Han Xuan seorang Kultivator tak tertandingi yang menguasai Alam Mistik dengan bakat serta kekuatan yang mengguncang Surga.
Pembabtisan Surga untuk menuju keilahian membuatnya gagal dan mati. Setelah dua ribu tahun akhirnya dia bereinkarnasi kembali ketubuh seorang Bocah yang bernama Han Sen dengan akar spiritual yang tersegel.
Surga memberikannya kesempatan kedua untuk mencapai puncak. Iblis, Monster ataupun Dewa yang menghalanginya akan dia singkirkan.
Ini adalah kisah perjalanan Han Sen yang sekali lagi akan mencapai puncak kehidupan.
Kalau suka jangan lupa like, vote dan komen !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas upss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 - Intimidasi
Semua orang merasa sangat kesal karena tiba-tiba harus berpindah tempat, namun Liang Jie memberikan penjelasan yang masuk akal dan sudah meminta orang menyelidikinya lebih dalam.
Apa yang dikatakan oleh Han Sen sangat akurat dan terdapat Beast Kera Besar yang memiliki kekuatan yang setara dengan Tahap Awal Alam Golden Core. Dengan semua orang seharusnya bisa mengalahkannya, namun tujuan mereka adalah reruntuhan kuno dan tidak baik untuk membuang tenaga mengingat disana juga terdapat banyak Beast Serigala.
Setelah menjauh dari lokasi sebelumnya akhirnya mereka menemukan lokasi yang aman. Terlebih terdapat sungai sebagai sumber mata air dan mereka dapat beristirahat dengan nyaman.
Han Sen mendirikan Tenda dan seorang Pria yang berada di Tahap Akhir Alam Qi Kondensasi berjalan kearahnya. Tanpa banyak bicara Pria itu menendang Tenda yang Han Sen bangun dan dia merupakan orang suruhan dari Lei Hai yang bernama Lu Gong.
Jing Shan berniat untuk menghentikan keributan yang tidak masuk akal ini, namun Liang Jie menghentikannya dan memintanya untuk menjadi penonton yang baik. Liang Jie tahu bahwa Han Sen sangat cerdas dan bijaksana, dia ingin melihat bagaimana Han Sen mengatasi orang ini.
Lu Gong terlihat kesal dan berkata, "Hoi... Siapa yang mengijinkanmu mendirikan Tenda disini, kenapa sampah sepertimu bisa mengikuti penjelajahan ini. Kau hanya akan merepotkan tim dan lebih baik kau pulang saja !"
"Anjing yang menggigit orang lain atas perintah Tuannya." Kata Han Sen sambil menatap Lu Gong dengan dingin.
"Kau bilang apa barusan ?" Teriak Lu Gong dengan marah.
Han Sen mengorek telinganya dan berkata, "Bersihkan telingamu dan dengarkan baik-baik... kau dan Tuanmu itu berada dijenis yang sama yaitu Anjing."
"Cari mati !" Lu Gong meninju kearah Han Sen namun dengan santai Han Sen menghindar dan memegang pergelangan tangannya.
Lu Gong berusaha untuk menggunakan kekuatan Qi miliknya namun anehnya semua kekuatan Qi ditubuhnya tidak bisa dia gunakan. Cengkraman Han Sen menjadi lebih kuat dan membuat Lu Gong menjerit kesakitan.
Han Sen tersenyum dengan jijik dan menampar wajah Lu Gong dengan sangat keras, "Cih... siapa kau ?"
"Ugh... Lu Gong dari Keluarga kelas tiga." Jawab Lu Gong yang tidak berdaya.
*Plak.*
Han Sen menampar sekali lagi dan berkata, "Bukan itu jawaban yang aku inginkan... katakan siapa dirimu yang sebenarnya ?"
"Ampun... aku adalah Anjing." Lu Gong merintih kesakitan.
*Plak.*
"Jika kau Anjing maka menggonggonglah selayaknya apa yang Anjing lakukan !" Han Sen menamparnya dengan keras dan membuat sudut mulut Lu Gong berdarah.
Lu Gong merasa sangat malu dan tidak berdaya dibawah cengkraman Han Sen. Semua orang hanya bisa dibuat kagum oleh keterampilan aneh Han Sen dan sekarang Lu Gong tidak memiliki pilihan untuk tunduk.
"Guk... Guk... Guk..." Lu Gong menggonggong seperti seekor Anjing.
Han Sen menendangnya dan melepaskannya cengkeramannya. Han Sen hanya menggunakan sedikit keterampilannya dalam mengontrol Qi dijarinya dan menekan titik akupuntur dilengan Lu Gong.
Alam Qi Kondensasi itu hanya sedikit lebih hebat dari manusia normal karena dapat menggunakan Qi mereka. Namun Lu Gong bukanlah Kultivator Pemurnian tubuh dan singkatnya Han Sen sejak awal lebih kuat darinya.
