari sendirilah, masa ngerepotin aku mulu"
Sungguh pertengkaran mereka tak ada habisnya, dan drama mereka hanya bisa di tonton oleh staf, security dan petugas kebersihan yang dari tadi berada di sana, tanpa mengerti dan paham apa yang sedang di bicarakan oleh Khansa dan Zulaikha.
" Khansa.... "
"Apa.. kamu mau protes?"
"Baiklah... aku akan cari sendiri"
"Yaudah sana.. hush.. hush.. jangan ganggu aku"
Zulaikha beranjak dari tempatnya, dan menuju lobi. Ketiga Staff akhirnya membubarkan diri mereka masing-masing. Sampai di lobi, Zulaikha melihat kesamping, disana ada restoran.
"Apa itu restoran yang di maksud Khansa?Sebaiknya aku sarapan dulu"
Zulaikha memasuki restoran itu dan memilih menu untuk sarapan. Zulaikha memilih menu nasi briyani, sosis sapi, dan beberapa kue, serta tak lupa dia mengambil minuman. Zulaikha sarapan dengan tenang, sambil memikirkan gimana langkah selanjutnya. Sekarang ia sendirian, dia harus terbiasa tanpa Khansa, tapi dia mau kemana. Tak ada arah dan tujuan. Apa dia telfon mbak Maya saja ya, supaya dia bisa datang kemari dan menemaninya mencari Gus Rasya, ahh.. sepertinya tidak mungkin. Dia terus bermonolog dengan dirinya sendiri.
"Ternyata... kamu di sini"
Zulaikha mendongak kearah suara tersebut.
"M... mbak Maya?, kenapa mbak Maya ada disini?"
"Dasar tidak tahu Terima kasih, sudah di tolong malah main kabur begitu saja, apa kamu tidak punya otak.. hah?"
"M.. maaf.. aku kesini karena.. "
"Karena temanmu itu..?"
Zulaikha mengangguk
"Lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang?"
"Aku mau mencari Gus Rasya"
"Buat apa?"
"Aku ingin bertemu dengannya, aku ingin bicara suatu hal padanya"
"Memangnya apa yang kamu harapkan dari dia?"
"A.. aku ingin dia dan aku menikah... disini.., mbak.. mbak mau nolongin aku kan,?"
"Gila kamu Zulaikha, kamu kira Rasya mau menikahi seorang pembunuh sepertimu?"
"Mbak please jangan sebut aku seperti itu,"
"Kenapa, memang kenyataannya"
"Aku tahu"
"Lalu.. apa kau masih pantas?"
"Setidaknya kalau dia menolak, kan bisa aku paksa, kalau perlu aku akan mengancam akan bunuh diri"
"What...!!!! "
"Mbak kira aku main-main?"
"Tunggu, kamu akan melakukan hal senekat itu, tanpa memikirkan akibatnya?"
"Akibat? memang apa akibatnya, justru aku akan bahagia"
"Apa tidak ada laki-laki lain?"
"Tidak.... harus dia, aku tidak mau yang lain"
"Terus kamu mau minta tolong apa?"
"Sewakan aku penghulu mbak, setidaknya buat jaga-jaga kalau dia menolakku"
"Kau takut?"
"Aku hanya antisipasi"
"Hahahahahahahahahaha.... lucu sekali sekaligus bodoh, kau pikir akan semudah itu?"
"Aku tidak peduli akan serumit apa hidupku nanti, yang jelas aku bisa bersama Gus Rasya"
"Kau ini, keberadaannya saja saat ini kau belum tahu, sok sokan mau nikah"
"Seenggaknya aku ada persiapan"
"Baiklah, kita lihat apa rencanamu akan berhasil, sekarang kita cari dulu dimana Rasya mu itu berada, mungkin kita akan mulai mencari besok"
"Besok? kenapa gak sekarang?"
"Kamu pikir aku pengangguran?"
"Mbak Maya kerja di sini?"
"Aku bekerja dimana saja, dan yang jelas aku punya banyak relasi di sini, jadi kalau hanya untuk urusan mencari keberadaan seseorang, itu sangat mudah, asal kau harus sabar"
"Ok.. aku akan sabar... besok ya, kira -kira dimana kita akan bertemu?"
"Di parkiran hotel pukul 08.00 besok, ingat jangan sampai terlambat"