Nara syrena putri, gadis yang memiliki paras cantik, memiliki sifat pendiam dan sopan. Nara masih duduk di bangku kelas 11, nara adalah seorang piatu, ibunya meninggal saat melahirkan dirinya, nara di besarkan oleh nenek dari ibunya, namun saat usianya 12 tahun ia harus tinggal di rumah ayahnya yang megah nan mewah itu. Nara sangat hobi memasak, bahkan ia hampir setiap hari membuat bekal untuk sahabatnya. Sebagai manusia yang normal tentu saja nara menyukai lelaki, ia sudah menaruh rasa pada laki-laki itu saat masih kelas 10, namun ia memendamnya sendiri bahkan sahabatnya tidak tahu mengenai itu. Nara lebih memilih mencintai dalam diam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
Nara belajar begitu serius hari ini, entah kenapa moodnya sedang bagus untuk belajar bahkan ia baru saja siap mengerjakan pe yang di kasih oleh gurunya di jam pelajan pertama dan kedua.
Nara memakan bekalnya di depan kelasnya, ia duduk melihat-lihat murid bermain bola kaki ada juga volly dan juga ada basket. nara tersenyum saat ia melihat ke arah juan yang sedang makan dengan lahap, bahkan dirinya berebutan dengan araz.
“Lucu”gumam nara tertawa pelan.
Juan tak sengaja menatap nara, ia melambaikan tangannya pada nara sambil tersenyum. Nara melambaikannya juga dan membalas senyuman juan,nara tak sengaja melihat kenzo yang juga melihat ke arahnya, kenzo menatap sinis ke arah nara membuat senyumnya luntur.
“Kenapa sikap dia sekarang aneh?”
Nara memilih untuk tidak memperdulikannya, ia kembali memakan makanannya hingga habis tak tersisa. Ia masuk kedalam kelasnya untuk menyimpan kotak bekal lalu ia keluar lagi membawa ponselnya.
“NARA KESINI DULU!!”teriak araz melambaikan tangannya.
Nara yang hendak pergi ke perpustakaan pun menghentikan langkahnya mendengara teriakan araz, ia menoleh ke arah mereka.
“KESINI!”teriak araz.
Nara dengan malas pergi ke tempat mereka, bukan karena apa tapi karena tatapan dan muka kenzo yang tak sellow menatapnya itu membuat nara malas ke sana. dan benar saja dugaan nara, saat nara sampai disana kenzo justru pamit ke toilet.
“Sebegitunya dia nggak suka aku?” Batin nara menatap kepergian kenzo.
“Ra, sumpah nasi goreng buatan lo itu enak banget!”puji araz.
“Makasih”ucap nara tersenyum.
“Sesekali bawain kita juga lah ra, jangan cuma juan saja”seru leo.
“Nah, masak atuh yang banyak terus kasih ke kita, yakan bro?”sahut naren.
“YOI!”timpal leo dan araz.
“Kagak-kagak! Kalian pikir dia babu?”kesal juan.
“Nggak usah dengerin mereka, kalau mau beli lah!”seru juan menaik turunkan alisnya.
“Kalau seandainya nara jual pun gua beli bro!”cicit araz.
“Kalau nara ada jual sekarang gue beli gue pengen makan lagi nasi goreng buatan nara”sahut naren.
“Nah betul tuh!”timpal leo.
“Udah udah, nanti siang aku buat ya. Tenang aja gratis itung itung balas budi ke kalian karena udah nolongin aku juga waktu itu”ucap nara tersenyum membuat mereka bertiga bersorak senang.
“Nggak nggak nggak!”ucap juan dengan cepat.
“Lah nara aja nggak masalahin kenapa lo yang permasalahin?”sewot araz.
“Udah nggak papa ju, nanti siang aku buat pas pulang sekolah”ucap nara lagi-lagi membuat mereka bertiga senang.
“Bodoh lo, padahal dapat duit”ucap juan pelan.
“Aku bodoh?”cicit nara.
“Iyalah, rugi kita kalau kasih gratis! Apa juga katanya pandai tapi kesitu aja nggak sampe pemikirannya”ucap juan asal.
“Apa kamu bilang?!”marah nara menatap tajam juan.
“Eh, enggak gua nggak bilang apa-apa”ucap juan cepat. Ia panik sekarang
“Dah lah aku mau ke perpus dulu”ujar nara lalu melangkah pergi dari sana.
“Eh bentar!, gua minta maaf!”teriak juan.
“Hahaha mampus lu!”sahut araz menertawakan juan.
“Diam lo bangsat”kesal juan.
...****************...
