Terlahir cantik, kaya raya, cerdas, tapi selalu gagal jika berhubungan dengan percintaan, gadis baik-baik tapi selalu disakiti deretan pria yang pernah jadi pacarnya, dengan berbagai macam alasan, mulai dari yang masuk akal sampai yang paling menyakitkan.
Sampai akhirnya sesuatu yang rasanya tidak masuk akal pun terjadi, bagaimana bisa seorang wanita biasa, meskipun memang ia kaya, tapi tidak masuk akal dikejar-kejar oleh seorang selebriti papan atas.
Happy reading yeorobun 😂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
Keesokan harinya pun tiba, para The Prince sudah bersiap-siap untuk berangkat ke gedung agensi mereka. Tommy bahkan sudah lima kali bolak-balik didepan kolam renang, berharap Kiara keluar dari kamarnya, tapi gadis yang baru kemarin jadi pacarnya itu tak kunjung muncul.
"Non Kia sudah berangkat sejak subuh tuan." seru bibi dari arah lain.
"Hah? Pergi? Pergi kemana bi?"
"Kalau soal itu bibi kurang tahu, bibi tidak pernah tanya dia pergi kemana, biasanya non Kia kalau tiba-tiba pergi gitu berarti ada yang mendesak di kantor tuan, non Lexa juga tadi berangkatnya barengan. Dia titip pesen aja sama saya, buat berangkatin kalian bertiga."
"Ohh i-iya udah bi." Tommy jelas lemas mendengar penjelasan bibi. Se-urgent apa sih sampai begitu? Bisa-bisanya pacar sendiri tidak dikabari, tidak dibanguni ketika ia pergi, bahkan mengirim pesan pun tidak, bahkan pesan-pesan yang dikirimnya belum terkirim.
Akhirnya mereka bertiga pun keluar dari tempat paling nyaman versi mereka, meski rasanya ada yang kurang karena tuan rumah kesayangan pergi begitu saja.
"Mba Kia tumben ya."
"Mungkin urgent."
Shane dan Juan menyimpulkan demikian, sementara Tommy hanya bungkam. Meski ia juga bingung, apakah benar ada yang urgent? Kiara memang begini sifatnya? Atau ada yang lain?
Akhirnya ia pun mencoba tidur, untuk melupakan sejenak yang mengganggu pikirannya. Sementara Shane menyetir, dan Juan disampingnya. Ia kembali mengecek pesan yang ia kirimkan dan posisinya masih sama, belum terkirim sama sekali.
🌼🌼🌼
Kiara pergi subuh agar secepatnya sampai ke Levin Resort cabang kota W. Salah satu resort dibawah kepemimpinannya dan satu-satunya yang dihindarinya. Cabang paling jauh, paling angker, paling tidak ingin didatangi Kiara selama ia masih hidup. Angker bukan karena hantu.
Kenapa?
Karena disana ada masa lalu pahit yang masih bertahan. Dia ada disana, hidup dengan baik, menjalankan resort itu dengan baik. Dia masih tahu diri untuk tetap disana, tapi hari ini Kiara harus berada disana, atas perintah atasannya, Jimmy Levin ayahnya. Menurutnya cabang W kurang maju dibanding yang lain, jadi Kiara harus turun tangan langsung melihat ada masalah apa di cabang W, hingga tertinggal sangat jauh dibanding yang lain.
"Lex, bunuh diri yang mudah, ngga sakit, ngga dosa, ada ngga?".
" Nyetir aja lu yang bener, ngga usah aneh-aneh."
"Jantung gua kayak ngga siap banget anjir, ngerti ngga sih lu."
"Paham sayang, paham banget. Cuman ini posisinya lagi nyetir, bisa ngga lu overthinkingnya nanti aja, salah salah dikit, nabrak kita."
"Udah 2 tahun lewat Lex, tapi gua masih parno aja."
"Hmmm, tenang aja. Ada gua. Sini gantian nyetirnya, lu udah dari tadi. Biar lu bisa tidur, lu ngga ada tidur kan tadi malem."
"Percuma, gua ngga akan bisa tidur, tapi iya deh gua pegel."
Baru beberapa saat...
"Ohhh shit.....!", umpat Kiara sibuk merogoh kantong celana kulotnya.
Diiiiinnn..... spontan Alexandra menekan klakson kuat-kuat.
" Ada apa anjir? Apaan??? Apa???!", panik Alexandra yang spontan menekan klakson ketika Kiara berteriak tadi.
"Hah....?"
"Hah hoh... "
"Oh... ini gua lupa kabarin Tommy anjir. Aduh bisa-bisanya."
"Kirain kenapa? Gua udah panik banget, gua kira kenapa. Malang banget sih manusia unreal sekelas Tommy punya cewe blasteran kukang kayak gini." kesal Alexandra, dan hanya ditanggapi dengan wajah bodoh oleh perempuan yang dikatainya blasteran kukang.
Wajahnya yang sedari tadi datar seperti landasan strika bibi ARTnya Kiara, otaknya yang overthinking, auto berubah jadi senyum-senyum tidak jelas, salting-salting yang ditahan, semuanya terlihat jelas oleh Shane dari center mirror.
"Kenapa lu kak? Tiba-tiba senyum ga jelas gitu? dapet lotre lu?".
" Kepo. Nyetir aja yang bener."
"Dih... ini lagi satu, belum apa apa udah molor." keluh Shane melihat kakak tertuanya Juan, yang disampingnya sudah tertidur.
.
.
.
Tbc ... 💜