NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Tuan Muda Sombong

Belenggu Cinta Tuan Muda Sombong

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Mengubah Takdir
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

Nasib malang dialami oleh gadis muda bernama Viona Rosalina. Karena terlilit hutang yang lumayan besar, Viona dijadikan jaminan hutang oleh orang tuanya. Dia terpaksa merelakan dirinya untuk menikah dengan Dirgantara, seorang pengusaha muda yang terkenal sombong dan juga kejam.

Mampukah Viona menjalani hari-harinya berdampingan dengan pria kejam nan sombong yang selalu menindasnya?

Atau mungkin Viona memilih untuk pergi dan mencari kebahagiaannya sendiri?

Nantikan kisahnya hanya ada di Noveltoon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Bertepuk Sebelah Tangan

Suasana di pagi hari begitu dingin sampai menembus kulit.

Di sebuah kamar pasangan pengantin baru tengah menghabiskan malam bersama dan kini tertidur pulas karena  kelelahan.

Viona, terbangun hendak menarik selimutnya. Matanya masih terpejam dan malas untuk bertandang.

"Di mana selimutku?"

Gadis itu bergumam dengan meraba-raba kain tebal yang biasanya menutupi badannya, tapi kini bukan lagi kain tebal yang biasanya ia gunakan, melainkan pelukan erat dari seseorang.

Mendapati denguran nafas terdengar sangat jelas ditelinganya, membuatnya terkejut dan langsung membuka mata.

"Astaga!!"

Dalam keadaan mata terbelalak ia mendapati seorang pria menindih sebagian tubuhnya dari arah belakang dan satu tangannya melilit di pinggang rampingnya.

Pikirannya langsung melayang di mana malam itu ia dipaksa untuk melayani suaminya yang galak.

Perlahan Viona melepaskan diri dan mencoba untuk bangun, tapi sayangnya tulang-tulangnya berasa remuk. Bahkan ia merasakan pedih bukan main di area intinya.

"Aduh, sakit sekali. Ini gimana aku bisa bangun? Ya ampun ..., ini gilu banget."

Viona yang baru melakukan lepasnya masa lajang, ia tak bisa menahan rasa sakit, mungkin itu dirasakan oleh semua wanita yang belum pernah pengalaman sebelumnya, ia juga tak paham.

Dirgantara terganggu oleh rintihan Viona yang masih belum bisa melepaskan diri darinya.

Pria itu perlahan membuka mata dan terkejut saat ia sama sama tidak memakai sehelai benang pun berada di tempat tidur yang sama.

"Astaga! Apa yang sudah kau lakukan? Kau benar-benar ...!"

Dirgantara mendelik menatap senjatanya yang mengecil tak tertutup oleh apapun. Dia langsung menutupinya dengan telapak tangan, merasa malu ketololannya terlihat oleh seorang wanita, walaupun wanita itu sudah sah menjadi miliknya.

Viona menggeleng dengan memejamkan matanya rapat-rapat. Ia juga tak ingin melihat benda keramat yang semalaman berhasil menjebol gawang pertahanannya.

"Bukan aku pelakunya? Aku tidak melakukan apa-apa, sungguh ..."

Benar dugaannya, pasti saat pria itu sadar dialah yang dianggap sudah bersalah telah mengganggu dan merayunya. Ini iya bisa apa? Bahkan untuk bangun saja rasanya tidak kuat. Tulang-tulangnya sangat sakit seperti tertimpa pohon mangga.

Dirgantara segera beranjak bangun dan memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai. Sedangkan Viona masih tetap dengan posisinya. Ia tak peduli kalaupun diolok-olok oleh suaminya karena penampilannya yang membuat lelaki normal langsung merangs4ng.

"Apa kau tak ada niatan untuk memakai pakaianmu kembali? Apa kau masih berharap untuk disentuh lagi? Dasar murahan! Cepat pakai pakaianmu! Bahkan di depan laki-laki kau tak punya malu!"

