NovelToon NovelToon
About Me (Alshameyzea)

About Me (Alshameyzea)

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Murid Genius / Teen School/College
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Febby Eliyanti

Saksikan perjalanan seorang gadis yang tidak menyadari apa yang telah disiapkan takdir untuknya. Seorang gadis yang berjuang untuk memahami konsep cinta sampai dia bertemu 'dia', seorang laki-laki yang membimbingnya menuju jalan yang lebih cerah dalam hidup. Yuk rasakan suka duka perjalanan hidup gadis ini di setiap chapternya.


Happy Reading 🌷
Jangan lupa likenyaa💐💐💐
Semoga kalian betah sampai akhir kisah Alsha🌷 Aamiin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Eliyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19. Ungkapan Lewat Buku

...Assalamualaikum guys!! Sebelum baca, bantu support yaa dengan follow, Like dan komen di setiap paragraf nya!! Karena support kalian sangat berarti bagiku💐Makasiiii!🌷...

...••••...

...🌷Happy Reading 🌷...

...•...

...•...

...•...

...permainan takdir yang tak ada habisnya, bisa memberi pelajaran tentang siapa diri kita sebenarnya...

...°°°°...

Kami berenam akan berhadapan dengan 104 siswa SMAN Cendana. Pak Iwan selaku pembina OSIS ikut mendampingi kami masuk ke kelas XI. Di antara kami, ada aku dan Ghisel dari kelas XI IPA 2, Clara dan Elysia dari kelas XI IPA 1, dan..

"Assalamu'alaikum teman-teman. Sebelum saya menyampaikan program-program yang sudah disiapkan, izinkan saya untuk memperkenalkan diri. Nama saya, Arshaka Najendra, yang akan mencalonkan diri sebagai ketua OSIS SMAN Cendana periode 2019/2020, dan disamping saya ini, dia adalah Rey Algara sebagai Wakil Ketua OSIS."

Hari ini adalah puncak dari kesempatan kami untuk memperkenalkan program-program kerja OSIS, sebagaimana yang diungkapkan oleh Pak Iwan dalam upacara sebelumnya. Kami dengan semangat membara, melangkah masuk ke setiap kelas, membawa visi dan gagasan kami masing-masing dengan satu tujuan yang sama: mendorong kemajuan sekolah ini ke arah yang lebih baik.

Di hadapan siswa SMAN Cendana, kami menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka dengan antusiasme. Terkadang, diskusi kecil terjadi ketika ada siswa yang memberikan kritik, sementara yang lain mengangguk setuju, pasrah. Suasana ruang kelas kadang juga menjadi riuh karena sebagian siswa lebih tertarik pada penampilan kami. Dengan seragam rapi dan jas almamater sekolah yang kami kenakan dengan penuh kebanggaan, kami tetap fokus menyampaikan program-program kerja kami dengan keyakinan yang tak tergoyahkan.

~

Telah lama aku mengenalmu, gadis impianku,

Sejak awal ciptaan ini menemukan kehadiranmu.

Setiap momen bersamamu adalah anugerah yang tak ternilai,

Seperti simfoni yang memukau di tengah keheningan malam.

Matamu adalah cermin jiwa yang memancarkan kedalaman,

Mengungkapkan rahasia hatimu dengan lembut dan indah.

Kita telah berbagi langkah-langkah dalam harmoni,

Mengukir kisah cinta yang terpahat abadi dalam waktu.

Melalui jalan yang telah kita lalui bersama,

Kita telah belajar dan tumbuh dalam cinta yang menguatkan.

Aku bersyukur telah memilikimu, gadis impianku,

Yang memberikan makna sejati dalam setiap detik hidupku.

Denganmu, aku merasakan keajaiban setiap hari,

Sebagai pasangan yang bersatu dalam impian dan realita.

Aku bersiap untuk melangkah ke depan bersamamu,

Dalam cinta yang dipenuhi dengan keindahan dan ketulusan abadi.

