angela jatuh cinta pada arsen, paman nya di usia ke empat belas tahun. hampir empat tahun memendam rasa akhirnya ailen mengungkapkan rasa sukanya dengan tanpa sengaja.
di terima, dan itu membuat ailen bahagia. empat bulan hubungan mereka ailen baru tahu jika arsen punya kekasih dan mengkhianati nya.
lebih tepatnya dia adalah seorang selingkuhan, dan itu membuat ailen kecewa hingga dia pergi. mengejar gelar lebih tinggi agar dapat membalas rasa sakit nya pada pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 35
...happy reading...
Selesai ailen bekerja pada sore hari, sebelum benar benar memutuskan pulang ailen lebih dahulu mampir ke pasar malam. Untuk menenangkan pikirannya yang sudah begitu panas, dia harus menghadapi arsen dan jess.
Perdebatan dengan kekasihnya masih belum berujung. Ailen masih kekeh dengan egonya, apalagi tadi saat jess hendak mengantarnya pulang, karin datang dan meminta tebengan. Dan yang lebih sialnya lagi, jess malah mengiyakan.
Tentu saja ailen merasa tak terima, dia memilih pergi sendiri dan kini berakhir di pasar malam ini. Cukup ramai orang, tetapi tak membuatnya begitu kelimpungan.
Sebagai permulaan, ailen bermain lempar gelang. Berkali kali dia lempar tapi sayang tidak mencapai target. Alhasil ailen hanya membawa beberapa makanan dari hadiah yang lemparan gelangnya masuk.
Ailen beralih pada mesin boneka capit, tak lupa dia membeli koinnya. Jujur saja ini salah satu permainan yang sulit, karen capitan itu terlepas berkali kali. Dari tujuh koin yang dia gunakan, ailen hanya dapat satu boneka berukuran kecil.
Selain karena permainan nya, disini juga banyak pedagang kuliner. Dari sekian banyak, ailen kepincut dengan jajanan telur gulung dan cimol jumbo. Dia pun membelinya dengan porsi sepuluh ribu sepuluh ribu.
Drtt...
Saat tengah membeli cimol, ponsel nya berdering dan ailen segera mengangkat nya. Itu sang bunda yang menelpon nya.
Halo bunda
Dimana sayang?
Di pasar malam bunda. Ada apa?
Tidak. Barusan ada jess kesini dan menanyakan mu. Kau sedang ada masalah dengannya?
"Tidak bunda ini hanya pertengkaran kecil"
Baiklah kalau begitu. Bunda titip kerak telor sayang, kalau ada.
Iya bunda. Sudah dulu, disini rame
Tut!
Bersamaan dengan telpon itu mati, ailen meraih cimol yang di sodorkan sang pedagang. Dia meraup uang dari dalam tas nya lalu memberikan nya pada sang pedagang.
"Ambil saja kembaliannya" ujar ailen.
Dan pedagang itu berterima kasih pada nya. Ailen duduk di salah satu bangku ujung padar malam. Seraya memakan cimol nya, dia menatap keramaian di sana.
Sudah sangat lama dia tak mengunjungi pasar malam, mungkin jika diingat itu sepuluh tahun lalu saat dia masih berusia tiga belas tahun.
Melihat banyak anak anak dan remaja yang antusias dan senang, mengingatkan nya pada dulu saat dia dan zen seumuran mereka. Itu sangat dirindukan!
Kini sangat jarang pasar malam muncul di kota, sudah banyak tergantikan oleh festival festival modern. Pasar malam ini pun berada di pinggiran kota, masih terlihat disini belum terlalu terkena jaman modern.
Di tengah ramainya orang di pasar malam ini, sangat terlihat jelas permainan permainan besar. Seperti biang lala, kora kora, ombak banyu dan lain lain.
Ailen pun berjalan dengan pelan menuju bianglala di tengah pasar malam, dia ingin mencobanya. Setelah membeli tiket dia mulai mengantri untuk masuk.
Dia masuk ke dalam salah satu disana dan sialnya seseorang ikut bersamanya. Saat ailen lihat siapa orang nya seketika dia ingin mengamuk, itu arsen. Pria sialan itu tiba tiba disana dan duduk menghadap padanya.
"Kau mengikutiku?" tuduh ailen tajam.
Arsen mengangkat bahunya sebentar, lalu dia tatap mata wanita didepannya dengan teduh. "Tidak. Tapi ibumu menyuruhku menjemputmu" jawab arsen tenang.
Ailen menghela napas kasar, kenapa dengan ibunya? Apakah pria biadab ini sudah meracuni otak ibunya?
"Kau pengganggu!"
...****************...
lanjut thor
maaf yaa thor aku marah soal nya bikin greget sih 🙏🏻🙏🏻😁