Dirgantara melemparkan selimut dan meminta Viona menutup tubuhnya yang dibiarkan bebas tanpa benang.

Sebagai pria yang normal, tentunya barangnya seketika bangkit lagi dan menginginkannya, tapi ia tak akan melakukannya pagi itu.

Hanya dengan memakai dalaman dan meninggalkan pakaiannya di kamar Viona, Dirgantara keluar menuju kamarnya sendiri. Hal itu diketahui oleh Sania yang baru bangun dari tidurnya dan hendak ke dapur ingin melihat iparnya yang biasanya pagi-pagi sekali sudah siap dengan celemek dan siap membuatkan makanan untuknya.

"Loh, kok Abang ada di kamarnya kak Viona? Hanya memakai dalaman saja? Apa yang sudah dia lakukan pada kak Vi? Apa mereka habis ngelakuin itu? Tapi masa iya sih? Abang aja jutek banget sama kak Vi? Gimana mereka bisa mesra-mesraan?"

Sania dibuat kepo dengan penampilan kakak laki-lakinya, karena rasa penasarannya itu, ia perlahan melangkahkan kakinya menuju kamar Viona.

Ia sengaja tidak mengetuk pintu, tak peduli walaupun Viona akan marah dan menganggapnya tak memiliki sopan santun.

"Kak Vi! Kamu udah bangun belum?"

Sania membuka pintunya pura-pura tak tau apa-apa, walaupun ia sangat yakin telah terjadi gempa di kasur semalaman.

Viona dibuat gelisah saat iparnya sudah membuka pintu kamarnya. Ia masih dalam posisi yang sama, terlentang dengan berbalut selimut.

"Nia! Kau masuk tidak mengetuk pintu dulu!"

Viona bingung untuk mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai.

Cukup jauh ia ingin menjangkaunya, akhirnya ia abaikan adik iparnya masuk dan mengetahui keadaannya yang masih bug1l.

Dengan menyengir kuda, Sania masuk dan menutup pintunya. Ia melirik ke arah iparnya yang menyelimuti tubuhnya dengan rapat, menyisakan bagian kepalanya saja.

"Udaranya terlalu dingin ya kak, sampai ditutup rapat gitu? Apa kau tak mengenakan jaket? Aku saranin ya, kalau dingin-dingin gini gunakan jaket tebal, biar tak masuk angin.

Sania melangkahkan kakinya menuju ranjang di mana Viona berusaha untuk duduk dan menahan ngilu di area sensitifnya.

Tatapannya terarah pada lantai di mana pakaian Viona lengkap dengan dalamannya berserakan.

"Loh, pakaianmu kok berserakan di lantai? Apa yang sudah kau lakukan kak? Kau tidak sedang bermain sendirian kan?"

Gadis itu memicingkan matanya menggoda iparnya.

Bluss, wajah Viona semburat memerah bak kepiting rebus. Sangat malu karena kecerobohannya membuat iparnya mengetahui bahwa dirinya habis diajak main-main oleh suami lakhlatnya.

"Sania! Aku masih waras! Sebenarnya aku tadi  malam dipaksa buat ngelayaninya Nia. Aku bingung, aku sempat  menolaknya, tapi dia malah ngasih ancaman."

Viona berusaha untuk jujur menceritakan apa yang dirasakannya saat itu.

Dirgantara memang sudah memaksa untuk melayaninya, tapi saat pria itu sadar yang disalahkan malah dirinya, menganggap dirinya yang sudah merayu hingga terjadilah sesuatu yang tak diharapkan.

"Ya ampun kakak, kenapa harus ditolak? Itu kan milikmu. Kamu sudah sah memilikinya, begitupun juga dengan bang Dirga, dia juga bebas memilikimu, kecuali orang lain yang memilikimu, itu sangatlah tidak dibenarkan."