...Halaman 108. Bolehkah Aku Mengenalmu?...

~

Di antara bintang-bintang yang bersinar di langit malam,

Kau adalah cahaya yang paling gemilang bagiku.

Wanita sepertimu, yang memancarkan keanggunan dan kelembutan,

M

enyentuh hatiku dengan keindahan yang tak terlukiskan.

Setiap kata yang kau ucapkan, seperti melodi yang mengalun indah,

Menyatukan jiwa dan hati dalam harmoni yang sempurna.

Di dalam matamu, aku menemukan kebijaksanaan dan kehangatan,

Seakan menuntunku melalui lorong-lorong kegelapan.

Engkau adalah seni yang hidup, lukisan yang abadi,

Menghiasi lembaran hidupku dengan warna-warna cerah.

Aku ingin menikahi wanita sepertimu,

Yang membawa kedamaian dan kebahagiaan dalam setiap sentuhan.

Denganmu, aku menemukan rumah di dalam pelukanmu,

Tempat di mana cinta tumbuh subur dan mekar.

Bersamamu, aku merasakan keajaiban setiap hari,

Seperti kata-kata puisi yang terukir dalam takdir kita.

...Halaman 109. Bolehkah Aku Mengenalmu?...

~

Di antara bayangan-bayangan yang melintas dalam mimpi,

Kau muncul bagai bintang yang bersinar di malam gelap.

Kekasih impianku, engkau adalah sinar kehidupan,

Membawa kedamaian dan keindahan dalam tiap detik.

Wanita sepertimu, begitu anggun dalam kelembutan,

Seperti embun pagi yang menyentuh tanah dengan lembut.

Setiap langkahmu, menyeimbangkan dunia dalam keindahan,

Seakan kau adalah puisi yang tercipta dari cinta sejati.

Kemurnian hatimu, seperti sungai yang mengalir dalam diam,

Menyucikan jiwa yang haus akan kasih dan kehangatan.

Aku ingin menikahi wanita sepertimu, yang mewarnai hidup,

Dengan kehadiran yang penuh arti dan keajaiban.

Bersamamu, aku menemukan titik terang di tengah kegelapan,

Tempat di mana impian dan realita saling bersatu.

Kau adalah kisah yang kuharapkan dalam hidupku,

Cinta abadi yang terukir dalam waktu dan ruang.

...Halaman 110. Bolehkah Aku Mengenalmu?...

~

Bolehkah aku mengenalmu, wahai misteri yang memikat hatiku,

Seperti malam yang sunyi, engkau menghampiri dengan gemerlap bintang.

Senyumu menggugah jiwa, seperti lagu yang mengalun lembut,

Membawa kedamaian dalam teriakan kehidupan yang hiruk-pikuk.

Bolehkah aku mengenalmu, bagaikan lukisan yang belum selesai,

Di mana setiap sapuan kuas menciptakan keelokan yang abadi.

Matahari terbenam menemukan ceruk dalam matamu,

Tempat di mana rahasia dan kebenaran berdampingan dengan lembut.

Bolehkah aku mengenalmu, sebagai puisi yang mengalir indah,

Menggambarkan tentang kita dalam kata-kata yang tak terucapkan.

Setiap detik bersamamu, adalah detik keajaiban yang tak terhitung,

Mengajakku berharap pada keabadian cinta kita yang tumbuh bersama.

Bolehkah aku mengenalmu, dan menemukan diriku dalammu,

Di mana cinta kita melintasi waktu dan ruang tanpa batas.

Bolehkah aku mengenalmu, dan bersama kita membentuk cerita,

Yang terukir abadi dalam kenangan dan penuh makna di dalam hati.

...Halaman 111. Bolehkah Aku Mengenalmu?...

~

Izinkan aku menikahi mu, wahai cinta yang kucari,

Seperti permohonan kepada langit untuk mentari.

Engkau adalah harapan yang kujaga dalam hati,

Mengalir seperti sungai, tak pernah padam meski berjuta rintangan.

