Seorang wanita masuk ke dalam novel yang ia sebut sampah, dirinya sangat tidak menyangka jika ia akan memerankan karakter utama yang sangat bodoh dan naif karena cinta.
oleh karena itu, dia bertekad untuk mengubah takdir dari tuan putri yang tubuhnya tengah ia tempati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
" Ini sangat sulit,lebih dari apa yang ku bayangkan." Gumam Lyra yang tengah mencoba melukis.
Lyra pun melepaskan alat lukis yang di pegang nya, lalu ia pergi ke taman untuk mencari udara segar.
' apa yang harus ku buat ya untuk di pameran nanti.' batin nya.
Saat sedang berjalan santai di taman, Lyra tidak sengaja melihat Duke Miller. Begitupun juga dengan Duke Miller yang melihat Lyra.
Saat akan menyapa Lyra, Duke Miller di buat heran karena Lyra malah berbalik arah seolah-olah tidak melihat dirinya dan pergi begitu saja.
Duke tersenyum kesal dan dia melihat ke arah lain dan memutuskan pergi ke arah itu.
Lyra yang merasa lega, tengah berjalan tenang di sekitar kolam ikan namun dia malah di kejutkan oleh seseorang.
" Mengapa anda menghindari saya putri." Ucap seseorang yang tengah melipat kedua tangan nya di dada sambil menatap Lyra.
" Astaga Duke, anda mengejutkan saja." Ujar Lyra .
" Mengapa anda menghindari saya?." Tanya Duke Miller sekali lagi.
" Saya tidak menghindari anda." Jawab Lyra.
" Bohong."
" Untuk apa saya berbohong." Ujar Lyra.
Duke Miller perlahan berjalan mendekati Lyra dengan. Terus menatap mata Lyra, sedangkan Lyra juga tak gentar untuk menatap balik mata Duke Miller dengan berani.
" Duke, jika anda terus-menerus maju. Saya bisa saja terjatuh " ujar Lyra, karena di belakang Lyra ada sebuah kolam ikan yang tidak di berikan pagar pembatas di sepanjang jalan yang membentang di tengah kolam ikan itu.
Namun Duke Miller terus maju dan Lyra pun refleks untuk mundur, saat Lyra hampir salah pijak. Duke Miller dengan cepat menangkap pinggang Lyra dan membuat tubuh mereka berdua menjadi dekat tidak berjarak.
Detak jantung dan nafas keduanya dapat di rasakan oleh satu sama lain.
Lyra untuk sejenak terpesona oleh wajah Duke Miller, karena saat Lyra melihat nya dari jarak dekat seperti itu ternyata ada beberapa bekas luka kecil di wajah Duke Miller. Namun tidak melunturkan ketampanan Duke Miller sama sekali.
" Saya tidak berbohong Duke, saya berbalik arah tadi bukan karena menghindari anda. Tapi saya menghindari Sir Mathius." Ujar Lyra.
Lyra memang melihat Duke Miller namun dia juga tidak sengaja melihat ada sir Mathius yang tengah berjalan jauh di belakang Duke Miller.
Karena Lyra malas bertemu mahluk seperti Sir Mathius, jadi Lyra memutuskan untuk berbalik arah saja.
" Tapi, jika saya menghindari anda pun. Bukankah itu adalah hak saya." Ucap Lyra.
" Lagian, kita tidak sedekat itu Tuan."
" Saya tidak ingin anda menghindari saya putri, saya tidak suka." Ujar Duke Miller.
" Mengapa ?". Tanya Lyra dengan penasaran.
" Karena...."
" Duke Miller, yang mulia putri...anda berdua sedang apa." Suara sir Mathius yang menegur mereka membuat mereka segera melepaskan diri masing-masing dan berdiri dengan posisi yang lebih benar.
' mengapa malah harus bertemu dia sih.' gerutu Lyra.
" Apa kalian berdua menjalin hubungan?." Tanya Sir Mathius.
' Apa?.'
" Mak---." Ucapan Lyra terhenti karena Duke Miller sudah lebih dulu menjawab pertanyaan Sir Mathius
Dengan santai nya,Duke Miller malah mengakui jika mereka memiliki hubungan di depan sir Mathius, sangat berbeda dengan Lyra yang terdiam kaku dan kebingungan akan situasinya saat ini.
Dengan wajah terkejut dan menahan marah, sir Mathius mencoba menyangkal ucapan dari Duke Miller .
" Putri apa yang Duke katakan tidak benarkan?, anda tidak bersamanya kan." Ujar Sir Mathius yang mencoba menanyakan kembali karena ingin mendengarnya langsung dari mulut Lyra sendiri.
Lyra melirik ke arah Duke Miller yang tengah menatap tajam ke arah sir Mathius.
Lalu, ia juga melihat ke arah sir Mathius yang tengah menunggu jawaban darinya.
" Em, sebenarnya. Maaf sir Mathius,saya memang tengah menjalin hubungan dengan Duke Miller." Ucap Lyra yang dengan sengaja merangkul lengan Duke Miller di hadapan sir Mathius.
" Apa ini penyebabnya anda selalu menolak saya bahkan hadiah-hadiah yang saya kirimkan ." Ujar sir Mathius.
" Benar sir Mathius,saya menolak semua itu demi menjaga hati dari kekasih saya." Ucap Lyra.
" Jadi saya mohon, anda jangan mengirimi saya apapun lagi karena hati saya sudah menjadi milik Duke Miller." Sambungnya.
Sir Mathius berusaha tersenyum, namun aura kemarahan nya terasa begitu pekat .
" Putri, taukah anda. Jika ayah saya sudah mengirim lamaran atas nama saya ,kepada Baginda raja untuk melamar anda."ujar sir Mathius dengan tersenyum.
" Apakah anda lupa jika sebagai seorang putri. Anda tidak berhak memilih dengan bebas siapa yang akan menjadi pasangan anda,karena orang yang akan berpasangan dengan anda harus orang yang di setujui oleh Baginda raja."
Sir Mathius mendekati Lyra dan mengambil satu tangan Lyra untuk ia genggam.
" Dan saya, sangat yakin dan percaya diri jika Baginda akan menerima lamaran saya atas anda. Dan sebentar lagi anda akan menjadi milik saya yang mulia putri." Ujar Sir Mathius dengan senyum licik nya dan pergi dari sana setelah mencium punggung tangan Lyra sebelumnya.
Duke Miller dan Lyra sama-sama masih terdiam di tempat setelah sir Mathius pergi dari hadapan mereka.
" Iiiihhhh tanganku kotor, jijik...." Ucap Lyra dengan begitu resah sambil mengangkat tangan nya yang di cium oleh sir Mathius tadi.
Duke Miller sampai sedikit tersenyum saat melihat bagaimana ekspresi wajah Lyra .
Lyra bahkan berjongkok dan mencelupkan tangan nya ke Air kolam ikan . namun Duke Miller langsung menariknya untuk segera berdiri.
" Jika anda mencucinya disana tetap tidak akan bersih karena Air itu lebih kotor yang mulia." Duke Miller pun segera menarik tangan Lyra dan membawanya ke sebuah mata air yang memang di gunakan untuk mencuci tangan.
Setelah itu Duke mengeluarkan saputangan nya untuk mengelap tangan Lyra .
" Sudah selesai." Ujar Duke Miller.
" Terimakasih." Ucap Lyra yang merasa senang dengan apa yang di lakukan Duke Miller.