Lu Gong merasa sangat marah dan menerjang kearah Han Sen, tidak seperti sebelumnya dirinya yang gegabah. Kali ini Lu Gong menggunakan Qi miliknya dan berniat untuk membunuh Han Sen.
"Awas !" Teriak Liang Jie dengan panik.
"Mati kau sialan." Qi yang ganas menyelimuti tinju Lu Gong dan berniat langsung untuk membunuh Han Sen.
Han Sen berbalik dan menghindari tinju Lu Gong sambil menyerang balik. Tinju Han Sen yang keras meninju tepat di perut Lu Gong dan membuatnya memuntahkan darah hingga berlutut.
Han Sen meraih kepala Lu Gong dan memukulnya tanpa ampun. Darah berceceran ditanah dan semua orang merasa takut sekaligus kasihan ekspresi Han Sen sangat dingin dan tangannya yang berlumuran darah melukiskan bahwa sosoknya yang tak kenal ampun.
Jing Shan segera melerai mereka dan meraih tangan Han Sen, "Cukup... jika kau melanjutkannya dia akan mati !"
"Kau bilang apa barusan ?" Han Sen menatap Jing Shan dengan dingin dan niat membunuhnya sedikit bocor.
Tanpa sadar tubuh Jing Shan bergetar dan entah mengapa dia merasakan ketakutan. Tidak banyak orang yang bisa membuatnya merasakan sensasi ini, namun dia tidak menyangka kalau Han Sen akan dapat membuat hati beladirinya berguncang.
Han Sen membuang Lu Gong kearah Lei Hai yang diam membatu dan berkata, "Untuk kali ini saja aku akan melepaskanmu... jika hal ini terulang lagi mala terlepas ada orang yang menghentikanku maka aku tetap akan membunuhnya."
Sesekali dia harus memberikan intimidasi kepada semua orang agar tidak menyinggungnya. Dirinya memang adalah orang yang santai, namun reputasinya sebagai sampah yang dulu membuatnya menjadi target yang mudah diganggu.
Sekarang Lu Gong adalah contoh yang bagus bagi mereka yang mengganggunya. Dimasa depan jika ada orang yang seperti ini maka Han Sen akan membunuhnya, sebagai mantan Penguasa Alam Mistik dan Kesombongan Surgawi Han Sen tidak akan menerima dirinya direndahkan oleh orang lain yang bahkan belum melihat dunia yang sebenarnya.
Liang Jie segera maju dan berkata, "Kita cukupkan sampai disini... Han Sen adalah temanku yang aku undang secara pribadi. Aku tidak akan menerima segala bentuk gangguan terhadapnya, jika ada yang berani mengganggunya maka dia akan berurusan langsung denganku !"
Semua orang mengangguk dan setelah Liang Jie maju maka Lei Hai hanya bisa menahan kebenciannya. Namun ketika ada kesempatan lain maka dirinya akan mencoba yang terbaik untuk menyingkirkan Han Sen.
Lu Gong kalah karena kecerobohannya sendiri, jika dia menggunakan Qi miliknya sejak awal dan tidak maju dengan gegabah mungkin dia tidak akan berakhir dengan menyedihkan seperti sekarang.
Namun perubahan Han Sen juga membuatnya sedikit terkejut. Anak yang dulunya seorang sampah yang pengecut sekarang menjadi sosok yang tak kenal ampun dan berdarah dingin, jika Jing Shan tidak menghentikan Han Sen tadi Lei Hai yakin bahwa Lu Gang akan benar-benar dibunuh oleh Han Sen.
"Han Sen... Teknik macam apa yang kau gunakan untuk menekan Lu Gang, jika kau tidak keberatan bisakah kau mengajarinya ?" Liang Jie cukup tertarik dengan keterampilan Han Sen.
"Mudah saja... tubuh manusia memiliki titik akupuntur yang secara langsung berhubungan dengan saluran meridian. Kau bisa mencarinya dibuku dan menghafal titik akupuntur itu, namun penggunaannya dibutuhkan kekuatan kontrol yang nyata dalam kekuatan." Jawab Han Sen dengan jujur.
Liang Jie sangat bingung dengan hal rumit seperti itu, namun bagi Han Sen yang memiliki pengalaman bertarung itu bukanlah hal yang sulit sama sekali. Dirinya memiliki ingatan kehidupan sebelumnya sebagai Han Xuan, baginya pengalaman bertarung itu sudah tidak dia perlukan sama sekali.
Sama halnya dalam mengejar kekuatan dalam berkultivasi butuh perjuangan dan peruntungan, yg mana dalam perjalanannya ada bumbu penyedap rasa seperti petualangan cinta, kisah asmara, tragedi cinta dlsj. karena disetiap petualangan baru dimunculkan figuran cantik manis nan jenius namun bagiku atau juga pembaca lainnya itu cuma menjadi hiasan sampul justru menonjolkan rutinitas hubungan harmonis suami istri yg lama² terasa monoton dan membisankan.......!/CoolGuy//Doubt//Tongue/