Izinkan aku menikahi mu, bagaikan janji di bawah bintang,

Tempat kita bersatu dalam doa dan pengabdian yang abadi.

Setiap langkah bersamamu adalah penghormatan pada takdir,

Yang mempertemukan kita dalam kasih tanpa batas dan bebas.

Izinkan aku menikahi mu, dalam senyum yang membawa kedamaian,

Seperti mawar yang mekar di tengah-tengah kebun yang subur.

Kita menjalin ikatan suci, melangkah bersama dalam impian,

Menyatu dalam satu hati yang mengalirkan cinta sejati.

Izinkan aku menikahi mu, dan membangun rumah di dalam cinta,

Di mana setiap hari adalah petualangan dan keajaiban.

Kau adalah jawaban atas doa-doa yang terucap dengan penuh harap,

Izinkan aku menikahimu, menjadi bagian dari hidupmu yang berharga.

...Halaman 112. Bolehkah Aku Mengenalmu?...

~

Aku hanyalah lelaki biasa, di hadapanmu yang begitu istimewa,

Mengagumi keanggunanmu yang melampaui kata-kata.

Wanita sepertimu, bagaikan bintang yang mempesona,

Membuatku berharap untuk memilikimu di setiap langkah perjalanan.

Engkau adalah impian yang tak terbayangkan,

Bagi lelaki sederhana seperti diriku ini.

Dalam tatapanmu, aku menemukan kedamaian,

Di dalam senyummu, ada kehangatan yang menggetarkan hati.

Aku hanyalah lelaki biasa, yang terpesona olehmu,

Mengharapkan cinta yang tumbuh di antara kita berdua.

Denganmu, aku merasa lengkap dan dihargai,

Sebagai pasangan yang menyatu dalam takdir yang terjalin bersama.

...Halaman 113. Bolehkah Aku Mengenalmu?...

~

Lewat buku ini, aku mengungkapkan segala perasaanku padamu,

Gadis impianku, yang memikat hatiku dengan keanggunan dan kelembutan.

Setiap halaman penuh dengan kata-kata yang tercipta untukmu,

Seperti lagu yang mengalun indah, merangkai cerita cinta kita.

Dalam huruf-huruf yang kugoreskan, terukir rindu yang mendalam,

Mengharapkan jawaban dari setiap getaran hatimu.

Lewat buku ini, aku menawarkan hatiku dengan tulus,

Sebagai bentuk cinta yang tak terucapkan namun terasa begitu nyata.

Gadis impianku, izinkan buku ini menjadi pengantar,

Menuju perjalanan kita dalam dunia cinta yang penuh makna.

Di antara halaman-halaman ini, terpahat janji dan harapan,

Bahwa kita akan bersama, melangkah dalam cinta yang abadi dan tak terbatas.

...Halaman 114. Bolehkah Aku Mengenalmu?...

~

Semoga semesta merestui hubungan kita,

Seperti bintang-bintang yang bersinar di langit malam.

Doa-doa terpanjat dalam setiap hembusan angin,

Mengharapkan keberkahan dalam setiap langkah perjalanan kita.

Dengan cinta yang tumbuh di antara kita,

Seperti bunga yang mekar di musim semi yang indah.

Semoga langit membuka jalan yang penuh berkah,

Untuk kita berdua bersama-sama, dalam kehidupan yang penuh warna.

Semoga semesta mempersatukan hati kita,

Seperti aliran sungai yang tak pernah berhenti mengalir.

Bersama-sama, kita menemukan kedamaian dan kebahagiaan,

Dalam hubungan yang dijalin dengan kasih sayang dan pengertian.

Semoga semesta mengikatkan tali yang tak terputuskan,

Seperti takdir yang mengarahkan langkah kita bersama.

Dengan cinta yang tulus dan kesetiaan yang abadi,

Semoga kita mengarungi kehidupan dengan keberkahan dari langit yang Maha Kuasa.

