Halima Hartono itulah namaku.
Umur 21 tahun
Status janda anak 1
Dengan berat hati aku menerima perceraian dari suamiku, dan saat itu juga aku keluar dari rumah Besar mantan suamiku bersama Putri semata wayang ku.
Pulang ke rumah ke orangtua aku malu, karena aku yang mau nikah muda.
Dengan uang seadanya aku tinggal di sebuah kota kecil, sengaja aku cari dekat pasar, karena pikirku di pasar gampang cari uang.
Aku dapat sebuah kios yang cukup luas, ukuran 4x6, harganya setahun 30 juta, aku ambil dengan bayar 6 bulan.
Disinilah aku berada, di pasar Rakyat Sukamaju, karena sudah lama kios tidak disewa jadinya kotor
Saat membersihkan ruangan itu aku menemukan sebuah Cincin yang akan merubah kehidupan ku, bagaimana kisah-kisah hidupku silahkan ikuti ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhon Dhoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.35. Babak Penyisihan: Record Nasional dan Propinsi terpecahkan
Kenziro dan teman-temannya, sudah dalam tahap akhir persiapan pertandingan, Kenziro mengundang seluruh temannya dan 3 orang pembimbing, untuk datang kerumahnya, dan akan mempersiapkan segala sesuatunya di rumahnya.
Undangan Kenziro, diterima dengan baik oleh mereka semua, termasuk para guru pembimbing.
Sore hari, kini teman-teman dan guru pembimbing, sudah berada di rumah di Kenziro dan Martina, seluruh temannya terpukau melihat melihat rumah itu, Kenziro dan Martina yang berpenampilan sederhana, ternyata memiliki Rumah sangat bagus, dengan halaman yang luas.
Mereka naik lift ke lantai 3 dan masuk dalam ruangan khusus, setelah masuk kembali lagi teman-temannya kagum, ruangan dulunya tempat kerja Halimah, kini telah berubah menjadi sebuah ruangan khusus untuk belajar.
Pelayan menyuguhkan minuman dan cemilan, yang juga sangat enak, juice buah alami dan cemilan dari bahan terbaik, apalagi ada bumbu khusus yang di buat Halimah, tentunya sangat enak dan segar.
Kedelapan teman Kenziro, jaringan otak mereka kini sudah lebih baik, dan pastinya ada peningkatan dalam kecerdasan, walau tetap kalah dari Kenziro dan Martina.
Martina saja, kalah dari Kenziro, karena Pill Pengetahuan dan Regenerasi Fisik, berasal dari suara misterius yang pada awalnya bertemu dengan Halimah.
Namun walau begitu, Martina sudah setara dengan para jenius yang melegenda, di pastikan, sekolah bintang timur akan juara Umum, dan akan menjadi sekolah pertama yang akan menang 3 tropi juara sekaligus.
Saat ini, Halimah sedang membuat sarapan, untuk Martina dan Kenziro, yang jari ini akan bertanding, tak lupa, Halimah membuatkan minuman untuk menyegarkan fisik bagi mereka semua, juga cemilan.
Pertandingan akan dilaksanakan di salah satu sekolah SMP Negeri terbaik di Jakarta Selatan, dan peserta Berasal dari sekolah-sekolah di seluruh Jakarta.
Dengan Menggunakan Mobil Land Rover Range Rover Sport, Halimah berangkat ke sekolah, dan setelah dari sekolah baru mereka akan berangkat berangkat dengan menggunakan Bus, sedangkan orangtua murid, menggunakan mobil pribadi.
Tiba di sekolah, seluruh siswa SMP di perintah kan untuk apel dan memberikan dukungan mereka, hanya keponakan Kepala Panti yang tidak senang dengan Tim Jenius itu, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa, karena sudah mendapatkan peringatan dari Sekolah, dan juga Halimah sudah mendatangi Panti Asuhan itu, agar jangan mengganggu Martina dalam bentuk apapun.
Halimah tetap memberikan bantuan buat Panti Asuhan itu, dan akan terus menyumbang, selama Panti Asuhan itu, memberikan laporan yang jujur.
Akhirnya kepala Panti Asuhan itu jujur kepada Halimah, soal apa yang terjadi, dan akhirnya, dia mengusir kakaknya yang selama menjadi biang masalah di panti.
Sejak itu, setiap Minggu Halimah mengirim 40 ekor ayam, 10 kilo daging Sapi, 500 butir telur dan 150 kg beras, juga sayuran serta bumbu, membuat Kepala Panti Asuhan terharu dan berjanji akan lebih baik mengurus Panti Asuhan.
Kembali ke saat ini, para orangtua murid yang duduk di taman, terlihat sangat akrab, dan Halimah terlihat paling mudah di antara ibu-ibu itu.
"Ibu-ibu, bukan menyombongkan diri saya, di antara peserta itu, 2 anak saya termasuk anggota Tim, dan jika mereka menang, saya akan berikan hadiah untuk ibu-ibu semuanya, ucap Halimah dengan tulus.
