Kita semua punya keinginan tapi semesta punya kenyataan.
Bruuaaakk
"Aduh.... ". ringis seorang gadis yang bernama Eliana Hira Adipura atau sering di sapa El.
"Kamu gak papa nak? ". tanya seorang ibu paruh baya dengan sigap menolong El yang terjatuh.
"Maaf ya nak, karena menghindari ibu kamu jadi jatuh dan terluka begini ". ucap ibu itu dengan nada tak enak hati.
"Gak apa-apa bu, hanya luka ringan saja kok, nih lihat masih bisa loncat-loncat kan? ". ucap Eliana dengan melompat-lompat kecil membuktikan bahwa dia baik-baik saja.
selamat membaca......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamy charmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
"Pak, kenalkan ini pacar saya, namanya El, mulai sekarang dia yang akan menempati apartemen saya". ucapnya tegas pada Bapak security yang bernama Ari.
"Jadi saya harap, Bapak memberi tau penjaga yang lain tentang ini". lanjutnya.
"Baik tuan muda, saya mengerti". jawabnya tersenyum sopan.
"Sweety, dia Pak Ari". ucapnya memperkenalkan security itu ada El yang tersenyum manis.
"Ekhem".
"😑😑😑😑😑😑😑". tatapan datar Al untuk yang menyela ucapannya.
"Hehehehehe, maaf bos, kalau sudah selesai gue mau cabut duluan ya bos". ucapnya nyengir dengan menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba gatal.
Al mengibaskan tangannya pertanda ia boleh pergi.
"Triamaksih ya...... ". ucap El dengan tersenyum manis yang mana itu membuat pemuda yang membantunya tadi terpesona, sebut saja pemuda itu Dev, anggota paling jahil di antara semuanya.
Al yang melihat anggotanya itu memandang dengan wajah terpesonanya langsung berdiri di depan El ,seketika tubuh tinggi besarnya itu menutupi tubuh El yang termasuk mungil.
Dev terkejut karena pandangannya berubah menjadi wajah Al yang sangar,datar dan dingin menatapnya tajam setajam... pisau🔪.
"Ampun bos". ucapnya lalu berlari pergi menaiki motornya tanpa kata langsung wuuuuz meninggalkan El dan pak Ari yang terbengong karena tingkah pemuda itu.
"Kita masuk". ucap Al lalu menggandeng tangan El lembut, tangan satunya menggeret koper milik El tanpa pamit pada pak Ari yang kemudian menepuk jidat karena melihat tingkah anak muda jaman sekarang yang di luar nuril.
Sedang El sesekali melihat ke belakang ke arah pak Ari karena merasa tak enak pergi begitu saja.
"Ish, kenapa gak pamit dulu sama pak Ari main tinggal gitu saja". gerutu El pada Al yang masih lempeng saja jalannya sama sekali tak terusik.
Ting
Suara pintu lift terbuka dan mereka berdua memasuki lift tersebut ke lantai 30,lantai paling atas milik pemilik gedung apartemen ini siapa lagi kalau bukan Al.
Ya....gedung apartemen ini adalah salah satu usaha yang ia geluti sejak 2 tahun lalu tanpa di ketahui sang Daddy atau Mommy. Yang ia percayakan pada orang kepercayaannya yaitu Alex, Alex sendiri juga memiliki banyak asisten guna membantunya mengurusi semua usaha sang pemimpin, Alrescha.
Sedangkan dia lebih fokus ke geng mereka yang sangat terkenal di antara yang lain karena kehebatannya dan kesolidaritasannya terhadap satu sama lain.
Tit tit tit
"Pasword nya tanggal lahir kamu sweety". ucapnya dan itu tentu membuat El kaget dong.
Bagaimana bisa? pikirnya.
Di saat El masih berpikir, dia tidak sadar kalau sudah berada di dalam apartemen yang begitu luas untuk ukuran sebuah apartemen.
Di dalamnya terdapat 3 kamar, 2 di atas dan 1 di bawah + kamar mandi di masing-masing kamar, dapur dengan gaya estetik modern, balkon yang menghadap ke gedung-gedung tinggi lainnya, taman yang berdindingkan kaca super tebal untuk menaungi aneka tumbuhan di dalamnya dan di sampingnya kolam renang yang tak begitu besar juga tak kecil, jangan lupakan ruang tamu dan keluarga yang berdampingan.
El yang melihat itu melongo, surga kecil yang Indah, terdengar suara gemericik air dari arah taman yang ternyata itu adalah air terjun mini, dia benar-benar menatap takjub taman ini,dengan dinding kaca yang bisa melihat sekitar dari berbagai arah di lengkapi dengan alat penangkal petir untuk menghindari cuaca terekstrim yang biasa terjadi di area sini.
Sepertinya ini akan menjadi tempat favorit nya mulai sekarang, senyumnya begitu lebar menghiasi wajahnya.
Al bersyukur akan itu, semoga suasana baru ini akan membuat luka dalam hatinya sembuh dengan cepat.
Al sudah tau bahwa El adalah anak dari orang yang di tabrak oleh sang Daddy karena jebakan sialan itu.
Dia akan menjaga dan mengobati luka hati El tanpa ragu, bukan karena rasa tanggung jawab saja tapi.... lebih karena ia sudah jatuh hati terhadap wanita yang ada di hadapannya ini sejatuh-jatuhnya tanpa sisa.
Dia akan beritau orang tuanya kalau El orang yang sangat sang Mommy ingin temui, dialah orangnya.
Tapi, apa jadinya kalau El mengetahui bahwa orang yang berkoar-koar menyatakan cintanya ini adalah anak dari orang yang membuat papanya pergi meninggalkan mereka untuk selamanya? meski itu bukan suatu kesengajaan.
Entahlah, aku tak berani walau hanya sekedar memikirkannya.
Setelah puas berkeliling apartemen yang akan El tinggali "sementara" ,Al memberitau tentang kamar yang akan ia tempati selama di sini.
Ceklek
"Ini kamar kamu sweety, dan ini kamar aku". jelas Al menatap El sekilas kemudian memasuki kamar yang katanya akan di tempati El lalu menaruh koper El di samping tempat tidur.
Kamarnya luas banget untuk ukuran El karena ia biasa tinggal di kamar yang lebih kecil dari ini. Di sebelah kanan terdapat balkon yang menyuguhkan pemandangan kota dari ketinggian, "pasti kalau malam cantik banget". batinnya.
"Sweety kalau gitu kamu istirahat dulu, nanti aku pesenin makanan buat kamu biar di antar pak Ari ke sini". ucap Al berjalan mendekati El lalu mengelus kepala El lembut.
"Lo mau kemana emangnya malam-malam gini? ". tanya El mendongak menatap Al dari bawah karena tinggi mereka yang lumayan berjarak. Dia lupa kalau orang di hadapannya ini adalah pemimpin geng LEXUS geng ternama di seluruh Asia.
"Aku mau ke markas dulu bentar sebelum kembali ke mansion, tenang saja aku jarang tinggal di sini, besok pagi aku jemput ke sekolah". ucapnya lalu memeluk El sebentar dan mencium pucuk kepala El yang akan menjadi kebiasaannya mulai sekarang.
El hanya bisa diam, dia tak tau kenapa, tapi dia merasa nyaman dengn kehangatan yang di berikan oleh Al untuknya. Mungkinkah El sudah menerima Al sepenuhnya di dalam hatinya?
Cup