...Halaman 115. Bolehkah Aku Mengenalmu?...

.......

.......

.......

...~ TAMAT ~...

Saat sorotan semua mata terpaku pada program yang kami sampaikan, pandanganku tertarik pada seorang laki-laki bertubuh kekar, mengenakan jaket jeans hitam yang melingkari tubuhnya dengan anggun. Rambutnya mulai tumbuh panjang, menambah daya tariknya yang sudah begitu tegas. Dia menatapku tanpa kata, tatapannya begitu dalam. Laki-laki pemilik wajah tegas. Keenan Aksara. Saat ini, kami berada di kelas XI IPA 2.

Aku jadi teringat, semalam, saat aku merenungi halaman-halaman buku yang diberikannya padaku. Buku yang selalu ia tanyakan, seolah mengajakku untuk segera memahami pesan yang ingin disampaikannya. Bukan sekedar mengungkap makna dalam bait-bait puisinya yang dalam, tetapi juga menggali maksud tersirat di balik pemberiannya itu. Aku menatapnya tanpa henti, dia mengulum senyumnya dari sana. Eh? Dia senyum ke aku?

---

Saat ini, aku memilih duduk di kelas. Sebenarnya tadi Ghisel ngajak aku ke kantin, tapi aku menolaknya. Capek. Mataku memperhatikan teman-teman yang berlarian melintas ke arah kantin, ada juga yang menuju lapangan untuk bermain. Bel istirahat baru saja berbunyi. Dan sosialiasi program kandidat ketua OSIS sudah berakhir tadi. Besok, lanjut ke kelas X dan lusa ke kelas XII. Sesekali, pandanganku terhenti pada bangku kosong di sebelahku. Aline.. kapan kamu masuk sekolah? Apa dia masih sakit? Tapi bukannya dia bilang kalau sudah sembuh? Aline benar-benar mau libur seminggu.

Shaka: Nanti sore, bunda mau main ke rumah Lo. Boleh?

Alsha: Boleh bgtt!!

Entah kenapa, kebahagiaan memenuhi hatiku saat notifikasi WhatsApp dari Shaka muncul. Mungkin karena akhir-akhir ini aku merasa kesepian tanpa kehadiran Aline di sampingku.

Pasti menyenangkan bisa bertemu lagi dengan bundanya cowok aneh itu. Aku harus beli sesuatu buat bundanya.

Ekhem! Tiba-tiba ada suara laki-laki berdehem pelan. Saking bahagianya, aku gak sadar kalo dia berdiri di sampingku. Aku menoleh, dia tersenyum padaku.

"Keenan?" ucapku

Dia kemudian mendekatkan wajah tampannya ke arahku, "Kenapa senyum-senyum sendiri, hm?"

"Gapapa." ucapku sambil tersenyum padanya

"Yakin?"

"Iyaa--" tiba-tiba aku teringat dengan buku pemberian darinya.

"Keenan, aku boleh nanya sesuatu gak?"

"Boleh, nanya apa aja pokok jangan--" ucapnya berhenti

"Jangan apa?" tanyaku penasaran

"Jangan nanya soal matematika, apalagi soal trigonometri." jawabnya dengan santai

Aku melotot, "Aku serius Keenan."

"Iya, sayang. Mau nanya apa?"

Aku melotot lagi, "Keenan!" Dia malah terkekeh pelan.

"Iyaaa, mau nanya apa, hm?" ucapnya sambil beralih duduk ke tempat Aline. Dia kembali mendekatkan wajahnya.

"Aku udah baca bukunya."

"Buku apa?"

"Buku yang kamu kasih waktu itu."

Keenan terdiam. Wajahnya mulai serius. Tiba-tiba atmosfer di sekitar kami berubah drastis.

