NovelToon NovelToon
RAMALAN I’M Falling

RAMALAN I’M Falling

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Enemy to Lovers
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Tinta Selasa

Soraya adalah gadis paling cantik di sekolah, tapi malah terkenal karena nilainya yang jelek.
Frustasi dengan itu, dia tidak sengaja bertemu peramal dan memeriksa takdirnya.

Siapa sangka, selain nilainya, takdirnya jauh lebih jelek lagi. Dikatakan keluarganya akan bangkrut. Walaupun ada Kakaknya yang masih menjadi sandaran terahkir, tapi Kakaknya akan ditumbangkan oleh mantan sahabatnya sendiri, akibat seteru oleh wanita. Sementara Soraya yang tidak memiliki keahlian, akan berahkir tragis.

Soraya jelas tidak percaya! Hingga suatu tanda mengenai kedatangan wanita yang menjadi sumber perselisihan Kakaknya dan sang sahabat, tiba-tiba muncul.



Semenjak saat itu, Soraya bertekad mengejar sahabat Kakaknya. Pria dingin yang terlanjur membencinya. ~~ Bahkan jika itu berarti, dia harus memaksakan hubungan diantara mereka melalui jebakan ~~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tinta Selasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Dengan wajah yang tetap tenang, Sean meminta untuk dipercepat. Kini dia berbalik menjadi pihak yang khawatir, jika Soraya sudah pergi dari sana.

Benar saja, saat didapatinya Soraya tidak terlihat disana, otak Sean menjadi gagal seketika. Dia refleks memanggil-manggil dengan suara yang lumayan. Dan ketika tidak didapatnya jawaban disekitar situ, Sean malah kelelahan sendiri.

Dengan kedua tangan di pinggang, dia membuang nafas kasar. “Apa anak itu sudah pulang?” Pikirnya mencoba logis.

Tapi sepertinya dia tidak selogis itu. Karena di detik berikutnya, dia dikejutkan dengan Soraya yang tiba-tiba muncul di depan wajahnya. Posisi gadis itu dari samping, membuat rambut panjangnya menggantung, dengan mata melebar dan senyum sumringah.

“WOAAAAH!!” Sean terlonjak sampai mundur beberapa langkah.

Siapapun dalam posisi ini, tidak mungkin tidak terkejut. Sean yang sudah kelelahan fisik seharian, dan diperas mental beberapa jam belakang jelas tidak siap.

“Kak Sean kok balik? Awww sweet jangan-jangan, nggak bisa ninggalin aku yah. Cielah.” Ujar Soraya, sambil mengangkat jari telunjuknya ke arah Sean, dengan mata yang sangat genit.

Oh hell yeah, apa aku sudah mendapatkan hati si miskin ini dalam sekali pertemuan. Ckck, betapa hebat pesonaku. Pikir Soraya picik, namun segera menggeleng kepalanya kecil. Tidak! aku tidak boleh menyebutnya si miskin lagi, atau aku akan kelepasan, pikirnya dengan perhitungan.

Soraya tidak mengharapkan kembalinya Sean. Tapi karena pria ini kembali dan memanggil-manggil namanya, Soraya yang sudah besar kepala, semakin besar dibuat.

Sementara Sean, kembali menyesal dibuat. Kebanggaan dimata Soraya benar-benar menghancurkan ekspektasinya. Dia harap gadis itu akan tampak malang setelah ditinggal, sehingga terasa layak baginya untuk kembali menolong.

Tapi Soraya benar-benar menjengkelkan untuk ditemui, karena menuduhnya merindu.

“Atau kak Sean balik, karena sudah rindu aku ya? duh cepat banget sih.” sambung Soraya yang membuat Sean mengusap wajahnya.

“Soraya dengar, aku kembali karena Kakakmu. Aku kembali karena Kakakmu tidak pernah meninggalkanku di situasi sulit. Tolong jangan berpikiran macam-macam. Kita tidak cukup dekat untuk bisa saling bercanda seperti ini, dan aku tidak nyaman.” Jelas Sean, tidak menahan diri.

Ini membuat Soraya sedikit terdiam.

“ … Maka biarkan aku mengantarmu kembali ke rumah. Dengan begitu, aku tidak bersalah pada Kakakmu. Jadi, tolong. Aku masih harus kembali ke Rumah Sakit, jika kau tidak lupa.” Lanjut Sean.

Mendengar ini, Soraya sepenuhnya tertegun. Bisa dilihatnya kelelahan luar biasa dimata Sean. Soraya tahu dia bukan orang yang bisa melihat emosi secara detail, jadi jika dia sudah bisa melihatnya, maka itu haruslah emosi yang kuat.

Ck, ternyata dia kembali demi Kakak bukan aku, payah. Semua orang untuk Kakak. Pikir Soraya. Entah kenapa perkataan Sean mengenai kembali karena Rafael, membuatnya mengingat kembali perkataan Ros, yang hanya menginginkan Kakaknya seorang sebagai cucu.

