Bagaimana perasaan mu jika atasan mu tiba-tiba mengajak mu menikah ?
Syok tentu nya , hal itu juga dirasakan oleh wanita cantik bernama Renjana Ayudhisa atau yang biasa dipanggil Echa .
"Ayolah Cha , menikahlah denganku .. akan ku limpahi hidupmu dengan kekayaan ku" - Pandu Aksara Malik
"Daripada menikah dengan anda lebih baik saya menjadi perawan tua "- Renjana Ayudhisa
Bagaimana kisah kehidupan keduanya ? Lika-liku apa yang harus mereka hadapi ?
Simak kelanjutan ceritanya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35 . H-7 Pernikahan
Hari pernikahan tinggal menghitung hari , semua persiapan juga sudah siap . Hanya tinggal menunggu hari H .
Hari ini calon pengantin pun sudah melakukan pingitan , tak boleh bertemu selama satu minggu lama nya . Dan mempelai pengantin tidak boleh keluar rumah serta bertemu dengan calon mempelai pria . Hal serupa juga dilakukan oleh Pandu , hanya saja dirinya harus menyelesaikan pekerjaan kantor nya sebelum hari pernikahannya tiba .
Pandu bahkan sudah meminta Echa agar berhenti bekerja menjadi sekretaris nya . Karena setelah dirinya mengucapkan ijab qobul semua tanggungjawab Echa akan beralih padanya termasuk memberikan nafkah lahir juga batin .
..
Dua tumpukan berkas sudah menggunung diatas meja kerja Pandu membuat nya menghela nafas kasar .
Pandu segera meraih telepon disamping laptopnya dan menghubungi Asisten Gara .
"Ya bos , ada yang bisa saya bantu ?" ujar Gara dari seberang telepon
"Keruangan ku segera ", perintah Pandu lalu mematikan telepon itu secara sepihak .
Tak berselang lama terdengar suara pintu diketuk dari luar .
Tok ..
Tok..
Tok...
"Masuk "
Ceklek ..
"Bos , ada apa anda butuh bantuan ?" kata Asisten Gara seraya menundukkan kepala nya memberi hormat .
"Kenapa berkas bisa sebanyak ini ?" ujar Pandu memprotes
"Itu semua berkas yang harus anda teliti ulang sebelum anda tanda tangani bos , semua itu berkas penting dari investor ". Jawab Asisten Gara
Pandu menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya kasar .
"Cepat duduk sini , bantu aku menyelesaikan semua berkas ini ", ucap Pandu seraya menunjuk kursi yang ada dihadapannya .
"Sorry bos , bukannya saya ingin membantah tapi saya ada pekerjaan yang lain . Lagi pula berkas itu semua dikhususkan untuk CEO ", sahut Asisten Gara
Bola mata Pandu membulat seketika .
"Siapa yang mengatakan itu ? Saya ini memang CEO tapi tugas saya hanya memberikan tanda tangan dan mengecek hasil akhir dari pekerjaan kalian ". Protes Pandu
"Nah , maka dari itu bos . Itu adalah hasil akhir pekerjaan kami yang harus anda cek sebelum anda cuti menjelang pernikahan ". Kata Asisten Gara
"Boleh saya memberikan saran untuk anda bos ?" sambung nya
"Apa ?"
"Lebih baik bos kerjakan sekarang daripada tidak kunjung selesai sampai hari H pernikahan . Tak elok rasanya jika anda sedang mengucapkan ijab qobul tapi sambil mengerjakan berkas yang belum selesai . Apa kata tamu undangan nanti .." ucap Asisten Gara dengan begitu santai nya memberi saran untuk Pandu .
"CK!" Pandu berdecak sebal mendengar nya
"Keluarlah ! Saran mu sama sekali tak membantu ku !" Geram Pandu mengusir Asisten Gara keluar dari ruangannya .
"Siap bos ", bergegas Asisten Gara berbalik badan dan segera keluar dari ruangan Pandu .
"Bos .." panggil Asisten Gara seraya melongokkan kepala nya kepintu .
"Apalagi ..." desis Pandu seraya meraih setumpuk berkas diatas meja nya .
"Boleh saya minta tolong ?" ujar Asisten Gara
"Apa ?" tanya Pandu
"Ekhhemm ", Asisten Gara berdehem sebelum memulai bicara ."Bolehkah bos kenalkan adik calon istri anda pada saya bos ?"
"Buat apa ?" sahut Pandu
"Buat saya jadikan pacar ". Jawab nya santai
Pletak ...
Pandu melemparkan pena kearah Asisten Gara dan mengenai kening pria itu .
