Pelayan Di Hati Sang Ceo

Sementara Raka dan Anna pergi, Olivia memasak beberapa makan untuk mereka semua, dan David dia sedang menyalakan lilin karena sebentar lagi, matahari akan terbenam.

Karena tidak tau kapan David akan selesai dengan lilin nya, Olivia memutuskan untuk mendatangi David dan bertanya " apakah masih lama? ada masalah yang harus aku masak lagi, jika kau masih lama maka aku tidak akan jadi memasak nya " menatap David yang sedang berusaha menghidupkan lilin

David sedang berusaha dengan korek api nya " kau lihat saja sendiri, belum ada satu lilin pun yang menyala, aku sama sekali tidak mengerti cara mengunakan korek, apakah tidak ada pemantik saja? " menatap Olivia dan mengeluh

Olivia menatap David dia sedikit tersenyum melihat tingkah David yang seperti anak kecil " kau ini, biar aku saja, aku akan menyalakan semua lilin, kau mandi saja " mengambil korek nya dari tangan David

" Kenapa kau memangil ku dengan sebutan itu, aku ingin kau memangil ku dengan sebutan mas, karena dengan Raka kau memanggil nya itu, aku juga mau di panggil mas " ucap David dengan sedikit rengekan nya

Olivia sangat tidak pernah melihat kepribadian David yang satu ini, dia seperti anak kecil, namun saat tidak bersama dengan Olivia dia malah sok dewasa dan jagoan, " kenapa kau bersiap seperti anak kecil? apakah kau pikir dengan berperilaku seperti itu aku akan mengikuti kemauan mu? " menyalakan lilin dan memberikan nya satu kepada David

David menerima nya " itu karena aku merasa nyaman saat bersama mu, pria akan menunjukkan sikap asli nya saat dia bertemu dengan wanita yang tepat, itu yang aku baca dari buku "

Olivia mengambil satu lilin " Tapi wanita mu Anna bukan aku, bersikap lah seperti itu kepada nya, aku yakin dia pasti akan senang melihat mu seperti itu " membawa lilin nya dan menuju ke dapur, karena makanannya belum selesai

David mengikuti Olivia ke dapur " aku akan membantu mu memasak agar cepat selesai, setelah itu kita akan duduk diluar, karena akan sangat gelap jika di dalam, " menatap Olivia

" Kau tidak perlu membantu ku, cukup duduk di sana dan aku akan masak di sini, setelah itu baru kita keluar dari sini, jika tidak, kau bisa mandi aku akan tetap berada di sini "

David mengambil handuk nya dan masuk ke dalam kamar mandi, mereka berdua seperti sepasang kekasih, tetapi hanya satu yang jauh cinta, David memang sudah jatuh cinta sejak awal pada Olivia, hanya saja ketika mereka pertama kali bertemu dia sudah merusak semua nya.

Mungkin pandangan Olivia kepada nya saat ini buruk, David ingin mengubah hal itu, karena dia tidak ingin masa lalu nya terulang kembali, dulu sekitar lima tahun lalu, David sudah menikah dengan seorang wanita yang ia cintai, namun mereka berpisah karena sang wanita jatuh cinta pada pria lain.

Dari sana, David tidak pernah jatuh cinta pada siapapun, hingga dia bertemu dengan Olivia, rencana awal nya hanya menodai Olivia dan tidak bertanggung jawab, tetapi selama berada di hotel pada malam itu, David memang benar-benar jatuh cinta dan ingin Olivia menjadi milik nya.

David menikmati setiap gerakan yang dia lakukan pada malam itu, namun dia tidak sadar, jika malam itu dia merusak seroang wanita yang ia cintai, dan membuat nya semakin menjauh.

Setelah selesai mandi, David menatap Olivia yang sedang sibuk dengan makanan nya, asa cahaya lilin yang menyinari wajah nya " aku akan bantu membawa makanan ke depan, kau pegang saja lilin nya " David mendekat

Olivia sebenar nya ingin menolak, namun saat ini dia butuh bantuan, karena tidak mungkin bagi nya membawa makanan yang cukup banyak ini sendirian " baiklah, tolong bawakan semua nya ke sini, aku akan menunggu mu di sini " merapikan meja makan

David menatap Olivia sekali lagi dengan tatapan yang sangat dalam " aku tidak bisa, jalan yang akan aku lalui akan gelap, tolong bawakan lilin nya "

Olivia menatap lorong yang menuju dapur, itu memang sudah sangat gelap karena hari sudah malam, " baiklah, ayo " mengambil lilin nya dan menerangi jalan David

Setelah selesai menyusun makanan, mereka berdua duduk di luar dengan satu lilin, karena bisa saja semua lilin akan habis dan mereka akan gelap-gelapan selama berada di sini, mereka berdua duduk bersebelahan, Olivia yang sudah menjauh tetapi David yang terus saja mendekati nya

*

*

*

Raka dan Anna merasa sangat pusing, karena orang yang bertanggung jawab akan keberadaan mereka di sini, dan yang akan membawa mereka berkeliling besok, tidak ada di kantor saat ini.

" Lampu di vila masih masih dan sekarang bapak yang kita temui tidak ada ". Raka merasa sangat pusing dan tidak tau harus bagiamana

Anna mencoba untuk menyalakan handphone nya, tetapi baterai nya sudah habis " sial, aku tidak bisa menelpon David jika begini, mereka hanya berdua di sana, apakah itu akan baik-baik saja? " Anna menatap Raka yang juga sedang pusing

Raka melihat langit yang semakin gelap, bahan bakar mobil juga sudah menipis, itu tidak memungkinkan untuk mereka kembali ke vila, karena itu cukup jauh dari lokasi mereka sekarang.

" Aku rasa kita harus nginap di salah satu hotel di sini, jika tidak kita harus tidur di dalam mobil dan menunggu pagi agar handphone mu bisa di isi ulang " menatap Anna

" Aku mau kembali ke vila, aku merindukan David mu, lagi pula kenapa kita harus menunggu? "

" Kau sudah lupa untuk apa kita datang?, jika kita kembali itu akan sama saja, lampu di vila tidak akan menyala dan orang yang akan menjadi pemimpin kita besok, jika tidak akan bertemu dengan kita " jelas Raka dengan sangat detail

Anna duduk di salah satu kursi yang ada " aku ingin kembali, rasa nya aku ingin mandi, apakah kau membawa dompet? " menatap Raka

Semua barang mereka tinggal di vila, termasuk gas dan juga handphone Raka " astaga, aku sama sekali tidak sadar kalau aku tidak membawa tas ku, tas mu berada di kamar " duduk di samping Anna

Anna merasa kesal, dia berdiri dan menghentak kan kaki nya ke aspal, itu membuka dia keseleo dan terjatuh " aduh " ucap nya kesaktian

Raka melihat kaki Anna yang terluka, dia membuka sepatu nya dan melihat apakah kaki Anna patah atau hanya keseleo biasa " kenapa kau bersikap seperti anak kecil, lihat sekarang kau tidak bisa berjalan " menatap Anna

Anna menutup mata nya kesal, dia merasa sangat kesal dan emosi " lalu aku harus bagaimana? Kita harus bagaimana? " merengek

Akhirnya David membantu Anna berdiri dan membawa nya masuk ke dalam mobil, mereka memutuskan untuk mencari toko obat untuk kaki Anna dan sekalian numpang mengisi daya handphone Anna