"Tapi aku masih gak paham." tambahku, membuat laki-laki pemilik wajah tegas itu mengangkat satu alisnya

"Seiring berjalannya waktu, kamu pasti paham apa maksud dari bait-bait buku itu ditulis." ucap Keenan

Kali ini aku yang terdiam, mungkin benar.. aku mengangguk pelan.

"E-hm Keenan.." ucapku, memecah keheningan.

"Iya?"

"Aku nanti mau belanja sesuatu, bo--"

Belum selesai bicara, Keenan udah mengangguk pelan, "Aku temenin." ucapnya, yang kemudian tersenyum padaku. Eh? Anak ini, peka banget jadi cowok. Akupun membalas senyumannya.

"Kamu setelah ini mau ngapain?" tanya Keenan

Aku mengangkat kedua bahuku, entahlah, mungkin duduk di kelas? baca buku? Karena hari ini free Class.

"Aku mau tanding dengan kelas dua IPS, mau ikut gak?" ucap Keenan

"Tanding basket?" tanyaku

Keenan menarik turunkan kedua alisnya, sambil tersenyum simpul padaku. "Mau?"

Belum selesai aku jawab, dia telah menarik tanganku, heh! anak ini kebiasaan.

Di Lapangan.

Di tengah hari yang cerah ini, lapangan sekolah menjadi tempat yang ramai dengan kegiatan bermain yang beragam. Beberapa anak memilih untuk bermain sepak bola, menggiring bola dengan lihai di antara kaki-kaki mereka, mencoba mencetak gol kecil dengan semangat yang membara. Ada juga yang lebih memilih bermain bola voli, mengirimkan bola bolak-balik di atas jaring yang sederhana namun cukup untuk membuat tawa mereka muncul.

Di sisi lapangan lainnya, ada yang sedang asyik bermain basket. Mereka melompat dan berlari, mencoba melempar bola ke dalam ring. Teriakan senang terdengar setiap kali bola berhasil masuk.

Meskipun matahari menyengat, tidak ada yang memperdulikan panasnya cuaca. Aku melihat para siswa SMAN Cendana terlihat bahagia, tersenyum lebar sambil berinteraksi satu sama lain dalam permainan kami. Beberapa teman yang hanya menonton dari pinggir lapangan juga terlihat menikmati momen tersebut, tertawa dan memberi semangat kepada teman sekelasnya.

Suasana lapangan yang riuh rendah dengan suara tawa dan sorak sorai menciptakan pemandangan yang menggembirakan di tengah hari yang panas ini. Momen-momen seperti ini membawa kehidupan dan warna bagi hari sekolah kami. Aku tersenyum tipis ketika melihat suasana ini.

"Makin hari makin lengket aja dua manusia ini." ucap Abhi yang tiba-tiba menghampiri kami berdua, diikuti oleh Nevan dan Kafka. Aku bisa melihat keringat mereka bercucuran, pasti daritadi mereka bermain di tengah lapangan.

"Iri bilang!" ucap Nevan ke Abhi

Abhi mengangguk pelan sambil mengelus dadanya, "Aku iri aku bilang." ucapnya yang kemudian diikuti tawa kami

"Jadi tandingnya?" tanya Keenan membuat tawa kami berhenti

"Jadi lah pak ketu, kita udah nunggu dari tadi loh, nih sampe baju kita basah semua." ucap Abhi yang kemudian mengkibas-kibaskan seragamnya

Keenan tiba-tiba melihat ke arah sekeliling, seperti sedang mencari sesuatu.

"Kenapa pak ketu? Cari apa?" tanya Abhi

"Enggak, gue cuma memastikan Sheena aman duduk disini," ucap Keenan sambil menghela nafas panjang. Tanpa ragu, ia membuka seragamnya, menampakkan baju hitam yang tersembunyi di dalamnya.

"Lagian, si nenek lampir itu kemana, neng? Lama banget gak masuk," ucap Abhi.

"Dia sakit, Al?" tanya Kafka yang sedari tadi diam.

