Istri Berbahaya Tuan Muda

3 Bulan kemudian.

Tap tap tap...

Diana menggunakan heels setinggi 12 cm memasuki toko dengan diikuti oleh seorang perempuan yang merupakan sekretarisnya.

Pada saat ini, tubuhnya telah berubah menjadi sangat langsing setelah berhasil menurunkan puluhan kilo berat badannya.

Dia menggunakan pakaian branded dari merk Chanel, kacamata hitam dari channel dan sebuah tas tangan dari Hermes.

Perempuan itu berjalan dengan tenang memasuki toko menarik perhatian para pelanggan di toko tersebut dan juga para karyawan di sana.

"Nona muda datang lagi."

"Dia tidak pernah absen setiap tanggal 25 setiap bulan."

"Dia sangat cantik, dia berhasil menurunkan berat badannya dengan keras."

"Iya, selain cantik, dia juga sangat pintar. Setelah semua orang-orang yang korupsi di toko kita disingkirkan, akhirnya gaji kita bisa naik dan pendapatan toko juga meningkat."

Para karyawan saling berbicara satu sama lain. Mereka sangat mengagumi Bos mereka saat ini karena kedermawanannya yang banyak memberikan bonus bagi para karyawannya.

Clek!

Diana memasuki ruangan Manager dan seorang manajer perempuan menyambutnya dengan sangat sopan.

"Selamat datang Nona muda, silakan duduk," ucap sang manajer membiarkan Diana dan sekretarisnya duduk di sofa tamu.

Setelah Diana duduk, sang Manager pun langsung menyerahkan laporan yang telah Ia siapkan untuk diperiksa oleh Diana.

"Bendahara sedang dalam perjalanan kembali, Dia akan tiba beberapa saat lagi," ucap sang Manager.

Diana mengangkat tangan sambil membuka laporan di tangannya dan memeriksanya selama beberapa saat sebelum meletakkan laporan tersebut dengan wajah yang puas.

"Sampai bulan berapa kontrakmu denganku?" Tanya Diana.

"3 bulan lagi berakhir lalu saya akan kembali ke perusahaan di ibukota," ucap Sang manager.

"Bagaimana kalau kau mempertimbangkan untuk tetap tinggal bersamaku?" Kata Diana sambil mengangkat tangannya dan sang sekretarisnya meletakkan surat kontrak baru di tangan Diana lalu Diana pun memberikannya pada perempuan di hadapannya.

Sang Manager mengambil surat kontrak tersebut, dia terkejut melihat keuntungan yang ditawarkan Diana jauh melebihi keuntungan yang ditawarkan di perusahaan suami perempuan itu.

"Tentu saja aku akan membicarakan masalah ini dengan suamiku juga, jadi kau hanya perlu memberikan jawaban awal terlebih dahulu," ucap Diana.

"Ini kehormatan bagi saya, Kalau begitu saya akan menghubungi anda setelah mempertimbangkannya," kata Sang Perempuan.

"Tentu saja," ucap Diana bersamaan dengan pintu ruangan yang diketuk oleh seseorang.

Tok tok tok...

Seorang pria memasuki ruangan, dia adalah bendahara di toko tersebut dan bendahara itu langsung menyerahkan pembukuannya pada Diana.

Diana memeriksa pembukuan tersebut, dia benar-benar puas dengan sinergitas pembukuan bendahara dengan sang manajer.

"Orang-orang yang berasal dari perusahaan besar memang beda. Kita mengalami kenaikan signifikan dalam 3 bulan terakhir dan aku akan memberikan bonus pada semua orang, Tolong berikan ini pada mereka," ucap Diana bersamaan dengan sang sekretaris yang meletakkan sebuah kotak di atas meja yang membuat sang Manager langsung memeriksa kotak tersebut.

Itu adalah tiket perjalanan pariwisata ke luar kota.

"I,, ini,, semua staff akan mendapatkan ini? Bahkan termasuk petugas kebersihan?" Tanya sang Manager terkejut, baru pertama kali ini ia melihat seorang bos yang sangat dermawan.

"Tentu saja, toko akan ditutup selama 2 hari dan kalian boleh menikmati perjalanan kalian selama 2 hari itu," kata Kirana.

Sang Manager sangat senang, "benarkah? Lalu bagaimana dengan orang-orang di toko lain?" Tanya sang manager.

"Tentu saja mereka akan mendapat kesempatan yang sama," ucap Diana.

Sekretaris Diana berkata, "saya sudah menyiapkan jadwal untuk perjalanan pariwisata para karyawan."