Nara masuk ke dalam kelasnya karena bel masuk sudah berbunyi, padahal pagi tadi moodnya sedang sangat bagus tapi sekarang mood sudah berantakan karena ulah juan.
“Lihat aja aku nggak bakal ngomong sama kamu!” Ucap nara dalam hati dengan wajah cemberutnya.
Tak lama guru masuk, nara pun mengumpulkan pr yang telah ia siapkan. Setelah itu mereka belajar seperti biasa. nara hanya diam menatap papan di depannya dan guru yang sedang menjelaskan materi.
Proses belajar mengajar telah selesai, sekarang waktunya mereka pulang ke rumahnya.
“Aku pulang naik ojol aja deh! Males ketumu juan”gumam nara.
“Udah 15 menit juga aku disini pasti juan udah pulang, aku keluar dulu aja”monolog nara lalu melangkah keluar dari kelasnya.
“Hai!”sapa juan dengan senyum manisnya entah darimana dia tiba-tiba muncul di deoan nara.
Nara menatap juan kesal, lalu ia mendorong juan hingga laki-laki itu memundurkan langkahnya. Juan menarik tangan nara membuat nara menghentikan langkahnya dan menatap juan tajam.
“Maafin gua ya? Gua bercanda aja tadi”ucap juan memohon.
“Diam!”pekik nara.
“Maafin gua, gua bener-bener minta maaf! Gua nggak sengaja”rengek juan.
“Nggak mau aku maafin!”kesal nara.
“Maafin, ayok sekarang kita pulang”ucap juan lalu menarik tangan nara untuk jalan ke parkiran.
“Aku mau pulang bareng ojol aja! Nggak mau sama kamu! Aku lagi ngambek sama kamu!”cerocos nara.
“Yaudah kalau gitu pulang sama leo aja jangan sama ojol ya?”
“Nggak mau! Aku males lihat muka kamu!”kesal nara. Ia menatik-narik tangannya yang di genggam juan.
“Lo kenapa sensi banget hari ini?”tanya juan menatap nara heran.
“Ya emang kenapa hah?”nara menatap juan sepeti ingin memakannya hidup-hidup!
“Lepas! Aku mau pulang!”nara menarik tangannya sekuat tenaga setelah ia berhasil melepaskan tangan juan dari pergelangan tangannya ia berjalan melewati juan.
Juan menatap kepergian nara namun saat itu juga ia mengejar nara saat melihat sesuatu yang aneh.
“Ra! Tunggu!”teriak juan ia mencekal tangan nara lagi membuat nara marah-marah.
“Lo mau pulang dengan keadaan kayak gini? Rok lo merah!”ucap juan langsung membuat nara terdiam.
“Iyakah?”beo nara memegang rok bagian belakangnya.
“Ck!, pantes sensi hari ini”ucap juan lalu ia membuka sweeternya san ia lilitkan di pinggang nara.
“Pulang bareng gua! Udah janji juga tadikan masak nasi goreng untuk mereka?”ucap juan.
“Kok bisa cepet? Biasanya minggu depan”gumam nara.
“Udah ayok!”juan mengenggam tangan nara menuju parkiran sedangkan nara hanya diam saja mengikuti juan.
“Gimana ra? Jadikan?”tanya araz menatap tangan juan yang menggenggam tangan Nara.
“Jadi kok kak”jawab nara.
“Okey sip”
“Gua duluan”ucap kenzo tiba-tiba.
“Loh? Nggak ikut?”tanya naren menatap kenzo yang memakai helm.
“Nggak dulu”jawab kenzo dingin.
“Kenapa?”tanya naren lagi.
“Males”ucapnya lalu menancap gas dan pergi dari sana meninggilkan mereka yang kebingungan.
Nara menatap kepergian kenzo, ia menunduk rasa sedih dan bersalah kembali menyelimutinya saat melihat tatapan dan sifap kenzo. Kenzo menatapnya seolah-olah benci dan jijik terhadap dirinya, ia juga merasa bersalah karena hubungan mereka berempat sedikit merengang karena dirinya.
“Kenzo akhir-akhir ini kanapa sih?”tanya leo.
“Gua juga nggak tau”sahut naren.
“Aneh sikap dia akhir-akhir ini, apa dia ada masalah?”tanya juan.
“Nanti lah kita tanya sama dia”sahut araz.
“Yaudahlah yuk cabut udah sepi banget nih”lanjut araz.
Mereka berlima pun memakai helmnya masing-masing setelah itu mereka berlalu pergi dari sana menuju ke apart nara.
...----------------...
By: najwasyabrin4
ga sabar liat reaksi nara
jangan lupa mampir juga ya😁
jangan lupa mampir juga ya😉