NovelToon NovelToon
Bukan Kamu

Bukan Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Miyunli

"Aku katakan kepadamu jika kamu menyukai seseorang lebih dari 4 bulan itu artinya kamu mencintainya bukan lagi sekedar suka! "
seseorang telah mengatakan hal itu kepadaku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miyunli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lomba Terakhir

"Hey ketua? " Teriak Rezza berlari menghampiri Ahdi yang masih tidak bergeming.

"Lama banget sih bacanya? Gue udah lari paling kenceng dari sana sampe sini buat mengoper kayunya! Terus... Ini kamu ngapain masih disini? Ayo cari bendanya yang sesuai instruksi! " Rezza mulai gemas dan marah rasanya.

Dia susah payah lari paling kencang untuk memenangkan lomba estafet kayu, tapi kecewa melihat ketua kelas yang belum juga mencari benda dari instruksi di kertas.

"Iya aku juga lagi berusaha buat mencerna instruksinya. Memangnya ada dikelas kita yang seperti ini? Siapa sih yang bikin note nya? "

"Mana sini coba lihat, keburu dibalap kelas lain nanti" Rezza mengambil kertas yang dipegang Ahdi dan membacanya.

Tulisannya adalah Note : ..........

Setelah membaca Ahdi menyeringai menebak bahwa Rezza pasti juga bingung dengan note nya.

"Gimana? Bingungkan? Apa coba dikelas kita yang kayak gini?"

"Ah kamu nya saja yang mengambil kertasnya gak bener, memang sial kalo kamu yang paling ujung bikin susah saja" Mereka berfikir keras sambil melihat lawan yang sudah hampir finish dan sibuk mencari benda dikelas.

"Ada!! " Ucap Ahdi dan Rezza bersama mereka saling memandang kemudian mencari bendanya.

Mereka berlari mencari di kerumunan penonton setelah menetapkan target mereka mendekatinya.

Yumi sedang ngobrol dengan Rara perihal lomba berikutnya dan memakan beberapa cemilan. Panas terik matahari membuat Yumi mengangkat tangannya untuk menutupi mata. Dia ingin melihat lomba lari estafet kayu namun matanya tampak silau beberapa kali dia menundukkan kepala sambil memakan cemilan. Lapangan yang luas ditumbuhi rumput hijau yang subur semua siswa tidak diperbolehkan menonton dari kelas, semua harus menonton dari jarak dekat mendekati tempat perlombaan.

"Minggir, minggir geser semua" Teriak Rezza sangat terburu-buru mendekati objek benda yang dicari. Sementara Ahdi selalu bilang permisi ketika melewati beberapa penonton.

Grepp!

"Eh.. Apa ini? " Yumi terkejut ketika kedua orang ini menarik lengan bajunya. Mereka membawa Yumi ke tempat perlombaan. Yumi tampak bingung dia berusaha menolak tapi tatapan keduanya mengisyaratkan untuk menurut.

Pembawa acara lomba sudah mulai menghitung mundur yang berarti lomba akan ditentukan pemenangnya.

"Ayo 3..2..1.. ternyata hanya 2 peserta yang tercepat ! "

"Kita lihat apa yang dibawa kelas 1? Tadi saya mendengar teriakan dari kelasmu terus melihat kamu jalannya pincang kenapa? "

"Ini saya bawa jam dinding, tadi.. (Menjawab sambil tertawa) saya mengambil jamnya dengan menumpuk meja dan kursi karena terburu-buru dan tidak ada yang membantu,kursinya tidak seimbang jadi saya melompat dan berteriak, kaki saya belum siap untuk menopang tubuh mungkin keseleo. Tapi sudah membaik hehehe" Meskipun sakit dia masih menampilkan sikap lawak. Semua yang menonton ikut tertawa mendengarkan ceritanya.

" Instruksi note nya adalah "

Note : benda bulat dan bergerak.

"Tapi jam ini sepertinya mati, mungkin baterainya habis kamu tidak mengeceknya lebih dulu? "

Siswa kelas 1 Mengambil jamnya kembali dia menggaruk kepala seperti ada yang kelupaan.

"Hahahaha saya lupa jam kelas sudah 2 hari baterai habis"

"Wa hahahaha" Tawa penonton.