Diana mengangguk puas, lalu perempuan itu berdiri meninggalkan toko tersebut.

Setelah menaiki mobil, Diana yang duduk bersampingan dengan sekretarisnya pun berkata, "apa suamiku sudah kembali dari luar negeri?"

"Saya baru saja mendapat kabar dari asistennya, katanya akan kembali besok pagi," ucap sang sekretaris.

"Kalau begitu aku akan pergi ke bandara besok pagi. Lalu, Bisakah kau mengatur pekerjaan di kota ini selama beberapa waktu ke depan?" Tanya Diana yang berencana untuk menetap bersama suaminya selama beberapa waktu ke depan.

"Anda tidak perlu khawatir, saya akan mengaturnya," ucap sang sekretaris.

"Terima kasih banyak, aku pasti akan mengembalikan mu pada suamiku begitu aku mendapatkan orang yang bisa dipercayai untuk menggantikan posisimu," ucap Diana yang jelas tahu kalau perempuan di sampingnya ini merindukan suasana ibukota karena seluruh keluarganya berada di ibukota.

"Terima kasih banyak," kata Sang sekretaris merasa senang dengan perhatian yang diberikan oleh Diana.

'perempuan ini benar-benar perempuan yang sudah ahli dalam berbisnis. Padahal aku sudah lama mengenalnya sewaktu bekerja di perusahaan suaminya, dan dia terlihat seperti perempuan bodoh yang polos, tapi ternyata dia memiliki otak yang sangat encer. Kenapa bisa seperti itu ya?' pikir sang sekretaris masih terus bertanya-tanya dalam hatinya, padahal sudah berbulan-bulan dia bekerja bersama Diana namun belum ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.

.........

.........

.........

Pada keesokan paginya, Diana benar-benar pergi ke bandara untuk menjemput suaminya.

Perempuan itu berdiri sambil memegang sebuah tas Celine di tangannya dan pakaian dari Prada menempel di tubuhnya.

Tak hanya itu, aksesoris kecil seperti perhiasan dan kacamata berasal dari hermès, dia berdiri dengan fashion yang penuh gaya dari ujung kaki sampai ujung kepala hingga menarik perhatian orang-orang di sana.

"Dia terlihat seperti artis, Apa kalian mengenalinya?"

"Itu tidak mungkin artis, dia tidak mungkin datang kemari tanpa pengawalan!"

"Tapi fashionnya benar-benar luar biasa ya. Dia pasti orang kaya!"

"Mungkin dia stylish seorang artis."

Orang-orang di sekitar Diana berbincang-bincang, perhatian mereka Semua tertuju pada Diana yang sangat mencolok di keramaian.

Diana pun mengabaikan ucapan orang-orang itu, namun dia diam-diam tersenyum, 'tentu saja harus begitu, kalian semua harus tahu kalau aku ini mantan artis tahu! Sekarang pun kalau mau jadi artis juga bisa,' ucap Diana dalam hati.

Maka Diana menunggu selama 15 menit lamanya sampai akhirnya ia melihat suaminya datang bersama sang sekretarisnya.

Diana sedikit menggertakkan giginya melihat kedekatan kedua orang itu, terutama Bagaimana Jessi terus menempel di samping suaminya.

"Lihat pasangan itu, keduanya terlihat mesra."

"Iya ya, Siapa mereka berdua ya?"

"Cantik dan tampan, cocok untuk disandingkan!"

Diana memutar bola matanya di balik kacamata hitamnya saat mendengar orang-orang di sekitarnya memuji Bagaimana kedekatan suaminya dengan sekretarisnya.

Hal itu membuat Diana melangkah ke depan, dia dengan cepat menyambut kedatangan suaminya dengan menghalangi langkah Adrian.

"Sayang!" Seru Diana sambil melepaskan kacamata hitamnya membuat Adrian terkejut.

"Kau,,," Adrian memperhatikan perempuan di depannya selama beberapa saat, karena dia hampir tidak mengenalinya. Tapi saat melihat lesung pipi dan tanda lahir di bawah mata Diana, pria itu langsung mengenalinya, "kau di sini," Adrian langsung tersenyum memeluk Diana bahkan sampai mengangkat tubuh Diana beberapa senti dari permukaan tanah.

Jessi yang ada di sana melototkan matanya, Siapa perempuan itu?

'Sial! Apa dia kekasih Adrian? Sejak kapan?' ucap Jessie dalam hati dengan rasa tak percayanya.