Sania bukannya ilfeel justru malah senang karena kakaknya sudah tak lagi bersikap jutek pada iparnya, buktinya saja dia sudah berani meminta haknya sebagai suami, hanya saja pria itu masih juga gengsi, tak punya niat untuk merubah sikap egoisnya untuk kebaikan bersama.

Sebagai seorang istri, Viona merasa serba salah. Sebenarnya ia ingin sekali mengabdikan dirinya sebagai istri yang baik dan ingin belajar untuk bisa menerimanya sebagai pasangan, tapi berhubung ia hanya berkhayal sendiri, ia tak ingin semakin larut oleh perasaannya sendiri.

Sangatlah sulit baginya untuk bisa menempatkan hatinya pada Dirga, karena Dirga sendiri yang menolak dan tak menginginkannya untuk menjadi pasangan yang sesungguhnya.

"Kak, kenapa kau diam? Apa perkataanku ini sudah menyinggungmu? Maaf kalau perkataanku ini sudah menyinggungmu, tapi aku hanya ingin mengingatkanmu saja."

Viona langsung menggeleng. Ia cukup mengerti maksud baik iparnya yang menginginkannya untuk menjadi istri yang sesungguhnya,  tapi ia hanya takut akan semakin kecewa jika perasaannya hanya bertepuk sebelah tangan.

Menghadapi pria yang keras kepala dan tak berperasaan membuatnya pusing, entah sampai kapan pria itu akan bertahan dengan keegoisannya?

"Sania, terimakasih sudah memberiku penjelasan, aku cukup mengerti apa yang kau katakan, tapi jujur ..., di sini aku terlalu takut dengan bayang-bayang buruk yang membuatku sulit untuk melangkah. Aku hanya takut bermain dengan perasaanku sendiri. Aku takut cintaku akan bertepuk sebelah tangan, Sania!"

Masih adakah ipar yang begitu peduli pada pasangan saudaranya? Kurasa hanya ada seribu satu macam ipar yang respect pada pasangan dari saudaranya? Biasanya suka banget bikin ulah, bisa dibilang ipar itu maut! Eits ..., itu hanya ada di dunia fiksi ya🤭, di dunia nyata mah beda😁🤭, yuk ikuti terus kelanjutannya?? Jangan lupa tinggalkan jejak, vote, like dan komen ya, thanks you 😍

1
4U2C
kalau cerai katakan cerai,,kalau masih ada perasaan lebih baik rujuk balik bersama demi angel,,jangan disitu-situ aja kisahnya,,berulang kali tentang kisah silam tak habis-habis sampai bila mahu selesai kalau itu-itu saja yang diingat,,selesaikan dengan hati dingin jangan selesaikan dengan hati yang tengah panas.semoga pengseketaan Dirga dan Viona bisa diselesai dengan cepat.
kaylla salsabella
semoga kesalahpahaman ini cepat selesai thor
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
ayo semangat viona
ardiana dili
semangat kak
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
ardiana dili
semangat kak
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
nah dengarin nasehat mami mu vi
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
kan ...kan rasain kamu Dirga
Hesty
up gi thorrr
kaylla salsabella
wuhhaaaaa ... rasain kamu dirga
ardiana dili
lanjut
4U2C
sabar katamu Dirga🤣🤣🤣🤣 sabar wanita ada batasnya.
Hesty
uup fi thoor.. bikindirga ga ketemu viona....
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
wah ini Sonia belum tahu ...klu tahu viona pergi habis kamu Dirga ....


wuhhaaaaa bagus vi .....beri pelajaran buat dirga
4U2C
Dirga hatimu busuk sekali,,sudah tahu Anita yang pecundang masih juga mahu sama Anita atau keduanya sama pencundang🤣🤣🤣🤣🤣 bulllsiitttt deh Dirga..Viona kenapa harus bertahan uang ada pakailah untuk kabur husssss geram.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!