"Ok kita lihat yang tadi larinya paling cepat sampai finish, kelas 2 bawa benda apa"

"Ini! " Mereka menunjuk Yumi yang berada ditengah.

Yumi yang ditatap oleh juri hanya tertawa bingung sebenarnya dia juga tidak tahu kenapa mereka membawanya.

"Kalian sudah membaca dengan baik kan? Apa instruksi nya sehingga kalian membawa manusia kesini?" Juri bertanya menatap kedua peserta.

Pertama Juri hanya membaca dalam hati kemudian menatap ketiga murid didepannya. Hal itu membuat para penonton sangat penasaran dengan note nya.

"Isi note nya adalah "

Note : Benda hijau, enak dipandang dan berharga.

Semua terkejut mendengar intruksi nya, melihat Yumi dan mencocokkan apakah sesuai?

Yumi canggung dengan suasana hening ini dia akan berusaha untuk mencairkan suasana dengan triknya.

" wa hahahaha" Yumi tertawa sangat keras semua mata tertuju kepadanya.

Plak! Suara Yumi memukul punggung kedua temannya.

"Ah.. Aw" Jawaban reaksi mereka berdua.

"Sepertinya kalian salah ambil. Kalian tahu benda kan? Dikelas kita bukannya banyak yang warna hijau?" Jawab Yumi

"Tapi kamu juga hijau! " Jawab Rezza dengan tegas.

"Tapi benda za.. Benda! " Mulai ngotot.

"Iya tapi kamu juga benda, di note nya nggak ada ketentuan jenis bendanya dan kamu itu benda hidup! " Ahdi tidak mau hanya diam mendengarkan perselisihan mereka.

"Tapi ini sama sekali nggak sesuai! " membentak.

Pembahasan kali ini sudah seperti lomba debat. Setuju pihak Ahdi dan Rezza, tidak setuju pihak Yumi dan netral untuk pihak penonton.

Sebenarnya instruksi ini tertuju untuk benda tanaman yang berada di setiap kelas. Warnanya hijau untuk menyegarkan mata para siswa agar tetap sehat. Namun siapa sangka pikiran mereka tertuju pada manusia yang saat ini menggunakan pakaian olahraga berwarna hijau dengan jilbab senada.

"Nggak sesuai gimana? Ini hijau pakaian olahraga kamu, enak dipandang karena kamu rapi dan dikelas kita itu perempuan sangat spesial. Ketika mereka marah gak jelas kita selalu memaklumi mungkin lagi dapat!"

Dapat? kalian paham kan?

"Hah? " Yumi menatap Rezza mengerutkan keningnya tidak percaya dengan penjelasan Rezza yang seperti melebihkan kondisi kelasnya.

Yumi sebagai murid baru seperti orang bodoh yang tidak tahu apa-apa tentang kelasnya. Rezza berhenti sejenak mengambil nafas untuk menjelaskan kembali. Sorot mata Yumi mengisyaratkan untuk berhenti. Dia seperti dipermalukan didepan umum.

"Dan lagi pak perempuan itu selalu rapi meskipun habis melakukan aktivitas bahkan dari kamar mandi pun tetap rapi, saya yakin semua yang rapi itu enak dipandang! " Penjelasan Rezza panjang lebar.

Kali ini Yumi harus pasrah, tidak ada gunanya dia menentang. Tidak mau diam saja Ahdi pun ikut mengeluarkan suara.

"Satu lagi pak.. "

Sekarang Yumi menatap ahdi, juri juga mengalihkan pandangannya ke Ahdi penasaran apa yang akan dijelaskan. Yumi berharap penjelasan ini mampu menolong rasa malu dan mendapat pertimbangan.

"BERHARGA! Jadi kesimpulan dari kelas kami yang berharga adalah PEREMPUAN! "Tegas Ahdi

Yumi memukul jidatnya dengan tangannya sendiri padahal dia memiliki ekspektasi tinggi jawaban murid teladan disampingnya.

" Eh salah maksud saya bukan perempuan. Tapi teman! "

Degh!