"Yang mana anak-anak ibu Halimah, tanya ibunya ketua Kelas.
"Putraku Bernama Kenziro, sedangkan Putriku bernama Martina, walaupun dia Putri angkatku, tapi dia Permata hatiku bersama adiknya, ucap Halimah.
"Kami sudah tahu ceritanya Bu, dan juga anak-anak kita sudah saling mengangkat saudara, jadi kita juga harus bisa seperti mereka, bagaimana kalau kita sebulan sekali adakan pertemuan, bukan arisan seperti para sosialita yang menghabiskan uang suami.
Kita hanya berkumpul saja, siapa tahu kita bisa saling bantu, ucap salah satu Ibu itu.
"Saya setuju, kita hanya perlu menyiapkan makanan seadanya, yang menjadi tujuan kita adalah silahturahmi, bagaimana menurut ibu Halimah.
"Saya setuju, sekarang silahkan tentukan, siapa yang menjadi koordinator kita, ucap Halimah.
"Karena Putra Bu Widya adalah Ketua Kelas anak-anak kita, bagaimana kalau Bu Widya saja yang jadi koordinator, dan sekaligus tempat pertama yang kunjungi, balas seorang dari mereka.
Akhirnya mereka semua setuju dan Bu Widya juga setuju, dia juga sekaligus yang tertua di antara mereka, Halimah menjadi yang paling bungsu, dengan usia 26 tahun.
Mereka langsung berbagi nomor nomor WA dan membuat Group. Mereka bersepakat tidak ada penambahan anggota, karena Group mereka adalah Group persaudaraan seperti para anak-anak mereka, dan sepakat cara panggil dengan saudari.
Kini Tim Bintang Timur sudah tiba di Tempat pertandingan, rencana pertandingan adalah 3 hari, sehari 1 pertandingan.
Tepat jam 10 pagi Pertandingan kategori tunggal di mulai, peserta Bintang Timur mengutus 3 orang, karena maksimal 1 sekolah 3 peserta.
Ketua Kelas, Kenziro dan Martina, maju, dan langsung duduk, begitu juga sekolah lainnya, penilaiannya adalah kecepatan menyelesaikan soal dan ketepatan dalam dalam menjawab.
Untuk para juri, berasal dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Kementrian Pendidikan, Serta pemerhati Pendidikan dan psikologi perkembangan Anak.
Setelah memberitahukan sistem pertandingan, dan faktor-faktor pendukung kemenangan serta sanksinya, maka soal segera di bagi, dengan terlebih dahulu, para juri menunjukkan ke Penonton dan perwakilan setiap Peserta, bahwa soal masih tersegel.
Ternyata ada 2. orang Peserta lain yang berasal dari Keluarga Mahesa, dan berasal dari Sekolah Termahal.
Mereka tidak berpikir jika, Kenziro akan ikut dalam pertandingan, langsung atau tidak, Kenziro juga berasal dari Keluarga Mahesa, walaupun dia Keluarga yang yang terbuang.
Halimah melihat sebagian anggota keluarga yang yang dia kenal, tapi dia tidak peduli.
Kemudian terdengar suara bel pertanda siap di mulai, Halimah yang duduk bersama ibu-ibu dari Bintang Timur, mereka duduk sambil menikmati cemilan kacang goreng buatan Halimah.
Terlihat dengan jelas, Kenziro, Martina dan Ketua Kelas, sedang Berjuang, dalam pertandingan penyisihan, hanya di cari 15 orang, dan pada babak ke dua akan di cari 10 peserta, dan babak ketiga 5 orang sedangkan babak terakhir, adalah final.
Pertandingan baru berjalan beberapa menit, Kenziro sudah selesai, dan bell berbunyi 8, 35 menit dan, pada menit ke 10, 25, Martina menekan bel, dan pada menit ke 12.05, Ketua Kelas juga menekan bell, Padahal waktu yang diberikan 1 jam.
Dilayar besar terpampang dengan tulisan, Record Nasional terlampaui, sudah 25 tahun tidak ada yang pernah melampaui nya, bahkan ada 2 orang, record itu berada pada, 11.02 menit, untuk record Propinsi, berarti ada 3 orang yang mampu melewatinya, yang mana waktu record adalah 13, 35 menit.
Petugas segera mengumpulkan lembar jawaban dari Kenziro, Martina dan Ketua Kelas yang bernama Vincent.
Ketika di periksa, ternyata seluruh jawaban memang sudah diisi, secara lengkap.
Ruangan menjadi menjadi saat waktu penyisihan pertama selesai.
numpang nanya nih... kan sempat panji taruhan dg sepupuny hingga nikah dg halimah dan punya anak. apa si jessy ini y?
ingat, jika dmasa datang jangan dcari y...(aplg kalo butuh bantuan)
sukses selalu