"Jangan ngadi-ngadi kamu Gar , anak dibawah umur mau kau embat .. Mau jadi pedofil kamu ?" sentak Pandu
"Sekali aja bos , ini terakhir kali saya minta tolong ". Rengek Asisten Gara
"Jangan banyak mau nya kamu Gar , sudah macam perempuan tukang rewelan . Sudah sana kembali bekerja ". Ucap Pandu seraya mengibaskan tangannya meminta Asisten Gara agar kembali keruangannya .
Setelah Asisten Gara pergi , Pandu langsung beranjak dari duduknya dan melangkah untuk mengambil pena yang ia lempar tadi .
Ceklekk ...
"Apalagi Gara ..." geram Pandu mengira jika yang membuka pintu lagi adalah Asisten Gara .
"Kamu kenapa le ?" ujar ibu Sari
"Ibu ? Pandu pikir Gara tadi ". Ucap Pandu lalu mempersilahkan ibunya itu untuk duduk disofa
"Kalian bertengkar ?" tanya ibu Sari
"Biasalah lah bu , Gara itu banyak sekali tingkah nya bikin Pandu sakit kepala ", jawab Pandu
Ibu Sari menggelengkan kepala nya pelan mendengar jawaban putra nya . Memang Asisten Gara sudah Ibu Sari anggap bagai anak sendiri sama seperti Bagas .
"Bagaimana persiapan pernikahan kamu le? Sudah sejauh mana ? Apa semua nya sudah siap ?" cecar Ibu Sari dengan antusias nya
"Satu-satu Bu tanya nya , Pandu bingung mau jawab yang mana dulu " , tukas Pandu sambil terkekeh pelan
"iya-iya maaf le , ibu udah gak sabar lihat anak bujang ibu mau nikah ". Kata Ibu Sari
Pandu tersenyum tipis mendengar nya ."Terimakasih Bu , sudah seantusias ini dengan pernikahan Pandu . Semua persiapan sudah siap Bu , hanya tinggal membagikan undangan saja ". Ujar Pandu
"Echa ? Apa dia juga sudah berhenti bekerja ?" tanya Ibu Sari
"Sudah Bu , Pandu sudah minta Echa berhenti bekerja sudah satu Minggu yang lalu ", jawab nya
"Bagus lah , le boleh ibu berikan wejangan buat kamu ?"
"Silahkan Bu ".
"Le , setelah kamu menikah semua tanggungjawab Echa akan berpindah kepundak mu , itu berlaku sejak kamu mengucapkan ijab qobul . Muliakan Echa seperti kamu memuliakan ibu , karena kelak Echa juga akan menjadi ibu dari keturunan mu . Jangan pernah main kasar dan pukul , dan satu lagi kelak jangan hancurkan mental istri mu hanya karena dia kesalahan . Ingat le , kesalahan kecil saja yang istri mu perbuat jika kamu besar-besarkan bisa membuat retak rumah tangga kalian ". Ucap Ibu Sari panjang lebar
"Nggih Bu , Pandu akan selalu ingat wejangan yang ibu berikan dan terimakasih ibu sudah mau menerima Echa sebagai calon istri Pandu tanpa memandang strata sosial nya ", ujar Pandu tulus
"Le , perlu kamu ingat . Mau berasal dari kalangan apa calon istri mu ibu tidak mempermasalahkannya . Asal wanita itu bisa menghormati dan menyanyangi kita sebagai kedua orang tua mu itu sudah lebih dari cukup le . Sekarang kamu bayangkan jika calon istrimu berasal dari keluarga yang setara dengan kita tapi wanita itu tak punya tata Krama dan tidak bisa menghormati kita , bukankah akan merugi ?"
Pandu menganggukkan kepala nya paham .
"Ya sudah , ibu mau ke apartemen Echa dulu ajak dia kesalon perawatan sebelum kamu unboxing .." gurau Ibu Sari
"Ibu paling tau apa yang Pandu pikirkan .." selorohnya
"Ya sudah ibu pamit dulu , cepat selesaikan kerjaan mu sebelum hari H pernikahan " ucap Ibu Sari lalu beranjak dari duduknya
"Bu tunggu sebentar ", ujar Pandu kemudian melangkah ke meja kerja nya meraih dompet dan membuka nya .
"Tolong berikan ini pada Echa ya Bu , katakan itu untuk bayar perawatan dan minta Echa untuk melakukan perawatan dari ujung rambut sampai kaki ". Ucap nya seraya menyodorkan kartu debit pada Ibu Sari
"Akan ibu katakan nanti le , tenang saja nanti ibu minta Echa buat habis kan isi nya ". Kata ibu Sari bercanda
"Katakan saja Bu , habiskan kalo Echa bisa " sahut Pandu seraya terkekeh
"Kau ini le , jumawa sekali ..."
.
.
.
Haii , jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen .. Terimakasih ♥️🌹