Ini membawa sedikit kepahitan di dalam hati Soraya. Dalam sekejap, ini membawa ingatannya kembali kepada bertahun-tahun yang lalu. Ingatan masa kecil, yang tidak bisa dia lupakan. Sebuah ingatan, dimana dalam perpisahan Ayah dan Ibunya, Rafael harusnya diasuh sang Ibu, dan Soraya diasuh sang Ayah.

Tapi ada satu malam sebelum perpisahan, Soraya melihat bagaimana Rafael memohon pada Ayahnya secara pribadi, untuk membawanya saja, dan membiarkan Soraya bersama sang Ibu. Dia ingat janji kecil sang Kakak, yang akan selalu melakukan yang terbaik dan tidak akan membuat malu Ayahnya nanti. Sebuah janji yang memang Rafael tepati.

Jika ditilik memang sepele, dan Soraya kecil tidak masalah dengan itu. Tapi tidak, saat dia sadar kehidupan Tuan putrinya hancur dengan ikut sang Ibu. Bukan hanya kehilangan semua hal baik, dia bahkan kesulitan untuk makan dan mendapatkan pendidikan kala itu.

Rasanya dia mengerti, kenapa sang Bibi selalu mengatakan, bahwa Kakaknya bisa menjadi pemimpin hebat mengingat betapa culasnya dia. Sebuah kata yang dalam, yang baru dia mengerti saat bertambahnya usia.

Walaupun pada akhirnya, dia masih dijemput sang Nenek dan Rafael pada kematian sang Ibu, tapi semua bekas kesusahan akibat hidup yang tiba-tiba berubah dalam semalam, selalu menjadi luka tersendiri untuk Soraya.

Entah dia yang termakan perkataan Bibinya, atau memang Rafael yang sudah penuh perhitungan sejak kecil. Soraya selalu memiliki bibit kepahitan ini untuk sang Kakak. Dan semua semakin bertambah buruk, dengan perbandingan yang didapatnya seiring waktu.

Alasan yang ditutupnya rapat-rapat, dan baru terkesepos ketika nenek tua membaca ramalan mengenainya.

Dengan alasan ini, memperkuat kepercayaan Soraya pada ramalan itu. Percaya bahwa Kakaknya bersedia memberikan semuanya untuk melindungi dia di masa depan. Meskipun terasa aneh, mengingat hubungan mereka yang buruk belum lama ini.

Tidak, aku sudah berjanji tidak akan mengingat hal-hal ini lagi. Pada akhirnya, Kakak memang lebih bisa daripadaku. Pikir Soraya, mencoba menekan emosinya yang bergejolak di dada.

Diam dalam semua pemikiran ini, dilakukan Soraya sambil mengabsen rongga mulutnya dengan lidah. Hingga sebuah pikiran yang tidak pernah ada, seketika muncul dibenaknya.

Sebuah pemikiran, bagaimana kalau dia memang tidak perlu disini saja, dan mengikuti perkataan Neneknya?

Selain terhindar dari masalah, terdengar seperti dia tidak perlu dibanding-bandingkan lagi. Baik dengan Rafael, Melati, atau bahkan Sean sendiri.

“Kenapa? Ada apa?” Tanya Sean, melihat Soraya yang tiba-tiba menggeleng, setelah diam cukup lama.

Soraya menarik sudut bibirnya, masih dalam gelengan. Walaupun terdengar seperti ide yang bagus, tapi nyatanya dia tidak bisa.

“Aku bukan Rafael. Kakakku bisa meninggalkan aku dulu karena berpikir dia cerdas. Tapi tidak, dia tidak secerdas itu. Kalau dia cerdas, dia tidak akan dikhianati oleh seseorang yang selalu ditolongnya. Itu sebabnya, aku akan tetap tinggal disini.” Deklarasi Soraya.

Semua perasaan melow dan rendah dirinya, berubah dalam sekejap. Dia merasa lebih superior dari Rafael. Sebodoh-bodohnya diriku, aku tidak bisa ditipu oleh cinta. Pikirnya.

Sementara itu, Sean mapah kaget.

“Apa maksud ucapanmu?!” Tanya Sean. Kalimat terakhir Soraya begitu ambigu. Sebagai orang yang banyak menerima pertolongan Rafael, Sean jelas merasa tertuju saat ini.

Tapi Soraya yang dimintai penjelasan, hanya menarik sudut bibirnya, sebelum membuang nafas panjang. “Aku akan pulang. Bahkan jika Gamma mengirimku ke luar negeri malam ini, aku akan menyeberangi lautan untuk kembali.”

“Soraya, kau bicara apa sebenarnya!”

Dengan hidung kembang kempis, Soraya membalas. “Sudah, Kak Sean nggak usah pura-pura. Pasti seneng kan, dengar aku akan dikirim keluar negeri seperti barang. Semakin tidak sabar, buat antar aku kembali kan.”

“Soraya, ...?”

1
Esti Purwanti Sajidin
wedewwww lanjut ka sdh tak ksh voteh
Nixney.ie
Saya sudah menunggu lama, cepat update lagi thor, please! 😭
Ververr
Aku udah rekomendasiin cerita ini ke temen-temen aku. Must read banget!👌🏼
Oralie
Masuk ke dalam kisah dan tak bisa berhenti membaca, sebuah karya masterpiece!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!