Bagaikan menang undian perasaan senang dicampur dengan malu. Yumi yang selama ini belum pernah merasa dianggap sebagai teman karena merupakan murid baru. Tapi dengan telinganya dia mendengar sendiri orang disampingnya mengatakan hubungan sekelas adalah pertemanan yang berharga. Sebenarnya Ahdi malas membeberkan kerjasama kelasnya yang terlihat berantakan. Sebagai ketua harus memiliki banyak stok kesabaran. Dia mengingat kejadian 3 hari yang lalu, Ahdi terus mondar-mandir kemeja lain untuk membujuk temannya agar mau mengikuti lomba. Padahal hasil pemilihan peserta lomba dikelasnya ada campur tangan Yumi yang membantu, tapi Ahdi tidak tahu. Dia pikir ini bentuk kesadaran diri.

" Iya! Buat kami yang berharga dikelas adalah teman. Saya tahu instruksi ini tertuju pada tanaman dan vas bunga yang ada dikelas. Tapi itu semua tidak ada harganya dibanding teman Pak. Coba kalo Bapak tahu bagaimana susahnya mencari peserta lomba dikelas sendiri tanpa adanya kerjasama teman." jelas Rezza.

Prok prok prok

Suara tepuk tangan dari penonton, mereka terpukau mendengar jawaban mereka bertiga. Meskipun Yumi terus menolak tapi jawaban Ahdi dan Rezza mampu meyakinkan dan membuat semuanya sadar akan pentingnya pertemanan.

"Oke oke cukup nanti gak selesai malah lombanya" Sudah capek mendengar perdebatan mereka akhirnya pasrah sang juri.

"Karena jawaban kalian bagus dan sesuai maka kalian yang mendapat juaranya". Hasil akhir lomba yang memuaskan untuk kelas 2.

" Yes! "

"Horee.. Menang menang" Sorakan anak kelas 2.

Toss!

Suara tepukan tangan Ahdi dan Rezza menyatu. Mereka senang usahanya berhasil. Perlahan Yumi meninggalkan posisinya, dia hendak kembali duduk dan menonton. Yumi sampai lupa meninggalkan cemilannya begitu saja.

"Yumi! Kamu harus bereskan semua ini sebelum guru menghukum mu"

"Iya iya Ra Yumi tau. Huaaa cemilan Yumi jatuh semua" Raut wajah sedih melihat cemilannya yang baru saja dibuka sudah berantakan.

Dia teringat saat membuka banyak cemilan dan menaruhnya dipangkuan. Ada keripik tempe, singkong, ubi manis dan beberapa cemilan manis lainnya. Niat hati ingin menonton dan berbagi cemilan malah harus membersihkan lapangan.

"Eh Yumi mana? " Tanya Rezza

Mereka baru menyadari kepergian Yumi. Mencari keberadaannya mungkin cukup sulit karena suasana lapangan yang ramai. Para siswa diberi waktu istirahat lebih awal untuk membersihkan diri dan bergegas ke masjid.

Seorang siswa tengah memunguti cemilan di lapangan yang sudah terlihat sepi.

"Sudah jangan di pungut lagi! Nanti aku belikan yang baru"

Yumi mendongakkan kepala melihat 2 laki-laki berada didepannya.

"Yumi pungut buat dibersihkan, bukan buat dimakan lagi!" Menjawab dengan nada sedih.

"Kenapa nggak pake sapu sih, kamu kalo pungut kapan selesainya? "

"Yumi malas nyari sapunya, capek! " Menjawab dengan suara tidak jelas karena dagu menempel di lutut.

"Ini udah pada mau pergi ke masjid, biar cepat kita bantu saja. Ini juga bagian dari kesalahan kita"

Ahdi berjongkok membantu membersihkan. Ahdi jongkok di samping Yumi tepat berada diposisi teriknya matahari. Berusaha menutupi supaya Yumi tidak kepanasan.

1
Miyunli
Permainan catur ini pernah ku rasakan sendiri tapi aku beruntung tidak sampai di tertawakan seperti Yumi😄
terimakasih sudah membaca karyaku ☺
Miyunli
semoga kalian suka dengan karyaku /Good/
ISIMPFORMITSUKI
Thor, ini bikin penasaran banget! Jangan hentikan ya~
Oralie
cerita ini memicu imajinasiku, aku merasa seakan-akan hidup di dunia lain ketika membacanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!