Rembulan tak menyangka niat nya datang keacara pernikahan paman sahabat nya , justru membuat nya menjadi pengganti mempelai pengantin wanita .
.
Sadewa Biantara Adhiyaksa , pria tampan dan mapan harus menelan kekecewaan lantaran sang kekasih pergi tepat dihari pernikahannya tanpa berpamitan dengan dirinya .
Bagaimana Rembulan akan menjalani rumah tangganya dengan Sadewa ?
Simak kelanjutan ceritanya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
"Katakan apa maksud mu jalang !" bentak Dewa tepat dihadapan Siska dan mencekik leher wanita itu .
"A-apa maksud kamu mas ?" ucapnya terbata-bata
"Anak yang kau bawa kemari itu bukan anak ku !" desis Dewa menatap tajam Siska .
"Dia anak mu , Bunga putri kita ". Kilah Siska berbohong
"Tutup mulut busuk mu itu ! Lihat ini ... lihat ". Dewa segera mengeluarkan kertas hasil DNA tadi dihadapan Siska .
"Kau tak bisa membohongi ku lagi , sekarang katakan apa tujuan mu melakukan semua ini ?!" Geram Dewa tertahan .
Mendengar itu , Siska langsung tersenyum miring menampakkan watak asli nya . Sebelah alis Dewa terangkat bingung dengan perubahan sikap mantan istri nya itu .
"Ternyata kamu sudah tau yang sebenarnya mas ..." ucap Siska sinis
"Ya , dan wanita rendahan seperti mu harus merasakan hukuman karena berani membohongi ku ". Sentak Dewa seraya mencekik kuat leher Siska , membuat wanita itu kesulitan bernafas dan wajah yang sudah memerah .
"Dewa lepaskan Siska , kamu bisa membunuh nya ". Teriak mama Dewi dan segera mendekati putra nya .
Siska terus memukul tangan Dewa berharap pria itu melepaskan cekikannya .
"Lepas Wa , mama gak mau putra mama jadi seorang pembunuh . Kamu gak kasihan sama Bulan nanti jadi janda muda ". Ucap mama Dewi seraya mencoba menarik tangan Dewa dari leher Siska .
Mendengar nama sang istri membuat Dewa langsung melepaskan cekikannya dari leher Siska dan membuat wanita itu terbatuk-batuk .
Dewa menatap mantan istri nya itu dengan tatapan tajam bak pisau yang siap menguliti Siska hidup-hidup .
"Jalang!" desis Dewa
Siska tersenyum miring mendengar nya , hinaan Dewa justru membuatnya semakin membulatkan tekad nya untuk menghancurkan keluarga sang mantan suami .
"Dewa ikut papa ". Titah papa Andra yang masih berdiri diambang pintu gudang .
"Jangan harap kau bisa melarikan diri". Ancam Dewa lalu segera beranjak dan berbalik badan mendekati papa nya .
.
"Papa Andra , kau tak mau dengar rahasia besar mama Dewi kah ?" teriak Siska ketika melihat papa Andra dan Dewa sudah hendak pergi meninggalkan gudang .
Mendengar itu sontak dua pria beda generasi itu langsung menghentikan langkah nya , sedang Mama Dewi membulatkan mata nya terkejut .
"Sial , apa wanita ini ingin mengatakan yang sebenarnya ?" batin mama Dewi
Papa Andra membalikkan badannya seraya memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana .
"Apa maksud mu ?!" ujar Papa Andra dingin . Jujur saja dari dulu papa Andra memang tak menyukai Siska , karena saat Dewa dan Siska sebelum menikah papa Andra sudah mencari tahu latar belakang wanita itu . Satu hal yang membuat papa Andra tak merestui hubungan kedua nya karena Siska adalah seorang wanita bayaran dan Dewa tak mengetahui nya . Hal itu yang menjadi alasan kenapa papa Andra tak menyukai Siska .
Siska bangkit dari duduknya dan langsung meraih lengan mama Dewi dan mencengkeram nya kuat .
"Aakhh sakit ..." rintih mama Dewi
"Apa aku harus mengatakan yang sejujurnya sekarang mah ?" ucap Siska menatap sinis mantan mertua nya itu .
Mama Dewi menggeleng pelan , seolah mengisyaratkan agar Siska tak mengatakan hal yang sudah mereka sepakati dulu nya .
"Tapi putra angkat mu sudah mengetahui kebohongan ku ". Ejek Siska seraya tersenyum sinis
Dewa yang tak sabar pun langsung melangkahkan kaki nya mendekati Siska dan Mama Dewi .