"Cie ada yang perhatian cieeee." goda Abhi

"Bau-bau kangen nih." sahut Nevan

"Lo rindu berantem sama cewek itu?" Keenan ikut menggoda, sambil terkekeh pelan.

"Nanya doang." balas Kafka dengan nada cuek.

"Ya elah, bilang aja kangen bang bang," sela Nevan

"Mana ada maling ngaku," timpal Keenan sambil tersenyum simpul ke arah Kafka, yang disenyumin malah melotot dengan wajah sedikit kesal.

"Wedeh, baru kali ini pak ketu senyum ke anggotanya sendiri," canda Nevan.

"Biasa, orang kalo lagi bahagia mah gitu, wajah tegasnya bisa berubah jadi lucu," tambah Abhi dengan santai.

"Lucu apanya!" protes Keenan sambil melotot ke arahnya.

"E-eh, selloooow pak ketu, selloooow!" ucap Abhi sambil mundur selangkah dari Keenan, yang membuat kami semua tertawa melihat tingkah lucunya.

"Kamu tunggu disini ya, jangan kemana-mana." ucap Keenan, membuat tawa teman-temannya berubah jadi senyum-senyum sendiri.

Belum selesai aku jawab, dia mendekatkan wajahnya ke arahku, "Matanya jangan jelalatan, liatin aku aja, jangan cowok lain." ucap dia sambil tersenyum. Aku melotot ke arahnya. Enak aja dia bilang gitu, dikira aku suka ngeliatin cowok?

"Ada yang mau ikut ke Mars? Gue punya tiketnya." ucap Abhi membuat kami menoleh ke arahnya

"Gue ikut." sahut Kafka dan Nevan barengan.

Keenan terkekeh pelan, "Yaudah, yok!" ucap Keenan sambil menepuk pundak Kafka, laki-laki bertubuh kekar itu telah berlarian ke tengah lapangan, diikuti oleh ketiga temannya.

Dari sini, aku mengamati dengan penuh kagum laki-laki berwajah tegas itu tengah memainkan bola basket dengan penuh semangat. Kerjasama harmonisnya dengan timnya terlihat jelas saat dia memimpin mereka dengan arahan yang tegas untuk mencetak skor sebanyak mungkin. Sebuah senyum tipis terukir di bibirku, ketika matanya sesekali menatap ke arahku dari kejauhan, dia membalas kehangatan senyuman yang kusuguhkan.

Keenan Aksara. Laki-laki pemilik wajah tegas itu menjadi alasan bahagiaku hari ini.

Maaf Nek, jika bahagiaku hari ini berlebihan.

...BERSAMBUNG...

#alshameyzea

#alsha

#keenan

#arshaka

#aboutme

#fiksiremaja

------

Assalamu'alaikum, Hellow guys!! Bantu support yaa dengan follow, Like ❤️ dan komen di setiap paragraf nya!! Makasiiii!🌷💖

Mari kepoin cerita kami di ig: @_flowvtry

Salam kenal dan selamat membacaa. Semoga beTah sampai akhir kisah Alsha! Aamiin.💖

Komen sebanyak-banyaknya yaaa!!!

Eh? Kalian mau kasih saran dan kritikan? Boleh banget!!

Thanks udah mau bacaa bab iniii sampe akhir!!💐

1
Sodiri Dirin
jujursi ceritanya bikin binggung tp bagus 🤔
_flowvtry: Makasii kaaa🥹🥹🥹🌷
total 1 replies
Sodiri Dirin
up tor jangan lama2,,sejujurnya aku ngrasa binggung sama ceritanya kaya GK nyambung lompat2 GK jelas tp seneng aja bacanya 🤗
_flowvtry: makasii kaaa, update terbaru ada di aplikasi wp kaa🙏🏻😭
total 1 replies
lilyflwrsss_
kerennnn bangett, alurnya bener-bener ga ketebak.
jd pengen baca terus menerus.
ditunggu updatenya kaak
_flowvtry: makasiiii kaaaa huhuu🥹🥹❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!