"Lepaskan tangan mu !" Bentak Dewa sambil menarik tangan Siska dari lengan mama Dewi dan mendorong wanita itu kasar .
"Wa ayo kita pergi .." ucap mama Dewi mengajak Dewa keluar dari gudang .
"Berani kau langkahkan kaki keluar , rahasia besar mu terbongkar ". Ancam Siska pada mama Dewi
PLAK ...
Dewa menampar keras pipi Siska hingga kepala wanita itu terlempar kesamping .
"Tutup mulut mu , kau tak berhak mengancam orang tua ku ". Dewa memperingati Siska seraya menunjuk wajah Siska dengan jari telunjuk nya .
"Seperti nya aku memang harus mengatakan yang sebenar nya ..." ucap Siska sinis sambil mengusap pipinya yang ditampar oleh Dewa .
"Asal kamu tau mas , kamu bukan anak kandung mereka !" teriak Siska menunjuk papa Andra dan mama Dewi .
"Siska !" seru mama Dewi menatap Siska tajam .
"Kau ini sudah tak waras , beruntung dulu aku menceraikanmu ". Sarkas Dewa ."Ayo mah kita keluar ". Dewa segera menggandeng mama Dewi keluar .
"Aku mengatakan yang sebenarnya mas kalo kamu bukan anak mereka , tapi anak yang dibeli oleh mama Dewi dari orang lain ". Siska mengungkapkan nya dengan menggebu-gebu .
"Kali ini aku tak berbohong mas aku bicara yang sebenar nya !"
Dewa tak menggubris nya dan segera keluar dari gudang .
"Ayo pah ..." ajak Dewa pada papa Andra .
"Berhenti Wa ". Perintah papa Andra tegas , mata nya menatap Siska nyalang lalu beralih menatap istri nya .
"Ma , apa benar yang dikatakan wanita itu ?!" Desak papa Andra
"Pah , jangan dengar kan ucapan wanita itu . Dewa rasa dia sudah gila pah ". Sela Dewa
"Diam Wa , papa bertanya sama mama mu ". Ucap Papa Andra dingin
Mama Dewi hanya diam , dirinya bingung harus menjawab bagaimana pertanyaan suami nya itu .
"Jawab mah ". Bentak papa Andra
"Pah !" tegur Dewa ketika mendengar papa nya membentak mama Dewi untuk pertama kali nya .
Siska yang melihat perdebatan itu bersorak senang dalam hati nya .
"Dendam ku terbalas pak tua , dulu kau tak merestui ku dan sekarang aku membalasnya ". Batin Siska
"Kenapa diam saja Wi , tatap mataku !" Ucap papa Andra tegas seraya menarik Mama Dewi dan mengangkat dagu istrinya itu agar menatap nya .
"Jawab aku Wi , apa benar yang dikatakan wanita itu ". Sekali lagi papa Andra bertanya dengan nada dingin dan tegas .
Mama Dewi menganggukkan kepala nya pelan,
Jujur ia takut dengan kemarahan sang suami .
"iya pah , yang dikatakan Siska benar ". Jawab mama Dewi lirih
Deggg ...
Papa Andra tersenyum getir mendengar jawaban sang istri .
"Aaarrgghhhh ...." teriak Papa Andra dan langsung memukul tembok dengan kuat melampiaskan kekecewaannya . Ternyata ia juga sudah dibohongi oleh wanita yang sudah 35 tahun itu menemani hidup nya .
"Mah , mama bercanda kan mah ? Katakan sama Dewa kalo mama hanya berbohong ". Desak Dewa seraya mengguncang lengan mama nya .
"Maafkan mama nak ". Lirih nya hampir tak terdengar
Pyaarr ...
Dewa melempar kuat vas bunga besar disamping pintu .
"Kenapa mama tega bohongin Dewa sama papa mah ? Kenapa ?!" teriak Dewa frustasi
"Ikut aku ". Papa Andra langsung menarik tangan mama Dewi membawa nya ke kamar . Papa Andra tidak mau membahas permasalahan itu dihadapan banyak orang .
Apalagi , menantu nya Bulan dan juga Eyang yang sedari tadi memperhatikan mereka dari lantai atas .
"Nak Bulan ?" panggil Eyang Wijaya yang berdiri disamping cucu mantu nya itu .
"Iya eyang ". Sahut Bulan sopan
"Eyang ada satu permintaan , apa kamu sanggup memenuhi nya ?" ucap Eyang Wijaya .
.
.
.
Haii , jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen ... Terimakasih ♥️🌹
selamat Dewa & Bulan.. 😊